MAKALAH
Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
ini dengan baik dan benar. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada Ibu Fitra Herkinda, Dr., S.Ag, M.Ag selaku dosen pembimbing
pada mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan yang telah membimbing penulis
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Kapita Selekta Pendidikan, selain itu untuk menambah pengetahuan dan
memberi masukan dengan harapan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Indonesia sebagai salah satu negeri kaum muslimin terbesar
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
tengah berjalan di atas rel kehidupan ‘sekulerisme’ yaitu suatu pandangan hidup
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap,
1
B. Rumusan masalah
pendidikan?
C. Tujuan penulisan
prasarana pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
salah satu aspek kehidupan yang berjalan dengan dipengaruhi oleh berbagai
aspek eksternal yang saling terkait satu sama lain, aspek politik, ekonomi,
proses-output pendidikan.
sebagai berikut:
3
1. berlangsungnya sistem ekonomi kapitalis di tengah-tengah
hukum pendidikan.
peserta didik.
dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.
penyelenggaraan pendidikan nasional saat ini akan dialihkan dari negara kepada
4
masyarakat dengan mekanisme BHP (lihat RUU BHP dan PP tentang SNP
pada tingkat SD-SMA dan Otonomi Pendidikan pada tingkat Perguruan Tinggi.
semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.
1. Pemerataan Pendidikan.
2 Mei 1994 dengan target tuntas pada tahun 2005, namun kemudian
5
tertentu) yaitu meningkatnya siswa SLTP dari 3,67 juta orang pada
sekolah anak usia 7-12 tahun adalah 96,77 persen, usia 13-15 tahun
mencapai 83,49 persen, dan anak umur 16-18 tahun 53,48 persen.
rata hanya mencapai 68,4 persen. Bahkan, masih ada sekitar 9,6
6
3. Kekurangan jumlah guru Guru
perhatian oleh negara. Misalnya dalam hal penempatan guru, bahwa hingga
sendiri masih sangat kurang, kurangnya jumlah guru ini jelas merupakan
siapa pun mungkin akan setuju mengatakan bahwa pendidikan adalah salah
bergantung pada proses pendidikan yang dilaluinya. Jika proses itu berjalan
buruk, jangan harap kualitas yang dihasilkan akan baik. Dengan kata lain,
7
fungsional, tunjangan khusus bagi guru di daerah khusus, serta berbagai
pendidikan Indonesia.
yang efektif. Menurut Nurhadi,dan dkk (2004; 1) salah satu aspek penting
8
pembelajaran. Berdasarkan standar yang ditetapkan di atas, maka proses
2. Pengelolaan
9
1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang
hukum pendidikan.
didik.
sendiri.
2. Keterbatasan Anggaran
yang menyatakan bahwa Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (ayat
1).
10
3. Mutu SDM
seorang guru atau kepala sekolah, melainkan semua sumber daya yang
Rendahnya mutu dari SDM pengelola pendidikan secara praktis tentu dapat
11
wajib belajar; peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang
bidang pendidikan.
3. Relevansi Pendidikan
Dalam kaitannya dengan life skill yang dihasilkan oleh peserta didik
12
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia,
lebih lanjut.
pendidikan nasional.
13
memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
14
B. Cara Mengatasi Probematika Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1. Solusi Sistem
dengan sistem pendidikan, antara lain: sistem ekonomi, sistem politik, sistem
akan memberikan paradigma dan frame politik yang dilakukan oleh penguasa
sosial yang islami sebagai pengganti sistem sosial yang hedonis dan permisif
Secara keseluruhan perbaikan sistem ini akan dapat terlaksana jika pemerintah
bersabda:
15
Seorang Imam ialah (laksana) penggembala dan Ia akan dimintai
2. Solusi Teknis
pendidikan nasional dalam jumlah yang memadai yang diperoleh dari hasil-
hasil eksploitasi sumber daya alam yang melimpah yang merupakan milik
ummat.
pendidikan gratis kepada seluruh masyarakat usia sekolah dan siapapun yang
menengah (SLTA), bahkan harus pula berlanjut pada jenjang perguruan tinggi.
sarana dan prasarana yang layak dan berkualitas untuk menunjang proses
belajar-mengajar.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7) Otonomi pendidikan.
8)Keterbatasan anggaran
B. Saran
ini upaya yang dilakukan adalah pendidikan harus berjalan efektif. Dalam
peserta didik lebih berkualias. Dan perlunya kejujuran dan rencana yang
teroptimalkan dan meningkatkan fasilitas dan bakat minat siswa didik menjadi
17
lebih baik. Dan pemerintah perlu adanya peningkatan fasilitas yang ada di
sekolah, Sehingga peserta didik dapat belajar dengan nyaman atas adanya
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar tersebut agar
kelengkapan fasilitas di atas memadai dan di kelola dengan baik baik maka
sarana dan prasarana berjalan dengan optimal sebaik mungkin. Sebaiknya juga
pentingnya pendidikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, Menjadi guru Profesional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Cet 6, Hal 197,
Th 2007.
2006.
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidiah,Metode dan Teknik Pembelajaran,
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, Jakarta, Media Group, Cet 4, Hal.2, Th,2010
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori-teori Belajardan Pembelajaran, Jakarta, Ar-
http://www.mohammadikhsan19.co.cc/2010/06/nilai-nilai-pendidikan-dalam-
haji.html.
luluvikar.files.wordpress.com/2011/05/skripsi-tuti.pdf.
adjhis.wordpress.com/2011/06/menggapai-nilai-edukasi-ibadah-ramadhan.
https://www.kompasiana.com/shoviahafsah/5859df592123bd4617cfd065/kurangnya-
sarana-dan-prasarana-problematika-dalam-pendidikan
19