Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM PENDIDIKAN DI SMA

Disusun sebagai tugas mata kuliah


AGUS HERIYANTO,S.Pd,M.Si

Dosen Pengampu:
AGUS HERIYANTO,S.Pd,M.Si

Oleh:

Khilda Nur Fauziah 2186201001

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH SAMPIT

TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran.
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di
antara citaannya yang lain. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan
makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal.
Sebagai makhluk Tuhan yang baik kita harus bisa memanfaatkan karunia yang sudah
diberikan kepada kita dengan sebaik-baiknya.Salah satunya dengan mencari ilmu yang
bermanfaat untuk diri kita.Dimana melalui mencari ilmu tersebut kita dapat menumbuhkan
potensi yang ada pada diri kita.Untuk menumbuhkan potensi tersebut kita perlu menjalani
sebuah pendisikan.Salah satunya kita dapat melalukannya dengan menjalani kegiatan
sekolah.
Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional. Sstem pendidikan nasional masing-
masing sebuah Negara terletak pada kebudayaan dan nilai-nilai bangsa itu sendiri dan
berkembang melalui sejarah sehingga dapat memberikan warna dalam seluruh gerak hidup
suatu bangsa.
Sistem pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia berdasarkan kepada
kebudayaan bangsa dan berdasarkan pada pancasila,serta UUD 1945 sebagai nilai-nilai hidup
bangsa Indonesia. Kalau kita melihat sistem pendidikan nasional yang sekarang ,terutama di
Negara kita ini masih sangat perlu perbaikan baik dari segi kelembagaan,program,dan
pengelolaan pendidikannya,sehingga terwujudnya sistem pendidikan nasional yang lebih
baik.

Pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Menteri Pendidikan dan


Kebudayaaan Republik Indonesia (Mendikbud).Di Indonnesia semua penduduk wajib
mengikuti program wajib belajar Pendidikan dasar selama 12 tahun.Selama 6tahun mengikuti
Pendidikan dasar dan selama 3 tahun mengikuti Pendidikan menengah pertama,serta selama 3
tahun dalam Pendidikan menengah atas.Saat ini Pendidikan di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan Sistem Pendidikan Nasional ?

2. Apa tujuan dan fungsi Sistem Pendidikan Nasional ?

3. Bagaimana penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional ?

4. Apa saja Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional ?

5. Bagaimana prinsip penyelenggraan pendidikan nasional ?

6. Apa saja komponen-komponen dan sarana penunjang komponen-komponen Sistem


Pendidikan Nasional ?

7. Bagaimana sistem pendidikan Indonesia saat ini ?

C. Tujuan

1. Mengetahui Sistem Pendidikan Nasional.

2. Mengetahui fungsi dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional.

3. Mengetahui Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional

4. Agar mengetahui bagaimana sebenarnya penyelenggaraan sisitem pendidikan nasional


yang benar.

5. Mengetahui prinsip penyelenggaran pendidikan nasional.


6. Menegtahui komponen-komponen dan sarana penunjang komponen-komponen Sistem
Pendidikan Nasional.

7. Mengetahui sistem pendidikan Indonesia saat ini.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

1.Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahsa Yunani “systema”, yang berarti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-
komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai
hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai
suatu hasil (product).

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984-1985) setiap sistem


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Tujuan
b) Fungsi-fungsi
c) Komponen-komponen
d) Interaksi atau saling berhubungan
e) Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
f) Proses transformasi
g) Umpan balik untuk koreksi
h) Daerah batasan dan lingkungan[1]
2.Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu
sendiri, dan unsur hasil usaha.

Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada
diri peserta didik itu (antara lain, bakat, minat, kemampuan,keadaan jasmani). Dalam proses
pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode
mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar setelah
selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pula bahwa “pendidikan


merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta
didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum dan peralatan/fasilitas.[2]

3.Pengertian Sistem Pendidikan

Yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang
saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan bedasarkan kebutuhan yang telah
ditanamkan.

Secara teoritis , suatu sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen atau


bagian-bagian yang menjadi inti dari proses pendidikan. Adapun komponen atau faktor-
faktor tersebut terdiri dari :
a). Tujuan
Tujuan disebut juga cita-cita pendidikan yang befungsi untuk memberikan arah
terhadap semua kegiatan dalam proses pendidikan
b). Peserta Didik
Fungsinya adalah sebagai objek yang sekaligus sebagai subjek pendidikan.

c). Pendidik
Berfungsi sebagai pembimbing pengaruh, untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik
dan sekaligus sebagai pemegang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan.

d). Alat pendidikan


Maksudnya adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang berfungsi untuk mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan
pendidikan.

e). Lingkungan
Lingkungan berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya proses pendidikan.

4.Sistem Pendidikan Nasional

Menurut Sunarya, Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas
landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi
kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.

Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan bahwa


pendidikan nasional ialah suatu usaha yang membimbing para warga negara Indonesia
menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat
dan mampu membudayakan alam sekitar.

Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


pada Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar dari pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar ini dapat
dilihat dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4 batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31.[4]

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa


pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah
keseluruhan komponen pen didikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.[5]

B. Dasar Pendidikan Nasional

Pancasila menjadi dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan


bangsa, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga pendidikan
nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila. Melalui sistem pendidikan nasional
diharapkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya dan
secara bersama-sama membangun masyarakatnya. Pendidikan di Indonesia mempunyai
landasan ideal adalah Pancasila, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan
operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN.

a. Landasan Ideal

Dalam Undang-Undang Pendidikan No. 4 Thun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan


dan Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal pendidikan dan
pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air.

b. Landasan Konstitusional

Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional/Undang-Undang Dasar


1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi:
Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran
nasional yang ditetapkan dengan Undang-Undang.
Pasal 32 berbunyi: Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah:
1. Memajukan kesejahteraan umum.
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
kaedilan sosial.

c. Landasan Operasional

Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
bekepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas,
dan terampil serta sehat jasmani dan rohaani.
Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun 1966-1988
sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional.
1. TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3
2. TAP MPR No. IV / MPR/1973
3. TAP MPR No. IV / MPR/ 1978
4. TAP MPR No. II / MPR/1983
5. TAP MPR No. II / MPR/1988
6. Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989.[6]

C. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional

a. Unsur-unsur Pokok

Unsur-unsur pokok Pendidikan Pancasila terdiri dari Pendidikan Moral Pancasila


berdasarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, pendidikan agama,
pendidikan watak dan kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan
kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan, pendidikan
kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran bersejarah.
b. Asas-asas Pelaksanaan

Pendidikan Nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksanaan


seperti berikut:
1. Asas semesta menyeluruh dan terpadu
2. Asas pendidikan seumur hidup
3. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat
4. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah
5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan nusantara
6. Asas Bhineka Tunggal Ika
7. Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegiatan pendidikan.
8. Asas manfaat, adil dan merata yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa
deskriminasi antara rakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jennis kelamin,
agama, dan lain-lain.
9. Asas Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani
10. Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan kesempatan yang seluas-
luasnya bagi manusia Indonesia untuk memperoleh pendidikan.
11. Asas kepastian hukum

Pada asas pendidikan di atas, pendidikan nasional diharapkan memungkinkan setiap


rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya, dan secara bersama-
sama membangun masyarakatnya.[7]

D. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fungsi pendidikan nasional sebagai berikut:


a. Alat membangaun pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan,
dan pengembangan bangsa Indonesia.
b. Menurut Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 Bab II Pasal 3 “Pendidikan Nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat bangsa Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”

E. Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional

1 . Visi Sistem Pendidikan Nasional:

Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

2. Misi Sistem Pendidikan Nasional:

1) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang


bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
2) Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
3). Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral.
4). Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan. keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global.
5). Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.[9]
F. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

1. Pendidikan nasional diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak


diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem
terbuka dan multimakna.
a. Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas
satuan dan jalur pendidikan
b. Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang diselenggarakan dengan berorientasi
pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai
kecakapan hidup.

G. Komponen-Komponen dan Sarana Penunjang Komponen-Komponen Sistem Pendidikan


Nasional

1. Komponen-komponen sistem pendidikan nasional

Pendidikan nasional merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk membentuk


sejumlah kemampuan manusia Indonesia dari berbagai tingkat usia dan golongan yang
meliputi: kemampaun kepribadian dan moralitas, kemampuan intelektual, kemampuan sosial
kemasyarakatan, kemampuan vokasional, kemampuan jasmani dan kemampuan-kemampuan
lainnya. Untuk mewujudkan tujuan yang beraneka ragam tersebut diperlukan satuan-satuan
dan jalur-jalur pen-didikan yang merupakan komponen-komponen sistem pendidikan
nasional. Komponen-komponen sistem pendidikan nasional tersebut dapat dibagi dalam dua
golongan besar yaitu satuan pendidikan sekolah dan satuan pendidikan luar sekolah.

a. Satuan Pendidikan Sekolah


Satuan Pendidikan Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan yang bersifat
formal, berjenjang dan berkesinambungan. Berdasarkan jenjang dan sifatnya, pendidikan
sekolah dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

 Dilihat dari Jenjangnya

Pendidikan sekolah dapat dibagi menjadi Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Tinggi.
1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah.
2) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
3) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.

 Dilihat dari sifatnya

Pendidikan sekolah dapat diklasifikasikan lagi menjadi pendidikan umum, pendidikan


kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan
akademik dan pendidikan profesional.

b. Satuan pendidikan luar sekolah

Satuan pendidikan luar sekolah terdiri dari pendidikan dalam keluarga, pendidikan
melalui kelompok-kelompok belajar, kursus-kursus, dan satuan-satuan pendidikan lain yang
sejenis.

2. Sarana Penunjang Komponen-Komponen Sistem pendidikan

Keberhasilan komponen-komponen sistem pendidikan dalam menunaikan fungsinya


juga tergantung pada adanya beberapa sarana penunjang yang ikut membantu berfungsinya
komponen-kornponen atau satuan-satuan pendidikan tersebut. Beberapa di antara sarana
penunjang dalam sistem pendidikan kita adalah: kurikulum, tenaga kependidikan,
sumberdaya pendidikan dan pengelolaan.

a. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( UU No. 20 tahun 2003 pasal 1
ayat 19 ). Kurikulum disusun sebagai alat untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasiona1.Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi, potensi daerah, dan peserta didik.
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka negara kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan : peningkatan iman dan taqwa; peningkatan
akhlak mulia; peningkatan potensi,kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi
daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja;
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; agama; dinamika perkembangan
global; persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. (UU No. 20 thn 2003 pasal 36).

b. Tenaga Pendidik

Tenaga kependidikan merupakan ujung tombak usaha perwujudan tujuan pendidikan.


Tugas pokok mereka adalah menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,
mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan. Mereka terdiri dari tenaga-tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik,
penga-was, peneliti dan pengembang dalam bidang pendidikan, pustakawan, laboran, dan
teknisi sumber belajar. Mereka seharusnya merupakan orang-orang yang profesional yang
menguasai tugasnya dan memiliki dedikasi dalam melaksanakan tugasnya.

c. Sumber Daya Pendidikan


Berhasilnya suatu satuan pendidikan dalam menunaikan fungsinya perlu ditunjang
dengan penyediaan sumberdaya pendidikan yang meliputi: gedung dan perlengkapannya,
sumber belajar seperti buku-buku dan alat-alat bantu mengajar dan dana yang memadai.

H. Jalur Pendidikan

Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya.Jalur pendidikan terdiri atas:

1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas:
a. pendidikan dasar
b. pendidikan menengah
c. pendidikan tinggi

2. Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi
warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal sendiri berfungsi mengembangkan potensi peserta
didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi:


• pendidikan kecakapan hidup,
• pendidikan anak usia dini,
• pendidikan pemberdayaan perempuan,
• pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:


• lembaga kursus,
• lembaga pelatihan,
• kelompok belajar,
• pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
• majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal


pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan
formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

3. Pendidikan Informal

Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan


pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri.

Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal
setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
I. Sistem Pendidikan Indonesia Saat Ini

Sistem pendidikan yang telah berlangsung saat ini masih cenderung mengeksploitasi
peserta didik, indikator yang digunakanpun cenderung menggunakan indikator kepintaran,
sehingga secara secara nilai dirapot maupun ijazah tidak serta merta menunjukkan peserta
didik akan mampu bersaing maupun bertahan di tengah gencarnya industrialisasi yang
berlangsung saat ini.

Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana sistem pendidikan di Indonesia


menciptakan anak bangsa yang memilikisensitifitas terhadap lingkungan hidup yang krisis
sumber-sumber kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan
hak. Sistem pendidikan harus lebih ditunjukan agar terjadi keseimbangan terhadap
ketersediaan sumber daya alam serta kepentingan-kepentingan ekonomi dengan tidak
meninggalkan sistem sosial dan budaya yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Peserta didik harus mampu menghadapi tantangan global. Namun dari pernyataan
tersebut hanyalah harapan belaka yang belum terelaliasir. Hal ini ditandai dengan masih
tingginya angka pengangguran intelektual di Indonesia merupakan pekerjaan rumah bagi para
pelaku pendidikan di Indonesia, apalagi peserta didik yang hanya mengenyam di bangku
pendidikan sekolah dasar (SD). Bahkan masyarakat yang hidup di wilayah perdalaman
Indonesia yang sulit terjangkau transportasi seperti suku dayak dalam tidak tersentuh
pendidikan nasional. Mereka hanya belajar dari alam sehingga pendidikan yang didapat juga
sangat terbatas. Jadi tidak mungkin peserta didik mampu menghadapi tantangan gobal.
Begitu pula, sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah para peserta didik hanya duduk,
mendengar ceramah dari guru, dan membuat informasi menumpuk dalam benak siswa tetapi
tidak tahu apa yang akan dilakukan dengan segala yg tersimpan dalam otaknya. Kejadian
seperti ini terus berlanjut hingga di Perguruan Tinggi (PT) lebih terfokus pada bagaimana
menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan. Hampir semua PT
menerapkan sistem pembelajaran yang kurang efektif. Para mahasiswa diupayakan cepat
lulus dan mendapatkan pekerjaan, tapi ternyata pada kenyataan di lapangan tidak demikian.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Istilah sistem berasal dari bahsa Yunani “systema”, yang berarti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia mempunyai
landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan
operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN

Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah. Misi Pendidikan Nasional: Mengupayakan perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; Membantu
dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai
akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; Meningkatkan kesiapan masukan
dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang
bermoral; Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan. keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global; Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Inonesia.
B. Saran

Mengingat sistem pendidikan di Indonesia yang semakin terpuruk dan banyak anak-anak
yang tidak melanjutkan sekolah, seharusnya pemerintah harus tanggap terhadap hal tersebut,
seperti menambah anggaran pendidikan dalam APBN, meningkatkan kesejahteraan Guru,
menambah infrastruktur sekolah, mencanangkan wajib belajar 12 tahun, serta memperbaiki
sistem pendidikan yang terkesan carut-marut yang pada akhirnya semakin membingungkan
peserta didik.

Perbaikan mutu pendidikan juga sangat diperlukan, karena di era globalisasi seperti sekarang
ini yang menuntut kemajuan pendidikan di negara kita.Sistem pendidikan yang tangguh juga
sangat diperlukan untuk memajukan peserta didik yang tangguh pula. Peran besar pemerintah
juga sangat diperlukan untuk memajukan mutu pendidikan di pedalaman Indonesia, yang
sekarang terkesan diabaikan. Pada intinya, semuanya dimulai dari perbaikan sistem
pendidikan, mutu pendidikan serta anggaran pendidikan yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL ,Januari 05, 2017
Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Kusuma, Rahayu Pratiwi, “Makalah Sistem Pendidikan Nasional”

Zhalabe: Reading Is Fundamental, “ Visi dan Misi Pendidikan


Nasional), http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/visi-dan-misi-pendidikan-

Anda mungkin juga menyukai