Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunianya hingga dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Sistem Pendidikan
Nasional”.

Selain itu, saya mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang tulisannya saya
kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada
kata dan pembahasan yang keliru. Saya berharap kritik dan saran Anda.

Semoga dengan makalah yang saya buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita semua tentang demokrasi di Indonesia. Saya sadar dalam penulisan makalah
ini banyak terdapat kekurangan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Nasional ...................................................................... 3
B. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional .................................................................................... 3
C. Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional ............................................................................... 4
D. Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional ....................................................................... 4
E. Jalur Pendidikan Nasional ......................................................................................................... 5
F. Definisi Kurikulum, Fungsi dan Komponen Kurikulum ........................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu sistem dimana proses pengajaran terjadi didalamnya.
Pendidikan juga sangat di perlukan untuk mencerdaskan anak bangsa agar dapat
memajukan bangsanya. Oleh sebab itu dalam menyelenggarakan pendidikan memerlukan
suatu kesatuan yang mengaturnya . Tujuannya adalah untuk memperoleh proses
pendidikan yang berjalan dengan terstruktur.
Sistem pendidikan nasional Indonesia dimaksudkan untuk menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, serta
efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan globalisasi. Era globalisasi
yang sedang terjadi saat ini dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks dan
persaingan sumber daya manusia yang semakin ketat, sehingga dibutuhkan sumber daya
manusia yang unggul dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu
upaya pemerintah untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul tersebut
adalah melalui pendidikan.
Namun, faktanya sistem pendidikan yang ada sekarang ini,khususnya di indonesi
a ternyata masih belum mampu sepenuhnyamenjawab kebutuhan dan tantangan global
untuk masa yang akan datang.Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
yang selama inimenjadi fokus pembinaan masih menjadi masalah yang menonjol
dalamdunia pendidikan di Indonesia. Salah satunya masalah internal yangmendasar dan
bersifat komplek, selain itu pula bangsa Indonesia masih menghadapi sejumlah
problematika yang sifatnya berantai sejak jenjang pendidikan mendasar sampai
pendidikan tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa upaya untuk membangunsumber daya
manusia yang berdaya saing tinggi, berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
bermoral dan berbudaya bukanlah suatu perkerjaan yang ampang, semua itu memerlukan
partisipasi yang strategis dari berbagai komponen seperti , pendidikan awal di keluarga,
kontrolefektif dari masyarakat dan pentingnya penerapan sistem pendidikan yang
berkualitas di Negara.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan nasional?
2. Apa yang di maksud dengan sistem pendidikan nasional?
3. Apa Visi dan Misi dari sistem Pendidikan Nasional di Indonesia?
4. Apa saja fungsi dan tujuan dari sistem pendidikan nasional?
5. Apa saja jalur dan jenis-jenis pendidikan nasional?
6. Apa definisi, fungsi, dan komponen dari kurikulum?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan dan pendidikan nasional
2. Mengetahui pengertian dari sistem pendidikan nasional
3. Mengetahui Visi dan Misi dari sistem Pendidikan Nasional di Indonesia
4. Mengetahui fungsi dan tujuan dari sistem pendidikan nasional
5. Mengetahui jalur dan jenis-jenis pendidikan nasional
6. Mengetahui definisi, fungsi, dan komponen dari kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Nasional
1. Pengertian Pendidikan
Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) menjelaskan
bahwa, Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani
dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan
Kohnstamm dan Gunning (1995), Pendidikan adalah pembentukan hati nurani.
Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga
hati nurani
Encyclopedia Americana (1978), Pendidikan merupakan sebarang proses yang
dipakai individu untuk memperoleh pengetahuan atau wawasan, atau mengembangkan
sikap-sikap ataupun keterampilan-keterampilan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), Pendidikan diartikan sebagai proses
pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih
tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh
secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai
dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
2. Pengertian Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara
republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada pada nilai – nilai agama , kebudayaan
nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan jaman.

B. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional


Sistem adalah suatu perangkat yang saling bertautan, yang tergabung menjadi suatu
keseluruhan. Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan. Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan pancasila dan UUD negara republik indonesia tahun 1945 yang berakar
pada pada nilai – nilai agama , kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan jaman.
Menurut UU no.2 thn 1989 yang ditetapkan pada 27-03-1989 BAB I pasal 1 Sistem
Pendidikan Nasional : Suatu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan
pendidikan yang berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

3
UU No.20 tahun 2003, Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah dan berkesinambungan

C. Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional


1. Visi
Pendidikan nasional itu mempunyai visi yaitu terwujudnya sistem pendidikan
nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas,
sehingga mampu dan prokatif memjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
2. Misi
Dengan visi pendidikan nasional tersebut tentu akan ada misi dari pendidikan
nasional tersebut yaitu :
a. Mengupayakan peluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
c. Meningkatkan kualitas proses pendidikan untuk megoptimalkan pembentukan
kepribadian yang bermoral.
d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pegalaman, siakap dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global.
e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

D. Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional


1. Tujuan Sistem Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
4
2. Fungsi Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya
mewujudkan tujuan nasional.

E. Jalur Pendidikan Nasional


Jalur pendidikan terdiri atas 2 jalur, yaitu: Jalur Pendidikan formal, jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Jalur Nonformal, jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang .
1. Jalur Pendidikan Formal
Jenjang pendidikan formal terdiri 3 jalur:
a. Pendidikan Dasar, merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima
belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6
(enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan
dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk
lain yang sederajat dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
b. Pendidikan Menengah, merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan menengah umum, dan pendidikan menengah
kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi, merupkan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat
berbentuk akademi, politeknik,sekolah tinggi, institut, atau universitas.
2. Jalur Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
5
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional. Pendidikan nonformal meliputi:
a. Pendidikan kecakapan hidup
b. Pendidikan anak usia dini
c. Pendidikan kepemudaan
d. Pendidikan pemberdayaan perempuan
e. Pendidikan keaksaraan
f. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
g. Pendidikan kesetaraan
h. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta
satuan pendidikan yang sejenis. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum,
kejuruan,akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus

F. Definisi Kurikulum, Fungsi dan Komponen Kurikulum


Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi
sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan. Bagi orang tua, kurikulurn itu berfungsi sebagai pedoman dalam
membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai
pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang
saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan
tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan
dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada
atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.

6
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum.
Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4
komponen kurikulum.
Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut
Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu:
1. Komponen tujuan
2. Komponen isi/materi
3. Komponen media (sarana dan prasarana)
4. Komponen strategi
5. Komponen proses belajar mengajar.
Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu:
1. Objective (tujuan)
2. Knowledges (isi atau materi)
3. School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
4. Evaluation (penilaian).
5. Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta
Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda,
namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan struktur kurikulum; (3)
Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar); (4) Evaluasi.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD
negara republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada pada nilai – nilai agama ,
kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan jaman.
Pendidikan nasional itu mempunyai visi yaitu terwujudnya sistem pendidikan
nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu
dan prokatif memjawab tantangan zaman yang selalu berubah
Sistem pendidikan nasional adalah suatu sistem dalam suatu negara yangmengatur
pendidikan yang ada di negaranya agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, agar
tercipta kesejahteraan umum dalam masyarakat. Penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional disusun sedemikian rupa,meskipun secara garis besar ada persamaan dengan
sistem pendidikan nasional bangsa-bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan
pendidikan dari bangsa itu sendiri yang secara geografis, demokrafis, histories, dan
kultural berciri khas.
Sistem pendidikan yang telah berlangsung saat ini masih cenderung
mengeksploitasi peserta didik, indikator yang digunakanpun cenderung menggunakan
indikator kepintaran, sehingga secara secara nilai dirapot maupun izasa tidak serta merta
menunjukkan peserta didik akan mampu bersaing maupun bertahan di tegah gencarnya
industrialisasi yang berlangsung saat ini.

B. Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak
menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing
secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus dilakukan bangsa Indonesia
agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan
kualitas pendidikannya terlebihdahulu agar mampu membawa bangsa ini bersaing secara
sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

8
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1989. UU RI No. 2 Tahun 1982 tentang Sistem Pendidikan Nasional besrta
penjelasannya. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdikbud. 1989. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta


penjelasannya. Jakarta: Balai Pustaka.

Nawawi, Hadari. 1983. Perundang-Undangan Pendidikan. Jakarta: Ghalia.

Tirtarahardja, Umar dan La sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum/diakses tanggal 18 Oktober 2022

http:// ikhwan- insancita. blogspot.com /2012/05/ pengertian- kurikulum-fungsi-dan.


html/diakses tanggal 18 Oktober 2022

http:/ /carakata. blogspot. Com /2012/03/ pengertian- pendidikan-menurut-para-ahli .html/


diakses tanggal 18 Oktober 2022

http:// mbegedut. blogspot. com/ 2011/01 /pengertian- definisi-pendidikan-menurut. html/


diakses tanggal 26 Mei 2013 http:// kumpulan ilmu2. blogspot. Com /2013/03 /pengertian dan-
definisi-pendidikan. html/ diakses tanggal 18 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai