FILSAFAT PENDIDIKAN
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan)
Dosen Pengampu:
Dr. Siti Amanah, S.Pd., M.Pd., Kons.
Dr. Drs. Akmal Sutja, M.Pd.
Muhammad Alridho Lubis, M.Pd.
Yulianti, M.Pd
Disusun Oleh:
Attia Adha Putri / A1E123024
Hilldha Vieannisatama / A1E123046
Tamia Lasari / A1E123054
Putri Adria Salsabila / A1E123084
Endang S Rukmana / A1E123106
Eliza Hani / A1E123112
KELAS: R-002
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Filsafat Pendidikan dengan
judul: “Filsafat Pendidikan”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik. Sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata
letak dalam makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan, baik
kata atau kalimat. Untuk kebaikan dan sempurnanya makalah ini, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan dari dosen pengampu dan teman-teman
sekalian. Dan akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1. Pendidikan..................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................12
3.2. Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua manusia, manusia yang
melupakan pendidikan bagaikan orang buta yang berjalan tanpa tongkat di tangannya.
Pendidikan memberikan banyak arti bagi kehidupan manusia di dalam kehidupannya.
Karena itulah manusia mempelajari filsafat pendidikan, landasan filsafat
pendidikan perlu di kuasai oleh para pendidik, karena pendidikan bersifat normative.
Selain itu, pendidikan tidak hanya di pahami melalui pendekatan ilmiah yang bersifat
parsial dandeskriptif saja, melainkan perlu dipandang secara holistik, adapun kajian
pendidikansecara holistik dapat dilakukan melalui pendekatan filosofis.
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu pendidikan dan filsafat pendidikan
2. Agar mahasiswa mengetahui apa aja kebutuhan dalam filsafat pendidikan
3. Agar mahasiswa mengetahui apa saja peranan filsafat pendidikan
4. Agar mahasiswa mengetahui apa yang menentukan filsafat pendidikan
seseorang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendidikan
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara mendefinisikan
bahwa arti Pendidikan; “Pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-
anak, adapun maksudnya, pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiian setinggi-tingginya”. Pendidikan
merupakan adalah sebuah proses humanime yang selanjutnya dikenal dengan istilah
memanusiakan manusia.
Oleh karena itu kita seharusnya bias menghormati hak asasi setiap manusia.
Murid dengan kata lain siswa bagaimanapun bukan sebuah manusia mesin yang dapat
diatur sekehendaknya, melainkan mereka adalah generasi yang perlu kita bantu dan
memberi kepedulian dalam setiap reaksi perubahannya menuju pendewasaan supaya
dapat membentuk insan yang swantrata, berpikir kritis seta memiliki sikap akhlak
yang baik. Untuk itu pendidikan tidak saja membentuk insan yang berbeda dengan
sosok lainnya yang dapat beraktifitas menyantap dan meneguk, berpakaian serta
memiliki rumah untuk tinggal hidup, ihwal inilah disebut dengan istilah
memanusiakan manusia (Ab Marisyah1, Firman2, 2019).
A. Pengertian Pendidikan
Salah satu tokoh pendidikan pada masa awal kemerdekaan mengartikan sebagai
"usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si
anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu memikul tanggungjawab moril dari
segala perbuatannya" (Poerbakawatja, 1976; 2014) Selanjutnya dikatakan bahwa:
"Sesudah tercapai kedewasaan maka tugas pembentukan seseorang secara "teknis"
selesai dan perkembangan selanjutnya akan dapat berlangsung di bawah berbagai
pengaruh yang pemanfaatannya terutama terletak pada orang itu sendiri yang atas
dasar tanggung jawabnya menentukannya", (Poerbakawatja, 1976: 2015). Pengettian
pendidikkan yang dikemukakan oleh Peorbakawatja serta penjelasan tentang batas
waktu pendidikan relatif lebih operasional. Selain itu, relatif lengkap, kama
menyebutkan sejumlah komponen pendidikan, yakni pendidik, peserta didik. tujuan
pendidikan, dan cara mendidik. Pengertian pendidikan yang lebih operasional dan
formal setelah kemerdekaan antara lain dapat ditemukan dalam Undang-undang
Republik Indonesia No. 2. Tahun 1989. Dalam undang-undang tersebut, pada Bab 1
Pasal I dikemukakana: "pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan. pembelajaran, atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan datang" Pengertian ini meski relatif operasional, belum dapat
dikatakan lengkap. Dikatakan belum lengkap karena masih terdapat komponen
pendidikan yang tidak disebutkan secara tersurat. Komponen dimaksud adalah
pendidik. Dalam pengertian tersebut hanya disebut salah satu komponen manusia
sebagai komponen pendidikan, yakni peserta didik.
Pengertian pendidikan yang lebih operasional dan formal lainnya dan paling
mutakhir saat ini dalam konteks pendidikan nasional terdapat dalam Undang-undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Dalam undang-undang tersebut, pada Bab I
Pasal 1 diserahkan: "pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan. akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara". Seperti pengertian dalam undang-
undang pendidikan sebelumnya, dalam undang-undang pendidikan inipun ternyata
unsur manusia sebagai komponen pendidikan belum disebutkan secara lengkap.
Dengan kata lain, filsafat pendidikan berperan sebagai panduan intelektual untuk
membentuk dan meningkatkan sistem pendidikan serta memahami makna dan tujuan
pendidikan dalam masyarakat.
2.5. Apakah yang menentukan Filsafat Pendidikan Seseorang
Filsafat pendidikan seseorang ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk:
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik, baik secara fisik, intelektual, emosional, maupun sosial. Pendidikan
bertujuan untuk membantu individu dalam memahami dunia, mengembangkan
keterampilan, dan mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
Filsafat pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan
karena filsafat memberikan arah dan pedoman dasar bagi upaya-upaya pengembangan
pendidikan
3.2. Saran
Dengan mempelajari dan mengkaji tenang filsafat pendidika ini, diharapkan
mulai sekarang mahasiswa lebih berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang ada di
dunia pendidikan, karena sudah sepantasnya mahasiswa pendidikan nantinya akan
menjadi penerus pendidik dan filsof di dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Desi Pristiwanti dkk. (2022). Pengertian pendidikan. Jurnal pendidikan dan konseling
4(6),7911-7915.