Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan
Dosen Pengampu Elis Nurhayati., S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Vina Mahmudah Julianti 222151129
Fadila Putri Fauziah 222151148

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena atas
berkat rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “Landasan
Yuridis Pendidikan” tepat pada waktunya. Tidak lupa sholawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya,
sahabatnya, dan semoga kepada kita selaku umatnya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak berjalan sendiri tetapi dibantu
oleh beberapa pihak yang membawa kami mendapatkan jalan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami sampaikan terimakasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu.
Makalah dengan judul “Landasan Yuridis Pendidikan” ini disusun sebagai
bahan pembelajaran bagi semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih
sangat jauh dari sempurna serta banyak sekali kesalahan. Maka, kami memohon
maaf atas hal tersebut serta mengharapkan adanya kritik dan saran pembaca
sehingga dapat menjadi bahan refleksi dari bagi kami melakukan yang lebih baik
lagi.

Tasikmalaya, 21 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A.Latar Belakang..................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.............................................................................................4
C.Tujuan...............................................................................................................4
D.Manfaat.............................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A.Landasan Yuridis Penyelenggaraan Pendidikan..............................................6
B.Landasan Yuridis Sistem Pendidikan Nasional................................................8
C.Landasan Yuridis Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Pada Jalur
Jenjang dan Satuan Pendidikan..........................................................................11
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A.Kesimpulan.....................................................................................................15
B. Fungsi............................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik pendidikan nasional diselenggarakan dengan mengacu kepada
landasan yuridis tertentu yang telah ditetapkan, baik berupa undang-undang
maupun peraturan pemerintah mengenai pendidikan. Para pendidik dan tenaga
kependidikan perlu memahami berbagai landasan yuridis sistem pendidikan
nasional tersebut dan menjadikannya sebagai titik tolak pelaksanaan peranan
yang diembannya. Dengan demikian diharapkan akan tercipta tertibnya
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional yang menjadi salah satu
prasyarat untuk dapat tercapainya tujuan pendidikan nasional.
BBM ini akan membantu Anda dalam memahami berbagai landasan
yuridis sistem pendidikan nasional, khususnya landasan yuridis
penyelenggaraan pendidikan pada SD/MI baik yang termaktub dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, UU RI No. 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No. 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Materi BBM ini terdiri atas tiga sub pokok bahasan. Sub pokok
bahasan pertama membahas landasan yuridis penyelenggaraan sistem
pendidikan nasional. Sub pokok bahasan kedua membahas landasan yuridis
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional pada jalur, jenjang, dan satuan
pendidikan. Adapun sub pokok bahasan ketiga membahas tentang standar
nasional pendidikan SD/MI dan guru sebagai pendidik professional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu landasan yuridis penyelenggaraan pendidikan?
2. Apa itu landasan yuridis sistem pendidikan nasional?
3. Apa itu landasan yuridis penyelenggaraan sistem pendidikan nasional
pada jalur jenjang dan satuan pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi landasan yuridis penyelenggaraan pendidikan.
2. Mengetahui definisi landasan yuridis sitem pendidikan nasional.
3. Mengetahui definisi landasan penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional pada jalur jenjang dan satuan pendidikan.
D. Manfaat
1. Dapat memahami dan menambah wawasan materi tentang landasan
yuridis penyelenggaraan pendidikan.
2. Dapat memahami materi landasan yuridis sistem pendidikan nasional.
3. Dapat mengetahui materi landasan yuridis penyelenggaraan sistem
pendidikan nasional pada jalur jenjang dan satuan pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Yuridis Penyelenggaraan Pendidikan


Landasan yuridis pendidikan adalah seperangkat konsep peraturan
perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem pendidikan Indonesia,
yang menurut Undang-Undang Dasar 1945 meliputi, Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia, Ketetapan MPR, Undang-Undang Peraturan Pemerintah
pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, Keputusan Presiden
peraturan pelaksanaan lainnya, seperti peraturan Menteri, Instruksi Menteri
dan lain-lain.
Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar
ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan
perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa
Indonesia melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah
mensahkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru, sebagai
pengganti Undang-undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989.
Sebagai penyelenggaraan pendidikan nasional yang utama, perlu
pelaksanaannya berdasarkan undang-undang. Hal ini sangat penting karena
hakikatnya pendidikan nasional adalah perwujudan dari kehendak UUD 1945
utamanya pasal 31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam praktek penyelenggraan pendidikan tidak sedikit ditemukan
penyimpangan. Memang penyimpangan tersebut tidak begitu langsung tetapi
dalam jangka panjang bahkan dalam skala nasional dapat menimbulkan
kerugian bukan hanya secara material tapi juga spiritual. Penyelenggaraan
pendidikan yang sangat komersial dan instan dapat merusak pendidikan
sebagai proses pembentukan watak dan kepribadian bangsa sehingga dalam
jangka panjang menjadikan pendidikan bukan sebagai sarana rekonstruksi
sosial tetapi dekonstruksi sosial. Itulah sebabnya di samping dasar regulasi
sangat penting juga harus pula dilandasi dengan dasar yuridis untuk sanksi.
Adapun Dasar, Visi, Misi, Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Penyelenggaraan
Pendidikan sebagai berikut :
1. Dasar Pendidikan Nasional.
Tersurat dalam Pasal 2 Undang-Undang R.I. No. 20 Tahun 2003 bahwa:
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
2. Visi dan Misi Pendidikan Nasional.
Visi Pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah. Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional
mempunyai misi sebagai berikut:
1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2) membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka
mewujudkan masyarakat belajar;
3) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
4) meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan ,
pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global;
dan
5) memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara
Kesatuan RI (Penjelasan atas UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional).
3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional.
Sebagaimana termaktub dalam pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003, serta
berdasarkan visi dan misi tersebut di atas, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Adapun tujuan pendidikan nasional adalah untuk “berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab” (Pasal 3 dan Penjelasan atas UU RI No. 20 tahun 2003).
4. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan.
Dalam konteks sistem pendidikan nasional, ditegaskan agar
penyelenggaraan pendidikan didasarkan kepada prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik
dengan sistem terbuka dan multi makna.
3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kamauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan (Pasal 4 UU RI No. 20 Tahun
2003).
B. Landasan Yuridis Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional dan Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman (Pasal 1 ayat 2 UU RI No. 20 Tahun 2003). Adapun sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (Pasal 1 ayat
3 UU RI No. 20 Tahun 2003).
Dalam dunia pendidikan tidak lepas dari unsur manusia. Pelakon-pelakon
di dalam pendidikan ini adalah manusia. Pendidikan diberikan guru kepada
peserta didik. Seperti yang terdapat dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang R.I.
No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara”.
Landasan/ hukum Pendidikan Nasional adalah segala peraturan yang
mengatur dan bersifat mengikat yang bersumber dari perundang-undangan
yang berlaku yang dijadikan sebagai titik tolak ukur dalam proses sistem
pendidikan di Indonesia:
1. Pendidikan menurut Undang-Undang 1945
Pendidikan bangsa Indonesia sendiri telah diatur dalam UUD 1945 dan hal
ini diperjelas dengan dirumuskannya norma-norma pokok yang harus
menjiwai usaha pendidikan dan pengembangan kebudayaan yang akan
dilaksanakan oleh penyelenggara negara. Norma-norma itu tersirat dan
tersurat dalam Bab XIII Pasal 31 dan 32 UUD 1945 sebagai berikut :
Pasal 31 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran
nasional yang diatur dengan Undang-Undang.
Pasal 32 : “Pemerintah memajukan kebudayaan Nasional Indonesia”.
Norma-norma pokok lainnya yang langsung atau tidak langsung berkenaan
dengan penyelenggaraan pendidikan di dalam UUD 1945 antara lain
adalah : Pasal 27, pasal 29, pasal 34, dan pasal 35.
2. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional
Pasal 1 Ayat 2 dan Ayat 7. Ayat 2 berbunyi sebagai berikut : Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan nasional yang
berdasarkan pada Pancasila dan Undang – Undang Dasar 45. Undang –
undang ini mengharuskan pendidikan berakar pada kebudayaan nasional
yang berdasarkan pada pancasila dan Undang – Undang dasar 1945, yang
selanjutnya disebut kebudayaan Indonesia saja. Ini berarti teori – teori
pendidikan dan praktek – praktek Pendidikan yang diterapkan di
Indonesia, tidak boleh tidak haruslah berakar pada kebudayaan
Indonesia.“Selanjutnya Pasal 1 Ayat 7. Sedang yang dimaksud dengan
Tenaga Kependidikan tertera dalam pasal 27 ayat 2.
3. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 20 tahun 2003 adalah penyempurnaan UU No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang ini memuat
pembaharuan visi dan misi pendidikan nasional, terdiri dari 77 Pasal yang
mengatur tentang ketentuan umum (istilah-istilah terkait dalam dunia
pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, prinsip
penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban warga negara, orang tua
dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis pendidikan, bahasa
pengantar, standar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan,
pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan,
evaluasi akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan pendidikan,
penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga negara lain, pengawasan,
ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
4. Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang undang ini memuat 84 Pasal yang mengatur tentang ketentuan
umum (istilah-istilah dalam undang-undang ini), kedudukan fungsi dan
tujuan, prinsip profesionalitas, seluruh peraturan tentang guru dan dosen
dari kualifikasi akademik, hak dan kewajiban sampai organisasi profesi
dan kode etik, sanksi bagi guru dan dosen yang tidak menjalankan
kewajiban sebagaimana mestinya, ketentuan peralihan dan ketentuan
penutup.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan (SNP) PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sifatnya lebih operasional karena konsentrasi mengatur tentang
dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Bertujuan
menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang bermartabat.
C. Landasan Yuridis Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Pada
Jalur Jenjang dan Satuan Pendidikan
1. Jalur Pendidikan.
Dalam sistem pendidikan nasional terdapat tiga jalur pendidikan,
termaktub pada Pasal 13 UU RI No. 20 Tahun 2003 bahwa:
1) Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melangkapi dan memperkaya.
2) Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan
dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh.
2. Pendidikan Formal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi (Pasal 1 ayat 11 UU RI No. 20 Tahun 2003). Tersurat
pada pasal tersebut dan ditegaskan lagi pada Pasal 14 bahwa: “Jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi”.
 Pendidikan Dasar. Pasal 17 UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan:
1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
2) Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah
ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah
menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat.
3) Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Penjelasan atas pasal 17 ayat (2) menyatakan bahwa “Pendidikan
yang sederajat dengan SD/MI adalah program seperti Paket A dan
yang sederajat dengan SMP/MTs adalah program seperti Paket B.
(Catatan: Paket A dan B diselenggarakan pada jalur pendidikan
nonformal).
 Pendidikan Menengah. Menurut Pasal 18 UU RI Tahun 2003 bahwa:
1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan.
3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA),
madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan
madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah. Dalam Penjelasan atas pasal 18 ayat (3) di atas
dikemukakan bahwa: “Pendidikan yang sederajat dengan
SMA/MA adalah program seperti Paket C. (Catatan: Paket C
diselenggarakan pada jalur pendidikan nonformal).
 Pendidikan Tinggi. Pasal 19 UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan:
1) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.
2) Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka.
Selanjutnya menurut Pasal 20 bahwa:
1) Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institut, atau universitas.
2) Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3) Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik,
profesi, dan/atau vokasi.

3. Jenis Pendidikan.
Jenis pendidikan adalah kelompok pendidikan yang didasarkan pada
kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan (Pasal 1 ayat 9).
“Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, pendidikan kejuruan,
pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, pendidikan
keagamaan, dan pendidikan khusus” (Pasal 15 UU RI No.20 Tahun 2003).
Penjelasan atas Pasal 15 ini adalah sebagai berikut:
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan akademik
merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan
tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan keahlian terapan tertentu maksimalsetara dengan program sarjana.
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama
dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Pendidikan khusus merupakan
penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau
peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan
secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah.
4. Satuan Pendidikan.
Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan/atau masyarakat (Pasal 16 UU RI No. 20 Tahun 2003).
Adapun yang dimaksud “satuan pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan
formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan”
(Pasal 1 ayat 10 UU RI No. 20 Tahun 2003). Coba Anda identifikasi
berbagai satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan formal
sebagaimana telah diuraikan di muka.
Badan Hukum Pendidikan. Pasal 53 UU RI No. 20 Tahun 2003
menyatakan :
1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh
Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.
2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik.
3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk
memajukan satuan pendidikan.
4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur dengan undang-
undang tersendiri.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Landasan yuridis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari
peraturan perundangan-undangan yang berlaku sebagai titik tolak dalam rangka
pengelolaan, penyelenggaraan dan kegiatan pendidikan dalam suatu system
pendidikan nasional. Landasan ini bersifat ideal dan normative. Landasan yuridis
pendidikan nasional Indonesia tersurat dalam seperangkat peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Negara Indonesia yang berkenaan dengan pendidikan.

B. Fungsi
Fungsi landasan yuridis pendidikan adalah :
1. sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan atau studi
pendidikan yang mengikat setiap manusia didalamnya dalam menjalankan proses
pendidikan, dan memberikan sanksi yang sesuai dengan ketentuan bagi yang
melanggar.
2. untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam hal penyelenggaraan pendidikan.
Daftar Pustaka

https://karyatulisilmiah.com/makalah-pengertian-yuridis-pendidikan/
https://www.dosenpendidikan.co.id/landasan-yuridis-pendidikan/
https://docplayer.info/31747399-Landasan-yuridis-sistem-pendidikan-
nasional.html

Anda mungkin juga menyukai