Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas pada

Mata Kuliah:
Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu:
Nur Misdaramayani, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 3
1.Zaidatul Husna
2. Maya Elfira Harahap
3. Siti Fatimah

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “ Landasan-Landasan
Pendididkan”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Tanjung Pura, Oktober 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Pengertian dan Landasan Pendidikan................................................................................6
B. Landasan Pendidikan.........................................................................................................6
C. Konsepsi Mengajar,Mendidik dan Belajar......................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai usaha yang sistematis-sistematis selalu bertolak dan sejumlah


landasan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut
sangat penting , karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan
manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. Landasan-landasan pendidikan
tersebut akan memberikan pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia inonesia,
dan mendukung perkembangan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan asas-asas
pokok pendidikan akan memberi corak khusus dalam menyelenggarakan pendidikan
itu, dan pada gilirannya, memberi corak pada hasil –hasil pendidikan yakni manusia
dan masyarakat Indonesia.
Beberapa dintara landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis,
sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan
tujuan Pendidikan. Selanjutnya Landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong
pendidikan itu menjemput masa depan. Dengan wawasan pendidikan yang tepat ,
serta dengan menerapkan asas-asas pendidikan yang tepat pula, akan dapat memberi
peluangyang lebih besar dalam merancang dan menyelenggarakan program
pendidikan yang tepat, wawsan itu akan memberikan perspektif yang lebih luas
terhadap pendidikan, baik dalam aspek konseptual maupun operasional.

5
B. Rumusan Masalah
1.1 Mendiskusikan Pengertian Pendidikan
1.2 Mendiskusikan perbedaan antara Mendidik, Mengajar, dan belajar.
1.3 Mendiskusikan kapan pendidikan dimulai dan kapan selesai

C. Tujuan Penulisan
2.1 Menjelaskan Pengertian dan Landasan Pendidikan
2.2 Memahami berbagai landasan Pendidikan, utamanya landasan filosofis, landasan
sosiologis,landasan kultural, landasan psikologis
2.3 Mengajarkan Konsepsi mengajar, mendidik dan belajar

6
A. Pengertian Landasan Pendidikan

Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar, atau alas. Oleh karena itu, landasan
merupakan tempat bertumpu, titik tolak, dan pijakan dasar. Titik tolak atau dasar
pijakan ini dapat bersifat materiil dan konseptual. Landasan yang bersifat konseptual
identik dengan asumsi, sedangkan asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
aksioma, postulat, dan premis tersembunyi (Joni Indra, 2008:

1). Pendidikan dapat dipahami dari dua sudut pandang. Pertama, dari sudut praktik
sehingga dikenal istilah praktik pendidikan, dan kedua, dari sudut studi sehingga
dikenal istilah studi pendidikan. Praktik pendidikan aJalah kegiatan seseorang atau
sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik
tolak praktik pendidikan dan studi pendidikan. Menurut Joni Indra, ada berbagai jenis
landasan pendidikan. Berdasarkan sumber perolehannya, landasan pendidikan dapat
diidentifikasi menjadi beberapa jenis berikut.

a. Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau
agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dan/atau studi
pendidikan: Landasan religius berpandangan bahwa agama merupakan landasan utama
pendidikan.Misalnya Islam, maka pendidikan Islam berbasis pada Al-Ouran dan As-
Sunnah. Pendidikan bertujuan menciptakan anak didik yang saleh, beriman, bertakwa,
cerdas, berakhlak mulia, mandiri, dan bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu
bentuk ibadah kepada Allah SWT.
b. Landasan filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat
yang menjadi titik tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis merupakan landasan
yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan berpijak pada beberapa aliran berikut.

1. Idealisme

Para filsuf idealisme mengklaim bahwa realitas hakikatnya bersifat spiritual, bukan
bersifat fisik, mental, dan materiil. Pendidikan diarahkan pada konsep dasar mengenai
manusia sebagai makhluk spiritual. Manusia merupakan makhluk yang cerdas dan
bertujuan. Pikiran manusia diberkahi kemampuan rasional sehingga mampu
menentukan pilihan.
Pada paham idealisme terdapat hal hal penting mengenai pendidkan yaitu :

a. nilai bersifat absolut dan tidak berubah:


b. pendidikan bertujuan membentuk karakter, pengembangan bakat insani, dan
kebajikan sosial:

7
c. kurikulum atau isi pendidikan bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir
melalui pendidikan liberal, penyiapan keterampilan bekerja untuk mata pencaharian
melalui pendidikan praktis,

d. metode pendidikan yang diutamakan adalah metode dialektik,tetapi setiap metode


yang mendorong belajar dapat diterima, dan cenderung mengabaikan dasar-dasar
fisiologis untuk belajar.

e. peranan pendidik dan peserta didik adalah menciptakan lingkungan pendidikan bagi
anak didik. Pendidik harus menjadi teladan, baik dalam hal moral maupun intelektual,
sedangkan anak didik bebas mengembangkan kepribadian dan bakatnya, bekerja sama,
dan mengikuti proses alami dari perkembangan insani.

2.Realisme
Pada paham realisme, dalam pendidikan terdapat asumsi-asumsi sebagai berikut.

a. Filsuf realisme umumnya memandang dunia dalam pengertian materi. Dunia


terbentuk dari kesatuan yang nyata, substansial dan materiil, hadir dengan
sendirinya, dan satu dan yang lainnya tertata dalam hubungan yang teratur di luar
campur tangan manusia.
b. Hakikat manusia terletak pada segala hal yang dikerjakannya. Pikiran atau jiwa
merupakan organisme yang sangat rumit yang mampu berpikir.

c. Pengetahuan diperoleh manusia melalui pengalaman indra dan penggunaan akal


sehat.
d. Dunia yang hadir tidak bergantung pada pikiran, atau pengetahuan manusia tidak
dapat mengubah esensi realitas.
e. Tingkah laku manusia diatur oleh hukum alam dan pada taraf yang lebih rendah
diatur oleh kebijaksanaan yang telah teruji.
f. Pendidikan bertujuan penyesuaian diri dalam hidup

8. landasan filosofis pendidikan nasional


Landasan filosofi pendidikan nasional adalah Pancasila sebagaimana termaktub
dalam Pembukaan Undang Undang Dasar tahun 1945. Landasan filosufis pendidikan
nasional berasumsi sebagai berikut :
a. Segala sesuatu berasal dari Tuhan sebagai pencipta. Hakikat hidup bangsa Indonesia
adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan perjuangan yang didorong oleh
keinginan luhur untuk mencapai dan mengisi kemerdekaan. Selanjutnya, keinginan
luhur, yaitu: (a) negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,
(b) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, (c)
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan.
b.pancasila merupakan mazhab filsafat tersendiri yang dijadikan landasan pendidikan.

8
d. Manusia adalah ciptaan Tuhan, bersifat mono-dualisme, dan monopluralisme.
Manusia yang dicita-citakan adalah manusia seutuhnya, yaitu manusia yang mencapai
keselarasan dan keserasian dalam kehidupan spiritual dan keduniawian
d Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, pemikiran dan penghayatan.
e. Perbuatan manusia diatur oleh nilai-nilai yang bersumber dari Tuhan, kepentingan
umum dan hati nurani.
f. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya.
g. Kurikulum berisi pendidikan umum, pendidikan akademik, pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa dan pendidikan profesional.
h .mengutamakan cara belajar siswa aktif dan penghayatan
i .peranan pendidik dan anak pendidik pada dasarnya berpegangan pada prinsip
keteladanan ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani.

3. Landasan Ilmiah

Landasan ilmiah, yaitu asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu
yang menjadi titik tolak pendidikan dan/ atau studi pendidikan. Tergolong ke dalam
landasan ilmiah pendidikan, antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasan
sosiologis pendidikan, landasan antropologis pendidikan, dan landasan historis
pendidikan.

4.. Landasan yuridis

Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak praktik pendidikan dan studi
pendidikan.

11. Landasan psikologis Landasan psikologis dalam pendidikan merupakan


pemahaman anak didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan. Hal ini karena aspek
kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan bagi pendidik. Oleh
karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis diperlukan penerapannya dalam
bidang pendidikan. Misalnya pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-
ciri pertumbuhan setiap aspek, dan konsep tentang cara-cara paling tepat untuk
mengembangkannya.

Landasan psikologi pendidikan berkaitan dengan perkembangan individu dan faktor


yang memengaruhinya.
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuntitatif,
tetapi kualitatif (Dalyono, 1997: 78). Jadi, perkembangan adalah proses terjadinya
perubahan pada manusia, baik secara fisik maupun secara mental sejak berada di dalam
kandungan sampai meninggal dunia. Proses perkembangan pada manusia terjadi
dikarenakan manusia mengalami kematangan dan proses belajar dari waktu ke waktu.
Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada individu dikarenakan adanya

9
perkembangan dan pertumbuhan fisik dan biologis, misalnya seorang anak yang
beranjak menjadi dewasa akan mengalami perubahan pada fisik dan mentalnya.
Semua manusia pasti akan mengalami perkembangan dengan tingkat perkembangan yg
berbeda.ada yg berkembang dengan Cepat dan yang berkembang dengan lambat.

prinsip perkembangan tersebut diantaranya sebagai berikut:


1.perkembangan terjadi secara terus menerus hingga manusia meninggal dunia.
2. Kecepatan perkembangan setiap individu berbeda-beda
3 .Semua aspek perkembangan saling berkaitan dan berhubungan, satu dan lainnya.
4.Arah perkembangan individu dapat diprediksi.
5 Perkembangan terjadi secara bertahap dan setiap tahapan mempunyai karakteristik
tertentu.
6. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor heriditas dan lingkunga

Landasan psikologis pendidikan juga mengacu pada teori belajar.Salah satu bentuk
proses pendidikan adalah interaksi belajar mengajar. Pola belajar mengajar antara lain
dipengaruhi oleh penampilan guru dalam mengajar, dan penampilan guru dalam
mengajar, antara lain dipengaruhi oleh pengetahuan guru tentang mengajar yang tidak
lain adalah teori belajar yang digunakan guru .
Teori belajar landasan psikologis pendidikan yang mengacu pada teori belajar dan
implikasinya terhadap pendidikan, telah banyak dikembangkan orang. Di antara aliran
yang dijadikan sandaran pemikirannya adalah sebagai berikut :

1. Behaviorisme

Menurut Baharudin & Wahyuni (2008: 87), aliran memandang belajar sebagai kegiatan
yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respons. Teori belajar behaviorisme
berasumsi bahwa hasil dari sebuah pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang
dapat diobservasi dan di pengaruhi oleh lingkungan sekitar yang faktor penentunya
adalah penguatan atau dorongan dari luar.

2. Kognitif

Teori belajar kognitif berasumsi bahwa belajar adalah sebuah h proses mental yang
aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Oleh karena itu,
perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan
mental, seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya (Baharudin &
Wahyuni, 2008: 87). Dengan kata lain, belajar menurut teori kognitif adalah proses
internal yang kompleks yang berupa pemrosesan informasi dikarenakan setiap individu
memiliki kemampuan untuk memproses informasi sesuai faktor kognitif berdasarkan
tahapan usianya sehingga hasil belajar adalah perubahan struktur kognitif yang ada pada
individu tersebut .

10
3. Humanisme

Aliran humanistik memandang bahwa belajar bukan sekadar pengembangan kualitas


kognitif, melainkan juga sebuah proses yang terjadi dalam diri individu yang
melibatkan seluruh bagian atau domain yang ada. Domain-domain tersebut meliputi
domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanistik
dalam pembelajaran menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi yang
terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap siswa (Baharudin & Wahyuni,
2008:142).

Teori belajar humanisme berasumsi bahwa belajar adalah fungsi seluruh kepribadian
suatu individu dikarenakan suatu individu merupakan pribadi utuh yang mempunyai
kebebasanmemilih

11
Konsepsi Mengajar, Mendidik dan Belajar

Mengajar adalah pebuatan yang dilakukan oleh seorang pendidik (Guru) kepada
siswa, sehingga terjadi proses belajar. Ciri-ciri hasil pengajaran yang baik adalah hasil belajar
tahan lama, dan hasil belajar merupakan pengetahuan yang asli dan otentik.

Mendidik adalah penggunaan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil
yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan. Hasil mendidik tidak dapat dilihat dalam
waktu yang instan.

Belajar adalah usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuan Kognitif, efektif
dan Psykomotorik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Agar anak didik dapat mengikuti
perubahan dalam pola kehidupan, serta dalam menjalani kerjasama, maka anak didik harus
dapat belajar untuk mengenal,, belajar berkarya, belajar membentuk jati diri, serta belajar
untuk hidup dalam kebersamaan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan manusia guna menumbuhkembangkan potensi dasar
yang ada pada diri manusia. Pada dasarnya pendidikan tidak mengenal batasan waktu, usia,
dan tempat, namun mengenai batas-batas pendidikan maka yang dimaksudkan adalah
pembatasan nyata dari proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu. Batas awal pendidikan
dimulai dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan ke arah pendidikan nyata, yaitu
pada minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan pendidikan yang
sesungguhnya baru terjadi kemudian. Adapun batas terakhir pendidikan yaitu sampai akhir
hayat.

B. Saran

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan ke sistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang .
salah satu cara yang harus dilakukan bangsa indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan
negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan
semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam
segala bidang didunia internasional.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tatang, Drs 2017, Ilmu Pendikan,Bandung, pustaka Setia

https://id.scribd.com/document/531549277/LANDASAN-LANDASAN-PENDIDIKAN

14

Anda mungkin juga menyukai