UNSUR UTAMA
SUB UNSUR
C. PENGEMBANGAN
PROFESI
WIDYAISWARA
KEMENTERIAN AGAMA RI
MTS MUHAMMADIYAH 10 PURBALINGGA
PURBALINGGA 2015
PUBLIKASI ILMIAH
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk Publikasi Ilmiah pada Kegiatan PKB
Presentasi pada Forum Ilmiah
Surat Tugas
Judul
KEMENTERIAN AGAMA RI
MTS MUHAMMADIYAH 10 PURBALINGGA
SEMARANG 2015
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun oleh:
Sodikin, S.Ag.
NIP. 197004121998031006
Guru Madya
KEMENTRIAN AGAMA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
Jalan Temugiring Banyumanik Telepon: (024) 7460290 Fax (024) 7472551 Semarang
Website : bdksemarang,kemenag.go.id Email : bdk_semarang@kemenag.go.id
NIP
Pangkat/golongan/TMT
Jabatan/TMT
Unit Kerja
: Sodikin, Sag.
NIP.
: 197004121998031006
Pangkat/Gol. Ruang/TMT
: Pembina/IV-a/1-04-2013
Jabatan/TMT
: Guru Madya/1-04-2013
Unit Kerja
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung
jawab.
Purbalingga, 30 Juni 2015
Kepala,
Abstrak
Sodikin, S.Ag., 2015, Urgensi Pengembangan Kurikulum Integratif.
Kurikulum
integratif
merupakan
amanat
Undang-undang.
Pendidikan nasional semestinya tidak memisahkan berbagai unsur
vitalnya. Secara integratif, pendidikan nasional seharusnya
menjawab berbagai tantangan kehidupan peserta didik kini dan
mendatang. Pendidikan seharusnya tidak sekedar menjawab
persoalan fisik-jasmaniyah, tetapi secara integratif menjawab pula
persoalan psikis-ruhaniyah.
Meski demikian, ada problem serius dalam sistem pendidikan nasional.
Diantaranya adalah fenomena pergaulan bebas di kalangan pelajar,
terlibat narkotika, dan perilaku sarkasme/kekerasan. Hal ini
menunjukkan terjadinya mismatch antara sistem pendidikan nasional
dengan upaya membentuk manusia indonesia yang berkepribadian
dan berakhlak mulia sebagaimana dicita-citakan dalam tujuan
pendidikan nasional sendiri (Psl.2 UU No.20/2003). Dan juga, hasil
pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan manusia yang beriman
dan bertakwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi masih
jauh dari kenyataan.
Kurikulum integratif tidak boleh berhenti pada wilayah konsep dan
idealisme, tetapi harus dilanjutkan dalam tataran implementasi
agar memberikan efek positif bagi peserta didik.
Kata kunci: Urgensi pengembangan kurikulum integratif.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada pasal 1 ayat (1), (2), dan (3) Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2013 disebutkan tiga hal
penting dalam sistem pendidikan nasional. Tiga hal penting
tersebut adalah: pertama, pendidikan merupakan pengembangan
potensi
diri
peserta
agar
mempunyai
kekuatan
spiritual
perubahan
zaman.
Ketiga,
keseluruhan
komponen
memperhatikan
dengan
seksama
hal-hal
penting
menjawab
persoalan
fisik-jasmaniyah,
tetapi
secara
dan
spiritual.
Akar
pendidikan
nasional
bukanlah
Tahun
mengamanatkan
menyelenggarakan
1945
agar
satu
Pasal
31
pemerintah
sistem
ayat
(3)
secara
jelas
mengusahakan
dan
pendidikan
nasional,
yang
Diundangkannya
Undang-Undang
Nomor
20
kelulusan
disebutkan
bahwa
peserta
didik
harus
Diantaranya
kalangan
pelajar,
adalah
fenomena
terlibat
pergaulan
narkotika,
dan
bebas
di
perilaku
dicita-citakan
dalam
tujuan
pendidikan
nasional
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
Lihat penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
4
Peraturan Menteri Pendidikan Nomor: 54 Tahun 2013 Tentang Standar Komptensi
Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
3
B. Permasalahan
Mendasarkan pada latar belakang diatas maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah: Bagaimana konsep dan urgensi
kurikulum Integratif dalam mewujudkan tujuan pendidikan?
C. Pembahasan Masalah
1. Pengertian Kurikulum Integratif
Dakir5 menjelaskan bahwa kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan
secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan
dan
peserta
didik
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan.
Sedikit
berbeda
Undang-undang
kurikulum
dengan
Sisdiknas
adalah
rumusan
tahun
seperangkat
Dakir
2003
diatas,
disebutkan
rencana
dan
dalam
bahwa
pengaturan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
prinsip-prinsip
yang
harus
diperhatikan
dalam
Jika ditelaah, konsep dan rumusan kurikulum dalam Undangundang Sisdiknas secara integratif telah menggabungkan aspek
spiritual,
akhlak
nasionalisme.
dirumuskan
mulia,
kecerdasan
Artinya,
dalam
secara
sistem
akal,
konsep
pendidikan
life
skill
dan
kurikulum
nasional
yang
merupakan
ada
faktor
lain
yang
menjadi
penyebabnya.
Jika
integratif
Sesungguhnya
apa
tetap
sih
yang
meuncul
ke
dimaksud
permukaan.
dengan
kurikulum
integratif?
Dalam istilah yang lebih sempit, kurikulum integratif lebih
disebut dengan pendekatan pembelajaran terpadu. 7 Istilah ini
berasal dari integrated teaching dan learning atau integrated
curriculum
approach.
pembelajaran
Pendekatan
sudah
ini
Pendekatan
lama
dikenalkan
dimaksudkan
terintegrasi
oleh
sebagai
dalam
John
Dewey.
upaya
untuk
kemampuan
pengetahuan
siswa.
Disebutkan
bahwa
dengan
kehidupannya.
7
lingkungan
Sehubungan
dan
dengan
pengalaman
itu,
dalam
pendekatan
pembelajaran
terpadu
membantu
anak
untuk
belajar
beberapa
istilah
yang
digunakan
untuk
menyebut
holistic
approach
dan
integrative
learning
serta
tematik.
Konsep dasarnya pendekatan pembelajaran terpadu tersebut
sejalan dengan pengertian pembelajaran tematik integratif dalam
Kurikulum 2013. Hanya saja, pembelajaran tematik integratif
dalam Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa mata
pelajaran ke dalam sebuah tema.
Adanya tema ini bukan hanya bertujuan dalam kontek
penguasaan terhadap konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran
tertentu, melainkan pula keterkaitannya dengan konsep dari mata
pelajaran
yang
lainnya.
Dengan
demikian
maka
sesudah
mengintegrasikan
pengetahuan,
keterampilan,
dalam
sitem pendidikan
nasional.
Kurikulum
oleh
segala
bentuk
aktifitas
pendidikan
menuju
pada
pandangan
arifin
diatas
bahwa
pembelajaran
terpadu
merupakan
keniscayaan.
pendekatan
holistik-integratif
dalam
sistem
ini
disebabkan
oleh
adanya
tuntutan
kebutuhan
lebih
berbagai
mata
pelajaran
lain
dengan
(direct
experiences)
sebagai
kunci
dalam
potensinya,
dan
motivasi
segi
yang
dimilikinya,
4) landasan psikologis, dalam pembelajaran tematik terutama
berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan
psikologi belajar.
5) landasan yuridis, yaitu UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak
memperoleh
pendidikan
dan
pengajaran
dalam
rangka
kehidupan
terus
berkembang
sejalan
atau
kekuatan
dibandingkan
dengan
beberapa
dengan
model
waktu,
tenaga
dan
sarana
serta
biaya
13
Penutup
Dari uraian singkat tentang kurikulum integratif diatas dapat
disimpulkan:
1. Kurikulum integratif merupakan amanat Undang-undang
2. Terdapat dua wilayah dalam penggunaan istilah kurikulum
integratif
a. Dalam tataran konsep, kurikulum integratif merupakan acuan
pelaksanaan pendidikan yang mengintegrasikan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik yang rumusannya termaktub dalam
Undang-Undang
Nmor
20
Tahun
Pendidkan Nasional
b. Dalam tataran implementatif,
2003
yaitu
Tentang
sebuah
Sistem
pendekatan
Daftar Pustaka