DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karunia-Nya sehingga
Untuk itu kami mengajukan makalah ini sebagai usaha bersama membantu pewarisan
dan proses pengembagan budaya dan karakter bangsa bagi peserta didik. Dengan materi
tertata, soal-soal yang bervariasi, serta aktivitas yang dapat menumbuhkan kreativitas
sehingga diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif mengikuti
perkembangan zaman yang semakin kompleks.
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar
tetapi lebih ditentukan dengan instingnya. Sedangkan belajarnya manusia
merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan
yang lebih berarti.
Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya, disaat anak ini dewasa dan
berkeluarga mereka akan mendidik anak-anak mereka juga, begitu juga
disekolah dan perguruan tinggi. Para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan
dosen. Dalam pendidikan tentunya ada istilah mengajar dan mendidik, untuk
melakukan kedua hal itu tentunya di perlukan acuan supaya proses mengajar
dan mendidik dapat berjalan sebagaimana mestinya, acuan tersebut dikenal
dengan istilah pendidikan.
Landasan pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya di
indonesia, agar pendidikan yang sedang berlangsung di negara kita ini memiliki
pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan disetiap negara tidak
sama. Untuk negara kita diperlukan landasan pendidikan berupa landasan
hukum, landasan filsafat, landasan histori, landasan sosial budaya, landasan
psikologis, beserta landasan sosiologis dan antropologis.
Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan landasan Pendidikan?
2. Fungsi dan tujuan dari landasan Pendidikan?
3. Jenis-jenis landasan Pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAAN
Yatimah (2017, hlm. 354) mengatakan bahwa secara leksikal, landasan berarti dasar,
tumpuan, atau alas. Oleh karena itu, landasan (pendidikan) merupakan tempat
bertumpu, titik tolak atau dasar pijakan dalam melaksanakan pendidikan.
Mengapa kita harus memiliki landasan seperti itu? Karena pendidikan merupakan
salah satu hak dasar manusia dan berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang.
Mulai dari kehidupan sosial hingga taraf ekonomi seseorang.
Tanpa landasan yang jelas, salah-salah pendidikan dapat menjadi sesuatu yang
mencengkram manusia lewat komersialisasi dan kekhususan yang berdampak pada
kesenjangan pendidikan. Kita sebagai bangsa yang telah mengalami kolonialisasi,
telah belajar melalui cara yang pedih akan hal tersebut.
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa landasan pendidikan memiliki
fungsi khusus yang ingin dicapai. Beberapa fungsi landasan pendidikan adalah
sebagai berikut.
1. Sebagai pijakan utama yang kokoh dan adil untuk memastikan keadilan pendidikan
seperti dalam landasan hukum pendidikan.
2. Barometer utama untuk memastikan kualitas pendidikan yang terarah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuannya.
3. Landasan perlindungan hukum untuk menjaga keadilan dan kemerataan pendidikan.
4. Perlindungan fungsi pendidikan pada pakemnya agar tidak disalahgunakan untuk hal
yang buruk.
Tentunya landasan pendidikan juga memiliki hasil yang ingin dicapai melalui kajian
dan pengaplikasiannya. Tujuan dari landasan pendidikan adalah sebagai berikut.
Lalu, apa yang menjadi tumpuan atau dasar pijakan dalam pendidikan? Yatimah
(2017, hlm. 355) menyatakan terdapat berbagai jenis landasan pendidikan yang
berdasarkan perolehannya, kita dapat mengidentifikasi empat jenis landasan
pendidikan. Landasan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Landasan religius pendidikan, yang mencakup asumsi dan teori yang bersumber
dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.
2. Landasan filosofis pendidikan, berbagai asumsi hingga teori yang bersumber dari
filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.
3. Landasan ilmiah pendidikan, yaitu asumsi dan teori yang bersumber dari berbagai
cabang atau disiplin ilmu lain yang berhubungan dengan rangka praktik
pendidikan.Contohnya adlaah: landasan psikologi pendidikan, landasan sosiologi
pendidikan, landasan antropologis pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb.
Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris, teori, atau faktual
pendidikan.
4. Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yakni asumsi, teori, dalil, dan hukum
yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi
titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.
Landasan yuridis atau landasan hukum pendidikan adalah seperangkat asumsi yang
bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai titik tolak
dalam rangka pengelolaan, penyelenggaraan dan kegiatan pendidikan dalam suatu
sistem pendidikan nasional.
Jika kita membaca pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945, di dalamnya akan
ditemukan secara tersirat cita-cita pendidikan nasional, yakni “untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Selanjutnya Pasal 31 UUD Negara RI Tahun 1945 secara tersurat
menyatakan bahwa:
Untuk lebih lengkapnya, baca juga artikel di bawah ini yang membahas mengenai
pendidikan nasional Indonesia.
1. ontologi
2. epistemologi
3. aksiologi
Untuk lebih jelasnya, berbagai penjelasan mengenai filsafat pendidikan dapat
disimak pada artikel di bawah ini:
Terdapat beberapa aliran-aliran filsafat pendidikan yang biasa dijadikan salah satu
rujukan dan kajian landasan pendidikan. Aliran-aliran tersebut meliputi:
1. Perenialisme,
merupakan aliran filsafat pendidikan yang melihat ke belakang, percaya bahwa
kebijaksanaan abadi dari spiritualisme, tradisi, dan agama berbagi satu satu
kebenaran metafisik yang universal di mana semua pengetahuan, ajaran dan nilai
yang baik telah tumbuh.
2. Essensialisme,
yakni aliran yang ingin kembali pada kebudayaan-kebudayaan warisan sejarah yang
telah terbukti keunggulannya dan kebaikannya bagi kehidupan manusia.
3. Progressivisme,
aliran ini percaya bahwa pengetahuan mengenai dunia ini hanyalah sebatas
sebagaimana dunia ini dialami oleh manusia dan Itulah yang dapat dijangkau oleh
ilmu pengetahuan (sains) untuk kita semua.
4. Pedagogi Kritis,
salah satu unsur pokok dari aliran ini adalah keharusan untuk memandang sekolah
sebagai ruang publik yang demokratis. Sekolah didedikasikan untuk membentuk
pemberdayaan diri dan sosial.
5. Eksistensialisme,
merupakan salah satu ciri pemikiran filsafat abad 20 yang sangat mendambakan
adanya otonomi dan kebebasan manusia yang sangat besar untuk
mengaktualisasikan dirinya.
Landasan Religius Pendidikan
Dalam konteks religius, pendidikan adalah hal yang sangat bergantung pada
keimanan dan keyakinan peserta didik masing-masing. Pendidikan adalah hal yang
harus berdasarkan keinginan peserta didiknya sendiri, bukan paksaan atau dorongan
dari orang atau bahkan instansi dan lembaga lain.
Landasan ilmiah atau landasan teori pendidikan merupakan landasan teori yang
digunakan untuk mengkaji dan mempelajari berbagai ilmu yang berhubungan
langsung dengan pendidikan dari segala bidang yang menyelimutinya. Untuk lebih
jelasnya akan langsung disampaikan melalui contohnya di bawah ini.
Atas dasar itulah pendidik perlu memahami landasan pendidikan dari sudut
psikologis. Selain itu, psikologi dan pendidikan merupakan kesatuan yang sangat
sulit dipisahkan. Subjek dan objek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi
menelaah gejala-gejala perilaku dan perkembangan psikologis dari manusia.
Untuk lebih jelasnya, psikologi pendidikan dapat dipelajari pada artikel di bawah ini.
Dalam proses sosialisasi setiap individu sesuai dengan statusnya dituntut untuk
belajar tentang berbagai peranan dalam konteks kehidupan masyarakatnya sehingga
mereka mampu hidup bermasyarakat dan memasyarakat.
Implikasi dari konsep individu dan masyarakat sebagaimana diuraikan di atas, antara
lain bahwa:
Dalam kesinambungan tersebut, konsep dan praktik pendidikan masa lampau yang
dipandang baik dan berguna akan tetap dipertahankan, sedangkan konsep dan
praktik pendidikan yang dipandang tidak baik dan tidak berguna atau keliru akan
diperbaiki atau dikembangkan sehingga berbeda dengan konsep dan praktik
pendidikan masa lampau.
1. zaman purba,
2. zaman kerajaan Hindu-Budha,
3. zaman kerajaan Islam,
4. zaman pengaruh Portugis dan Spanyol,
5. zaman kolonial Belanda,
6. zaman pendudukan Jepang,
7. pendidikan periode 1945-1969,
8. pendidikan pada masa PJP I (1969)-1993).
Menurut Pepelasis, dkk dalam (Yatimah, 2017, hlm. 133) faktor-faktor yang sangat
penting dalam ekonomi (pembangunan) adalah sumber daya alam, sumber daya
manusia, akumulasi odal, teknologi dan kewiraswastaan, serta sosio-budaya.
Faktor ekonomi ang sangat berkesesuaian dengan pendidikan adalah sumber daya
manusia (Mudyahardjo dalam Yatimah, 2017, hlm. 133). Oleh karena itu, ditinjau dari
sudut pandang ekonomi, pendidikan adalah human investment atau upaya
penanaman modal pada diri manusia (Muchtar dalam Yatimah, 2017, hlm. 134).
Terdapat hubungan antara pendidikan dan ekonomi, antara lain melalui pendidikan
tenaga kerja produktif dapat dihasilkan. Sebaliknya, pelaksanaan pendidikan
memerlukan sejumlah dana yang harus dimanfaatkan secara efisien dan efektif.
BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera tampak.
Diperlukan satu generasi untuk melihat suatu akhir dari pendidikan itu. Oleh karena
itu apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya sudah
terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu
dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah
landasan dan asas pendidikan.
Landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal; suatu titik tumpu
atau titik tolak dari sesuatu hal; atau suatu fundasi tempat berdirinya sesuatu hal.
Filosofis adalah suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami hakikat segala
sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.
Penutupan
Rasa syukur kami haturkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat sehat walafiat
dan kekompakan pada kami sehingga bisa menyelesaikan makalah landasan pendidikan ini
dengan seksama dan kerjasama. Semoga dengan adanya makalah yang kami buat ini harapan
kami dapat memotivasi bagi teman yang membaca dan dapat memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi kami dan teman-teman. Aamiin ya Allah ya rabbal alamin.
Dan rasa syukur kepada baginda alam Nabi besar Muhammad SAW. yang sebagaimana beliau
telah mengeluarkan para umatnya dari zaman yang gelap hingga zaman dimana kita hidup pada
zaman yang sangat modern seperti sekarang
Dan terima kasih kami ucapkan dengan rasa ikhtirom ini kepada dosen kami Drs. ABDUL
KHALIS RAZAK,M.Pd Dan kepada teman-teman yang sangat kami banggakan atas segala support
dan doa dari beliau semua lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah psikologi ini.