Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Dasar-Dasar Teori Pendidikan
Dosen pengampu :
Agus Saputra, S.Pd., M.M

Disusun oleh ;
Rabitha Halula Kamal (2330022)
Sabarudin (2330006)

INSTITUT AGAMA ISLAM DEPOK


Jl.H.Maksum No.23, Sawangan Baru , Kec. Sawangan Depok
Kode Pos 16511
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat karunia dan
kasih sayangnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk Agus Saputra,
S.Pd., M.M Selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas tentang
“Sitematik Pendidikan Nasional” ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa proses penulisan makalah ini tidak akan
terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan kesadaran hati kami sampaikan terima kasih yang
sebesarbesarnya.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan dan
diharapkan masukan yang membangun dari pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.

Depok, 29 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….i
BAB I……………………………………………………………………………1
PENDAHULUAN………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………..1

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………2
BAB II……………………………………………………………………………3
PEMBAHASAN…………………………………………………………………3
A. Pengertian Sistem…………………………………………………………3

B. Pendidikan sebagai suatu Sistem………………………………………….4

C. Pendidikan Nasional………………………………………………………5

D. Dasar Pendidikan Nasional………………………………………………..6

E. Unsur-unsur pokok dan Asas-asas pelaksanaan Pendidikan Nasional……8

F. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional………………………………….10

G. Pengembangan Budaya dan Pendidikan Nasional………………………..11


BAB III…………………………………………………………………………..13
PENUTUP……………………………………………………………………….13
A. Kesimpulan………………………………………………………………13

B. Saran……………………………………………………………….……..13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara


Kesatuan Republik Indonesia diantaranya adalah untuk mencerdasakan kehidupan
bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat bangkit di dalam
menghadapi berbagai kesulitan. Kenyataanya dewasa ini bangsa Indonesia sedang
dilanda dan masih berada di tengah-tengah krisis yang menyeluruh, termasuk di
dalam bidnag pendidikan. Sesungguhnya semenjak jaman perjuangan
kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari
bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-


Undang Nomor 20 Tahun 2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem?

2. Bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem?

3. Apa pengertian Pendidikan Nasional?

4. Apa dasar Pendidikan Nasional?

5. Apa saja unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan Pendidikan


Nasional?

1
6. Apa saja fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional?

7. Apa saja Pengembangan Budaya dan Pendidikan Nasional?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian sistem.
2. Mengetahui bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem.
3. Menjelaskan pengertian Pendidikan Nasional
4. Mengetahui dasar Pendidikan Nasional
5. Memaparkan unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan Pendidikan
Nasional
6. Memaparkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional
7. Mengetahui Pengembangan Budaya dan Pendidikan Nasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahsa Yunani “systema”, yang berarti


sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan. Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah
suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau
unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang
teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil
(product).

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984-1985) setiap


sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tujuan

2. Fungsi-fungsi

3. Komponen-komponen

4. Interaksi atau salimg berhubungan

5. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan

6. Proses transformasi

7. Umpan balik untuk koreksi

8. Daerah batasan dan lingkungan1

1
Fuad Ihsan, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 107-108

3
B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.


Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan,
unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha.

Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri


yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain, bakat, minat, kemapuan. Keadaan
jasmani). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik,
kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan
hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar setelah selesainya suatu proses
belajar mengajar tertentu.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pula bahwa


“pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur
yujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang,
kurikulum dan peralatan/fasilitas.[2][2]

[2] Ibid., hal. 110.

4
C. Pengertian Pendidikan Nasional

Menurut Sunarya, Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang


berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan
tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa
tersebut.

Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan


bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha yang membimbing para warga
negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan
Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.

Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional pada Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan
yang berakar dari pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Dasar ini dapat dilihat dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4
batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31.[3][3]

[3] Ibid., hal. 114-115

5
D. Dasar Pendidikan Nasional

Pancasila menjadi dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan


kehidupan bangsa, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila
sehingga pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila. Melalui
sistem pendidikan nasional diharapkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan
hidupnya, mengembangkan dirinya dan secara bersama-sama membangun
masyarakatnya. Pendidikan di Indonesia mempunyai landasan ideal adalah
Pancasil, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan operasional ialah
ketetapan MPR tentang GBHN.

1. Landasan Ideal

Dalam Undang-Undang Pendidikan No. 4 Thun 1950 tentang Dasar-dasar


Pendidikan dab Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4 tercantum bahwa
landasan ideal pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang
cakap dan warga negar yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air.

2. Landasan Konstitusional

Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional/Undang-


Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi:

Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem


pengajaran nasional yang ditetapkan dengan Undang-Undang.

Pasal 32 berbunyi: Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah:

a. Memajukan kesejahteraan umum.

b. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

6
c. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan kaedilan sosial.

3. Landasan Operasional

Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu untuk


membentuk manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, bekepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohaani.

Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun


1966-1988 sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan
pendidikan nasional.

a. TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3

b. TAP MPR No. IV / MPR/1973

c. TAP MPR No. IV / MPR/ 1978

d. TAP MPR No. II / MPR/1983

e. TAP MPR No. II / MPR/1988

f. Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989[4][4]

[4] Fuad Ihsan, Dasar Dasar Kependidikan, hal.119-124

7
E. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional.

1. Unsur-unsur Pokok

Unsur-unsur pokok Pendidikan Pancasila terdiri dari Pendidikan Moral


Pancasila berdasarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila,
pendidikan agama, pendidikan watakdan kepribadian, pendidikan bahasa,
pendidikan jasmani, pendidikan kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan,
pendidikan keterampilan, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran
bersejarah.

2. Asas-asas Pelaksanaan

Pendidikan Nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas


pelaksanaan seperti berikut:

a. Asas semesta menyeluruh dan terpadu

b. Asas pendidikan seumur hidup

c. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah


tangga, sekolah dan masyarakat

d. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat


dan pemerintah

e. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional


dan wawasan nusantara

f. Asas Bhineka Tunggal Ika

g. Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan


yang utuh dalam seluruh kegiatan pendidikan

h. Asas manfaat, adail dan merata yang memandang manusia


Indonesia seutuhnya tanpa deskriminasi antara rakyat kota, desa,

8
daerah-daerah, suku-suku bangsa, jennis kelamin, agama, dan lain-
lain.

i. Asas Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madya Mangun Karso dan
Tut Wuri Handayani

j. Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan


kesempatan yang seluas-luasnya bagi manusia Indonesia
untuk memperoleh pendidikan.

k. Asas kepastian hukum

Pada asas pendidikan di atas, pendidikan nasional


diharapkan memungkinkan setiap rakyat Indonesia
mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya, dan secara
bersama-sama membangun masyarakatnya.[5][5]

[5] Fuad Ihsan, Dasar Dasar Kependidikan, hal.119-124

9
F. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan


dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fungsi pendidikan nasional sebagai berikut:

1. Alat membangaun pribadi, pengembangan warga negara,


pengembangan kebudayaan, dan pengembangan bangsa Indonesia.

2. Menurut Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 Bab II Pasal 3


“Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”. [6][6]

[6] Ibid., hal. 124-126

10
G. Pengembangan Budaya dan Pendidikan Nasional

Pengembangan budaya dan pendidikan nasional adalah tugas yang

kompleks dan memerlukan komitmen jangka panjang. Diperlukan kolaborasi


antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini.
Pengembangan budaya dan pendidikan nasional adalah komponen penting dalam
pembangunan suatu negara. Mereka saling terkait dan saling memengaruhi, dan
pengembangan keduanya dapat berkontribusi pada kemajuan sosial, ekonomi, dan
politik suatu negara. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk
mengembangkan budaya dan pendidikan nasional:

1. Penyusun Kurikulum Pendidikan: Kurikulum pendidikan harus disusun


dengan cermat untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang
relevan dan bermutu tinggi. Ini harus mencakup pemahaman tentang budaya
nasional, sejarah, nilai-nilai, dan warisan budaya.
2. Peningkatan Akses Pendidikan: Penting untuk memastikan bahwa semua
warga negara memiliki akses yang setara ke pendidikan yang berkualitas,
tanpa memandang latar belakang ekonomi, geografis, atau sosial mereka. Ini
dapat dilakukan melalui program beasiswa, pendidikan gratis, dan
infrastruktur pendidikan yang baik.
3. Pendidikan Karakter: Pendidikan nasional harus mencakup pengembangan
karakter siswa. Ini mencakup pengajaran nilai-nilai moral, etika,
kepemimpinan, dan kepedulian sosial yang akan membantu membangun
masyarakat yang lebih baik.
4. Pembelajaran Seumur Hidup: Pendidikan bukanlah proses yang hanya
berlangsung di sekolah. Masyarakat harus mendorong pendidikan seumur
hidup, di mana orang dewasa juga memiliki kesempatan untuk terus belajar
dan mengembangkan keterampilan baru.
5. Promosi Bahasa dan Budaya Lokal: Mempromosikan bahasa dan budaya
lokal adalah bagian penting dari pengembangan budaya nasional. Ini dapat
dilakukan melalui dukungan untuk pengajaran bahasa lokal di sekolah,
pelatihan guru, dan perayaan budaya lokal.

11
6. Investasi dalam Seni dan Kebudayaan: Seni dan budaya adalah ekspresi
unik dari suatu bangsa. Investasi dalam seni, musik, teater, dan sektor budaya
lainnya dapat membantu mengembangkan budaya nasional dan menciptakan
lapangan kerja di sektor kreatif.
7. Pendidikan Teknologi dan Inovasi: Dalam era digital, penting untuk
memasukkan pendidikan teknologi dan inovasi dalam kurikulum. Ini akan
membantu negara untuk tetap bersaing dalam ekonomi global dan
mengembangkan kapasitas inovasi.
8. Pendidikan Kewirausahaan: Mendorong kewirausahaan dapat membantu
menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan kewirausahaan harus menjadi bagian dari pendidikan nasional.
9. Pengembangan Kelembagaan: Memastikan bahwa lembaga-lembaga
pendidikan dan kebudayaan berfungsi dengan baik, terhindar dari korupsi, dan
memiliki pemimpin yang kompeten dan
10. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan
tentang pendidikan dan budaya adalah langkah penting dalam
mengembangkan budaya dan pendidikan nasional. Ini dapat dilakukan melalui
dialog, pertemuan komunitas, dan partisipasi aktif dalam pembangunan
kebijakan.
Pengembangan budaya dan pendidikan nasional adalah tugas yang kompleks dan
memerlukan komitmen jangka panjang. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah,
masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini.

12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Istilah sistem berasal dari bahsa Yunani “systema”, yang berarti


sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional
adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia mempunyai
landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan
landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN

Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata


sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Misi Pendidikan
Nasional: Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; Membantu dan
memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; Meningkatkan
kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral; Meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan.
keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan
global; Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Inonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Kusuma, Rahayu Pratiwi, “Makalah Sistem Pendidikan


Nasional”, http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-
pendidikan-nasional.html, (diakses pada 28 Mei 2013, 21.50)

Wahyono. Budi, “Defenisi dan DasaR Sistem Pendidikan


Nasional”, http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/definisi-dan-dasar-
sistem-pendidikan.html, (diakses pada 28 Mei 2013, 22.25)

Zhalabe: Reading Is Fundamental, “ Visi dan Misi Pendidikan


Nasional), http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/visi-dan-misi-pendidikan-
nasional.html#.UaTB_dIVMZY, (diakses pada 28 Mei 2013, 22. 05)

14

Anda mungkin juga menyukai