Anda di halaman 1dari 24

FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT PANDANGAN PARA AHLI

Dosen Pengampu

Dr. Dwi Septiwiharti, S.S.,M.Phil

Nur Eka Wahyuningsih Riyadi, S.Pd.I,M.Pd

Disusun oleh

Jusmawati

A 501 22 041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah filsafat
pendidikan

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Baik itu teman-teman, dosen dan
semua yang telah membantu yang kami tidak bisa sebut satu persatu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunkan
sebaik-baiknya. kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah
sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan
untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan
Terimakasih.

Palu, 12 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

2.1 Pengertian Filsafat Pendidikan............................................................................3


2.2 Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan.......................................................................5

BAB III PENUTUP.......................................................................................................7

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................7
3.2 Saran...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika berbicara pendidikan maka kita akan berbicara mengenai definisi


pendidikan Pendidikan merupakan aktifitas rasional yang membedakan manusia dengan
makhluk hidup lainnya. Hewan juga "belajar" retapi lebih ditentukan oleh instingnya.
Manusia belajar dengan otaknya melalu rangkaian kegiatan menuju pendewasaan untuk
mencapai kehidupan yang lebih berarti.

Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan


masyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan sejumlah landasan dan asas-asas
tertentu dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan. Beberapa landasan pendidikan
yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan adalah
landasan filosofis, sosiologis, dan kultural. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi
akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan

Selain itu, pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua manusia, manusia yane
melupakan pendidikan bagaikan orang buta yang berjalan tampa tongkat di tangannya.
Pendidikan memberikan banyak arti bagi kehidupan manusia di dalam kehidupannya.
Karena itulah manusia mempelajari filsafat pendidikan. landasan filsafat pendidikan
perlu di kuasai oleh para pendidik. karena pendidikan bersifat normative. Selain itu.
pendidikan tidak hanya di pahami melalui pendekatan ilmiah yang bersifat parsial dan
deskriptif saja, melainkan perlu dipandang secara holistik, adapun kajian pendidikan
secara holistik dapat dilakukan melalui pendekatan filosofis.

Ada berbagai aliran filsafat pendidikan, antara lain Idealisme. Realisme.


Pragmatisme dan sebagainya. Pemahaman tentang filsafat pendidikan ini akan
membantu kita agar tidak terjerumus ke dalam filsafat lain yang menjerumuskan kita, di
samping itu, dengan mempelajari filsafat pendidikan berguna memperkokoh landasan
Filsafat pendidikan kita.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah penting


sebagai berikut.

1. apa pengertian filsafat pendidikan


2. apa saja aliran-aliran filsafat pendidikan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian filsafat pendidikan
2. Mengetahui aliran-aliran filsafat pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat Pendidikan

Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia, yang berarti cinta akan
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis. Filsafat dalam
pengertian tersebut menunjukkan bahwa manusia tidak pernah secara sempurna
memiliki pengertian menyeluruh tentang segala sesuatu yang dimaksudkan
kebijaksanaan, namun terus menerus harus mengejarnya. Filsafat adalah pengetahuan.
yang dimiliki rasio manusia yang menembusi dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu.
Sedangkan istilah pendidikan dalam bahasa Inggris education berakar dan bahasa Latin
educare yang dapat diartikan pembimbingan berkelanjutan. Jika diperluas, arti
etimologis itu mencerminkan keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi ke
generasi sepanjang eksistensi kehidupan manusia.

Sementara itu, istilah pendidikan dalam terminology agama kita disebut dengan
tarbiyah, yang mengandung arti dasar sebagai pertumbuhan, peningkatan, atau membuat
sesuatu menjadi lebih tinggi. Karena makna dasarnya pertumbuhan atau peningkatan,
maka hal ini mengandung asumsi bahwa setiap diri manusia sudah terdapat bibit-bibit
kebaikan. tugas para orang tua dan para pendidik untuk mengembangkan bibit-bibit
positif anak-anak didik mereka dengan sebaik-baiknya.

Menurut Al-Syaibany dalam Jalaludin & Idi (2007. 19) filsafat pendidikan
adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk
mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan Artinya filsafat
pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan
untuk mencapainya. Dalam hal ini filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusiaan
merupakan faktor yang integral. Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai
kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek
pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan

3
kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan
persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.

Menurut Hasan Langgulung dalam bahasannya tentang filsafat pendidikan diberi


definisi sebagai berikut;

1. Filsafat pendidikan adalah penerapan metoda dan pandangan filsafat dalam


bidang pengalaman manusia yang disebut pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
mencari konsep-konsep yang dapat menyelaraskan gejala yang berbeda-beda
dalam pendidikan dan suatu rencana menyeluruh, menjelaskan intilah-istilah
pendidikan, mengajukan asumsi-asumsi dasar tempat tegaknya pernyataan-
pernyataan khusus. mengenai pendidikan dan menyingkapkan klasifikasi-
klasifikasi yang berhubungan antara pendidikan dan bidang-bidang kepribadian
manusia.
2. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat
sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan,
mengharmoniskan, dan penerapan nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang ingin
dicapainya.
3. Filsafat pendidikan adalah aktivitas yang dikerjakan oleh pendidik dan filsuf-
filsuf untuk menjelaskan proses pendidikan menyelaraskan. mengkritik dan
mengubahnya berdasar pada masalah-masalah budaya.
4. Filsafat pendidikan adalah teori atau ideology pendidikan yang muncul dari
sikap filsafat seorang pendidik, dari pengalaman-pengalamannya dalam
pendidikan dan kehidupan dari kajiannya tentang berbagai ilmu yang
berhubungan dengan pendidikan, dan berdasar itu pendidik dapat mengetahui
sekolah berkembang.

Sementara Dewey dalam Jalaludin & Idi (2007:20) menyampaikan bahwa filsafat
pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik
yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju
tabiat manusia.

4
Lebih jauh Bamadib (Jalaludin & Idi. 2007:20), menyatakan bahwa filsafat
pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan dalam bidang pendidikan Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi
sesuatu analisis filosofis terhadap bidang pendidikan.

Sedangkan menurut seorang ahli filsafat Amerika, Brubachen (Arifin, 1993:3),


filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta di depan seekor kuda, dan
filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat
pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keumungan karena punya
kaitan dengan filsafat umum. Kendati kaitan ini tidak penting, tapi yang terjadi ialah
suatu keterpaduan antara pandangan filosofis dengan filsafat pendidikan, karena filsafat
sering diartikan sebagai teon pendidikan dalam segala tahap.

Lebih jauh, Alwasilah (2008: 15) menyatakan bahwa filsafat pendidikan dapat
didefinisikan sebagai teori yang mendasari alam pikiran ibwal pendidikan atau suatu
kegiatan pendidikan.

Berdasarkan uraian diatas dapat kita tarik pengertian bahwa filsafat pendidikan
sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-
kaidah norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan
oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.

2.2 Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan


1. Aliran profgesivisme
Aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini belum
tentu benar pada masa mendatang. Tujuan pendidikan menurut aliran ini adalah
pendidikan harus memberikan keterampilan dan alat-alat uang bermanfaat untuk
berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda dalan proses perubahan.
2. Aliran esensialisme
Aliran yang didasarkan oleh nilai kebudayaan, yang telas ada sejak awal
peradaban umag manusia. Tujuan aliran ini adalah membentuk kepribadian

5
bahagia didunia dan hakikat isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan,
kesenian dan segala hal yang menggerakkan kehendak manusia itu sendiri.
3. Aliran perenialisme
Aliran yang mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang teguh pada nilai
dan norma yang bersifat kekal abadi. Perenialisme berpendapat mencari dan
menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tujuan yang utama dari filsafat
4. Aliran rekonstruksionisme
Suatu aliran yang berusaha merombak atas susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern. Aliran ini berkeyakinan bahwa tugas menyelamatkan dunia
adalah tugas semua manusia. Karenanya pembinaan kembali daya intelektual
dan spiritual sehat melalui pendidikan yang tepat.
5. Aliran idealisme
Aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran
tertinggi adalah ide. Aliran idealisme merupakan suatu aliran yang
menganggungkan jiwa.
6. Aliran eksistensialisme
Pada hakikatnya aliran inu merupakan aliran filsafat yang bertujuan
mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi,
yang dimiliki serta dihadapinya.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia, yang berarti cinta akan
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis. Filsafat dalam
pengertian tersebut menunjukkan bahwa manusia tidak pernah secara sempurna
memiliki pengertian menyeluruh tentang segala sesuatu yang dimaksudkan
kebijaksanaan, namun terus menerus harus mengejarnya. Filsafat adalah pengetahuan.
yang dimiliki rasio manusia yang menembusi dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu.
Sedangkan istilah pendidikan dalam bahasa Inggris education berakar dan bahasa Latin
educare yang dapat diartikan pembimbingan berkelanjutan. Jika diperluas, arti
etimologis itu mencerminkan keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi ke
generasi sepanjang eksistensi kehidupan manusia. Sementara itu, istilah pendidikan
dalam terminology agama kita disebut dengan tarbiyah, yang mengandung arti dasar
sebagai pertumbuhan, peningkatan, atau membuat sesuatu menjadi lebih tinggi. Karena
makna dasarnya pertumbuhan atau peningkatan, maka hal ini mengandung asumsi
bahwa setiap diri manusia sudah terdapat bibit-bibit kebaikan. tugas para orang tua dan
para pendidik untuk mengembangkan bibit-bibit positif anak-anak didik mereka dengan
sebaik-baiknya.
Menurut Al-Syaibany dalam Jalaludin & Idi (2007. 19) filsafat pendidikan
adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk
mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan Artinya filsafat
pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan
untuk mencapainya. Dalam hal ini filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusiaan
merupakan faktor yang integral.
3.2 SARAN
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar kami

7
bisa membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Syuaiban, 2013, Bahan Ajar Landasan Pengembangan Kurikulum Jakarta:


Uhamka Press

Noor Syam. Mohammad. 1986. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan
Pancasila Surabaya: Usaha Nasional

Pudjosumedi dan Sugeng Riadi. 2012. Pengantar Pedagogik Transformatif. Jakarta:


Chamka Press

Zaprulkkan. 2013. Filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik. Jakarta: Rajawali

Press

9
1.4 Ketika berbicara
pendidikan maka kita
akan berbicara
mengenai definisi
1.5 pendidikan. Pendidikan
merupakan aktifitas
rasional yang
membedakan manusia
1.6 dengan makhluk hidup
lainnya. Hewan juga
“belajar” tetapi lebih
ditentukan oleh
1.7 instingnya. Manusia
belajar dengan otaknya

10
melalu rangkaian
kegiatan menuju
1.8 pendewasaan untuk
mencapai kehidupan yang
lebih berarti.
1.9 Pendidikan merupakan
pilar utama terhadap
perkembangan manusia
dan
1.10 masyarakat bangsa
tertentu. Karena itu
diperlukan sejumlah
landasan dan asas-asas

11
1.11 tertentu dalam
menentukan arah dan
tujuan pendidikan.
Beberapa landasan
pendidikan
1.12 yang sangat memegang
peranan penting dalam
menentukan tujuan
pendidikan adalah
1.13 landasan filosofis,
sosiologis, dan kultural,
Selanjutnya landasan
ilmiah dan teknologi

12
1.14 akan mendorong
pendidikan untuk
menjemput masa depan.
1.15 Selain itu, pendidikan
merupakan kebutuhan
bagi semua manusia,
manusia yang
1.16 melupakan pendidikan
bagaikan orang buta yang
berjalan tanpa tongkat di
tangannya.
1.17 Pendidikan memberikan
banyak arti bagi

13
kehidupan manusia di
dalam kehidupannya.
1.18 Karena itulah manusia
mempelajari filsafat
pendidikan, landasan
filsafat pendidikan
1.19 perlu di kuasai oleh para
pendidik, karena
pendidikan bersifat
normative. Selain itu,
1.20 pendidikan tidak hanya di
pahami melalui
pendekatan ilmiah yang
bersifat parsial dan

14
1.21 deskriptif saja, melainkan
perlu dipandang secara
holistik, adapun kajian
pendidikan
1.22 secara holistik dapat
dilakukan melalui
pendekatan filosofis
1.23 Ketika berbicara
pendidikan maka kita
akan berbicara
mengenai definisi
1.24 pendidikan. Pendidikan
merupakan aktifitas

15
rasional yang
membedakan manusia
1.25 dengan makhluk hidup
lainnya. Hewan juga
“belajar” tetapi lebih
ditentukan oleh
1.26 instingnya. Manusia
belajar dengan otaknya
melalu rangkaian
kegiatan menuju
1.27 pendewasaan untuk
mencapai kehidupan yang
lebih berarti.

16
1.28 Pendidikan merupakan
pilar utama terhadap
perkembangan manusia
dan
1.29 masyarakat bangsa
tertentu. Karena itu
diperlukan sejumlah
landasan dan asas-asas
1.30 tertentu dalam
menentukan arah dan
tujuan pendidikan.
Beberapa landasan
pendidikan

17
1.31 yang sangat memegang
peranan penting dalam
menentukan tujuan
pendidikan adalah
1.32 landasan filosofis,
sosiologis, dan kultural,
Selanjutnya landasan
ilmiah dan teknologi
1.33 akan mendorong
pendidikan untuk
menjemput masa depan.
1.34 Selain itu, pendidikan
merupakan kebutuhan

18
bagi semua manusia,
manusia yang
1.35 melupakan pendidikan
bagaikan orang buta yang
berjalan tanpa tongkat di
tangannya.
1.36 Pendidikan memberikan
banyak arti bagi
kehidupan manusia di
dalam kehidupannya.
1.37 Karena itulah manusia
mempelajari filsafat
pendidikan, landasan
filsafat pendidikan

19
1.38 perlu di kuasai oleh para
pendidik, karena
pendidikan bersifat
normative. Selain itu,
1.39 pendidikan tidak hanya di
pahami melalui
pendekatan ilmiah yang
bersifat parsial dan
1.40 deskriptif saja, melainkan
perlu dipandang secara
holistik, adapun kajian
pendidikan

20
1.41 secara holistik dapat
dilakukan melalui
pendekatan filosofis

21

Anda mungkin juga menyukai