1. Al- syaibany
Filsafat pendidikan adalah aktivitas fikiran yang teratur yang menjadikan filasafat
tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses
pendidikan.
2. Jhon dewey
Filasafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik yang menyangkut daya fikir ( intelektual) maupun daya
perasaan( emosional), menuju tabiat manusia.
3. Imam barnadid
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidasng pendidikan baginya filsafat pendidikan
merupakan aplikasi suatu analaisis filosofis terhadap bidang pendidikan.
4. Brubachen
Filsafat penddikan adalah seperti menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan
filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat
pendidikan berdiri secara bebas memperoeh keuntungan karena mempunyai kaitan
dengan filsafat umum.
5. Randal curren
Filsafat pendidikan adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafat
dalam praktik pendidikan
Dengan pengertian konsep pendidikan sehingga dapat dijelaskan mengenai
filsafat pendidikan.Hal ini jelas menyangkut suatu pengertian konsep filsafat yang
diterapakan kedalam bidang pendidikan.Menurut Dictionary of Education oleh
Carter V.Good;filsafat pendidikan itu adalah:
1. Suatu upaya yang hati-hati,kritis dan sistematik secara intelektual untuk
melihat pendidikan sebagai suatu keseluruhan dan sebagai satu bagian
keseluruhan dari budaya manusia.
2. Suatu filsafat yang menyangkut atau yang diterapkan terhadap proses
pendidikan umum atau pendidikan swasta dan digunakan sebagi dasar bagi
ketentuan umum,bagi penafsirannya dan untuk mengevaluasi masalah-
masalah pendidikan yang menyangkut tujuan,pelaksanaan sehari-hari,hasil-
hasilnya,keperluan-keperluan siswa dan masyarakat,bahan-bahan yang
digunakan dalam belajar dan semua segi yang diperlukan dilapangan.
Jadi, yang dimaksud dengan filsafat Pendidikan adalah usaha usaha untuk
memahami sedalam-dalamnya hakikat Pendidikan dari berbagai segi seperti
eksistensi, fungsi, ciri, kegunaan, pelaku, hasil, tujuan, kurikulum, masalah-
masalah serta cara memecahkan masalah itu.
1.2.Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem
Sistem filsafat pendidikan adalah kata sistem barasal dari bahasa Yunani
yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti
“system, susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara
berpikir atau model berpikir”. Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan
suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang
dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar
anak tersebut mencapai kedewasaan(Hadiwijono Harun,1980:45).
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokraris serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Kehidupan bangsa mencakup seluruh bangsa; warga Negara
tua-muda, kaya-miskin, di kota–di desa, tanpa memandang latar belakang dan
cerdas dalam hidup dan kehidupan kognitiq, piskomotor, dan afektif, totalitas dan
integratif.
Filsafat pendidikan terujud dengan menarik garis linier, antara filsafat dan
pendidikan. Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara langsung dalam
pendidikan dengan maksud untuk menghasilkan konsep pendidikan yang berasal
dari satu cabang atau aliran filsafat, misalnya dengan idealisme. Bila konsep dasar
tentang kenyataan yang pada hakikatnya menurut idealism adalah sama dengan hal-
hal bersifat kerohanian ataupun yang lain yang sejenis dengan itu, maka pendidikan
itu dalam mengutamakan perkembangan aspek aspek spritual dan kerohanian pada
peserta didik.