LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN
Mata Kuliah:
Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu:
Nur Misdaramayani, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 3
1.Zaidatul Husna
2. Maya Elfira Harahap
3. Siti Fatimah
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “ Landasan-Landasan
Pendididkan”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Pengertian dan Landasan Pendidikan................................................................................6
B. Landasan Pendidikan.........................................................................................................6
C. Konsepsi Mengajar,Mendidik dan Belajar......................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
B. Rumusan Masalah
1.1 Mendiskusikan Pengertian Pendidikan
1.2 Mendiskusikan perbedaan antara Mendidik, Mengajar, dan belajar.
1.3 Mendiskusikan kapan pendidikan dimulai dan kapan selesai
C. Tujuan Penulisan
2.1 Menjelaskan Pengertian dan Landasan Pendidikan
2.2 Memahami berbagai landasan Pendidikan, utamanya landasan filosofis, landasan
sosiologis,landasan kultural, landasan psikologis
2.3 Mengajarkan Konsepsi mengajar, mendidik dan belajar
6
A. Pengertian Landasan Pendidikan
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar, atau alas. Oleh karena itu, landasan
merupakan tempat bertumpu, titik tolak, dan pijakan dasar. Titik tolak atau dasar
pijakan ini dapat bersifat materiil dan konseptual. Landasan yang bersifat konseptual
identik dengan asumsi, sedangkan asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
aksioma, postulat, dan premis tersembunyi (Joni Indra, 2008:
1). Pendidikan dapat dipahami dari dua sudut pandang. Pertama, dari sudut praktik
sehingga dikenal istilah praktik pendidikan, dan kedua, dari sudut studi sehingga
dikenal istilah studi pendidikan. Praktik pendidikan aJalah kegiatan seseorang atau
sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik
tolak praktik pendidikan dan studi pendidikan. Menurut Joni Indra, ada berbagai jenis
landasan pendidikan. Berdasarkan sumber perolehannya, landasan pendidikan dapat
diidentifikasi menjadi beberapa jenis berikut.
a. Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau
agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dan/atau studi
pendidikan: Landasan religius berpandangan bahwa agama merupakan landasan utama
pendidikan.Misalnya Islam, maka pendidikan Islam berbasis pada Al-Ouran dan As-
Sunnah. Pendidikan bertujuan menciptakan anak didik yang saleh, beriman, bertakwa,
cerdas, berakhlak mulia, mandiri, dan bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu
bentuk ibadah kepada Allah SWT.
b. Landasan filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat
yang menjadi titik tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis merupakan landasan
yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan berpijak pada beberapa aliran berikut.
1. Idealisme
Para filsuf idealisme mengklaim bahwa realitas hakikatnya bersifat spiritual, bukan
bersifat fisik, mental, dan materiil. Pendidikan diarahkan pada konsep dasar mengenai
manusia sebagai makhluk spiritual. Manusia merupakan makhluk yang cerdas dan
bertujuan. Pikiran manusia diberkahi kemampuan rasional sehingga mampu
menentukan pilihan.
Pada paham idealisme terdapat hal hal penting mengenai pendidkan yaitu :
7
c. kurikulum atau isi pendidikan bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir
melalui pendidikan liberal, penyiapan keterampilan bekerja untuk mata pencaharian
melalui pendidikan praktis,
e. peranan pendidik dan peserta didik adalah menciptakan lingkungan pendidikan bagi
anak didik. Pendidik harus menjadi teladan, baik dalam hal moral maupun intelektual,
sedangkan anak didik bebas mengembangkan kepribadian dan bakatnya, bekerja sama,
dan mengikuti proses alami dari perkembangan insani.
2.Realisme
Pada paham realisme, dalam pendidikan terdapat asumsi-asumsi sebagai berikut.
8
d. Manusia adalah ciptaan Tuhan, bersifat mono-dualisme, dan monopluralisme.
Manusia yang dicita-citakan adalah manusia seutuhnya, yaitu manusia yang mencapai
keselarasan dan keserasian dalam kehidupan spiritual dan keduniawian
d Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, pemikiran dan penghayatan.
e. Perbuatan manusia diatur oleh nilai-nilai yang bersumber dari Tuhan, kepentingan
umum dan hati nurani.
f. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya.
g. Kurikulum berisi pendidikan umum, pendidikan akademik, pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa dan pendidikan profesional.
h .mengutamakan cara belajar siswa aktif dan penghayatan
i .peranan pendidik dan anak pendidik pada dasarnya berpegangan pada prinsip
keteladanan ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani.
3. Landasan Ilmiah
Landasan ilmiah, yaitu asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu
yang menjadi titik tolak pendidikan dan/ atau studi pendidikan. Tergolong ke dalam
landasan ilmiah pendidikan, antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasan
sosiologis pendidikan, landasan antropologis pendidikan, dan landasan historis
pendidikan.
Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak praktik pendidikan dan studi
pendidikan.
9
perkembangan dan pertumbuhan fisik dan biologis, misalnya seorang anak yang
beranjak menjadi dewasa akan mengalami perubahan pada fisik dan mentalnya.
Semua manusia pasti akan mengalami perkembangan dengan tingkat perkembangan yg
berbeda.ada yg berkembang dengan Cepat dan yang berkembang dengan lambat.
Landasan psikologis pendidikan juga mengacu pada teori belajar.Salah satu bentuk
proses pendidikan adalah interaksi belajar mengajar. Pola belajar mengajar antara lain
dipengaruhi oleh penampilan guru dalam mengajar, dan penampilan guru dalam
mengajar, antara lain dipengaruhi oleh pengetahuan guru tentang mengajar yang tidak
lain adalah teori belajar yang digunakan guru .
Teori belajar landasan psikologis pendidikan yang mengacu pada teori belajar dan
implikasinya terhadap pendidikan, telah banyak dikembangkan orang. Di antara aliran
yang dijadikan sandaran pemikirannya adalah sebagai berikut :
1. Behaviorisme
Menurut Baharudin & Wahyuni (2008: 87), aliran memandang belajar sebagai kegiatan
yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respons. Teori belajar behaviorisme
berasumsi bahwa hasil dari sebuah pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang
dapat diobservasi dan di pengaruhi oleh lingkungan sekitar yang faktor penentunya
adalah penguatan atau dorongan dari luar.
2. Kognitif
Teori belajar kognitif berasumsi bahwa belajar adalah sebuah h proses mental yang
aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Oleh karena itu,
perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan
mental, seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya (Baharudin &
Wahyuni, 2008: 87). Dengan kata lain, belajar menurut teori kognitif adalah proses
internal yang kompleks yang berupa pemrosesan informasi dikarenakan setiap individu
memiliki kemampuan untuk memproses informasi sesuai faktor kognitif berdasarkan
tahapan usianya sehingga hasil belajar adalah perubahan struktur kognitif yang ada pada
individu tersebut .
10
3. Humanisme
Teori belajar humanisme berasumsi bahwa belajar adalah fungsi seluruh kepribadian
suatu individu dikarenakan suatu individu merupakan pribadi utuh yang mempunyai
kebebasanmemilih
11
Konsepsi Mengajar, Mendidik dan Belajar
Mengajar adalah pebuatan yang dilakukan oleh seorang pendidik (Guru) kepada
siswa, sehingga terjadi proses belajar. Ciri-ciri hasil pengajaran yang baik adalah hasil belajar
tahan lama, dan hasil belajar merupakan pengetahuan yang asli dan otentik.
Mendidik adalah penggunaan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil
yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan. Hasil mendidik tidak dapat dilihat dalam
waktu yang instan.
Belajar adalah usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuan Kognitif, efektif
dan Psykomotorik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Agar anak didik dapat mengikuti
perubahan dalam pola kehidupan, serta dalam menjalani kerjasama, maka anak didik harus
dapat belajar untuk mengenal,, belajar berkarya, belajar membentuk jati diri, serta belajar
untuk hidup dalam kebersamaan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan manusia guna menumbuhkembangkan potensi dasar
yang ada pada diri manusia. Pada dasarnya pendidikan tidak mengenal batasan waktu, usia,
dan tempat, namun mengenai batas-batas pendidikan maka yang dimaksudkan adalah
pembatasan nyata dari proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu. Batas awal pendidikan
dimulai dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan ke arah pendidikan nyata, yaitu
pada minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan pendidikan yang
sesungguhnya baru terjadi kemudian. Adapun batas terakhir pendidikan yaitu sampai akhir
hayat.
B. Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan ke sistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang .
salah satu cara yang harus dilakukan bangsa indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan
negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan
semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam
segala bidang didunia internasional.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/531549277/LANDASAN-LANDASAN-PENDIDIKAN
14