Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

POLITIK DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN


ISLAM DI INDONESIA

“Analisis Nilai Tambah Pendidikan dalam Dimensi Mikro


dan Makro Lembaga Pendidikan, Perorangan dan
Analisis Nilai Tambah Bagi Masyarakat”

Dosen Pengampu : Dr. Syamsul Huda, M.Pd

Disusun Oleh :
Jainah Febi Wahyuni
Nim. 801230007

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah Politik dan Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia dengan
judul “Analisis dan Nilai Tambah Dalam Dimensi Mikro dan Makro Lembaga
Pendidikan, Perorangan dan Analisis Nilai Tambah Bagi Masyarakat ”.
Sholawat dan salam selalu tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Pemakalah menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan


makalah ini mungkin tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, pemakalah
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Analisis dan Nilai Tambah Dalam Dimensi
Mikro dan Makro Lembaga Pendidikan, Perorangan dan Analisis Nilai
Tambah Bagi Masyarakat yakni Bapak Dr. Syamsul Huda, M.Pd.
2. Teman-teman semuanya yang telah memberikan motivasinya serta semua
pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.

Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang pemakalah
miliki. Oleh karena itu, pemakalah mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Jambi, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
A. Pendahuluan......................................................................................................................1
B. Pembahasan.......................................................................................................................2
A. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Dalam Dimensi Mikro dan Makro Lembaga
Pendidikan.............................................................................................................................3
B. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Bagi Perorangan.........................................8
C. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Bagi Masyarakat....................................10
C. Kesimpulan.......................................................................................................................13
D. Daftar Pustaka..................................................................................................................14
Analisis Nilai Tambah Pendidikan dalam Dimensi Mikro dan
Makro Lembaga Pendidikan, Perorangan dan
Analisis Nilai Tambah Bagi Masyarakat

A. Pendahuluan
Pada hakikatnya, sejarah manusia tidak dapat dilepaskan dari
pendidikan. Sejak penciptaan Adam sebagai manusia pertama, Allah SWT
telah menginformasikan bahwa Adam di ajarkan berbagai hal termasuk berbagai
nama- nama benda, setelah diajarkan nama-nama benda, Allah SWT kemudian
menguji kemampuannya dengan meminta Adam menyebutkan semua nama-
nama benda tersebut. (Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah/2: 31). Ayat tersebut
mengindikasikan dua hal: pertama, bahwa sejarah pendidikan lahir bersamaan
dengan sejarah kedatangan manusia, dan kedua, pendidikan inheren dengan
kehidupan manusia.

Informasi Al-Qur’an tentang manusia pertama (Adam) yang di


ajarkan langsung oleh Allah SWT, menegaskan posisi Islam tentang Pendidikan.
Islam telah menempatkan pendidikan sebagai Center Point kehidupan dan
menjadikan pendidikan sebagai bagian dari keabadian manusia. Pendidikan
merupakan bagian yang inheren dengan kehidupan. Pemahaman seperti
ini mungkin terkesan dipaksakan, tetapi jikan mencoba menurut alur dan
proses kehidupan manusia, maka tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan
telah mewarnai jalan panjang kehidupan manusia dari awal sampai akhir.
Pendidikan menjadi pengawal sejati dan menjadi kebutuhan asasi manusia.

Perdebatan tentang pendidikan, sebenarnya bukan terletak pada perlu


atau tidaknya pendidikan bagi manusia, tetapi lebih kepada bagaimana
pendidikan itu dilaksanakan (How), apa saja yang harus dicapai (Goal) dan
bagaimana tata kerja para pelaksana (Teacher).

Di dalam Al-Qur’an semangat pendidikan jelas tertuang di ayat pertama


yang turun kepada Rasulullah SAW, yaitu perintah “Iqro’.” Bahwa Islam
dibangkitkan dengan cara mengajak manusia untuk berpikir. Hal ini di maknai
sebagai titik point urgensi pendidikan bagi setiap manusia, karena melatih berpikir
adalah bagian dari tugas pendidikan. Arti penting pendidikan,
2
menempatkannya pada strata tertinggi kebutuhan manusia. Karena itu
pendidikan menjadi barometer kemajuan dan peradaban. Kemajuan suatu
bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikan bangsa tersebut. Tidaklah
mengherankan jika kemudian Negara mengatur dan menjadikan pendidikan
sebagai salah satu persoalan penting yang harus dibenahi sebaik- baiknya.

Di Indonesia, pendidikan merupakan satu bidang yang menjadi


tanggung jawab Negara. Hal ini tercantum dengan jelas pada pembukaan
UUD 1945 yang berbunyi : “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Amanat tersebut
dituangkan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional, disebutkan bahwa: “pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara”.

Dari definisi tersebut, terlihat bahwa usaha pendidikan berupaya


mengarahkan seluruh potensi peserta didik secara maksimal agar terwujud suatu
kepribadian yang paripurna pada dirinya. Harapan terhadap dunia pendidikan
sangat besar untuk membawa peserta didik kearah kualitas hidup yang sebaik-
baiknya.

B. Pembahasan
Analisis kebijakan pendidikan adalah prosedur yang menghasilkan
informasi kependidikan menggunakan data sebagai salah satu masukan bagi
perumusan beberapa alternative kebijakan dalam pengambilan keputusan yang
bersifat politis dalam rangka memecahkan masalah kependidikan.1 Banyak
pihak memahami pendidikan harus membebaskan diri dari politik, namun tidak
ada satupun kebijakan pendidikan yang bersifat strategis yang tidak terkait
dengan politik. Misalnya tujuan, nilai-nilai, arah, dan anggaran pendidikan.
Semuanya adalah kesepakatan politik yang terkait dengan pendidikan nasional.

1
Hanisy, A. Konsep Dasar Analisis kebijakan. (Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, 4 (1), 2013),
hlm. 48
3
A. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Dalam Dimensi Mikro dan Makro Lembaga
Pendidikan
Dengan adanya individu dan kelompok yang berbeda-beda diharapkan
akan mendorong terjadinya perubahan masyarakat dengan kebudayaannya
secara progresif. Pendidikan dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji
pendidikan yang dilaksanakan dalam skala kecil. Pada tingkat dan skala mikro
pendidikan merupakan gejala sosial yang mengandalkan interaksi manusia
sebagai sesama (subyek) yang masing-masing bernilai setara. Pengolahan
proses dalam ruang lingkup mikro merupakan aplikasi kebijakan-kebijakan
pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan sekolah ataupun kelas,
sanggar-sanggar belajar dan satuan-satuan pendidikan lainnya dalam
masyarakat.

Tidak ada perbedaan hakiki dalam nilai orang perorang karena interaksi
antar pribadi (interpersonal) itu merupakan perluasan dari interaksi internal dari
seseorang dengan dirinya sebagai orang lain, atau antara saya sebagai
orang kesatu (yaitu aku) dan saya sebagai orang kedua atau ketiga
(yaitu daku atau-ku; harap bandingkan dengan pandangan orang Inggris
antara I dan me)

Pendidikan dalam ruang lingkup makro, kita mengkaji pendidikan yang


dilaksanakan dalam skala besar. Pada skala makro pendidikan berlangsung
dalam ruang lingkup yang besar seperti dalam masyarakat antar desa, antar
sekolah, antar kecamatan, antar kota, masyarakat antar suku dan masyarakat
antar bangsa. Dalam skala makro masyarakat melaksanakan pendidikan bagi
regenerasi sosial yaitu pelimpahan harta budaya dan pelestarian nilai-nilai luhur
dari suatu generasi kepada generasi muda dalam kehidupan masyarakat.
Pengolahan proses dalam ruang lingkup makro berupa kebijakan-kebijakan
pemerintah yang lazimnya dituangkan dalam bentuk UU pendidikan,
Peraturan Pemerintah, SK Menteri, SK Dirjen serta dokumen-dokumen
pemerintah tentang pendidikan tingkat nasional yang lain.

Diharapkan dengan adanya pendidikan dalam arti luas dan skala makro
maka perubahan sosial dan kestabilan masyarakat berangsung dengan baik
dan bersama- sama. Pada skala makro ini pendidikan sebagai gejala sosial

4
sering terwujud dalam bentuk komunikasi terutama komunikasi dua arah. Dilihat
dari sisi makro, pendidikan meliputi kesamaan arah dalam pikiran dan
perasaan yang berakhir dengan tercapainya kemandirian oleh peserta didik.
Maka pendidikan dalam skala makro cenderung dinilai bersifat konservatif dan
tradisional karena sering terbatas pada penyampaian bahan ajar kepada
peserta didik dan bisa kehilangan ciri interaksi yang afektif. Pengelompokan
kajian pendidikan secara makro dan mikro tersebut dapat dilihat dari dua
segi, sebagaimana kita ketahui manusia sebagai makhluk individu ia hidup
bersama-sama di dalam masyarakat, hidup bersama dengan orang banyak di
luar dirinya, antara individu dan masyarakat bagi seorang manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, Havigurts mengatakan bahwa manusia tidak akan
menjadi manusia kalu ia tidak hidup bersama dengan dan dalam masyarakat.
Dalam kegiatan pendidikan individu dan masyarakat keduanya saling
membutuhkan.2

1. Pendidikan individu, Pendidikan yang harus ada pada individu


meliputi pembinaan jasmani rohani, yakni: (pertumbuhan fisik) keterampilan
motorik, perkembangan bahasa, latihan berfikir/ mental, pembinaan kehidupan
sosial.

2. Pendidikan kelompok, Pendidikan yang dilaksanakan dalam kelompok,


misalnya pendidikan di sekolah atau pendidikan formal, pendidikan pramuka,
pendidikan taman kanak-kanak dan sebagainya dalam bentuk makro.

3. Tanggung jawab Pendidikan

a. Tanggung jawab keluarga, Pendidikan mikro sebagai upaya pendidikan


untuk mendewasakan anak, sepenuhnya merupakan tanggung jawab
keluarga. Sejak anak mulai di masukan ke dalam pendidikan taman kanak-
kanak sampai dengan ia lulus sekolah. Kesemuanya adalah tanggung jawab
ibu dan ayahnya, yang bertanggung jawab baik secara moral, spiritual, dan
fisik materialuntuk mendewasakan anak.

b. Tanggung jawab bersama, Tanggung jawab pendidikan dalam arti


luas merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, yaitu

2
Tirtarahardja, Umar dan La Sula. Pengantar Pendidikan.( Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000
5
keluarga, masyarakat, dan pemerintah, sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 7 sampai
dengan pasal 11)

Fungsi pendidikan secara makro terbahagi kepada 2 bahagian


yaitu fungsionalisme dan konflik.

1) Fungsionalisme
a. Sustaining society: Secara makro, pendidikan mencakup pandangan
secara keseluruhan. Jadi pendidikan adalah salah satu cara untuk
menyatukan dan menjaga agar suatu masyarakat tidak punah atau punah.

b) Memberikan persiapan kepada individu dari segi mental dan fisik


untuk mengisi celah-celah di bidang tertentu. Hal ini dikarenakan setiap
anggota masyarakat memiliki fungsi dan kemampuannya masing-masing.
Kepentingan ini untuk memenuhi kebutuhan industri, ekonomi atau
kehidupan sehari-hari (sehari-hari) karena spesialisasi yang berbeda-
beda dan bidang yang berbeda.

c) Mengembangkan nilai dan kemampuan intelektual untuk berperan dalam


masyarakat: Pendidikan digunakan sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai
masyarakat kepada generasi muda secara formal. Jika nilai-nilai tersebut
hanya diturunkan atau diajarkan oleh setiap keluarga secara
informal, informasi dan penilaiannya berbeda antara satu individu dengan
individu lainnya. Ketika diterapkan di sekolah melalui pendidikan formal,
setiap warga masyarakat memiliki penilaian yang sama dan mampu
mengurangi konflik yang mungkin terjadi sebagai akibat kesalahpahaman
dan tingkat evaluasi yang berbeda.

d) Menghasilkan siswa yang mau berbagi cita-cita demi kemajuan


masyarakat: Melalui pendidikan, berbagi informasi menjadi sangat cepat
dan mudah didapat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Langsung adalah berbagi informasi melalui proses belajar mengajar di kelas.
Sedangkan untuk sharing tidak langsung adalah ketika siswa bercampur
dan berbicara satu sama lain kemudian informasi tersebut tersebar dengan
mudah dan cepat.

6
e) Dengan memberikan kerangka normatif dan kognitif pada individu yaitu
perencanaan pendidikan yang melibatkan pembelajaran secara normal yang
efektif dan efisien tanpa membuang waktu dan tenaga. Selain itu,
dapat membantu perkembangan pemikiran yang lebih matang dan
pengetahuan yang tinggi.

f) Pendidikan sebagai alat mobilitas sosial: Faktor-faktor seperti kelas,


ras, dan jenis kelamin hanya akan menjadi penghalang kesuksesan.
Ketimpangan adalah bagian alami dari masyarakat. Seorang individu
mencapai tingkat pencapaian yang berbeda hanya karena kecerdikan dan
usaha yang tidak setara.

g) Menentukan pekerjaan yang cocok untuk seorang individu: Sistem nilai


dalam pendidikan telah menentukan pekerjaan apa yang cocok untuk
seorang individu. Jika seseorang pandai atau pandai maka
pekerjaan yang membutuhkan daya pikir lebih cocok untuk individu
tersebut sedangkan jika di sisi lain pekerjaan yang melibatkan fisik sangat
cocok untuknya.

2) Konflik
a) Untuk mencapai tujuan ekonomi masyarakat: Untuk teori konflik,
pendidikan modern telah menjarah masyarakat. Namun mereka sangat
setuju bahwa pendidikan dapat mencapai status ekonomi yang tinggi di
masyarakat.

b) Konflik pendidikan telah melanggengkan dan memperlebar


ketimpangan sosial di antara anggota masyarakat.

c) Pendidikan digunakan sebagai alat untuk dilestarikan atau


dikembangkan dalam sistem kapitalis. Namun, mereka juga beranggapan
bahwa pendidikan mengikat mereka pada fondasi sosial dan ekonomi
masyarakat. Mereka sepakat, semakin tinggi standar pendidikannya,
semakin tinggi pula dominasi kekuasaan mereka dalam sistem kapitalis,
yaitu sistem yang mengutamakan industri dan ekonomi. Itulah mengapa
pendidikan tidak bisa dijadikan alat untuk mengubah masyarakat.

7
d) Mempersiapkan kaum muda untuk mendapat tempat dalam
masyarakat: Ideologi kapitalisme adalah mempertahankan kelas dan
kekuasaan seseorang. Kearifan bukanlah penentu keberhasilan posisi
mereka di masyarakat. Jika mereka ingin mendapat tempat dalam
masyarakat, mereka harus memiliki faktor kelas sosial, usia, jenis
kelamin dan ras. Bakat, kemampuan, pengalaman dan kualifikasi tidak
dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan tempat di masyarakat.

e) Reproduksi sistem pendidikan telah menggunakan 2 cara untuk


beradaptasi dalam sistem kapitalis: Legitimasi telah menegaskan
ideologi keadilan dan ideologi meritokrasi. Sosialisasi menerapkan sistem
sosial modern yang perlu dipertahankan. Mereka tidak menyukai kreativitas
dan spontanitas. Itu akan mempengaruhi posisi awal mereka. Mereka
mendorong pengajaran yang membuat siswa inferior dan bawahan

f) Mempertahankan status quo: Mereka menggunakan pendidikan


sebagai tempat dasar untuk membentuk sikap menghormati otoritas,
ketaatan, disiplin dan ketepatan waktu. Ini adalah pelatihan sebagai
karyawan yang dibutuhkan di sektor industri. persamaan hak dalam
menggali bakat dan potensi hanyalah ilusi dan bayangan belaka.

g) Latih remaja untuk patuh dan mengikuti perintah: Setiap individu yang
gagal tidak boleh menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri. Penganut
konflik berpendapat bahwa sistem pendidikan hanya akan
menghasilkan pemberontak yang akan menentang mereka.

h) Status budaya pengajaran: Sistem pendidikan dikatakan menjadi


penghalang utama dalam menentukan kelompok yang memiliki status
tertinggi dan yang paling menonjol adalah ketika sistem sertifikasi ada.
Sertifikasi menentukan dan mengukur latar belakang dan status sosial
seseorang. Layaknya contoh dokter, memiliki cara mempertahankan
kelompoknya sebagai kelompok profesional yang dapat mencegah
campur tangan pihak-pihak dalam urusan pekerjaannya dengan kekuatan
dominasi dan keterampilan yang dimilikinya.

8
Fungsi Pendidikan secara mikro memberi tumpuan kepada
interaksionisme yaitu aksi, pergaulan, komunikasi dan interaksi sesama
anggota masyarakat dengan lebih terperinci. Antaranya adalah :

a. Sistem pendidikan mengkaji kegiatan sehari-hari kelompok yang


lebih kecil dan spesifik, yaitu guru, siswa, pengawas, dan
administrator, yang dapat mengarah pada peningkatan.

b. Pendidikan mikro merupakan sistem yang tidak dipaksakan


karena memiliki kebebasan tersendiri terutama dalam menafsirkan
pendapatnya sendiri dalam suatu situasi. Setiap kelompok bebas
mengutarakan pendapatnya tentang masalah pendidikan khusus.

c. Interaksi sebagai cara memaknai perilaku orang lain dengan


kita: Pendidikan digunakan untuk memberikan penjelasan
tentang suatu perilaku yang terjadi dalam situasi sosial.

d.Gunakan pendekatan subjektif bagi mereka untuk mendefinisikan


situasi.3

B. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Bagi Perorangan


Kebutuhan manusia terhadap pendidikan merupakan sebuah
kebutuhan primer. Persoalan pokok yang dihadapi oleh manusia adalah
menghadapi kenyataan hidup yang dijalaninya. Anasir kehidupan menusia yang
begitu kompleks menjadikan hidup tiak dapat disederhanakan begitu saja.
Didalam perkembangannya, manusia tidak haya melatih dan
mengembangkan dirinya hingga batas tertentu, tetapi manusia secara
berkesinambungan melatih dan mengembangkan kehidupannya hingga
mencapai titik tertinggi dan usaha tersebut dilakukan secara terus-menerus
hingga akhir kehidupan. Secara individu manusia menghendaki capaian
tertinggi, yaitu manusia paripurna (Insan Kamil ) dan dalam kehidupan social
pun demikian.

Untuk mencapai predikat manusia paripurna, sebagai puncak


tertinggi hakikat kehidupannya, maka manusia mengembangkan diri melalui

3
http://blog.tp.ac.id/pendidikan-makro-dan-mikro#ixzz2LrwRq7Ji

9
upaya sistematis dan terencana serta dalam kerangka konsep yang jelas.
Konsep inilah yang disebut dengan pendidikan. Karena itu pendidikan menjadi
pusat dari semua upaya membangun citra manusia paripurna dan menjadikan
pendidikan sebagai titik pijak dan strategi utama didalam membentuk manusia
yang berkualitas, insan paripurna.4

Peranan pendidikan sangat besar dalam mempersiapkan


dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu
bersaing secara sehat tetapi juga memiliki rasa kebersamaan dengan
sesama manusia meningkat. Ilmu pendidikan termasuk salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang sifatnya praktis karena ilmu tersebut ditujukan
kepada paraktek dan perbuatan- perbuatan yang mempengaruhi anak didik.
Mendidik bukanlah Perbuatan sembarangan karena menyangkut
kehidupan dan nasib anak manusia untuk kehidupan selanjutnya, yaitu
manusia sebagai makhluk yang bermartabat dengan hak-hak asasinya.
Itulah sebabnya melaksanakan pendidikan merupakan tugas moral yang
tidak ringan.

Pendidikan adalah pengembangan Sumber Daya Manusia, definis-


definisi dari yang klasik samapi pada definisi yang kontemporer mengenai
pendidikan pada dasarnya mengimplikasikan usaha untuk mengembangkan
manusia itu. Bahwa manusia itu perlu pendidikan dengan kata lain manusia
tanpa pendidiukan maka manusia ijtu tidak akan menjadi sempurna.

Harold G. Shane yang menyatakan bahwa pendidikan adalah :

1. Suatu cara yang mapan untuk memperkenalkan peserta didik


pada pengembalian keputusan terhadap berbagai persoalan

2. Pendidikan dapat dipakai untuk menanggulangi masalah sosial tertentu

3. Pendidikan dapat memperlihatkan kemampuan yang meningkat


untuk menerima dan mengimplementasikan alternatif-alternatif baru

4. Pendidikan diyakini sebagai alternatif terbaik yang dapat


ditempuh masyarakat untuk membimbing perkembangan manusia.

4
Munir Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2008) hlm. 14-15
10
Sedemikian pentingnya pendidikan dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, meningakatkan kesejahteraan masyarakat, dan
membangun martabat bangsa, maka pemerintah berusaha memberikan
perhatian yang sungguh- sungguh untuk mengatasi berbagai masalah di
bidang peningkatan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai
tingkat tinggi. Perhatian tersebut antara lain ditujukan dengan cara
menyediakan alokasi anggaran yang berarti. Serta ,membuat kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan.
Bahkan yang lebih penting lagi adalah terus melakukan berbagai
macam ikhtiar guna memperluas kesempatan bagi masyarakat dalam
memperoleh pendidikan pada semua jenjang yang ada.5

C. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Bagi Masyarakat


Pendidikan merupakan salah satu hal yang amat sangat diwajibkan
oleh setiap pemerintah di Negara manapun, termasuk di dalamnya adalah di
Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah ada undang-undang yang mengatur
mengenai tata cara pelaksanaan pendidikan di Indonesia, yaitu mulai dari
usia sekolah dasar hingga SMP, yang masuk ke dalam aturan wajib belajar
9 tahun, hingga jenjang sekolah lanjut, sekolah kejuruan, hingga tinggat
perguruan tinggi, mulai dari diploma, sarjana, magister, doctor hingga
professor.

Namun demikian, pendidikan tidak hanya kita peroleh di dalam ruang


lingkup formal saja. Ada beberapa jenis penidikan yang diberikan secara
informal, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti:

a) Pendidikan moral.
b) Pendidikan etika.
c) Pendidikan keterampilan.
d) Dan berbagai macam pendidikan informal lainnya, selain sekolah.

Pada dasarnya, pendidikan sangat penting untuk dilakukan. Nilai


tambah pendidikan dapat memberikan banyak kegunaan bagi masyarakat,
diantaranya:

5
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-bagi-kehidupan/
11
1. Memberikan Informasi dan Pemahaman, Manfaat pendidikan pertama
adalah untuk meningkatkan serta memberikan informasi serta pemahaman
terhadap ilmu pengetahuan secara menyeluruh kepada setiap anggota didik.
Hal ini merupakan salah satu hal yang paling penting dan merupakan tujuan
serta manfaat utama dari pendidikan. Dengan adanya pendidikan, maka
setiap peserta didik akan dibantu dalam memahami dan mengenal berbagai
macam ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

2. Menciptakan Generasi Penerus Bangsa, Manfaat pendidikan yang kedua


adalah mamp untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang expert atau
ahli dalam berbagai bidang. Hal ini berhungan dengan tersedianya
berbagai macam jenjang pendidikan dan juga penjurusan yang ada,
sehingga dapat membantu melahirkan banyak sekali generasi muda yang
berguna bagi banyak orang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.

3. Memperdalam Suatu Ilmu Pengetahuan, Selain dapat membantu


menciptakan generasi bangsa yang baik dan cerdas, pendidikan juga dapat
bermanfaat bagi seseorang yang sedang ingin memperdalam suatu disiplin ilmu
tertentu. biasanya manfaat ini akan sanga terasa bagi mereka yang
mengabdikan dirinya menjadi peneliti dari suatu disiplin ilmu, dan bertekad
mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

4. Membentuk Pola Pikir yang Ilmiah, Pola pikir antara mereka yang
menempuh pendidikan dan yang tidak pernah menempuh jenjang pendidikan
pastilah akan berbeda. Dunia pendidikan memungkinkan seseorang
memiliki jalan dan pola pikir yan gilmiah, yaitu terstruktur dan berdasarkan
fakta-fakta yang ada.

5. Mencegah Terbentuknya Generasi yang “Bodoh”, Mungkin agak sedikit


kasar, namun seperti inilah kenyataannya. Dunia pendidikan sangat baik
manfaatnya untuk mencegah terjadinya pembodohan. Dengan adanya
pendidikan, maka individu akan semakin memahami hal apa saja yang baik
dan juga benar, sehingga dapat mencegah berbagai macam tindakan-
tindakan bodoh, yang dapat merugikan banyak pihak.

12
6. Mencegah Terjadinya Tindak Kejahatan, Dengan adanya pendidikan,
maka seseorang akan memahami apa yang baik dan juga apa yang salah. Hal
ini tentu saja akan berpengaruh dan juga bermanfaat untuk mencegah
terjadinya tindak kejahatan.

7. Mengajarkan Fungsi Sosial Dalam Masyarakat, Tidak hanya


mengajarkan pemahaman mengenai suatu disiplin ilmu tertentu, pendidikan jga
mengajarkan mengenai interaksi sosial dalam masyarakat. Hal ini tentu saja
akan membantu seseorang memahami fungsi-fungsi sosial yan gharus
diterapkan di dalam masyarakat untuk menjadi individu yang berguna bagi
bangsa dan Negara.

8. Meningkatkan Produktivitas, Dengan semakin tingginya pegalaman dan


juga tingkat pendidikan dari seseorang, maka hal iniakan berpengaruh pula
terhadap kondisi produktivitas dari individu itu sendiri. Menjadi individu yang
produktif adalah menjadi individu yang mampu menghasilkan sesuatu, tidak
hanya uang, melainkan dapat berguna bagi siapa saja yang membutuhkan.

9. Membentuk Karakter Bangsa, Manfaat pendidikan selanjutnya adalah


untuk membentuk karakter bangsa yang bermartabat dan juga bermoral.
Sejalan dengan tujuannya, pendidikan juga harus bermanfaat untuk
meningkatkan dan juga membentuk karakter dari bangsa yang bermartabat dan
juga bermoral baik. Hal ini tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap
kemajuan dari Negara kita.

C. Kesimpulan
Pendidikan dalam Ruang Lingkup Mikro dan Makro. Pendidikan
dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji pendidikan yang dilaksanakan
dalam skala kecil. Pada tingkat dan skala mikro pendidikan merupakan gejala
sosial yang mengandalkan interaksi manusia sebagai sesama (subyek) yang
masing-masing bernilai setara. Pendidikan dalam ruang lingkup makro, kita
mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala besar. Pada skala makro
pendidikan berlangsung dalam ruang lingkup yang besar seperti dalam
masyarakat antar desa, antar sekolah, antar kecamatan, antar kota,
masyarakat antar suku dan masyarakat antar bangsa.

13
Peran pendidikan sangat penting dalam mempersiapkan dan
mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu
bersaing secara sehat karena manusia tidak dapat seluruhnya bergantung
pada insting semata, banyak segi kehidupan yang perlu diperjuangkan dan
dikuasai dengan belajar dan berusaha lewat pendidikan sebagaimana tujuan
pendidikan itu sendiri. Pendidikan itu sangat penting bagi kehidupan manusia
karena manusia tidak dapat seluruhnya bergantung pada insting semata,
banyak segi kehidupan yang perlu diperjuangkan dan dikuasai dengan belajar
dan berusaha lewat pendidikan.

Sedemikian pentingnya pendidikan dalam upaya mencerdaskan


kehidupan bangsa, meningakatkan kesejahteraan masyarakat, dan
membangun martabat bangsa, maka pemerintah berusaha memberikan
perhatian yang sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai masalah di
bidang peningkatan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai
tingkat tinggi. Perhatian tersebut antara lain ditujukan dengan cara menyediakan
alokasi anggaran yang berarti. Serta ,membuat kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan. Bahkan yang lebih
penting lagi adalah terus melakukan berbagai macam ikhtiar guna
memperluas kesempatan bagi masyarakat dalam memperoleh pendidikan
pada semua jenjang yang ada.

D. Daftar Pustaka
Hanisy, A. Konsep Dasar Analisis kebijakan. (Al Qodiri: Jurnal Pendidikan,
Sosial dan Keagamaan, 4 (1), 2013)
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-bagi-kehidupan/
http://blog.tp.ac.id/pendidikan-makro-dan-mikro#ixzz2LrwRq7Ji
Munir Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2008)
Tirtarahardja, Umar dan La Sula. Pengantar Pendidikan.( Jakarta: PT.Rineka
Cipta, 2000)6

14
10
11
12
13
1
4

Anda mungkin juga menyukai