Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila
Dosen pengampu:
Dr. Syamsul Bahri, M.S.S
Oleh:
Muhammad khaeril arslam
20501092
KAMPUS STIE INDONESIA MAKASSAR
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
terstruktur Pendidikan Kewarganegaraan sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE)
menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu
dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada:
Kedua orang tua penulis yang telah memberikan bantuan moril maupun material hingga
penulisan makalah ini selesai.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang turut membantu
hingga penyusunan makalah ini selesai
Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin, namun dengan segala
kerendahan hati diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Atas
kritik dan saran, penulis ucapkan terima kasih.
PENULIS:
ADIPRASETIO NURDIN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dari
tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini dimaksudkan agar
dapat memupuk karakter siswa untuk memiliki rasa nasionalisme, juga membentuk
karakter sosial dan karakter bangsa sejak dini. Karakter Bangsa adalah perilaku yang
diharapkan yang dimiliki oleh warga Negara sebagai cerminan dari Pancasila dan UUD
1945.
Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama bagi seluruh
bangsa Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai setiap aspek dari
Indonesia sendiri.
Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia juga turut
melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena mahasiswa
merupakan bibit untuk mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya. Karena
itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi
mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami
proses pembebenahan, pembekalan, penentuan dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Di
masa yang akan datang diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya
pendirian suatu Negara dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam bela Negara demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa
dan Negara.
Rumusan Masalah
Apa yang mendasari pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa?
Apa tujuan diadakannya Pendidikan Kewarganegaraan?
Bagaimana pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap berbagai masalah yang
terjadi di Indonesia saat ini?
Tujuan
Mengetahui hal-hal yang mendasari pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi
Mahasiswa
Mengetahui apa tujuan dari pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Mengetahui pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap berbagai masalah yang
terjadi di Indonesia saat ini
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui pendidikan pendahuluan bela negara
sebagai bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.
2. Pasal 19 ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti oleh setiap warga
negara dan dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
(1)Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan dalam gerakan
Pramuka.
(2)Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada tingkat Pendidikan Tinggi.
Pembukaan UUD 1945 pokok pikiran pertama yaitu pokok pikiran persatuan yang
berfungsi sebagai dasar negara, merupakan landasan dirumuskannya wawasan
nusantara sebagai bagian dari geopolitik. Pokok pikiran kedua yaitu pokok pikiran
keadilan sosial yang berfungsi sebagai tujuan negara merupakan tujuan wawasan
nusantara sekaligus tujuan geopolitik Indonesia. Tujuan negara dijabarkan langsung
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu tujuan berhubungan dengan segi
keamanan dan kesejahteraan dan ketertiban dunia. Geopilitik Indonesia pada dasarnya
adalah sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
Dari lima bidang kehidupan nasional, bidang ideologi merupakan landasan dasar.
Ideologi itu berupa Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjiwai empat bidang
lainnya. Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping lima bidang kehidupan nasional
tersebut yang merupakan aspek sosial pancagatra didukung pula adanya dasar
pemikiran aspek alamiah trigatra yang merupakan geostrategi Indonesia.
1.Branson (1997:7)
Tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam
kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, maupun nasional.
Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan
kompetensi sebagai berikut:
2.Djahiri (1994/1995:10)
*)Secara umum.
Tujuan PKn harus ajeg dan mendukung keberhasilan pencapaian Pendidikan Nasional,
yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuann dan keterampilan,
kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
*)Secara khusus.
Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat
kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan golongan
sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui
musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan
keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.
3.Sapriya (2001)
Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga
negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional
Indonesia. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab
memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual
serta keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab
itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak
tertentu yang meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam proses politik
dan mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan masyarakat.
4.Somantri (2001:279)
Warga negara yang patriotik, toleran, setia, terhadap bangsa dan negara, beragama,
demokratis. Pancasila sejati.
2.Korupsi
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal
dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi. Korupsi tidak hanya
dilakukan oleh pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga oleh pejabat didaerah
kecil. Hal ini menyebabkan kerugian negara yang amat besar yang menyengsarakan
rakyat dan menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kesenjangan sosial,
kualitas pendidikan yang rendah, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran, dan
banyaknya daerah tertinggal yang tidak mendapat fasilitas yang layak. Sebenarnya,
negara kita memiliki dana yang cukup untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi karena
ulah para koruptor, uang negara menjadi terbuang sia-sia dan menyengsarakan
penduduk. Namun, penanganan terhadap para koruptor di Indonesia kurang tegas. Jika
kita melihat tindakan yang diambil negara Arab Saudi yang memberlakukan potong
tangan, ataupun negara Tiongkok yang menghukum mati para Koruptor di negaranya,
di Indonesia tidak dapat diberlakukan hal yang demikian dikarenakan adanya HAM.
Namun, apakah mencuri uang rakyat bukan merupakan pelanggaran HAM?
Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mulai dari daratan hingga lautan,
merupakan negara yang sangat potensial dan memiliki kekayaan yang tak terhingga.
Karena itulah, banyak dari negara asing yang melirik Indonesia, dan mulai melakukan
eksploitasi terhadap alam Indonesia. Sayangnya, banyak dari kita sebagai masyarakat
Indonesia, terutama generasi muda, yang kurang menyadari bahkan cenderung
mengabaikan hal ini.
Tidak hanya sumber daya alamnya saja, dengan banyaknya jumlah penduduk di
Indonesia, seharusnya Indonesia tak perlu lagi memikirkan masalah Sumber daya
manusia lagi untuk mengelola negara. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan justru
mempekerjakan tenaga kerja asing, yang menyebabkan tingginya angka pengangguran
di Indonesia.
Beberapa contoh masalah yang terjadi di Indonesia seperti diatas, akhirnya menjadi
masalah yang berelanjutan dan tidak kunjung usai. Solusinya, generasi muda di
Indonesia haru mengamalkan setiap pembelajaran yang didapat dari Pendidikan
Kewarganegaraan, pengamalan terhadap sila-sila pancasila merupakan salah satu
pemecahan paling tepat terhadap masalah-masaalh diatas. Semua tergantung dari
pribadi masyarakat Indonesia sendiri. Apakah mau stuck dalam keadaan Indonesia yang
seperti sekarang, atau mau berubah ke arah yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
http://www.kompasiana.com/agusprasetyo/landasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-
penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruan-
tinggi_550ad6e4813311490eb1e69a
http://hanifanrazikah.blogspot.co.id/2016/05/pancasila-solusi-dari-10-
permasalahan.html
http://anisandriyani.blogspot.co.id/2015/03/makalahpendidikan-kewarganegaraan.html
http://veraryanty.blogspot.co.id/2015/04/landasan-hukum-dan-tujuan-pendidikan
Pancasila