Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN

DAN KARAKTERITIK SISTEM PENDIDIKAN

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar Pendidikan


yang dibimbing oleh Puri Selfi Cholifah, M.Pd

Oleh :
Kelompok 3
Mutia Ananda (180341617559)
Mardianto Harefa (170341615009)
Risca Aguslia Dewi (180341617568)
Shinta Dewi K. (180416175004)
Zahra Firdaus (180341617513)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Agustus 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….3
A. Latar Belakang…………………………………………………... 3
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 4
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………4
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………...5
A. Pengertian Sistem Pendidikan…………………………………... 5
B. Karakteristik Sistem Pendidikan………………………………… 6
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………… 10
A. Kesimpulan……………………………………………………… 10
DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan sangatlah pesat, memasuki era globalisasi
dan era industri 4.0 Indonesia haruslah melakukan inovasi dalam berbagai sektor
tdiak terkecuali pendidikan (Pudyanatali, 2019). Dengan adanya perubahan
zaman, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang
memenuhi tuntutan dunia kerja nantinya. Pendidikan tidak hanya sekedar materi,
pendidikan haruslah mampu membangun karakter anak bangsa menjadi luhur
namun tetap memiliki intelektual yang tinggi. Pendidikan tidak boleh dipukul rata
pada setiap individu, setiap individu memiliki keunikan dan potensinya msing-
masing, harusnya ada sistem pendidikan yang dapat menyesuaikan dan
mengambangkan potensi dalam diri setiap siswa (Sanjaya, 2015).
Pendidikan nasional memiliki peran yang penting untuk kemajuan suatu
bangsa. Pendidikan nasional memiliki tujuan utama mencerdasakan kehidupan
bangsa namun tetap memegang teguh nilai-nilai norma kesopanan dan budi
pekerti luhur (Arifudin, 2007). Pendidikan mampu membentuk karakter siswa
yang ulet, bertanggung jawab, mandiri, dan kreatif yang merupakan karakter
bangsa Indonesia. Karena itulah setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan
pendidikan. Seperti yang tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 31
ayat 1 dan Undang Undang Nomer 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bab III ayat 5 dinyatakan bahwa “Setiap warga Negara mempunyai
kesempatan yang sama memperoleh pendidikan”. Hal ini mengartikan kelamin
apapun bisa mendapatkan pendidikan yang layak, anak normal maupun disabilitas
harus mendapatkan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Undang Undang Republik Indonesia Nomer 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional memberikan pengembangan lain dalam penyediaan
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Pada penjelasan pasal 15 tentang
pendidikan khusus disebutkan “Bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan
untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan

3
luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan
khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan yang ada di Indonesia ?
2. Bagaimana karakteristik sistem pendidikan di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
2. Menjelaskan karakteristik sistem pendidikan di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan


Sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu “System” yang memiliki arti yaitu
hubungan fungsional yang sifatnya teratur antara sebuah komponen atau unit-unit
(Musnamar, 2002). Menurut Tirtarahardja & Sulo (2012) menyebutkan bahwa
sistem merupakan suau kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-
komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing-
masing, tetapi secara fungsi komponen-komponen itu terarah pada pencapaian
satu tujuan (yaitu tujuan dari sistem). Pengertian lain dari sistem menyebutkan
bahwa sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur berkaitan, sehingga
membentuk suatu susunan dari suatu pandangan, teori, asas, dan sebagainya
(Arief, 2002). Dapat diambil garis besarnya bahwa sistem merupakan himpunan
dari beberapa komponen atau bagian-bagian yang secara fungsi saling berkaitan
dan bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian pendidikan sangatlah luas. Disebutkan dalam UU terkait sistem
pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1) menyebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dia perlukan,
maupun yang bangsa dan negara perlukan nantinya. Menurut Tirtarahardja & Sulo
(2012), menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang
akan datang. Pendidikan juga merupakan kegiatan yang kompleks karena terdiri
dari berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain, sehingga perlulah
dipandang sebagai sebuah sistem agar komponen-komponen yang terlibat didalam
proses pendidikan dapat dikenali dan diatur agar bekerja sama dengan baik.
Dari paparan di atas, dapat kita pahami bahwa sistem pendidikan merupakan
suatu hal yang kompleks. Sistem pendidikan dapat diartikan sebagai satu kesatuan
atau keseluruhan dari unsur-unsur atau komponen-komponen dalam pendidikan

5
yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain serta saling mempengaruhi
menuju tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Sistem pendidikan diadakan
agar lebih mudah dalam pengaturan kegiatan pendidikan itu sendiri, sehingga
tujuan dalam pendidikan melalui proses pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

B. Karakteristik Sistem Pendidikan


Induk peraturan perundang-undangan pendidikan yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 sebagai pedoman aturan pendidikan .
undang-undang ini turut mengatur perihal Pendidikan yang dimulai dari
prasekolah sampai dengan pendidikan tinggi. Teori dan praktik pendidikan yang
berlaku, haruslah berakar pada kebudayaan Indonesia dan agama, yang dibuktikan
pada pasal 1 ayat 2 UU Sisdiknas yang berbunyi,”Pendidikan Nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayan nasional Indonesia, dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman.”
Penyusunan Undang undang dan sistem pendidikan tentu dipengaruhi oleh
beberapa aspek penting. Menurut Mudyahardjo (2010) menyebutkan bahwa
karakteristik Pendidikan Nasional dipengaruhi oleh 4 aspek yakni, Karakteristik
dasar dan fungsi, karakteristik tujuan, karakteristik sosial budaya, dan
karakteristik kesisteman. Penjelasan ke empat karakteristik tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.

1. Karakteristik Dasar dan Fungsi


Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar yuridis formal dari sistem
pendidikan Indonesia. Hal ini bersumber pada pasal 31 ayat (1) dan (2) dalam
UUD 1945. Pendidikan dasar merupakan aspek penting bagi landasan siswa untuk
mencapai mutu pendidikan yang lebih terfokus .Hal ini dibuktikan dengan
mengutip Pasal 31 ayat 2 berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.”Pasal ini merupakan
penjelasan tentang sistem Wajib belajar 9 tahun (tingkat SD dan SLTP).Program
tersebut menghendaki warga negara memiliki target pendidikan minimal setingkat

6
SLTP.Penjabaran ayat 2 mencakup kewajiban pemerintah membiayai pendidikan
pada pendidikan dasar.

2. Karakteristik Tujuan
Pendidikan Nasional memiliki tujuan yang selaras dengan pembukaan
Undang undang dasar 1945 yang berbunyi “Mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Upaya mencerdaskan bangsa bertujuan untuk menyetarakan keadilan dan
kemakmuran bagi setiap warga negara ,sekaligus mampu menjadi masyarkat yang
unggul dalam berbagai aspek. Mencerdaskan bangsa juga bertujuan untuk
memenuhi masyrakat yang unggul dan berkarakter mulia,menguasai pengetahuan
dan keterampilan.Memiliki kesadaran atas kesehatan jasmani dan rohani, serta
mandiri dan bertanggung jawab. Hal ini selaras dengan fungsi Pendidikan
Nasional yang telah dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi untuk pengembangan
kemampuan dan pembentukan karakter bangsa yang bermartabat.

3. Karakteristik Sosial Budaya


Sistem Pendidikan Nasional Indonesia berakar pada kebudayan bangsa
Indonesia. Sistem pendidikan yang lahir dari kebiasaan dan pola pikir bangsa
indonesia sendiri sehingga bangsa indonesia mau menerima sistem pendidikan
yang ada dinegaranya. Sistem yang ada di indonesia merupakan perpaduan
kebudayaan lama dan baru. Kebudayaan lama yang tetap dilanjutkan dan budaya
baru yang memperbaiki budaya lama supaya semakin mengarah pada kemajuan.
Kemajuan yang dimaksud adalah kemajuan tentang adab, sikap dan perilaku yang
pada jaman sekarang semakin lenyap dari permukaan. Pada saat ini, banyak para
pelajar yang kurang menghormati peraturan maupun tata tertib yang ada
disekolahnya. Bahkan, para pelajar cenderung untuk melakukan hal-hal yang
tidak seharusnya dilakukan oleh pelajar sebagai generasi penerus negeri, Misalkan
tentang kenakalan remaja. Kenakalan remaja biasanya terjadi disekitar kita seperti
membolos sekolah, mencontek, dan ikut balapan liar. Hal ini terjadi karena kurang
ketatnya pengawasan dan kurangnya kedisiplinan yang ditanamkan. Pada contoh
membolos sekolah, banyak pelajar yang membolos hanya karena dipengaruhi

7
lingkungan,teman, dan keluarga. Mencontek adalah tindakan yang sudah lumrah
dikalangan pelajar Indonesia. Hal tersebut memang menjadi sesuatu yang sangat
sulit untuk dihilangkan mengingat tindakan mencontek sudah dilakukan sejak
dulu dan bisa dikatakan mencontek adalah sesuatu yang dilakukan secara turun
menurun, hal ini perlu di kaji lebih lanjut oleh pemerintah khususnya departemen
pendidikan dan kebudayaan tentang bagaimana atau metode apa yang bisa
mengurangi ketidakdisiplinan pelajar saat ini sehingga mampu menghasilkan
generasi yang memiliki disiplin tinggi, adab dan akhlak yang baik, dan
pengetahuan tinggi yang mampu untuk mengembangkan dan memajukan
Indonesia dengan mempertinggi derajat kemanusiaan di Indonesia dan
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Sistem Pendidikan Nasonal Indonesia berakar pada kebinekaan yang satu
atau Bhineka Tunggal Ika. Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari
bermacam-macam suku, ras, dan agama, dengan demikian sistem pendidikan
indonesia adalah sistem pendidikan yang menganut asas persatuan. Sistem
Pendidikan Indonesia harus mampu menyerap dan mengembangkan bermacam-
macam karakteristik seperti geografi, demografis, sosial budaya, sosial politik,
dan sosial ekonomi daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia dalam kerangka
persatuan dan kesatuan Indonesia.

4. Karakteristik Kesisteman
Pendidikan Nasional merupakan satu keseluruhan kegiatan dan satuan
pendidikan yang dirancang dilaksanakan dan dikembangkan untuk ikut berusaha
mencapai tujuan nasional (Mukardi, 2013). Pendidikan nasional mempunyai tugas
utama agar tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran (Pasal
31 UUD 1945). Untuk membuka kesempatan yang seluas-luasnya lewat jalur
pendidikan sekolah dan luar sekolah yang menganut asas pendidikan seumur
hidup (Mukardi, 2013).
Pendidikan Nasional mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri
atas tiga jalur utama yakni pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi (Mukardi, 2013). Adapun pemerintah membuat program
WAJAR 12 tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga mendapat

8
lulusan yang berkualitas samapi jenjang menengah atas. Kurikulum, peserta didik,
dan tenaga kependidikan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar
karena ketiganya merupakan dasar dari pendidikan itu sendiri. Jika salah satu
unsur tersebut tidak ditemukan dalam suatu pendidikan sekolah maka dapat
dipastikan proses didalamnya tidak berjalan lancar karena ketiga unsur tersebut
saling melengkapai satu sama lain.
Pemerintah memprogramkan Pengaturan penyelenggaraan pendidikan
secara terpusat dan tidak terpusat. Transformasi administrasi dilaksanakan secara
sentralisasi yaitu dilaksanakan oleh pusat, sedangkan transformasi edukatif di
satuan pendidikan dilaksanakan secara desentralisasi yaitu dilaksanakan oleh
daerah yang diberi tanggung jawab untuk mengelola pendidikan di daerah agar
lebih mengetahui keadaan atau kondisi pendidikan di setiap daerah .
Penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan merupakan tanggung jawab
keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerja
sama sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pendidikan nasional mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat memiliki kebebasan untuk
menyelenggarakan sesuai dengan ciri atau kekhususan masing-masing sepanjang
tidak bertentangan dengan pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan
pandangan hidup bangsa.
Pendidikan nasional memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk
memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, dan tujuan ynag
hendak dicapai, serta memudahkan satuan-satuan dan kegiatan-kegiatan
pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

9
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Sistem pendidikan ialah keseluruhan dari unsur-unsur atau komponen-
komponen dalam pendidikan yang berkaitan dan berhubungan satu sama
lain serta saling mempengaruhi demi tercapainya tujuan pendidikan. Di
Indonesia, sistem pendidikan diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Karakteristik sistem pendidikan nasional dipengaruhi oleh 4 aspek, yaitu
karakteristik dasar dan fungsi yang mendasari sekaligus menjadi fungsi
dalam memajukan kecerdasan bangsa melalui pendidikan, karakteristik
tujuan sebagai target dari suatu sistem pendidikan, karakteristik sosial
dan budaya serta karakteristik sistem yang mendasari sistem pendidikan
di Indonesia dengan segala kekayaan budaya dan potensi bangsa
Indonesia.

10
DAFTAR RUJUKAN

Arief, A. 2002. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Penerbit Ciputat Pers.
Arifudin, I. 2007. Urgensi Implementasi Pendidikan Multikultural di
Sekolah. Jakarta: Penerbit Insania.
Mudyahardjo, R. 2010. Pengantar Pendidikan: Suatu Studi Awal Tentang Dasar-
dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta:
Penerbit Raja Grafindo Persada.
Mukardi, R. 2013. Karakteristik Sistem Pendidikan Nasional Indonesia. Jakarta:
Penerbit Laskar Mentari.
Musnamar, T. 2002. Bimbingan dan Wawanwuruk Sebagai Suatu Sistem.
Yogyakarta: Penerbit Cendekia Sarana Informatika.
Pudyanatali, R.D. 2019. Perlindungan Hukum Pencipta Karya Sinematografi
terhadap Pelanggaran Hak Cipta Melalui Situs Streaming dan Unduh
Gratis di Era Revolusi Industri 4.0. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sanjaya, W. 2015. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Penerbit Kencana.
Tirtarahardja, U. & Sulo, L. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS dan Rineka Cipta.

11

Anda mungkin juga menyukai