Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL KEPENDIDIKAN DI INDONESIA

Dosen Pengampu
JATUN, M.M.Pd

Nama Anggota :

1. HATTA MU’IZZ ZUBAEDI


2. HANY SETIANINGSIH
3. BAGUS HANAFI

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
[STIT] TUNAS BANGSA BANJARNEGARA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan Hidayah dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “MODEL KEPENDIDIKAN DI INDONESIA” ini, dalam
meningkatkan kualitas perkuliahan dan pengetahuan yang digunakan sebagai
salah satu tugas kelompok.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing  mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan Bapak Jatun, M.M.Pd.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dan menambah
wawasan kita mengenai model atau sistem kependidikan di Indonesia.
Namun, makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaannya makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN DI INDONESIA...............................................................................2

B. SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA................................................................2

C. KELEBIHAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA........................................5

D. KEKURANGAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA...................................6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional


mempunyai fungsi : (1) pemersatu bangsa, (2) penyamaan kesempatan,dan (3)
pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), memberi
kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam
pembangunan, dan memungkinkan setiap warga Negara untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya secara optimal. 
Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum
penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang
tersebut memuat visi, misi, fungsi dan tujuan pendidikan nasional , serta strategi
pembangunan pendidikan nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu,
relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya saing dalam kehidupan
global.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional ini memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia. Penerapan semua ketentuan dalam undang-
undang ini diharapkan dapat mendukung segala upaya untuk memecahkan
masalah pendidikan, yang pada gilirannya akan dapat memberikan sumbangan
yang signifikan terhadap masalah-masalah makro bangsa Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan


di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara
terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud), dahulu bernama
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas).
Di Indonesia, secara umum,ada 3 jenjang sistem pendidikan nasional atau
bisa dikatakan sebagai wajib belajar 9 tahun dimulai dari Pendidikan Dasar (SD),
Pendidikan Menengah (SMP), dan Pendidikan Tinggi (SMA/Kuliah)
Ada tiga instansi pemerintah yang membawahi sekolah-sekolah.
Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk
pendidikan menengah dan dasar. Kedua, terdapat Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi untuk jenjang pendidikan tinggi. Ketiga adalah
Kementerian Agama untuk semua jenjang yang berbasis agama.
Sistem pendidikan di Indonesia ini dibuat untuk memberikan sikap positif,
menambah pengetahuan akademis, dan juga mengasah keterampilan setiap siswa
sejak dasar.Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pendidikan di
indonesia terbagi kedalam tiga jalur utama ,yaitu formal,nonformal, dan informal.
Pendidikan juga dibagi kedalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar,
menengah, dan tinggi

B. SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Indonesia secara umum mengenal dua model sistem pendidikan, pertama


model pendidikan nasional dan dua model pendidikan lokal. Model pendidikan

2
nasional artinya sistem pendidikan yang kurikulum, penilaian, pengawasan dan
untuk mengukur taraf pendidikan bangsa dikelola, diawasi oleh Negara.
Sedangkan pendidikan lokal merupakan pendidikan yang dikembangkan oleh
individu-individu masyarakat baik kurikulum, sistem penilaian bahkan
evaluasinya.
.Kedua model pendidikan ini memberikan memberikan sumbangan dalam
pengembangan pendidikan masyarakat Indonesia. Barang kali yang membedakan
adalah dalam masalah bidang studi yang digeluti. Secara umum sistem pendidikan
nasional cenderung menempatkan ilmu-ilmu praktis yang berkaitan dengan
pengelolaan dunia sedangkan pendidikan lokal lebih mengedepankan ilmu-ilmu
keagamaan baik untuk pedoman praktis beragama bekal life skill untuk
menghadapi tuntutan hidup dunia.
Sistem pengajaran yang ada di Indonesia terbagi menjadi beberapa
kategori. Salah satunya yang banyak diterapkan yaitu sistem yang berorientasi
pada nilai. Para pelajar akan ditekankan bagaimana bersikap jujur, disiplin
terhadap waktu, tanggung jawab, dan juga diberikan motivasi yang tinggi untuk
mencapai cita-cita.
Kurt Baier (UIA, 2003: 10) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu
kecenderungan perilaku yang berawal dari gejala-gejala psikologis seperti hasrat,
motif, sikap, kebutuhan dan keyakinan yang dimiliki secara individual sampai
pada wujud tingkah lakunya yang unik.
Dalam membahas pendidikan nilai dalam sistem pendidikan nasional, hal
utama dan pertama yang harus dipahami adalah dasar pendidikan itu sendiri
menurut negara dan masyarakatnya. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia,
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Ada empat faktor yang mendukung pendidikan nilai dalam proses
pembelajaran berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20
tahun 2003.

3
 Pertama,yang bercirikan desentralistik. Desenteralisasi tidak hanya
dimaknai sebagai pelimpahan wewenang pengelolaan pendidikan
pada tingkat daerah atau sekolah, tetapi sebagai upaya
pengembangan dan pemberdayaan nilai secara otonom bagi para
pelaku pendidikan.
 Kedua, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada
aspek keimanan dan ketaqwaan. Ini mengisyaratkan bahwa core
value pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari
keyakinan beragama. Artinya bahwa semua peroses pendidikan
harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan
keyakinan agama yang diyakini.
 Ketiga nilai-nilai kehidupan peserta didik perlu dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar mereka.
Kebutuhan dan kemampuan peserta didik hanya dapat dipenuhi
kalau proses pembelajaran menjamin tumbuhnya perbedaan
individu. Oleh karena itu pendidikan dituntut mampu
mengembangkan tindakan-tindakan edukatif yang deskriptif,
kontekstual dan bermakna.
 Keempat, pendidikan terhadap usia dini (PAUD) memiliki misi
nilai yang amat penting bagi perkembangan anak. Walaupun
persepsi nilai dalam pemahaman anak belum sedalam dengan
pemahaman orang dewasa, namun benih-benih untuk mempersepsi
dan mengapresiasi dapat ditumbuhkan pada usia dini. Usia dini
adalah masa pertumbuhan nilai yang amat penting karena usia dini
merupakan golden age. Di usia ini anak perlu dilatih untuk
melibatkan pikiran, perasaan, tindakan seperti menyanyi, bermain,
menulis, dan menggambar agar pada diri mereka tumbuh nilai-nilai
kejujuran, keadilan, kasih sayang, tolenransi, keindahan, dan
tanggung jawab dalam pemahaman nilai menurut kemampuan
mereka (Mulyana, 2004:70).

4
Selain itu, ada juga sistem yang menganut konsep pendidikan terbuka.
Peserta didik pada sistem yang satu ini dituntut untuk bersaing dengan teman agar
berpikiran inovatif serta kreatif. Tak berhenti sampai disitu saja, ada juga sistem
pendidikan di Indonesia yang cukup beragam yang diterapkan di tanah air. Sistem
pendidikan di tanah air juga digolongkan menjadi beberapa bagian, mulai dari
formal, nonformal, dan juga informal.
Biasanya, waktu belajar yang ada sudah ditetapkan agar bisa
memaksimalkan proses belajar anak sekolah. Terlebih pada materi pelajaran yang
disampaikan karena waktunya kurang sesuai, terlalu singkat maupun lama. Maka
dari itu, sistem pendidikan ini didesain secara khusus agar KBM lebih efektif.
Dalam sistem pendidikan, maka perlu adanya penyesuaian kurikulum sesuai
perubahan zaman.
Tujuannya untuk menyesuaikan keadaan pendidikan sekarang,
mengevaluasi kinerja tenaga pendidik, memperbaiki sarana dan prasarana sekolah,
dan lain sebagainya. Dengan adanya upaya ini, diharapkan sistem pendidikan di
Indonesia bisa lebih bersaing dan mengimbangi negara lain di ASEAN. Sehingga,
peserta didik bisa mendapatkan pendidikan layak yang terbaik.
Apa pun sistem yang diterapkan, tentunya akan dibuat dengan maksimal
untuk memberikan pengetahuan lebih pada peserta didik. Dengan sistem belajar
yang tepat akan membuat siswa menjadi lebih kreatif, inovatif, dan juga aktif
dalam kegiatan belajar mengajar.

C. KELEBIHAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

1. Sistem Pendidikan Yang Beragam


Tanah air kita sejatinya memiliki keanekaragaman budaya dan juga. Oleh
karena itu, maka sistem pendidikan pun dibuat dengan apa yang dapat
menyesuaikan dengan kekayaan bangsa Indonesia. Adapun jenis jenjang
yang dapat dipilih, yaitu formal, nonformal dan informal.

2. Sistem yang transparan

5
Dalam pendidikan Indonesia sekarang, sistem dijalankan secara
transparan. Berkat hal ini, wali murid dapat mengawasi proses
pembelajaran dengan mudah dan jelas. Wali peserta didik pun bisa ikut
serta mengembangkan kecerdasan dan keterampilan para murid sendiri
berdasarkan proses pembelajaran di sekolah.

3. Kurikulum disusun oleh orang-orang ahli dan berpengalaman


Dahulu, kurikulum hanya disusun oleh para ahli. Namun, sejak adanya
Kurikulum 2013, guru sebagai praktisi juga bisa terlibat dalam
penyusunan kurikulum. Terlebih, guru adalah orang yang langsung terjun
ke lapangan sehingga diharapkan dapat mengetahui materi-materi yang
dibutuhkan dan menggali bakat para peserta didik.

4. Pertimbangan penerimaan siswa lebih mudah


Pemerintah di masa ini sedang menggalakkan pengurangan kesenjangan
antar daerah. Tidak ada lagi istilah “daerah terpencil”. Pemerintah pusat
maupun daerah akan memfasilitasi tiap sekolah. Belum lagi, adanya sistem
zonasi baru-baru ini membuat semua sekolah negeri mempunyai
kewajiban dan hak yang sama. Tak ada lagi yang dijuluki “sekolah favorit

D. KEKURANGAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

1. Tenaga Pendidik Yang Belum Tersebar Merata


Bukan jumlah guru yang menjadi masalah, tetapi penyebarannya. Guru di
Indonesia memang sudah banyak, hanya saja memang masih kekurangan
guru di daerah terpencil. kebanyakan tenaga pengajar bekerja di daerah
perkotaan. Sementara itu, daerah-daerah yang masih “tertinggal” atau
terisolir masih kekurangan jumlah guru yang berkualitas.

2. Sarana Pendidikan Yang Tidak Tersebar Secara Merata


Masalah pendidikan di Indonesia sendiri adalah banyak daerah pelosok
daerah yang masih terpencil yang belum terjamah oleh sarana pendidikan

6
yang berkualitas. Para murid dan guru kekurangan sarana penunjang dan
fasilitas kebutuhan sekolah dan tempat sekolah yang memadai. Selain itu,
perpustakaan pun masih belum tersebar ke banyak daerah.

3. Kurikulum Masih Bersifat Teoritis


Sejak awal, memang kurikulum Indonesia masih mengandalkan teori-teori
saja. Kurikulum merupakan salah satu sistem pendidikan di Indonesia
yang harus diperbaiki. Materi pendidikan sistem pendidikan di Indonesia
saat ini dalam beberapa aspek masih tertinggal dibandingkan dengan
negara-negara maju lainnya. Ketika pelajar menyelesaikan pendidikan di
bangku sekolah bahkan kuliah, biasanya tidak ada banyak hal yang dapat
dilakukan. Masih banyak sekolah yang jarang mengadakan praktikum
karena keterbatasan fasilitas atau tenaga pendidik yang kurang membekali
peserta didik dengan soft skill dan hard skill yang mumpuni.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara umum,ada 3 jenjang sistem pendidikan nasional atau bisa dikatakan


sebagai wajib belajar 9 tahun dimulai dari Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan
Menengah (SMP), dan Pendidikan Tinggi (SMA/Kuliah)
Ada tiga instansi pemerintah yang membawahi sekolah-sekolah.
Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk
pendidikan menengah dan dasar. Kedua, terdapat Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi untuk jenjang pendidikan tinggi. Ketiga adalah
Kementerian Agama untuk semua jenjang yang berbasis agama.
Sistem pendidikan di Indonesia ini dibuat untuk memberikan sikap positif,
menambah pengetahuan akademis, dan juga mengasah keterampilan setiap siswa
sejak dasar.Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pendidikan di
indonesia terbagi kedalam tiga jalur utama ,yaitu formal,nonformal, dan informal.
Pendidikan juga dibagi kedalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar,
menengah, dan tinggi
Sistem pengajaran yang ada di Indonesia terbagi menjadi beberapa
kategori. Salah satunya yang banyak diterapkan yaitu sistem yang berorientasi
pada nilai. Para pelajar akan ditekankan bagaimana bersikap jujur, disiplin
terhadap waktu, tanggung jawab, dan juga diberikan motivasi yang tinggi untuk
mencapai cita-cita.
Dalam membahas pendidikan nilai dalam sistem pendidikan nasional, hal
utama dan pertama yang harus dipahami adalah dasar pendidikan itu sendiri

8
menurut negara dan masyarakatnya yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Sahrona Harahap, 2020. Model Pendidikan Nilai dan Karakter di Sekolah


https://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/view/26326/1240
6 diakses pada 25 April 2022, 05.34
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem pendidikan nasional.
Mutuinstitute ,2021, Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia,
https://mutuinstitute.com/post/sistem-pendidikan-indonesia-kelebihan-
dan-kekurangan/ diakses pada 25 April 2022, 05.47
Mengenal Lebih Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia
https://www.gardaoto.com/blog/mengenal-lebih-dalam-sistem-
pendidikan-di-indonesia diakses pada 24 April 2022, 22.40
Munirah, Sistem Pendidikan di Indonesia,
https://core.ac.uk/download/pdf/234746404.pdf diakses pada 25 April
2022, 05.50
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,2022. Pendidikan di Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia diakses pada 24
April 2022, 23.28

Anda mungkin juga menyukai