Di Susun Oleh:
Daftar Isi....................................................................................................1
BAB I Pendahuluan....................................................................................2
BAB II Pembahasan....................................................................................5
Kata Pustaka................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menghasilkan output belajar yang baik maka seorang pendidik/guru harus
memiliki ilmu pendidikan yang dikaitkan dengan seni. Agar saat melakukan proses belajar
mengajar mampu mengaplikasikan teori belajar dalam kelas.
PEMBAHASAN
Adapun definisi pendidikan menurut para ahli dan pandangan lainnya sebagai :
1. Ki Hajar Dewantara
2. John Dewey
3. J.J Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita pembakalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan
tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengjaran, dan atau latihan bagi perananannya dimasa yang akan datang.
5.Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003
Pedidikan adalah usaha sadar dan terancana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Mengapa pendidikan disebut dengan ilmu? Karena ilmu merupakan objek utama dari
pendidikan. Misalnya anak kecil diajarkan oleh orang tuanya tidak boleh makan dengan
tangan kiri, nah ini yang disebut dengan pendidikan, sedangkan ilmunya yaitu makan dengan
tangan kiri tidak sopan. Contoh lain seseorang ingin melamar kerja ia harus melakukan
tranning, tranning itulah yang disebut pendidikan dan materi-materi yang disampaikan
merupakan ilmu.
Menurut Drikarya (1980: 66-67) ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, pemikiran
yang bersifat kritis, metodis dan sistematis) tentang realitas yang kita sebut pendidikan
(mendidik dan matis) tentang realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan dididik).
Kritis adalah seseorang yang dasarnya memiliki prinsip harus mengetahui dasar yang
kuat dari informasi yang diterima tidak hanya sekedar menerima saja.
Metodis adalah orang yang didalam proses berfikir dan memriksa menggunakan
metode-metode tertentu.
Sistematis adalah seorang pemikir ilmiah yang dimana dalam perosesnya dijiwai oleh
ide dan imajinasi secara menyeluruh sehingga berupa pikiran-pikiran maupun
pendapat bisa bersatu.
Persyaratan pendidikan sebagai ilmu ruang lingkup sebagai suatu disiplin ilmu, ada tiga
Pendidikan antara lain dapat dipelajari mealaui ilmu pendidikan, namun demekian
pendidikan (praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni. Alasannya bahwa praktek
pendidikan melibatkan perasaan dan nilai yang sebenarnya diluar daerah impilan jeniulmu
(ilmu yang berparadigma posotisme). Sehubungan dengan itu, Gilbert Highet (1954)
mengibaratkan praktek pendidkan sebagaimana orang melukis sesuatu, mengarang lagu,
menata sebuah taman bunga, atau menulis surat untuk sahabat. Sedangakan menurut
Galagher (1970) seni mendidik itu merupakan.
Carter menyatakan bahwa pendidikan adalah proses perkembangan pribadi, social proces,
profesional cource, dan seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun
dan diwarisi/dikembangkan masa lampau oleh tiap generasi bangsa. Pendidikan sebagai seni
artinya pendidikan harus berlangsung sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-
masing individu (peserta didik). Sementara individu yang satu dengan yang lain memiliki
karakteristik yang berbeda. Disinilah seorang pendidik harus mampu menghadapi setiap
peserta didik dengan cara-cara tertentu sehingga seluruh peserta didik dapat belajar secara
efektif. Pendidikan sebagai praktik dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan
mengembangkan potensi pseta didikmasing-masing serta mengantarkannya menjadi mandiri.
Oleh karena itu proses pendidikan (pembelajaran) hendaknya melibatkan peserta didik secara
aktif karena pada dasarnya mereka yang belajar. Sementara keberadaan guru lebih berperan
sebagai pemberi kemudahan (fasilitator). Dalam hal ini, penerapan metode praktik dalam
proses pendidikan menjadi sangat penting.
Kolerasi terkait pendidikan sebagai ilmu dan seni itu karna sifat dari pendidikan
tersebut relatif, karena kerelatifan tersebut membuat pendidikan membutuhkan ilmu untuk
mencapai sebuah tujuan yang juga menggunakan pendekatan seni dalam melakukan
transformasi. Karena seni membantu memudahkan dalam proses pendidikan. Dalam proses
pembelajaran disekolah dasar, praktek pendidikan merupakan salah satu paduan dari ilmu dan
seni. Didalam praktek pendidikan seorang guru memerlukan kreatifitas seni apabila guru
hanya mengandalkan ilmu tanpa adanya kreatifitas seni maka yang terjadi pembelajaran akan
membosankan. Seorang guru disekolah dasar, sebaiknya menggunakan beberapa kreatifitas
dalam mengajar, seperti memberi permainan atau menyanyi bersama. Karena dengan cara
demikian anak sekolah dasar yang tergolong masih usia bermain akan merasa lebih nyaman
dan mereka akan mudah memahami pelajaran tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar
yang proses pembelajaran agar peserta didik aktif dalam mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, mengontrol diri,
berakhlak dan bermasyarakat. Pada dasarnya objek utama pendidikan yaitu ilmu. Pendidikan
sebagai ilmu karena isi pendidikan mengikuti landasan keilmuan, ilmu bersifat teoritis dan
praktis. Sedangkan ilmu sebagai seni karena meliputi perasaan serta hasil proses embelajaran
merupakan karya yang memiliki nilai.