Disusun Oleh :
Jainah Febi Wahyuni
Nim. 801230007
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah Politik dan Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia dengan
judul “Analisis dan Nilai Tambah Dalam Dimensi Mikro dan Makro Lembaga
Pendidikan, Perorangan dan Analisis Nilai Tambah Bagi Masyarakat ”.
Sholawat dan salam selalu tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya.
1. Dosen pengampu mata kuliah Analisis dan Nilai Tambah Dalam Dimensi
Mikro dan Makro Lembaga Pendidikan, Perorangan dan Analisis Nilai
Tambah Bagi Masyarakat yakni Bapak Dr. Syamsul Huda, M.Pd.
2. Teman-teman semuanya yang telah memberikan motivasinya serta semua
pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
A. Pendahuluan......................................................................................................................1
B. Pembahasan.......................................................................................................................2
A. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Dalam Dimensi Mikro dan Makro Lembaga
Pendidikan.............................................................................................................................3
B. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Bagi Perorangan.........................................8
C. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Bagi Masyarakat....................................10
C. Kesimpulan.......................................................................................................................13
D. Daftar Pustaka..................................................................................................................14
Analisis Nilai Tambah Pendidikan dalam Dimensi Mikro dan
Makro Lembaga Pendidikan, Perorangan dan
Analisis Nilai Tambah Bagi Masyarakat
A. Pendahuluan
Pada hakikatnya, sejarah manusia tidak dapat dilepaskan dari
pendidikan. Sejak penciptaan Adam sebagai manusia pertama, Allah SWT
telah menginformasikan bahwa Adam di ajarkan berbagai hal termasuk berbagai
nama- nama benda, setelah diajarkan nama-nama benda, Allah SWT kemudian
menguji kemampuannya dengan meminta Adam menyebutkan semua nama-
nama benda tersebut. (Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah/2: 31). Ayat tersebut
mengindikasikan dua hal: pertama, bahwa sejarah pendidikan lahir bersamaan
dengan sejarah kedatangan manusia, dan kedua, pendidikan inheren dengan
kehidupan manusia.
B. Pembahasan
Analisis kebijakan pendidikan adalah prosedur yang menghasilkan
informasi kependidikan menggunakan data sebagai salah satu masukan bagi
perumusan beberapa alternative kebijakan dalam pengambilan keputusan yang
bersifat politis dalam rangka memecahkan masalah kependidikan.1 Banyak
pihak memahami pendidikan harus membebaskan diri dari politik, namun tidak
ada satupun kebijakan pendidikan yang bersifat strategis yang tidak terkait
dengan politik. Misalnya tujuan, nilai-nilai, arah, dan anggaran pendidikan.
Semuanya adalah kesepakatan politik yang terkait dengan pendidikan nasional.
1
Hanisy, A. Konsep Dasar Analisis kebijakan. (Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, 4 (1), 2013),
hlm. 48
3
A. Analisis Nilai Tambah Pendidikan Dalam Dimensi Mikro dan Makro Lembaga
Pendidikan
Dengan adanya individu dan kelompok yang berbeda-beda diharapkan
akan mendorong terjadinya perubahan masyarakat dengan kebudayaannya
secara progresif. Pendidikan dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji
pendidikan yang dilaksanakan dalam skala kecil. Pada tingkat dan skala mikro
pendidikan merupakan gejala sosial yang mengandalkan interaksi manusia
sebagai sesama (subyek) yang masing-masing bernilai setara. Pengolahan
proses dalam ruang lingkup mikro merupakan aplikasi kebijakan-kebijakan
pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan sekolah ataupun kelas,
sanggar-sanggar belajar dan satuan-satuan pendidikan lainnya dalam
masyarakat.
Tidak ada perbedaan hakiki dalam nilai orang perorang karena interaksi
antar pribadi (interpersonal) itu merupakan perluasan dari interaksi internal dari
seseorang dengan dirinya sebagai orang lain, atau antara saya sebagai
orang kesatu (yaitu aku) dan saya sebagai orang kedua atau ketiga
(yaitu daku atau-ku; harap bandingkan dengan pandangan orang Inggris
antara I dan me)
Diharapkan dengan adanya pendidikan dalam arti luas dan skala makro
maka perubahan sosial dan kestabilan masyarakat berangsung dengan baik
dan bersama- sama. Pada skala makro ini pendidikan sebagai gejala sosial
4
sering terwujud dalam bentuk komunikasi terutama komunikasi dua arah. Dilihat
dari sisi makro, pendidikan meliputi kesamaan arah dalam pikiran dan
perasaan yang berakhir dengan tercapainya kemandirian oleh peserta didik.
Maka pendidikan dalam skala makro cenderung dinilai bersifat konservatif dan
tradisional karena sering terbatas pada penyampaian bahan ajar kepada
peserta didik dan bisa kehilangan ciri interaksi yang afektif. Pengelompokan
kajian pendidikan secara makro dan mikro tersebut dapat dilihat dari dua
segi, sebagaimana kita ketahui manusia sebagai makhluk individu ia hidup
bersama-sama di dalam masyarakat, hidup bersama dengan orang banyak di
luar dirinya, antara individu dan masyarakat bagi seorang manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, Havigurts mengatakan bahwa manusia tidak akan
menjadi manusia kalu ia tidak hidup bersama dengan dan dalam masyarakat.
Dalam kegiatan pendidikan individu dan masyarakat keduanya saling
membutuhkan.2
2
Tirtarahardja, Umar dan La Sula. Pengantar Pendidikan.( Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000
5
keluarga, masyarakat, dan pemerintah, sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 7 sampai
dengan pasal 11)
1) Fungsionalisme
a. Sustaining society: Secara makro, pendidikan mencakup pandangan
secara keseluruhan. Jadi pendidikan adalah salah satu cara untuk
menyatukan dan menjaga agar suatu masyarakat tidak punah atau punah.
6
e) Dengan memberikan kerangka normatif dan kognitif pada individu yaitu
perencanaan pendidikan yang melibatkan pembelajaran secara normal yang
efektif dan efisien tanpa membuang waktu dan tenaga. Selain itu,
dapat membantu perkembangan pemikiran yang lebih matang dan
pengetahuan yang tinggi.
2) Konflik
a) Untuk mencapai tujuan ekonomi masyarakat: Untuk teori konflik,
pendidikan modern telah menjarah masyarakat. Namun mereka sangat
setuju bahwa pendidikan dapat mencapai status ekonomi yang tinggi di
masyarakat.
7
d) Mempersiapkan kaum muda untuk mendapat tempat dalam
masyarakat: Ideologi kapitalisme adalah mempertahankan kelas dan
kekuasaan seseorang. Kearifan bukanlah penentu keberhasilan posisi
mereka di masyarakat. Jika mereka ingin mendapat tempat dalam
masyarakat, mereka harus memiliki faktor kelas sosial, usia, jenis
kelamin dan ras. Bakat, kemampuan, pengalaman dan kualifikasi tidak
dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan tempat di masyarakat.
g) Latih remaja untuk patuh dan mengikuti perintah: Setiap individu yang
gagal tidak boleh menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri. Penganut
konflik berpendapat bahwa sistem pendidikan hanya akan
menghasilkan pemberontak yang akan menentang mereka.
8
Fungsi Pendidikan secara mikro memberi tumpuan kepada
interaksionisme yaitu aksi, pergaulan, komunikasi dan interaksi sesama
anggota masyarakat dengan lebih terperinci. Antaranya adalah :
3
http://blog.tp.ac.id/pendidikan-makro-dan-mikro#ixzz2LrwRq7Ji
9
upaya sistematis dan terencana serta dalam kerangka konsep yang jelas.
Konsep inilah yang disebut dengan pendidikan. Karena itu pendidikan menjadi
pusat dari semua upaya membangun citra manusia paripurna dan menjadikan
pendidikan sebagai titik pijak dan strategi utama didalam membentuk manusia
yang berkualitas, insan paripurna.4
4
Munir Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2008) hlm. 14-15
10
Sedemikian pentingnya pendidikan dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, meningakatkan kesejahteraan masyarakat, dan
membangun martabat bangsa, maka pemerintah berusaha memberikan
perhatian yang sungguh- sungguh untuk mengatasi berbagai masalah di
bidang peningkatan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai
tingkat tinggi. Perhatian tersebut antara lain ditujukan dengan cara
menyediakan alokasi anggaran yang berarti. Serta ,membuat kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan.
Bahkan yang lebih penting lagi adalah terus melakukan berbagai
macam ikhtiar guna memperluas kesempatan bagi masyarakat dalam
memperoleh pendidikan pada semua jenjang yang ada.5
a) Pendidikan moral.
b) Pendidikan etika.
c) Pendidikan keterampilan.
d) Dan berbagai macam pendidikan informal lainnya, selain sekolah.
5
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-bagi-kehidupan/
11
1. Memberikan Informasi dan Pemahaman, Manfaat pendidikan pertama
adalah untuk meningkatkan serta memberikan informasi serta pemahaman
terhadap ilmu pengetahuan secara menyeluruh kepada setiap anggota didik.
Hal ini merupakan salah satu hal yang paling penting dan merupakan tujuan
serta manfaat utama dari pendidikan. Dengan adanya pendidikan, maka
setiap peserta didik akan dibantu dalam memahami dan mengenal berbagai
macam ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
4. Membentuk Pola Pikir yang Ilmiah, Pola pikir antara mereka yang
menempuh pendidikan dan yang tidak pernah menempuh jenjang pendidikan
pastilah akan berbeda. Dunia pendidikan memungkinkan seseorang
memiliki jalan dan pola pikir yan gilmiah, yaitu terstruktur dan berdasarkan
fakta-fakta yang ada.
12
6. Mencegah Terjadinya Tindak Kejahatan, Dengan adanya pendidikan,
maka seseorang akan memahami apa yang baik dan juga apa yang salah. Hal
ini tentu saja akan berpengaruh dan juga bermanfaat untuk mencegah
terjadinya tindak kejahatan.
C. Kesimpulan
Pendidikan dalam Ruang Lingkup Mikro dan Makro. Pendidikan
dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji pendidikan yang dilaksanakan
dalam skala kecil. Pada tingkat dan skala mikro pendidikan merupakan gejala
sosial yang mengandalkan interaksi manusia sebagai sesama (subyek) yang
masing-masing bernilai setara. Pendidikan dalam ruang lingkup makro, kita
mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala besar. Pada skala makro
pendidikan berlangsung dalam ruang lingkup yang besar seperti dalam
masyarakat antar desa, antar sekolah, antar kecamatan, antar kota,
masyarakat antar suku dan masyarakat antar bangsa.
13
Peran pendidikan sangat penting dalam mempersiapkan dan
mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu
bersaing secara sehat karena manusia tidak dapat seluruhnya bergantung
pada insting semata, banyak segi kehidupan yang perlu diperjuangkan dan
dikuasai dengan belajar dan berusaha lewat pendidikan sebagaimana tujuan
pendidikan itu sendiri. Pendidikan itu sangat penting bagi kehidupan manusia
karena manusia tidak dapat seluruhnya bergantung pada insting semata,
banyak segi kehidupan yang perlu diperjuangkan dan dikuasai dengan belajar
dan berusaha lewat pendidikan.
D. Daftar Pustaka
Hanisy, A. Konsep Dasar Analisis kebijakan. (Al Qodiri: Jurnal Pendidikan,
Sosial dan Keagamaan, 4 (1), 2013)
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-bagi-kehidupan/
http://blog.tp.ac.id/pendidikan-makro-dan-mikro#ixzz2LrwRq7Ji
Munir Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2008)
Tirtarahardja, Umar dan La Sula. Pengantar Pendidikan.( Jakarta: PT.Rineka
Cipta, 2000)6
14
10
11
12
13
1
4