Anda di halaman 1dari 10

MATERI KULIAHKU

Kamis, 17 Maret 2016

Makalah SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN
.Latar Belakang
Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia diantaranya adalah untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Bangsa
yang cerdas adalah bangsa yang dapat bangkit dalam menghadapi berbagai kesulitan.
Kenyataanya orang dewasa ini bangsa Indonesia sedang dilanda dan masih berada di
tengah-tengah krisis yang menyeluruh, termasuk di dalam bidnag pendidikan. Sejatinya
semenjak jaman perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis
kemerdekaan telah menyadari bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat vital
dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang pewarisan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung
jawab.

. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat pembahasan
masalah sebagai berikut:
Apa pengertian sistem?
Bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem?
Apa pengertian Pendidikan Nasional?
Apa dasar Pendidikan Nasional?
Apa saja unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan Pendidikan Nasional.?
Apa saja fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional?
Apa saja visi dan misi Pendidikan Nasional
Bagaimana kelembagaan, program dan pengelolaan pendidikan?

.Tujuan _
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah :
Mengetahui pengertian sistem.
Mengetahui bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem.
Mengetahui pengertian Pendidikan Nasional?
Mengetahui dasar-dasar Pendidikan Nasional?
Mengetahui unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan Pendidikan Nasional.?
Mengetahui fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional?
Mengetahui visi dan misi Pendidikan Nasional
Mengetahui kelembagaan, program dan pengelolaan pendidikan?

BAB II
PEMBAHASAN
.Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang berarti kumpulan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang
mempunyai hubungan fungsional yang teratur, bukan sekedar acak, yang saling membantu
untuk mencapai suatu hasil (produk).
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984-1985) setiap sistem
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
. Tujuan
Fungsi-fungsi
Komponen-komponen
. Interaksi atau salimg berhubungan
Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Proses transformasi
. Umpan balik untuk koreksi
. Daerah batasan dan lingkungan [1] [1]
. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan mencakup tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu
sendiri, dan unsur hasil usaha.
Masukan usaha pendidikan adalah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada
pada diri peserta didik itu (antara lain, bakat, minat, kemapuan. Keadaan fisik). Dalam
proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku,
metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar
setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pula bahwa “pendidikan
merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur yujuan/sasaran pendidikan, peserta
didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum dan peralatan/fasilitas. [2] [2]

.Pengertian Pendidikan Nasional


Menurut Sunarya, Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas
landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi
kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.
Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan bahwa
pendidikan nasional adalah suatu usaha yang membimbing warga negara Indonesia
menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan
mampu membudayakan alam sekitar.
Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang dihapus dari bangsa
Kebudayaan Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar ini dapat dilihat
dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4 batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31. [3] [3]
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dihapuskan pada nilai-nilai agama,
Kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap tuntutan terhadap perubahan zaman. Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. [4] [4]

.Dasar Pendidikan Nasional


Pancasila menjadi dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga pendidikan
nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila. Melalui sistem pendidikan nasional
diharapkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya
dan secara bersama-sama membangun masyarakatnya. Pendidikan di Indonesia
mempunyai landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional yaitu UUD 1945, dan
landasan operasional adalah ketetapan MPR tentang GBHN.
. Landasan Ideal
Dalam Undang-Undang Pendidikan No. 4 Thun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan
dab Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal pendidikan
dan pengajaran adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air .
Landasan Konstitusional
Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional/Undang-Undang Dasar
1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi:
Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran
nasional yang ditetapkan dengan Undang-Undang.
Pasal 32 berbunyi: Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah:
1. Memajukan kesejahteraan umum.
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Melaksanakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan kaedilan sosial.
Landasan Operasional
Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
bekepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas,
dan terampil serta sehat jasmani dan rohaani.
Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun 1966-1988
sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional.
1. TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3
2. TAP MPR Nomor IV/MPR/1973
3. TAP MPR Nomor IV/MPR/1978
4. TAP MPR Nomor II/MPR/1983
5. TAP MPR Nomor II/MPR/1988
6. Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989 [5] [5]

. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional.


. Tidak-tidaknya Pokok
Unsur-unsur pokok Pendidikan Pancasila terdiri dari Pendidikan Moral Pancasila
berdasarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, pendidikan agama,
pendidikan watakdan kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan Jasmani, pendidikan
kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan, pendidikan
kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran bersejarah.
Asas-asas Pelaksanaan
Pendidikan Nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksanaan
seperti berikut:
1. Asas universal dan terpadu
2. Asas pendidikan seumur hidup
3. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan
masyarakat
4. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah
5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan
nusantara
6. Asas Bhineka Tunggal Ika
7. Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan yang utuh dalam
seluruh kegiatan pendidikan
8. Asas manfaat, adail dan meratakan yang memandang manusia Indonesia
seutuhnya tanpa deskriminasi antara rakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku
bangsa, jennis kelamin, agama, dan lain-lain.
9. Asas Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani
10. Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan kesempatan seluas-
luasnya bagi manusia Indonesia untuk memperoleh pendidikan.
11. Asas kepastian hukum
Pada masa pendidikan di atas, pendidikan nasional diharapkan memungkinkan
setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya, dan secara
bersama-sama membangun masyarakatnya. [6] [6]

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang diharapkan dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. [7] [7]
Fungsi pendidikan nasional sebagai berikut:
A. Alat pembangaun pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan,
dan pengembangan bangsa Indonesia.
B. Menurut Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 Bab II Pasal 3 “Pendidikan Nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
martabat bangsa Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”.

. Visi dan Misi Pendidikan Nasional


Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah.
Misi Pendidikan Nasional:
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral.
Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan. keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global.
Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Inonesia. [8] [8]

. Kelembagaan, Program dan Pengelolaan Pendidikan


Menurut UU RI No. 2 Tahun 1989, kelembagaan, program, pengelolaan pendidikan di
Indonesia sebagai berikut:
. Kelembagaan Pendidikan
Ditinjau dari segi kelembagaan maka penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
Jalur pendidikan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan, sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar tidak harus berjenjang
dan berkesinambungan.
Jenis Program Pendidikan
1. Pendidikan umum
Pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan
keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat
akhir masa pendidikan.
2. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang
tertentu.
3. Pendidikan luar biasa
Pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang
kelainan fisik dan mental.
4. Pendidikan kedinasan
Pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu departemen pemerintah atau
lembaga pemerintahan non departemen.
5. Pendidikan keagamaan
Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan
yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran keagamaan yang
bersangkutan.
6. Pendidikan akademik
Pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan Ilmu pengetahuan.
7. Pendidikan Profesional
Pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
Jenjang Pendidikan
1. Pendidikan Pra Sekolah
Diselenggarakan untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan anak untuk hidup di
lingkungan masyarakat serta memberikan bekal kemampuan dasar untuk
memasuki tingkat sekolah dasar dan mengembangkan diri sesuai dengan asas
pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup.
2. Pendidikan Dasar
Diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemapuan serta memberikan
pengetahuan dan keterampilam yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat
serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti
pendidikan menegah.
3. Pendidikan Menengah
Diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkunagan sosial,
budaya alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam
dunia kerja atau pendidikan tinggi.
4. Pendidikan Tinggi
Diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan atau menciptkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
. Kurikulum Pendidikan
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional disusunlah kurikulum yang
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kesenian, sesuai dengan jenis dan ketinggian masing-masing satuan pendidikan.
Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jemjamg pendidikan wajib memuat:
1. Pendidikan Pancasila;
2. Pendidikan Agama; dan
3. Pendidikan kewarganegaraan.
Pasaribu dan Simanjuntak mengemukakan bahwa dalam menyusun
kurikulum perlu diperhatikan:
1. Dasar dan tujuan sistem pendidikan nasional;
2. Dasar dan tujuan khusus lembaga-lembaga pendidikan di dalam sistem pendidikan
nasional;
3. Tujuan kurikuler komponen-komponen pendidikan;
4. Tujuan dan struktur instruksional/pengajaran;
5. Keperluan pemabaharuan dalam aspek-aspek isi, orientasi, komposisi, metode,
bimbingan, dan sistem evaluasi; serta
6. Tahap-tahap perkembangan anak didik.
Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional
Penanggung jawab pendidikan nasional adalah presiden, sedangkan pengelolaannya
diatur sebagai berikut:
1. Pengelolaan sistem pendidikan nasional pada umumnya diserahkan oleh presiden
kepada departemen/menteri yang bertanggung jawab atas pendidikan.
2. Dalam hal ini, pengelolaan pendidikan nasional yang mengandung kekhususan,
antara lain keagamaan dan kedinasan merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan nasional, diserahkan oleh presiden kepada departemen/badan
pemerintahan lainnya.
3. Dalam mengelola pendidikan nasional, yang anggotanya antara lain terdiri dari
wakil-wakil pengelola dan unsur-unsur masyarakat. Dewan pendidikan nasional
berfungsi sebagai penasihat presiden untuk masalah-masalah pendidikan
nasional, juga penasihat badan kerja sama antara pengelola pendidikan. [9] [9]
BAB III
PENUTUP
.Simpulan _
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang berarti kumpulan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dihapuskan pada nilai-nilai agama,
Kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap tuntutan terhadap perubahan zaman. Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia mempunyai
landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional yaitu UUD 1945, dan landasan
operasional adalah ketetapan MPR tentang GBHN
Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah. Misi Pendidikan Nasional: Mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat
Indonesia; Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral; Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas
lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan. keterampilan,
pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; Memberdayakan
peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Inonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.


Kusuma, Rahayu Pratiwi, “Makalah Sistem Pendidikan Nasional”,
http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-pendidikan-
nasional.html , (diakses pada 28 Mei 2013, 21.50)
Wahyono. Budi, “Defenisi dan DasaR Sistem Pendidikan Nasional”,
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/definisi-dan-dasar-sistem-pendidikan.html,
(diakses pada 28 Mei 2013, 22.25 )

Zhalabe: Membaca Itu Mendasar, “ Visi dan Misi Pendidikan Nasional),


http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/visi-dan-misi-pendidikan-nasional.html#.UaTB_dIVMZY ,
(diakses pada 28 Mei 2013, 22.05)

[1] [1]Fuad Ihsan,Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 107-108.
[2] [2]Ibid.,hal. 110.
[3] [3]Ibid.,hal. 114-115.
[4] [4]Budi Wahyono., “Defenisi dan DasaR Sistem Pendidikan
Nasional”,http://www.ekonomi.com/2012/12/definisi-dan-dasar-sistem-pendidikan.html, (diakses
pada 28 Mei 2013, 22.25)
[5] [5]Fuad Ihsan,Dasar Dasar Kependidikan, hal.119-124.
[6] [6]Ibid.,hal. 124-126
[7] [7] Rahayu Pratiwi Kusuma,, “Makalah Sistem Pendidikan Nasional”,http://rahayukusumapratiwi.blog
spot.com/2013/01/makalah-sistem-pendidikan-nasional.html, (diakses pada 28 Mei 2013, 21.50)
[8] [8]Zhalabe: Membaca Itu Mendasar, “ Visi dan Misi Pendidikan Nasional),
http://zhalababe.blogspot.com/2012/03/visi-dan-misi-pendidikan-nasional.html#.UaTB_dIVMZY , (
diakses pada 28 Mei 2013, 22.05)
[9] [9]Fuad Ihsan,Dasar Dasar Kependidikan, hal.127-134.

Tidak diketahui pada 17.32

Membagikan

1 Komentar:

Nur azijah 14 November 2020 pukul 05.37

Izin simpan terima kasih


Membalas

To leave a comment, click the button below to sign in with Google.

SIGN IN WITH GOOGLE

‹ Rumah ›
Lihat versi web
Tentang saya

Tidak dikenal

Lihat profil lengkap saya

Didukung oleh Blogger .

Anda mungkin juga menyukai