Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SENI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Dosen : Toto Raharjo, M.Pd

Di Susun Oleh:

1. SITI HUMAIRAH : 1520230020

2. NIA AISYAH : 1520230014

3. MAISA AULIA : 1520230006

MATA KULIAH : LANDASAN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA 2023
DAFTAR ISI

Daftar Isi....................................................................................................1

BAB I Pendahuluan....................................................................................2

1.1 Latar Belakang...........................................................................3

1.2 Tujuan Makalah.........................................................................4

BAB II Pembahasan....................................................................................5

2.1 Pengertian Pedidikan..................................................................6

2.2 Pendidikan Sebagai Ilmu.............................................................7

2.3 Pendidikan Sebagai Seni..............................................................8

2.4 Pendidikan Sebagai Paduan Ilmu dan Seni..................................9

BAB III Kesimpulan....................................................................................10

Kata Pustaka................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek pendidikan pada dasarnya berlangsung dalam kegiatan/interaksi sosial antara


pendidik dan peserta didik yang berlangsung dalam suatu lingkungan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran terkadang guru menggunakan
metode penyampaian yang begitu-begitu saja. Hal ini membuat peserta didik merasaa bosan
karena tidak adanya pembaharuan metode yang dilakukan. Pada dasarnya praktek pendidikan
itu tidak hanya memerlukan ilmu tetapi juga merupakan suatu seni yang harus dikuasai oleh
para pendidik/guru.

Ilmu pendidikan berfungsi sebagai landasan dan prosedur tentang cara-cara


menyelenggarakan pendidikan. Ilmu pendidikan yang telah dipelajari harus bisa
mengaplikasikannya dengan cara praktek pendidikan, tetapi harus dibarengi dengan seni.
Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia karena pada dasarnya hadirnya
manusia didunia ini tidak dibekali dengan apapun, tidak berdaya, dan tidak dapat berdiri
secara personal. Manusia disaat lahir perlu adanya bimbingan dari orang tua. Maka dari itu
pendidikan merupakan sebuah proses bimbingan mutlak yang diperlukan manusia.

Untuk menghasilkan output belajar yang baik maka seorang pendidik/guru harus
memiliki ilmu pendidikan yang dikaitkan dengan seni. Agar saat melakukan proses belajar
mengajar mampu mengaplikasikan teori belajar dalam kelas.

1.2 Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian pendidikan.

2. Mengetahui pendidikan ilmu dan seni.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), pendidikan adalah peroses


pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan
manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan peroses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.

Tanpa pengetahuan, niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara. Al-QUR’AN


memperingatkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan sebagai mana firman Allah dalam
Q.S at-taubah (9) : 122 “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin disemuanya pergi (ke
medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi untuk
memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya”.

Adapun definisi pendidikan menurut para ahli dan pandangan lainnya sebagai :

1. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya


pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.

2. John Dewey

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fu fundamental secara


intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.

3. J.J Rousseau

Pendidikan adalah memberi kita pembakalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan
tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

4. Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengjaran, dan atau latihan bagi perananannya dimasa yang akan datang.
5.Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003

Pedidikan adalah usaha sadar dan terancana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

2.2. Pendidikan Sebagai Ilmu

Pendidikan merupakan fenomena yang fundamentalatau asasi dalam kehidupan


manusia. Fenomena pendidikan dapat dipelajari melalui metode ilmiah yang telah
mewujudkan ilmu pendidikan. Dan ilmu pendidikan menjadi dasar untuk melakukan praktek
pendidikan. Tanpa ilmu pendidikan proses pembelajaran tidak akan terwujud. Oleh karena
itu, dengan adanya ilmu pendidikan para pendidik dapat menyusun desain pembelajaran, isi,
metode, dan teknik mengajar serta evaluasinya. Pendidikan tidak hanya terjadi di dalam
lingkup studi, namun juga pada kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan pendidikan.
Dapat dikatakan bahwa, dimana ada kehidupan manusia, maka disitu ada pendidik
(Driykarya, 1980:32). Kalangan pendidikan selalu berpegang pada pendapat Soedomo
(1990:30) bahwa pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi yang dimiliki manusia.

Mengapa pendidikan disebut dengan ilmu? Karena ilmu merupakan objek utama dari
pendidikan. Misalnya anak kecil diajarkan oleh orang tuanya tidak boleh makan dengan
tangan kiri, nah ini yang disebut dengan pendidikan, sedangkan ilmunya yaitu makan dengan
tangan kiri tidak sopan. Contoh lain seseorang ingin melamar kerja ia harus melakukan
tranning, tranning itulah yang disebut pendidikan dan materi-materi yang disampaikan
merupakan ilmu.

Menurut Drikarya (1980: 66-67) ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, pemikiran
yang bersifat kritis, metodis dan sistematis) tentang realitas yang kita sebut pendidikan
(mendidik dan matis) tentang realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan dididik).

 Kritis adalah seseorang yang dasarnya memiliki prinsip harus mengetahui dasar yang
kuat dari informasi yang diterima tidak hanya sekedar menerima saja.
 Metodis adalah orang yang didalam proses berfikir dan memriksa menggunakan
metode-metode tertentu.
 Sistematis adalah seorang pemikir ilmiah yang dimana dalam perosesnya dijiwai oleh
ide dan imajinasi secara menyeluruh sehingga berupa pikiran-pikiran maupun
pendapat bisa bersatu.

Persyaratan pendidikan sebagai ilmu ruang lingkup sebagai suatu disiplin ilmu, ada tiga

Syarat yang harus dipenuhi yaitu:


a) Memeiliki objek studi ( objek material dan objek formal )
Objek material yaitu perilaku tersebut dapat dilihat dari prespektif lain, seperti
psikologis, sosiologis, dan antrapologis.
b) Memiliki Sistematika
Secara teoritis, sistematika dalam ilmu pendidikan dapat ditinjau dari 3 sudut
pandang, yaitu :
1. Melihat pendidikan sebagai gejala munusiawi
2. Melihat pendidikan sebagai upaya sadar
3. Melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi, sebagai upaya sadar dengan
mengantisipasi perkembangan sosial budaya dimasa depan
c) Memiliki Metode
Metode yang dipakai dalam ilmu pendidikann ( Sudomo,1990 )
1. Metode Normatif, berkenaan dengan konsep manusia yang ideal dan masalah
nilai baik dan buruk
2. Metode Eksplanatori, berkenaan dengan kondisi dan kekuatan yang membuat
suatu proses pendidikan berhasil
3. Metode Teknologis, mengungkap bagaimana melakukan dalam raangka
menuju keberhasilan
4. Metode Deskriptif-Fenomenologis, menguraikan kenyataan pendidikan,
kemudian mengklarifikasi
5. Metode Hermeneutis, memahami kenyataan pendidikan yang konkrit dan
historis

2.3. Pendidikan Sebagai Seni

Pendidikan antara lain dapat dipelajari mealaui ilmu pendidikan, namun demekian
pendidikan (praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni. Alasannya bahwa praktek
pendidikan melibatkan perasaan dan nilai yang sebenarnya diluar daerah impilan jeniulmu
(ilmu yang berparadigma posotisme). Sehubungan dengan itu, Gilbert Highet (1954)
mengibaratkan praktek pendidkan sebagaimana orang melukis sesuatu, mengarang lagu,
menata sebuah taman bunga, atau menulis surat untuk sahabat. Sedangakan menurut
Galagher (1970) seni mendidik itu merupakan.

 Keterampilan jenius yang hanya dimiliki oleh beberapa orang


 Mereka tidak dapat menjelaskan secara sistemastis bagaimana cara mereka
mempraktekan keterampilan itu
Praktek keterampilan diakui sebagai seni, implikasinya fungsi mendidik yang utama
adalah menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati (bukan berpura-pura, atau dibuat-
buat, anak tidak boleh dikorbankan sebagai kelinci percobaan), dan tiap pihak
memperoleh manfaar. Selain itu, pendfidik harus kreatif, skenario atau persiapan
mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, yang lebih penting adalah improvisasi.
Pendidik harus memperhatikan minat, perhatian, dan hasrat anak didik. Pengkuan
pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan pengakuan bahwa pendidikan dapat
dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan adalah aplikasi ilmu (ilmu pendidikan)
tetapi sekaligus pula seni.
Sementara itu menurut Carter V. Good dalam Ahamad, pendidikan diartikan sebagai.

a) Seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar (pengajaran)


b) Ilmu yang sistemastis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan
metode-metode mengajar, pengawasan, dan bimbingan murid, dalam arti luas
digantikn dengan istilah pendidikan.

Carter menyatakan bahwa pendidikan adalah proses perkembangan pribadi, social proces,
profesional cource, dan seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun
dan diwarisi/dikembangkan masa lampau oleh tiap generasi bangsa. Pendidikan sebagai seni
artinya pendidikan harus berlangsung sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-
masing individu (peserta didik). Sementara individu yang satu dengan yang lain memiliki
karakteristik yang berbeda. Disinilah seorang pendidik harus mampu menghadapi setiap
peserta didik dengan cara-cara tertentu sehingga seluruh peserta didik dapat belajar secara
efektif. Pendidikan sebagai praktik dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan
mengembangkan potensi pseta didikmasing-masing serta mengantarkannya menjadi mandiri.
Oleh karena itu proses pendidikan (pembelajaran) hendaknya melibatkan peserta didik secara
aktif karena pada dasarnya mereka yang belajar. Sementara keberadaan guru lebih berperan
sebagai pemberi kemudahan (fasilitator). Dalam hal ini, penerapan metode praktik dalam
proses pendidikan menjadi sangat penting.

2.4. Pendidikan Sebagai Paduan Ilmu Dan Seni

Kolerasi terkait pendidikan sebagai ilmu dan seni itu karna sifat dari pendidikan
tersebut relatif, karena kerelatifan tersebut membuat pendidikan membutuhkan ilmu untuk
mencapai sebuah tujuan yang juga menggunakan pendekatan seni dalam melakukan
transformasi. Karena seni membantu memudahkan dalam proses pendidikan. Dalam proses
pembelajaran disekolah dasar, praktek pendidikan merupakan salah satu paduan dari ilmu dan
seni. Didalam praktek pendidikan seorang guru memerlukan kreatifitas seni apabila guru
hanya mengandalkan ilmu tanpa adanya kreatifitas seni maka yang terjadi pembelajaran akan
membosankan. Seorang guru disekolah dasar, sebaiknya menggunakan beberapa kreatifitas
dalam mengajar, seperti memberi permainan atau menyanyi bersama. Karena dengan cara
demikian anak sekolah dasar yang tergolong masih usia bermain akan merasa lebih nyaman
dan mereka akan mudah memahami pelajaran tersebut.
BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar
yang proses pembelajaran agar peserta didik aktif dalam mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, mengontrol diri,
berakhlak dan bermasyarakat. Pada dasarnya objek utama pendidikan yaitu ilmu. Pendidikan
sebagai ilmu karena isi pendidikan mengikuti landasan keilmuan, ilmu bersifat teoritis dan
praktis. Sedangkan ilmu sebagai seni karena meliputi perasaan serta hasil proses embelajaran
merupakan karya yang memiliki nilai.

Seorang pendidik harus menguasai kreatifitas dalam mengajar, jika hanya


mengandalkan ilmu tanpa seni maka proses pembelajaran menjadi jenuh. Pendidikan tidak
hanya terjadi dilingkup sekolah tetapi juga pada kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Denial Fajarin, Universitas Muhamadiyah Surakarta, ‘makalah pendidikan sebagai ilmu’


https://www.academia.edu/30025080/Pendidikan_sebagai_Ilmu_docx
Nur Aziz, Khidayat Muslim, Diah Nurlatipah https://sg.docworkspace.com/d/slDuc2-
hHxtSTqQY?sa=00&st=0t

Anda mungkin juga menyukai