HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional
B. Dasar Pendidikan Nasional
C. Unsur-Unsur Pokok dan Asas-Asas Pendidikan Nasional
D. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional
E. Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional
F. Prinsip Penyelenggraan Pendidikan Nasional
G. Komponen-Komponen dan Sarana Penunjang Komponen-Komponen Sistem Pendidikan
Nasional
H. Jalur Pendidikan
I. Sistem Pendidikan Indoneia Saat Ini
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu sistem dimana proses pengajaran terjadi di dalamnya.
Pendidikan juga sangat diperlukan untuk mencerdaskan anak bangsa agar dapat memajukan
bangsanya. Oleh sebab itu dalam menyelenggarakan pendidikan memerlukan suatu kesatuan
yang mengaturnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh proses pendidikan yang berjalan
dengan terstruktur.
Namun, faktanya sistem pendidikan yang ada sekarang ini, khususnya di indonesia
ternyata masih belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan global untuk
masa yang akan datang. Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan yang
selama ini menjadi fokus pembinaan masih menjadi masalah yang menonjol dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Salah satunya masalah internal yang mendasar dan bersifat komplek,
selain itu pula bangsa Indonesia masih menghadapi sejumlah problematika yang sifatnya
berantai sejak jenjang pendidikan mendasar sampai pendidiakn tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa upaya untuk membangun sumber daya manusia
yang berdaya saing tinggi, berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bermoral dan
berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang gampang, semua itu memerlukan partisipasi yang
strategis dari berbagai komponen, seperti: Pendidikan awal di keluarga, kontrol efektif dari
masyarakat dan pentingnya penerapan sistem pendidikan yang berkualitas oleh Negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pendidikan Nasional ?
2. Apa tujuan dan fungsi Sistem Pendidikan Nasional ?
3. Bagaimana penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional ?
4. Apa saja Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional ?
5. Bagaimana prinsip penyelenggraan pendidikan nasional ?
6. Apa saja komponen-komponen dan sarana penunjang komponen-komponen Sistem
Pendidikan Nasional ?
7. Bagaimana sistem pendidikan Indonesia saat ini ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Sistem Pendidikan Nasional.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional.
3. Mengetahui Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional
4. Agar mengetahui bagaimana sebenarnya penyelenggaraan sisitem pendidikan nasional
yang benar.
5. Mengetahui prinsip penyelenggaran pendidikan nasional.
6. Menegtahui komponen-komponen dan sarana penunjang komponen-komponen Sistem
Pendidikan Nasional.
7. Mengetahui sistem pendidikan Indonesia saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
H. Jalur Pendidikan
Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya.Jalur pendidikan terdiri atas:
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas:
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima
belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar
bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar
tanpa memungut biaya.
Pendidikan dasar berbentuk:
1) Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat;
serta
2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk
lain yang sederajat.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
1) Sekolah Menengah Atas (SMA),
2) Madrasah Aliyah (MA),
3) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1) Akademi
2) Politeknik
3) Sekolah Tinggi
4) Institut
5) Universitas
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan vokasi.
2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan
bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal sendiri berfungsi mengembangkan
potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Pendidikan nonformal meliputi:
a. pendidikan kecakapan hidup,
b. pendidikan anak usia dini,
c. pendidikan pemberdayaan perempuan
d. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
a. lembaga kursus,
b. lembaga pelatihan,
c. kelompok belajar,
d. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
e. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan
formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan
pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri.
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal
setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
I. Sitem Pendidikan Indonesia Saat Ini
Sistem pendidikan yang telah berlangsung saat ini masih cenderung mengeksploitasi
peserta didik, indikator yang digunakanpun cenderung menggunakan indikator kepintaran,
sehingga secara secara nilai dirapot maupun ijazah tidak serta merta menunjukkan peserta
didik akan mampu bersaing maupun bertahan di tengah gencarnya industrialisasi yang
berlangsung saat ini.
Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana sistem pendidikan di Indonesia
menciptakan anak bangsa yang memilikisensitifitas terhadap lingkungan hidup yang krisis
sumber-sumber kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan
hak. Sistem pendidikan harus lebih ditunjukan agar terjadi keseimbangan terhadap
ketersediaan sumber daya alam serta kepentingan-kepentingan ekonomi dengan tidak
meninggalkan sistem sosial dan budaya yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Peserta didik harus mampu menghadapi tantangan global. Namun dari pernyataan
tersebut hanyalah harapan belaka yang belum terelaliasir. Hal ini ditandai dengan masih
tingginya angka pengangguran intelektual di Indonesia merupakan pekerjaan rumah bagi para
pelaku pendidikan di Indonesia, apalagi peserta didik yang hanya mengenyam di bangku
pendidikan sekolah dasar (SD). Bahkan masyarakat yang hidup di wilayah perdalaman
Indonesia yang sulit terjangkau transportasi seperti suku dayak dalam tidak tersentuh
pendidikan nasional. Mereka hanya belajar dari alam sehingga pendidikan yang didapat juga
sangat terbatas. Jadi tidak mungkin peserta didik mampu menghadapi tantangan gobal. Begitu
pula, sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah para peserta didik hanya duduk,
mendengar ceramah dari guru, dan membuat informasi menumpuk dalam benak siswa tetapi
tidak tahu apa yang akan dilakukan dengan segala yg tersimpan dalam otaknya. Kejadian
seperti ini terus berlanjut hingga di Perguruan Tinggi (PT) lebih terfokus pada bagaimana
menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan. Hampir semua PT
menerapkan sistem pembelajaran yang kurang efektif. Para mahasiswa diupayakan cepat lulus
dan mendapatkan pekerjaan, tapi ternyata pada kenyataan di lapangan tidak demikian.
Persaingan produk dunia sedemikian beratnya, industri masa depan adalah industri yg
terus menerus menciptakan kreasi dan nilai plus produk. Sementara siswa tidak didik untuk
berkompetisi di dalam aktivitas produk, tetapi malah digalakan kompetisi test tertulis angka
dan kalimat-kalimat. Siswa kita hanya terlatih berkompetisi cerdas cermat, tetapi kompetisi
kreasi anak sekolah amat jarang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah sistem berasal dari bahsa Yunani “systema”, yang berarti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia mempunyai
landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan
operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN
Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah. Misi Pendidikan Nasional: Mengupayakan perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; Membantu
dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai
akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; Meningkatkan kesiapan masukan
dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang
bermoral; Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan. keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global; Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Inonesia.
B. Saran
Mengingat sistem pendidikan di Indonesia yang semakin terpuruk dan banyak anak-
anak yang tidak melanjutkan sekolah, seharusnya pemerintah harus tanggap terhadap hal
tersebut, seperti menambah anggaran pendidikan dalam APBN, meningkatkan kesejahteraan
Guru, menambah infrastruktur sekolah, mencanangkan wajib belajar 12 tahun, serta
memperbaiki sistem pendidikan yang terkesan carut-marut yang pada akhirnya semakin
membingungkan peserta didik.
Perbaikan mutu pendidikan juga sangat diperlukan, karena di era globalisasi seperti
sekarang ini yang menuntut kemajuan pendidikan di negara kita.Sistem pendidikan yang
tangguh juga sangat diperlukan untuk memajukan peserta didik yang tangguh pula. Peran
besar pemerintah juga sangat diperlukan untuk memajukan mutu pendidikan di pedalaman
Indonesia, yang sekarang terkesan diabaikan. Pada intinya, semuanya dimulai dari perbaikan
sistem pendidikan, mutu pendidikan serta anggaran pendidikan yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, A., & dkk.2012. Dasar- dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Syafril & Zelhendri Zen. 2017. Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana.
Syafril, Zelhendri Zen, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Padang: Sukabina Press.
Tirtaraahrdja, Umar, & Sulo,S.L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.