Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Dasar, Tujuan, Fungsi Pendidikan Nasional, Kelembagaan Pendidikan Nasional,


Program, dan Pengelolaan Pendidikan Nasional”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah (Ilmu Pendidikan)

Dosen Pengampu: Dra. Mulyani, M.Pd.

Oleh:

Kelompok 2

1. Uus Bela Puspita Nim (22010644210)


2. Zinni Akmalia Nim (22010644217)
3. Humaimah Nur Aini Nim (22010644220)
4. Nur Fadhilah Pratama Putri Nim (22010644230)

KELAS F
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Mulyani sebagai dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 31 Agustus 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................I


DAFTAR ISI ...........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1. 1 Latar Belakang ...........................................................................................
1. 2 Rumusan Masalah......................................................................................
1. 3 Tujuan Kegiatan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Dasar Pendidikan Nasional.........................................................................
2.2 Tujuan Pendidikan Nasional.......................................................................
2.3 Fungsi Pendidikan Nasional........................................................................
2.4 Kelembagaan Pendidikan Nasional.............................................................
2.5 Program dan Pengelolaan Pendidikan.........................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang
dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi
dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum
kelahiran.Berkaitan dengan hal itu, pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting
bagi setiap orang di belahan dunia manapun termasuk di Indonesia.
Setidaknya ada dua Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang pernah
dimiliki Indonesia yaitu Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih di kenal dengan nama
UUSPN. Dan yang kedua Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama UU SISDIKNAS,
sebelum adanya kedua Undang-undang yang mengatur tentang system pendidikan
nasional, Indonesia hanya memiliki Undang-undang tentang pokok-pokok pengajaran
dan pendidikan yaitu Undang-undang Nomor 4 tahun 1950.
Adanya perubahan UUSPN No.2 tahun 1989 menjadi UU SISDIKNAS No. 20
tahun 2003 dimaksudkan agar system pendidikan nasional kita bisa menjadi jauh lebih
baik dibanding dengan system pendidikan sebelumnya. Hal ini seperti yang dikemukan
oleh seorang pengamat hukum dan pendidikan, Frans Hendrawinata beliau mengatakan
bahwa dengan adanya undang-undang sistem pendidikan nasional yang baru, maka
diharapkan undang-undang tersebut dapat menjadi pedoman bagi kita untuk memiliki
suatu sistem pendidikan nasional yang mantap, yang dapat menjamin terpenuhi
kebutuhan masyarakat akan sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi mengingat
semakin dekatnya era keterbukaan pasar. Hal tersebut sesungguhnya harus menjadi
kekhawatiran bagi kita semua mengingat kualitas sumber daya manusia di Indonesia
berada di bawah negara-negara lain termasuk negara-negara tetangga di Asean. Oleh
sebab itulah diperlukan suatu platform berupa sistem pendidikan nasional yang dapat
menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan dunia internasional
khususnya dalam era keterbukaan pasar saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang menjadi dasar, tujuan, dan fungsi pendidikan nasional?
2. Seperti apakah sistem kelembagaan pendidikan nasional?
3. Bagaimana jalannya program dan pengolahan pendidikan nasional?

1.3 Tujuan Kegiatan


1. Menjelaskan dasar, tujuan, dan fungsi pendidikan nasional
2. Untuk mengetahui sistem kelembagaan pendidikan nasional
3. Menjelaskan jalannya program dan pengolahan pendidikan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Pendidikan Nasional
Dasar adalah landasan tempat berpijak atau sandaran dari pada dilakukannya suatu
perbuatan. Jadi, yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah suatu landasan yang
dijadikan pegangan dalam menyelenggarakan pendidikan. Adapun dasar pendidikan
nasional bangsa Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dasar ideal, dasar
konstitusional dan dasar operasional.

1. Dasar Ideal
Pancasila adalah dasar negara. Oleh karena itu, segala usaha warga negara Indonesia
harus berdasarkan kepada Pancasila, lebih-lebih di bidang pendidikan yang merupakan
usaha untuk membentuk warga negara yang berjiwa Pancasilais. yang meliputi :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
perwakilan.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dari pernyataan di atas, jelaslah bahwa landasan ideal pendidikan nasional adalah
Pancasila.

2. Dasar Konstitusional
UUD 1945 adalah dasar negara sebagai sumber hukum. Oleh karena itu UUD 1945
juga menjadi sumber hukum bagi segala aktivitas bagi warga negaranya, terutama
dibidang pendidikan. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat dapat dilihat
bahwa pemerintah:
a. Memajukan kesejahteraan umum
b. Mencerdaskan kehidupan bangsa
c. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Dalam Bab XIII pasal 31 berbunyi: Ayat 1: Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan, Ayat 3: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan bangsa yang diatur dengan Undang-Undang Pasal 32 ayat
1 berbunyi: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.

3. Dasar Operasional
a. UU RI No. 4 Tahun 1950 Jo. UU No. 12 Tahun 1954 Bab III Tentang Dasar dasar
Pendidikan dan Pengajaran, pada pasal 4 berbunyi Pendidikan dan Pengajaran
berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang Undang Dasar
Republik Indonesia dan Kebudayaan Bangsa Indonesia.

b. TAP MPR No. II/MPR/1978 pasal 4 menyatakan: Pedoman Penghayatan dan


Pengamalan Pancasila. merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara bagi setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah dan dilaksanakan secara bulat dan
utuh."
c. TAP MPR No. IV/MPR/1983
Ketetapan MPR No. IV/MPR/1983 tentang GBHN mengenai pendidikan
menyatakan: Pendidikan Nasional berdasarkan atas Pancasila. Dalam GBHN, pada
Bab II tentang landasan pembangunan nasional menyatakan pokok pikiran bahwa
hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia, maka landasan pelaksanaan
pembangunan nasional adalah Pancasila dan UUD 1945.

d. Keputusan Presiden No. 145 Tahun 1965 tentang nama dan rumusan induk sistem
pendidikan nasional, menerangkan: Pancasila adalah moral dan falsafah hidup
bangsa Indonesia. Oleh karena itu. dasar/asas pendidikan nasional sebagai landasan
bagi semua pelaksanaan pendidikan nasional adalah Pancasila.

Jadi, dasar pendidikan nasional ada tiga, yaitu dasar ideal adalah Pancasila. dasar
konstitusional adalah UUD 1945, dan dasar operasional adalah Tap MPR tentang
GBHN.

2.2 Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di
tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat
dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan
penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang
berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde
Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari
pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan
masyarakat dan negara Indonesia.

 Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen)


1. Pasal 31, ayat 3 menyebutkan,
"Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang."
2. Pasal 31, ayat 5 menyebutkan,
"Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia."

 Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003


Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

 Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO


Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali
meningkatkan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific
and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa
sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3)
learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan
tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.

2.3 Fungsi Pendidikan Nasional


Mengacu pada undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional fungsi pendidikan yaitu Pasal 3 yang menyatakan bahwa''Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, man diri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Wuradji, seperti dikutip oleh Wahyuningtyas (1995:19) menyatakan bahwa fungsi
pendidikan itu meliputi:
a. Memindahkan nilai-nilai budaya
b. Nilai-nilai pengajaran
c. Peningkatan mobilitas sosial
d. Fungsi sertifikasi
e. Job training
f. Memantapkan dan mengembangkan hubungan-hubungan sosial.
Selain itu fungsi pendidikan juga menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat
dari kebodohan dan ketertinggalan serta fungsi pendidikan pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dari fungsi yang diurakan tersebut menunjukan bahwa pendidikan nasional
Indonesi lebih mengedepankan akan pembangunan sikap, karakater, dan transpormasi
nilai-nilai filosopis negara Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa
nasionalisme serta mampu bersaing di kancah internasional.

2.4 Kelembagaan Pendidikan Nasional


Lembaga pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap corak dan
karakter masyarakat. corak dan tujuan yang berbeda dari masa kemasa mulai dari
zaman kerajaan yang sederhana dan zaman penjajahan corak ala barat dan gereja, dan
corak ketimuran ala pesantren serta model dan corak kelembagaan saat ini.
Lembaga pendidikan di indonesia dalam UU bisa kita klasifikasikan menjadi dua
kelompok yaitu: sekolah dan luar sekolah, selanjutnya pembagian ini lebih rincinya
menjadi tiga bentuk: informal, Formal, dan Nonformal
 PENDIDIKAN INFORMAL
Pendidikan informal atau pendidikan pertama adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan oleh keluarga, mandiri, primer.
 PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan formal adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan: umum,
Kejuruan, Akademik, profesi, Advokasi dan keagamaan.
 PENDIDIKAN NONFORMAL
Pendidikan nonformal atau pendidikan kedua meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan,
keaksaraan, keterampilan dan pelatihan kerja, kesetaraan, serta pendidikan linnya.
Satuan pendidikan nonformal meliputi lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dan majelis taklim, serta satuan
pendidikan yang sejenis.

2.5 Program dan Pengelolaan Pendidikan Nasional


A. Jenis Program Pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan (UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 9).
Program pendidikan yang termasuk pendidikan sekolah terdiri atas :
 Pendidikan Umum
 Pendidikan Kejuruan
 Pendidikan Luar Biasa
 Pendidikan Kedinasan
 Pendidikan Keagamaan
 Pendidikan Akademik
 Pendidikan Profesional
Jenjang Pendidikan:
 Pendidiksn Prasekolah
 Pendidikan Dasar
 Pendidikan Menegah
 Pendidikan Tinggi
Kurikulum
Untuk mencapai tujuan Pendidikan nasional disusunlah kurikulum yang
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkugan,
perkembangan ilmu pengetahuan, sesuai dengan jenjang masing-masing satuan
pendidikan
Menurut Simanjuntak (1989) mengemukakan bahwa dalam menyusun kurikulum
perlu memperhatikan :
1. Dasar dan tujuan sisitem pendidikan nasional
2. Dasar dan tujuan lembaga pendidikan
3. Tujuan kurikuler komponen pendidikan
4. Tujuan dan Struktur instruksional/ pengajaran
5. Keperluan pembaruan aspek-aspek yang diperlukan
6. Tahap-tahap perkembangan anak didik
Pegelolaan Sistem pendidikan Nasional
1) Pengelolaan sistem pendidikan nasional pada umumnya diserahkan oleh presiden
kepada depertemen / mentri
2) Dalam hal tertentu pengelolaan npendidikan nasional yang mengandung
kekhususan diserahkan kepada depertemen, badan pemerintah lain
3) Dalam mengelola pendidikan nasional presioden dibantu oleh dewan pendidikan
nasional.

B. Kurikulum Program Pendidikan


Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Curir
berarti “pelari” dan Curere artinya “tempat berpacu ”. Kurikulum kemudian diartikan
“jarak yangharus ditempuh”oleh pelari (Nana Sujana, 1989: 4). Kurikulum dalam
pendidikan dianalogikan sebagai arena tempat peserta didik “berlari” untuk mencapai
“finis” berupaijazah, diploma atau gelar (Zais, 1976 yang dikutip oleh Mohammad
Ansyar dan H.Nurtain,1992: 7)
Untuk mencapai tujuan Pendidikan nasional disusunlah kurikulum yang
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkugan,
perkembangan ilmu pengetahuan, sesuai dengan jenjang masing-masing satuan
pendidikan.
Menurut Simanjuntak (1989) mengemukakan bahwa dalam menyusun kurikulum
perlu memperhatikan :
1. Dasar dan tujuan sisitem pendidikan nasional.
2. Dasar dan tujuan lembaga pendidikan.
3. Tujuan kurikuler komponen pendidikan.
4. Tujuan dan Struktur instruksional/ pengajaran.
5. Keperluan pembaruan aspek-aspek yang diperlukan.
6. Tahap-tahap perkembangan anak didik

Kurikulum menjembatani tujuan tersebut dengan praktek pengalaman belajar riil


dilapangan/sekolah. Dalam hubungan ini soedijarto (Soedijarto, 1991: 145) merinci
kurikulumatas lima tingkatan, yaitu :
1. Tujuan institusional, yang menggambarkan berbagai kemampuan
(pengetahuan,keterampilan , nilai, dan sikap) yang harus dikuasai oleh peserta didik
dari suatusatuan pendidikan.
2. Kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-bidang pelajaran yang
perlu dipelajari peserta didik untuk menguasai serangkaian kemampuan yang
disebutstruktur program kurikulum.
3. Garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah dipilih, biasa disebut
GGPP atau silabi.
4. Panduan dan buku-buku pelajaran yang disusun untuk menunjang terjadinya proses
pembelajaran (pedoman guru dan buku paket belajar).
5. Bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran yang dialami oleh peserta didik, yaitu
strategi belajar mengajar.

C. Kurikulum Muatan Lokal


Dakam Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan
bahwa muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya
dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta
kebutuhan daerah. Keanekaragaman budaya, lingkungan sosial, dan kondisi alam itu
merupakan kekayaan hidup bangsa Indonesia, oleh karena itu perlu dilestarikan dan
dikembangkan melalui upaya pendidikan. Karena itu program pendidikan sekolah harus
bermuatan unsur-unsur lingkungan.
Kesungguhan pemerintah dalam merealisasikan pemikiran mengenai muatan lokal
yang dimulai pada sekolah dasar, diwujudkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan
danKebudayaan RI No. 0412/U/1987 Tanggal 11Juli 1987 tentang Penerapan Muatan
LokalSekolah Dasar. Kemudian disusul dengan penjabaran pelaksanaannya dalam
keputusanDirektur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 173/C/Kep/M/87
Tanggal 7 Oktober1987. Dalam kata sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
pada Buku Petunjuk Penerapan Kurikulum Sekolah Dasar “Dalam hal ini harus diingat
bahwa adanya muatan lokal dalam kurikulum bukan bertujuan agar anak terjerat dalam
lingkungannya semata-mata.Semua anak sekolah berhak mendapat kesempatan guna
lebih terlibat dalam mobilitas yang melampaui batas lingkungannya sendiri.”
Tujuan dilaksanakannya muatan lokal dalam kurikulum SD dapat dilihat dari
segikepentingan nasional dan kepentingan peserta didik. Dalam hubungannya
dengankepentingan nasional, tujuan muatan lokal, yaitu :
1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas daerah.
2. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan ke arah yang positif.
Dari sudut kepentingan peserta didik, tujuan muatan lokal :
1. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap lingkungannya (lingkungan
alam,sosial, dan budaya).
2. Mengakrapkan peserta didik dengan lingkungannya sehingga mereka tidak
asingdengan lingkungannya.
3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari untuk
memecahkanmasalah yang ditemukan di lingkungan sekitarnya.

D. Pegelolaan Sistem pendidikan Nasional


1. Pengelolaan sistem pendidikan nasional pada umumnya diserahkan oleh presiden
kepada depertemen / mentri.
2. Dalam hal tertentu pengelolaan npendidikan nasional yang mengandung
kekhususan diserahkan kepada depertemen, badan pemerintah lain.
3. Dalam mengelola pendidikan nasional presiden dibantu oleh dewan pendidikan
nasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap orang
di belahan dunia manapun termasuk Indonesia. Adapun dasar pendidikan
nasioanal bangsa Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dasar ideal, dasar
konstitusional, dan dasar operasional. Dasar ideal yaitu pancasila sebagai
sumber dasar Negara. Dasar konstitusional yaitu UUD 1945 adalah dasar
Negara sebagai sumber hukum. Terakhir, dasar operasional adalah Tap MPR
tentang GBHN.
Tujuan Pendidikan nasional dalam UUD 1945 ( Versi Amandemen)
pasal 31 ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradapan serta kesejahteraan umat manusia”. • Tujuan
Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003, Pasal 3
menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."Tujuan
Pendidikan Menurut UNESCO Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu
bangsa, tidak ada cara lain kecuali meningkatkan mutu pendidikan. Berangkat
dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga
UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization)
mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun
masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be,
dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut
menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
Fungsi Pendidikan Nasional Mengacu pada undang-undang No.20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional fungsi pendidikan yaitu Pasal 3
yang menyatakan bahwa''Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, man diri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Lembaga pendidikan di indonesia dalam UU bisa kita klasifikasikan
menjadi dua kelompok yaitu: sekolah dan luar sekolah, selanjutnya pembagian
ini lebih rincinya menjadi tiga bentuk: informal, Formal, dan Nonformal
3.2 Saran
Diharapkan agar semua masyarakat dapat mengetahui dasar,tujuan.dan
fungsi pendidikan nasional. Serta dapat memahami kelembagaan pendidikan
nasional dan progam dan pengelolaan Pendidikan.
Mengingat sistem pendidikan di Indonesia yang semakin terpuruk dan
banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah, seharusnya pemerintah
harus tanggap terhadap hal tersebut, seperti menambah anggaran pendidikan
dalam APBN, meningkatkan kesejahteraan Guru, menambah infrastruktur
sekolah, mencanangkan wajib belajar 12 tahun, serta memperbaiki sistem
pendidikan yang terkesan carut-marut yang pada akhirnya semakin
membingungkan peserta didik.

Perbaikan mutu pendidikan juga sangat diperlukan, karena di era


globalisasi seperti sekarang ini yang menuntut kemajuan pendidikan di negara
kita.Sistem pendidikan yang tangguh juga sangat diperlukan untuk memajukan
peserta didik yang tangguh pula. Peran besar pemerintah juga sangat
diperlukan untuk memajukan mutu pendidikan di pedalaman Indonesia, yang
sekarang terkesan diabaikan. Pada intinya, semuanya dimulai dari perbaikan
sistem pendidikan, mutu pendidikan serta anggaran pendidikan yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, N. (2022). Program dan Pengelolaan Pendidikan. academia.edu.
chepyochepyo. (2013). Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Blogspot.
Elamin_dienz. (2013). Sistem Pendidikan Kelembagaan dan Pengelolaan Pendidikan
Nasional. blogspot.
Elkan, M. (2018). Kelembagaan, Program dan Pengelolaan Pendidikan. Konsep Pedagogik.
Hanifah, S. (2022). BAB 1 PENDAHULUAN Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Nasional dan Tugas serta Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan . Academia.edu.
Masa, G. P. (2018). Dasar, Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Pendidikan Nasional. PerPus Online,
Blogspot.
Nur, A. (2017). Makalah Sistem Pendidikan Nasional. Terbang di Atas Angin.
ruangguruku.com. (2022). Tujuan Pendidikan Nasional. ruangguruku.
Sujana, I. W. (2019). Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia. ResearchGate.
TipsSerbaSerbi. (2016). Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional. TipsSerbaSerbi.

Anda mungkin juga menyukai