Anda di halaman 1dari 12

LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Lulu Tunjung Biru M.pd dan Nofita Fajariyanti M.pd

Disusun Oleh :

Avrillia Kartika Amelita 2281230021

Fitri Aulia Rahmah 2281230026

Azizatul Mufakkiroh 2281230030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sintesis makalah ini
dalam memenuhi tugas mata kuliah Landasan pendidikan dengan judul “Landasan
Yuridis Pendidikan”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Vica Dian Aprelia
Resti, M.Pd dan Ibu Liska Berlian, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah
Keanekaragaman Hayati yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan sintesis makalah ini masih terdapat berbagai
kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, untuk itu kami mengharapkan saran
dan kritik dari pada pembaca yang bersifat membangun agar kedepannya bisa lebih
baik lagi.

Serang, 20 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

SINTESIS MAKALAH………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………... iii
BAB I…………………………………………………………………………………………………... 1
A. Latar belakang…………………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………… 3
C. Tujuan………………………………………………………………………………………….. 3
BAB II…………………………………………………………………………………………………..3
A. Landasan yuridis dalam konstitusi negara yang mempengaruhi perlindungan dan pelaksanaan
hak pendidikan sebagai hak asasi manusia ………………….…………………..……………....4
B. Undang-undang RI no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional……………..……..5.
C. Hukum perlindungan anak dalam mengatasi diskriminasi dan kekerasan di sekolah… ……..5
BAB III…………………………………………………………………………..…………………….. 8
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..………………… 7
B. Saran………………………………………………………………………...…………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...………………… 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar yang didasarkan pada beberapa
landasan serta asas tertentu (Kallang, 2017) yang disusun secara terencana sehingga
peserta didik bisa meningkatkan potensinya yang berguna bagi diri sendiri
ataupun hidup di masyarakat. Penerapan pendidikan yang dilakukan secara formal
ataupun informal disusun secara terencana dan sistematis dengan acuan konsep serta
landasan perundang undangan. Landasan hukum ataupun undang-undang
pendidikan merupakan seperangkat ketentuan serta peraturan konseptual yang
berkaitan dengan pendidikan. (Saputra, dkk, 2020). Menurut Kallang (2017) bahwa
landasan yuridis pendidikan merupakan seperangkat konsep tentang ketentuan
perundang -undangan selaku acuan baik konseptual ataupun material dalam
melaksanakan pembelajaran serta praktek pembelajaran di dalam penerapan
pembelajaran di suatu negara (Kallang, 2017).
Landasan yuridis pendidikan nasional sesuai amanat undang undang dasar
tahun 1945 Dasar hukum pendidikan di Indonesia diatur pada UUD 1945 Pasal
31 ayat ( 1) sampai dengan (4) dalam hal setiap masyarakat Indonesia
mempunyai kewajiban dan hak dalam memperoleh pendidikan. Kewajiban dan
hak setiap warga negara Indonesia dalam mengenyam pendidikan Pasal 31 pada
ayat (1) UUD 1945 mengemukakan bahwa “setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan”.Kemudian dalam pasal 31 pada ayat 2 UUD tahun 1945 "setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya". Berdasarkan perubahan keempat UUD 1945 yaitu pasal pada 31
ayat. (3) dan (4) mengemukakan bahwa negara bertujuan menyelenggarakan satu
sistem pada pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
mengutamakan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan
APBD paling sedikit dua puluh persen.
Nasional Hakikat pendidikan adalah kegiatan yang terencana yang
melibatkan guru, peserta didik, kurikulum, administrasi serta evaluasi yang berguna
dalam menambah pengetahuan, keterampilan dan nilai karakter dalam suatu
keteraturan akademik (Azmi, 2018). Pancasila merupakan falsafah pendidikan
nasional di Indonesia yang mewujudkan nilai. Pentingnya memperkuat karakter

1
bangsa sebagai pertahanan individu terhadap pengaruh budaya asing dan isu-isu
dehumanisasi lainnya dapat dilakukan dengan cara menanamkan kepada peserta
didik nilai luhur warisan budaya bangsa yang ada pada Pancasila. Menurut Roziq
(2016), beberapa masalah dehumanisasi adalah disorientasi dan kurangnya
penghayatan nilai-nilai pada Pancasila, keterbatasan kebijakan dalam
mewujudkan Pancasila, pergeseran cara beretika dan rendahnya pemahaman akan
nilai—nilai budaya bangsa. Oleh karena itu, diperlukan landasan ideal Pancasila
sebagai landasan hukum sistem pendidikan nasional dalam upaya memahami,
menghayati, dan menerapkan nilai-nilai karakter bangsa sesuai makna
Pancasila.
Pengelolaan dan penyelenggaraan pelatihan dimana pengelola sistem
pendidikan memiliki kewenangan pengelolaan diatur dalam Peraturan pemerintah
Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 pada Bab I pasal (1) ayat (1) dan (2).
Penyelenggaraan dan pengelolaan baik di pusat maupun di daerah, dengan tujuan
mewujudkan proses pendidikan di Indonesia sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional. Selain itu, pemerintah juga menyelenggarakan dan memfasilitasi
akreditasi dan program sertifikasi bagi pendidik.Standar Nasional Pendidikan
menjelaskan bahwa standar nasional pendidikan merupakan dasar perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan standar pendidikan nasional yang bermutu serta
membentuk karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat diatur dalam Peraturan
Pemerintah Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Bab II pasal (3) dan (4) tentang.
Hal ini menunjukkan bahwa proses mendidik dan memberdayakan peserta didik
berlangsung seumur hidup, sehingga perlu melibatkan pendidik dalam proses
pembelajaran sesuai tujuan nasional, dengan menerapkan keteladanan,
menciptakan serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Standar
nasional pendidikan mengacu pada pengelolaan dan penyelenggaraan satuan
pendidikan untuk meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan
yang bermutu. Standar pendidikan nasional merupakan hal penting dalam
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik. Peraturan Pemerintah No. 32
Tahun 2013 merupakan perubahan terhadap Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 menjelaskan bahwa peningkatan mutu dan sumber daya manusia Indonesia
merupakan komitmen nasional, sehingga dibutuhkan penataan ulang
kurikulum sekolah untuk mendorong penciptaan hasil yang berkualitas dan

2
mempunyai sumber daya manusia yang penting dalam mendukung pertumbuhan
nasional dan daerah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana landasan yuridis dalam konstitusi negara mempengaruhi perlindungan
dan pelaksanaan hak pendidikan sebagai hak asasi manusia?
2. Apa peran undang-undang pendidikan dalam mengatur struktur dan kualitas
sistem pendidikan
3. Bagaimana hukum perlindungan anak mempengaruhi tata kelola pendidikan,
terutama dalam hal mengatasi diskriminasi dan kekerasan di sekolah?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang landasan yuridis pendidikan
2. Memaparkan hukum-hukum mengenai landasan yuridis pendidikan

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan yuridis dalam konstitusi negara mempengaruhi perlindungan dan
pelaksanaan hak pendidikan sebagai hak asasi manusia
Landasan yuridis dalam konstitusi negara mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perlindungan dan pelaksanaan hak pendidikan sebagai hak asasi
manusia. Berikut adalah beberapa cara di mana landasan yuridis dalam konstitusi
negara yang mempengaruhi perlindungan dan pelaksanaan hak pendidikan:
Penyediaan akses judicial review melalui mekanisme Constitutional Question :
Mahkamah Konstitusi berperan dalam melindungi hak-hak konstitusional warga
negara, termasuk hak pendidikan
1. Mekanisme pertanyaan konstitusional memungkinkan warga negara untuk
mengajukan pertanyaan konstitusional terkait dengan hak pendidikan mereka, yang
dapat memperluas perlindungan konstitusional bagi mereka yang terlibat dalam
proses litigasi di pengadilan
2.Pengaturan hak pendidikan dalam konstitusi : Konstitusi negara, seperti
Konstitusi Negara Republik Indonesia, mengatur hak pendidikan sebagai salah satu
hak asasi manusia
3. Pengaturan ini memberikan dasar hukum yang kuat untuk perlindungan dan
pelaksanaan hak pendidikan bagi warga negara.
Dibandingkan dengan konstitusi negara lain : Melalui pendekatan komparatif,
dapat dilihat bagaimana pengaturan hak pendidikan dalam konstitusi negara tertentu
dapat lebih komprehensif atau kurang komprehensif dibandingkan dengan negara lain
4. Perbandingan ini dapat memberikan masukan untuk amandemen konstitusi
guna memperbaiki perlindungan dan pelaksanaan hak pendidikan.
Korelasi antara pendidikan dan kemiskinan : Pendidikan memiliki korelasi
yang kuat dengan kemiskinan, di mana pendidikan yang baik dapat membantu
mengurangi angka kemiskinan
5. Oleh karena itu, memberikan hak pendidikan bagi warga negara miskin
menjadi penting dalam rangka mensejahterakan mereka. Pemerintah mempunyai
tanggung jawab untuk memastikan penyediaan hak pendidikan ini sebagai
pelaksanaan isi konstitusi

4
6. Perlindungan hak politik : Hak politik, termasuk hak untuk memperoleh
pendidikan, dilindungi oleh hukum internasional dan nasional
7. Konstitusi negara dapat memberikan dasar hukum yang kuat untuk
melindungi hak politik, termasuk hak pendidikan, bagi warga negara.

B. Undang-undang Republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem


pendidikan nasional
● KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. Pendidikanadalahusahasadaruntukmenyiapkanpesertadidikmelaluikegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang;
2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
3. Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua
satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional;
● DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 2
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional.

C. Hukum perlindungan anak dalam mengatasi diskriminasi dan kekerasan di sekolah


Anak merupakan bagian terpenting dalam bagian sebuah keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara, sebab anak adalah generasi baru yang akan menjaga keberlangsungan dan
eksistensi generasi sebelumnya yang akan mencapai titik keberakhiran.dalam hal ini
kemudian anak sendiri menempati peran strategis dalam menentukan kehidupan suatu bangsa
di masa mendatang, apakah lebih baik atau justru lebih buruk. Oleh karenanya jaminan dan
pemenuhan atas hak-hak anak terhadap kehidupannya menjadi suatu hal yang sangat penting.
Berbicara terkait keberlangsungan bangsa dan generasi penerus dalam hal ini
anak-anak. Anak sendiri dalam kajian Hak Asasi Manusia (HAM) juga memiliki hak yang
melekat dalam dirinya. Karena HAM melekat pada diri manusia sejak dilahirkan bahkan jauh

5
sebelum dilahirkan yakni ketika masih ada didalam kandungan ibunya. Bagi anak, ada
dukungan tambahan. Pasal 25 ayat (2) Deklarasi Hak Asasi Manusia menyatakan bahawa ibu
dan anak berhak mendapatkan perawatan dan bantuan istimewa, semua anak-anak yang
dilahirkan didalam maupun diluar pernikahan marus mendapatkan jaminan sisial yang tetap
sama.
Dalam pasal 25 ayat (2) tersebut jelas menegaskan bahwa anak tanpa kecuali, berhak
mendapatkan perlindungan sosial. Perlindungan terhadap anak sendiri pada dasarnya sudah
ada dalam konstitusi negara diantaranya yakni Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NRI 1945) serta pasal 21 sampai 24 Undang-Undang
Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak. Pentingnya perlindungan terhadap anak mengingat bahwa kita
ketahui secara seksama bahwa tindak kekerasan apapun yang terjadi akan berakibat pada
kerugian, baik bagi pihak korban kekerasan atau pihak lainya secara umum dan lebih luas.
Penyebab kekerasan sendiri perlu pengkajian yang lebih mendalam lagi supaya dapat dicari
akar permasalahan yang sebenarnya menjadi penyebab tindak kekerasan itu sendiri dan
kemudian digunakan untuk mencari penyelesaian dalam upaya perlindungan kroban tindak
kekerasan.
Konstitusi Internasional yang menjamin pemenuhan hak atas anak tertuang dalam
Deklarasi HAM dna Konvensi Hak anak. Konvensi hak anak ini diresmikan diadopsi melalui
Resolusi Majelis Umum PBB No. 44/25 tertanggal 20 November 1989 dan mulai dilakukan
resmi pada September 1990, sehingga melalui Konvensi Hak Anak ini secara umum
menegaskan empat hak-hak penting bagi 9 Ibid, hlm. 126.10Winarno Surachman, 1990,
Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik, Bandung: Tarsito, hlm.139 anak
yaitu:
1) Hak terhadap Kelangsungan Hidup (survival rights), yakni hak Anak yang
meliputi hak-hak untuk melestarikan dan mempertahankan hidup (the rights of life) dan hak
agar mendapatkan kualitas kesehatan yang baik dan perawatan yang sebaik-baiknya,
2) Hak mendapatkan Perlindungan (protection rights), yakni hak Anak yang
mencakup hak perlindungan dari diskriminasi, eksploitasi anak, tindak kekerasan dan
ditelantarkan bagi anak yang tidak memiliki keluarga.
3) Hak Tumbuh Kembang (development rights), yakni hak anak yang mencakup
segala macam bentuk pendidikan (formal dan non formal) dan pencapaian standar hidup yang
layak bagi perkembangan mental, fisik, spiritual, moral, dan sosial bagi anak.

6
4) Hak Berpartisipasi (participation rights), meliputi hak anak untuk bebas
menyatakan pendapat dalam segala hal yang mempengaruhi anak. Landasan Konstitutif
perlindungan terhadap Anak di Indonesia sendiri juga sudah tertuang dalam Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD NRI 1945)
serta pasal 21 sampai 24 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (selanjutnya disebut UU Perlindungan Anak).
Dalam Pasal 1 UU Perlindungan Anak menegaskan bahwa Perlindungan Anak adalah
“Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak haknya agar dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Dalam pasal a
quo dapat kita pahami bahwa proses perkembangan dan perlindungan anak juga diiringi
dengan hak yang melekat dalam dirinya. Sehingga proses perkembangan dan pertumbuhan
pada anak akan sangat berpengaruh pada pembentukan dan karakter anak di masa yang akan
datang.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah aspek yang penting untuk dikelola secara efisien serta
diperbaharui supaya dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan. Tingkatan satuan pendidikan baik formal maupun informal bertujuan
mewujudkan proses pendidikan yang efisien disusun lewat usaha sadar serta
terencana supaya siswa bisa secara aktif meningkatkan segala kemampuan serta
keterampilannya. Terwujudnya sistem pendidikan nasional adalah cita-cita
bangsa Indonesia, sebagai peninggalan nilai budaya bangsa serta landasan
hukum pendidikan nasional bersumber pada Undang-Undang Dasar 1945 serta
Pancasila. Dasar hukum pendidikan ialah konsep peraturan perundang-undangan
yang berlaku dengan acuan baik material ataupun konseptual dalam pelaksanaan
pendidikan serta praktek pendidikan di suatu negara sebagai dasar peraturan
perundangan yang menjadi landasan dalam penerapan pendidikan (Kallang, 2017).
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah memprioritaskan

7
anggaran pembelajaran untuk meningkatkan ilmu pengetahuan serta teknologi
bersumber pada agama serta persatuan bangsa, Nilai-nilai luhur yang tercantum di
dalam pancasila wajib bisa tertanam pada diri peserta didik dengan
penyelenggaraan pendidikan nasional pada seluruh tingkatan satuan pembelajaran
baik formal ataupun informal sebesar dua puluh persen JURNAL PENDIDIKAN
DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 20228301Peraturan pemerintah
Indonesia No 19 Tahun 2005 Bab II pasal (3) serta (4) tentang Standar
Nasional Pendidikan menjadi dasar perencanaan, penerapan serta pengawasan
pendidikan yang bermutu dan terciptanya sifat serta peradaban bangsa yang
bermartabat. Perihal ini menunjukkan kalau proses pembudayaan serta
pemberdayaan berlangsung seumur hidup, sehingga butuh mengaitkan seseorang
pendidik untuk jadi teladan dalam menghasilkan serta meningkatkan segala
kemampuan serta kreativitas peserta didik sepanjang proses pendidikan.
B. Saran
Kami tahu makalah kami ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami mohon kritik dan sarannya agar makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azmi, A. (2018). Makalah: Peranan Filsafat Pancasila Dalam Pengembangan Pendidikan


Nasional Dan Pembentukan Karakter Kebangsaan Indonesia. Tinjauan Teoritis Dan
Praktis Tentang Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.

Kallang, A. (2017). Hubungan Pendidikan dan Hukum dalam Mensejahterakan Manusia.


Ekspose. Volume 16 Nomor 2.

Lebe, E. F. (2015). Landasan Legalitas Dan Politis Pendidikan. Retrieved from


http://eduarduslebe.blogspot.com/2015

Mchael H. H. Mumbunan 2 Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013

Roziq, M. Abdul. (2016). Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter


danBudaya Bangsa Yang Berbasis Pada Lingkungan Sekolah. Jurnal Rontal Keilmuan
PPKn. Volume 2 No.1

Saputra, B.R., Darmaji, Supriyanto, A., Ulfatin, N. (2020). Urgensi Landasan


Yuridis-Politis dalam Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Pedagogi: Jurnal Ilmu
Pendidikan. Volume:20 No.2. Nov, 2020; Pp. 74-79. Doi: Https://Doj.Org/10.24036/
Pedagogi.V2012.784

Syawaluddin Hanafi , Yusuf Djabbar, Marjana Fahri , Surya Pebriyani Jasmin , Muhammad
Zulhidayat , A(2023)tantangan dalam Implementasi Kebijakan Perlindungan Hak Asasi
Manusia bagi Penyundang Disabilitas. Jurnal Hukum dan HAM Wara Sains :DKI
Jakarta

Tarsan Umarama. 2021.Pertanyaan Konstitusional di Mahkamah Konstitusi Sebagai


Pelindung Hak Konstitusional Warga Negara Perspektif Siyasah Qadlaiyyah .KRTHA
BHAYANGKARA: Ilmu Politik

Anda mungkin juga menyukai