Anda di halaman 1dari 18

“SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL “

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Pada Mata Kuliah

Pengantar Pendidikan

OLEH:

HERVIANA JUWITA 1447241006

UPP PGSD BONE


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah “Sistem
Pendidikan Nasional” ini tepat pada waktunya. Salam serta salawat penulis
peruntukkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah dan
Rahmatan Lil Alamin.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas ini, masih banyak


menemukan kesulitan, baik itu sarana maupun prasarana. Akan tetapi, berkat
dukungan dari berbagai pihak dan dosen pembimbing yang telah memberi kami
dorongan dan motivasi baik moral maupun material, sehingga kesulitan tersebut
dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis bermaksud menyampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan tugas ini ke depannya.

Akhir kata, semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada siswa, guru,
maupun masyarakat serta terutama bagi penulis sendiri.

Watampone, 13 Oktober 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………....…… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………….. 2
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL………………………………… 3


B. DASAR, TUJUAN, FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL………….. 5
C. UNSUR-UNSUR POKOK DAN ASAS-ASAS PELAKSANAAN
PENDIDIKAN NASIONAL…………………………………………... 7
D. KELEMBAGAAN, PROGRAM DAN PENGELOLAAN SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL…………………………………………… 9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………… 13
B. SARAN…………………………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia diantaranya adalah untuk mencerdaskan
kehidupan banga. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat bangkit di
dalam mengadapi berbagai kesulitan. Kenyataannya dewasa ini bangsa
Indonesia sedang mengalami krisis yang menyeluruh, termasuk di dalam
bidang pendidikan. Sesungguhnya semenjak zaman perjuangan kemerdekaan
dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari bahwa
pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia
saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan
dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang
dikelola dengan tertib, teratur, efisien dan efektif akan mampu mempercepat
jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada
penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita,
sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam alenia IV, pembukaan
UUD 1945.
Tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan UU no 20 tahun
2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu,
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional ?
2. Apa dasar, tujuan, dan fungsi pendidikan nasional ?
3. Apa unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional
?
4. Bagaimana kelembagaan, program, serta pengelolaan sistem
pendidikan nasional ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini yaitu,
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendidikan nasional
2. Untuk mengetahui dasar, tujuan, dan fungsi pendidikan nasional
3. Untuk mengetahui unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan
pendidikan nasional
4. Untuk mengetahui bagaimana kelembagaan, program, serta
pengelolaan sistem pendidikan nasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan Nasional


Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau
energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah sistem juga berarti sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan
suatu keseluruhan.
Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan
yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur
sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur,
tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil.
Menurut Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984-1985) setiap sistem
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tujuan
b. Fungsi-fungsi
c. Komponen-komponen
d. Interaksi atau saling hubungan
e. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
f. Proses transformasi
g. Umpan balik atau koreksi
h. Daerah batasan atau lingkungan
Menurut Sunarya (1969), pendidikan nasional merupakan suatu sistem
pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu
bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentinagn dan cita-cita
nasioanal bangsa tersebut. Sementara itu, Dapartemen pendidikan dan

3
kebudayaan (1976), merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu
usaha untuk membimbing para warga negara indonesia menjadi pancasila,
yang berpribadi, berdasarkan akan ketuhanan berkesadaran masyarakat dan
mampu membudayakan alam sekitar.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, dilaksanakan proses pendidikan di
Indonesia. Setiap lima tahun sekali biasanya ditetapkan tujuan pendidikan
nasioanl itu dalam ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dijelaskan
dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Zahar Idris (1987)
mengemukakan bahwa pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya
manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan
fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau
perubahan tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional seperti
tercantum dalam UUD Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan
merupakan proses dan merupakan alat mewariskan kebudayaan dari generasi
tua kepada generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan nasional merupakan
proses dan merupakan alat mewariskan kebudayaan nasional.
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam sistem
pendidikan nasional, peserta didiknya adalah semua warga negara artinya
setiap satuan pendidikan yang ada harus memberikan kesempatan kepada
semua warga negara menjadi peserta didik yang memenuhi persyaratan
tertentu sesuai dengan kekhususannya, tanpa membedakan status sosial,
ekonomi, agama, suku bangsa dan sebagainnya sesuai dengan UUD 1945
pasal 31 ayat (1) dan (2) yang berbunyi “tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran”, dan “bahwa setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Menurut UU no.20
tahun 2003, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efisiensi

4
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

B. Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Nasional


a. Dasar pendidikan nasional
Pancasila menjadi dasar sistem pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 dan pancasila sehingga pendidikan nasional
Indonesia adalah pendidikan pancasila. Melalui sistem pendidikan
nasional diharapkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan
hidupnya, mengembangkan dirinya dan secara bersama-sama
membangun masyarakatnya. Pendidikan di Indonesia mempunyai
landasan ideal adalah pancasila, landasan konstitusional ialah UUD
1945, dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN.
1. Landasan Ideal
Dalam UU Pendidikan no. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar
Pendidikan dan Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4
tercantum bahwa landasan ideal pendidikan dan pengajaran
ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan Tanah air.
2. Landasan Konstitusional
Pendidikan nasional didasarkan atas landasan
konstitusional/UUD 1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang
berbunyi:
Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran.

5
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan dengan UU.
Pasal 32 berbunyi: pemerintah memajukan kebudayaan
nasional Indonesia.
Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa
pemerintah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
3. Landasan Operasional
Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu
untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta sehat
jasmani dan rohani.
Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR tentang GBHN sejak
tahun 1966 -1988 sebagai landasan operasional pendidikan
nasional dan tujuan pendidikan nasional.
a) TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3
b) TAP MPR No. IV/MPR/1973
c) TAP MPR No. IV/MPR/1978
d) TAP MPR No. II/MPR/1983
e) TAP MPR No.II/MPR/1988
f) Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989
b. Tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, agar

6
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif , mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
c. Fungsi pendidikan nasional
Fungsi pendidikan nasional adalah alat membangun pribadi,
pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan, dan
pengembangan bangsa indonesia. Menurut UU RI No. 2 tahun 1989
Bab II Pasal 3 “Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”.

C. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional


a. Unsur-unsur pokok
Unsur-unsur pokok Pendidikan Nasional Pancasila terdiri dari
pendidikan moral pancasila berlandaskan pedoman penghayatan dan
pengalaman pancasila, pendidikan agama, pendidikan watak dan
kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan
kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan,
pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan kesadaran bersejarah.
b. Asas-asas pelaksanaan
Pendidikan nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas
pelaksanaan seperti berikut.
1. Asas semesta menyeluruh dan terpadu, artinya pendidikan
nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia yang
mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan dan merupakan
satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari
keseluruhan usaha pembangunan bangsa.
2. Asas pendidikan seumur hidup, artinya setiap manusia
Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang sepangjang

7
hidupnya dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah
diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang
untuk belajar.
3. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga,
sekolah, dan masyarakat.
4. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat,
dan pemerintah.
5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional
dan wawasan nusantara.
6. Asas Bhineka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi satu.
7. Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan
yang utuh dalam seluruh kegiatan pendidikan.
8. Asas manfaat, adil, dan merata yang memandang manusia
Indonesia seutuhnya tanpa ada diskriminasi antara rakyat kota,
desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jenis kelamin, agama,
dan lain-lain.
9. Asas Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan
Tut Wuri Handayani.
10. Asas mobilitas, efisiensi dan efektifitas, yang memungkinkan
kesempatan seluas-luasnya bagi setiap manusia Indonesia
memperoleh pendidikan.
11. Asas kepastian hukum, artinya sistem pendidikan nasional
dilaksanakan atas dasar peraturan perundang-undangan.
Dengan bertitik tolak pada asas pendidikan diatas maka sistem pendidikan
nasional diharapkan memungkinkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan
hidupnya, mengembangkan dirinya, dan secara bersama-sama membangun
masyarakatnya.
Pada dasarnya melalui sistem pendidikan nasional, setiap rakyat Indonesia
harus mampu menghayati nilai-nilai itu secara kreatif serta dapat

8
meningkatkan kemampuan memperoleh dan menciptakan pekerjaan melalui
bermacam-macam kemungkinan.

D. Kelembagaan, Program, serta Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional


a. Kelembagaan pendidikan
Ditinjau dari segi kelembagaan maka penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah.
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan di sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan,
sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar
tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.
Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar
sekolah yang dilaksanakan oleh keluarga dan yang memberikan
keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan.
b. Jenis program pendidikan
1. Pendidikan umum
Pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan
peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan
yang diwujudkan pada tingkat akhir masa pendidikan.
2. Pendidikan kejuruan
Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
bekerja pada bidang tertentu.
3. Pendidikan luar biasa
Pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk peserta didik
yang menyandang kelainan fisik dan mental.
4. Pendidikan kedinasan

9
Pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam
pelaksanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon
pegawai suatu dapartemen pemerintahan atau lembaga
pemerintah non dapartemen.
5. Pendidikan keagamaan
Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan
khusus tentang ajaran keagamaan yang bersangkutan.
6. Pendidikan akademik
Pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu
pengetahuan.
7. Pendidikan profesional
Pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan
pada keahlian tertentu.
c. Jenjang pendidikan
1. Pendidikan pra-sekolah
Pendidikan pra-sekolah diselenggarakan untuk meletakkan
dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan anak untuk hidup
di lingkungan masyarakat serta memberikan bekal kemampuan
dasar untuk memasuki jenjang sekolah dasar dan
mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan sedini
mungkin dan seumur hidup.
2. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan
sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam
masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.

10
3. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan
meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan
lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
4. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi merupakan lanjutan pendidikan menengah
yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta untuk menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampun akademik atau
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut
perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademik, politeknik,
sekolah tinggi, institut dan universitas.
d. Program /kurikulum pendidikan
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional disusunlah
kurikulum yang memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan
kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai
dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Isi
kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
pendidikan pancasila, pendidikan agama, serta pendidikan
kewarganegaraan.
Pasaribu dan Simanjuntak (1982) mengemukakan bahwa dalam
menyusun kurikulum perlu sebagai berikut,
1. Dasar dan tujuan sistem pendidikan nasional

11
2. Dasar tujuan khusus lembaga-lembaga pendidikan di dalam
sistem pendidikan nasional
3. Tujuan kurikuler komponen-komponen pendidikan
4. Tujuan dan struktur instruksional/pengajaran
5. Keperluan pembaruan di dalam aspek-aspek isi, orientasi,
komposisi, metode, bimbingan, dan sistem evaluasi, serta
6. Tahap-tahap perkembangan peserta didik.
e. Pengelolaan sistem pendidikan nasional
Penanggung jawab pendidikan nasional adalah presiden, sedangkan
pengelolaannya diatur sebagai berikut:
1. Pengelolaan sistem pendidikan nasional pada umumnya
diserahkan oleh presiden kepada departemen/menteri yang
bertanggung jawab atas pendidikan.
2. Dalam hal tertentu, pengelolaan pendidikan nasional yang
mengandung kekhususan, di antaranya keagamaan dan
kedinasan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
nasional, diserahkan oleh presiden kepada departemen/badan
pemerintah lainnya
3. Dalam mengelola pendidikan nasional presiden dibantu oleh
dewan pendidikan nasional, yang anggotanya, antara lain
terdiri dari wakil-wakil pengelola dan unsur-unsur masyarakat.
Dewan pendidikan nasional berfungsi sebagai penasihat
presiden untuk masalah-masalah pendidikan nasional, juga
penasihat badan kerja sama antara pengelola pendidikan
nasional.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Pancasila
menjadi dasar sistem pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional. Dengan bertitik tolak pada asas
pendidikan maka sistem pendidikan nasional diharapkan memungkinkan
setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya,
dan secara bersama-sama membangun masyarakatnya.
B. Saran
Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional harus ditingkatkan lagi agar
tercapainya tujuan pendidikan nasional dan untuk masyarakat dimohon ikut
berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Sedangakan untuk
pemerintah diharapkan agar dalam pembuatan sistem pendidikan nasional ini
hendaknya melibatkan pihak-pihak yang dapat ikut dalam memajukan
pendidikan nasional.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan fuad, Drs., H, Dasar-dasar kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem

http://zakiaputeri94.blogspot.com/2013/07/makalah-sistem-pendidikan-
nasional.html?m=1

http://nur-afifah-nugraheni.blogspot.com/2013/06/makalah-sistem-pendidikan-
nasional.html?m=1

http://ryanpunyo.blogspot.com/2013/11/makalah-sistem-pendidikan-nasional.html?
m=1

http://pelangi-iffah.blogspot.com/2011/04sistem-pendidikan/nasional.html?m=1

14
15

Anda mungkin juga menyukai