Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4: Berlian Puji L, R febi Anwari, Listiyani

ASUMSI ASUMSI FILOSOFIS PENDIDIKAN

1.1. Pengertian Filsafat Pendidikan

Filasafat pendidikan sebagai philosohycal approach to education merupakan suatu


bentuk applied philosophy yang bersayap tioritis dan praktis.

• Teoritis- tentang norma- norma hidup


• Praktis- berhubungan dengan tindakan atas norma-norma
( Burhanuddin,2011: 66)

Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam


sampai ke akar-akarnya mengenal pendidikan. (Sutisna Oteng,1990). Ada beberapa
pendapat dari para ahli tentang Filsafat pendidikan diantaranya sebagai berikut:

1. Al- syaibany
Filsafat pendidikan adalah aktivitas fikiran yang teratur yang menjadikan filasafat
tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses
pendidikan.
2. Jhon dewey
Filasafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik yang menyangkut daya fikir ( intelektual) maupun daya
perasaan( emosional), menuju tabiat manusia.
3. Imam barnadid
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidasng pendidikan baginya filsafat pendidikan
merupakan aplikasi suatu analaisis filosofis terhadap bidang pendidikan.
4. Brubachen
Filsafat penddikan adalah seperti menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan
filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat
pendidikan berdiri secara bebas memperoeh keuntungan karena mempunyai kaitan
dengan filsafat umum.
5. Randal curren
Filsafat pendidikan adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafat
dalam praktik pendidikan
Dengan pengertian konsep pendidikan sehingga dapat dijelaskan mengenai
filsafat pendidikan.Hal ini jelas menyangkut suatu pengertian konsep filsafat yang
diterapakan kedalam bidang pendidikan.Menurut Dictionary of Education oleh
Carter V.Good;filsafat pendidikan itu adalah:
1. Suatu upaya yang hati-hati,kritis dan sistematik secara intelektual untuk
melihat pendidikan sebagai suatu keseluruhan dan sebagai satu bagian
keseluruhan dari budaya manusia.
2. Suatu filsafat yang menyangkut atau yang diterapkan terhadap proses
pendidikan umum atau pendidikan swasta dan digunakan sebagi dasar bagi
ketentuan umum,bagi penafsirannya dan untuk mengevaluasi masalah-
masalah pendidikan yang menyangkut tujuan,pelaksanaan sehari-hari,hasil-
hasilnya,keperluan-keperluan siswa dan masyarakat,bahan-bahan yang
digunakan dalam belajar dan semua segi yang diperlukan dilapangan.
Jadi, yang dimaksud dengan filsafat Pendidikan adalah usaha usaha untuk
memahami sedalam-dalamnya hakikat Pendidikan dari berbagai segi seperti
eksistensi, fungsi, ciri, kegunaan, pelaku, hasil, tujuan, kurikulum, masalah-
masalah serta cara memecahkan masalah itu.
1.2.Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem
Sistem filsafat pendidikan adalah kata sistem barasal dari bahasa Yunani
yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti
“system, susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara
berpikir atau model berpikir”. Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan
suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang
dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar
anak tersebut mencapai kedewasaan(Hadiwijono Harun,1980:45).
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokraris serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Kehidupan bangsa mencakup seluruh bangsa; warga Negara
tua-muda, kaya-miskin, di kota–di desa, tanpa memandang latar belakang dan
cerdas dalam hidup dan kehidupan kognitiq, piskomotor, dan afektif, totalitas dan
integratif.
Filsafat pendidikan terujud dengan menarik garis linier, antara filsafat dan
pendidikan. Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara langsung dalam
pendidikan dengan maksud untuk menghasilkan konsep pendidikan yang berasal
dari satu cabang atau aliran filsafat, misalnya dengan idealisme. Bila konsep dasar
tentang kenyataan yang pada hakikatnya menurut idealism adalah sama dengan hal-
hal bersifat kerohanian ataupun yang lain yang sejenis dengan itu, maka pendidikan
itu dalam mengutamakan perkembangan aspek aspek spritual dan kerohanian pada
peserta didik.

1.3. Substansi Filsafat Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, filsafat pendidikan adalah bagian dari fundasi-


fundasi pendidikan. Yang berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan
konsep-konsep dasar pendidikan. Di Indonesia sendiri Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dan undang-undang pendidikan merupakan dasar atau landasan
utama terhadap pelaksanaan pendidikan. Hal ini yang menjadikan Pancasila, atau
khususnya Filsafat Pancasila mempunyai kedudukan sentral dalam wawasan
kependidikan, dan nilai-nilai serta norma-norma Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 itu melingkupi pendidikan secara keseluruhan, baik itu mengenai teori
maupun mengenai praktek.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah
sebagai bagian dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan
perlu mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan.Pendidikan di
Indonesia teraktualisasi dengan berdasar pada praksis dan praktik.Praksis sebagai
acuan yang didasarkan pada landasan yang tersusun dalam bentuk kebijakan dalam
pelaksanaan pendidikan.Hal ini sekaligus sebagai acuan yang harus dipedomi
dalam praktek pelaksanaan pendidikan.Pancasial dan UUD 1945 dan undang-
undang pendidikan merupakan dasar atau landasan terhadap pelaksanaan
pendidikan.Hal ini menjadikan pancasila ,atau khususnya filsafat pancasila
mempunyai kedudukan sentral dalam wawasan kependidikan,dan nilai-nilai serta
norma-norma pancasila dan UUD 1945 itu melingkupi pendidikan secara
keseluruhan,baik itu mengenai toeri maupun mengenai praktek pendidikan(Edward
Purba dan Yusnadi.2015:14)

1.4.Hubungan Filsafat Dengan Filsafat Pendidikan

Menurut James S.Ross bahwa filsafat dan pendidikan pada hakikatnya


merupakan hal yang satu.Seperti kedua sisi dari satu mata uang.Filsafat merupakan
segi pemikirannya dan pendidikan merupakan segi dinamisnya.

Artinya bahwa filsafat mencakup nilai yang dijunjung dan merupakan


pedoman perbuatan baik pedoman perbuatan ini dilaksanakan dalam sikap sehari-
hari maupun dalam hal mendidik. Jadi, bila nilai-nilai yang dimiliki itu betul-betul
merupakan kepercayaan yang vital, maka nilai-nilai itulah yang dijadikan dasar dan
pedoman bagi segala perbuatan termasuk mendidik.Dengan kata lain perbuatan
mendidik merupakan realisasai dari nilai-nilai yang dimilikinya.

Pandangan filsafat pendidikan sama pernannya dengan landasan filosofis


yang menjiwai seluruh kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Antara filsafat dan
pendidikan terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba merumuskan citra
tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan
citra tersebut. Formula tentang hakekat dan martabat manusia serta
masyarakat terutama di Indonesia dilandasi oleh filsafat yang dianut bangsa
Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan
mengenai wujud manusia dan masyarakat yang dianggap baik, sumber dari agama
sumber yang menadi pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam
pendidikan dan pembelajaran (M.Sukardjo dan Ukim Komaruddin,2009:87).
DAFTAR PUSTAKA

Arthur,K.Ellis dkk.1986.Introduction to The Foundation of Education.New


Jersey:Prentice Hall

Bacon,F.1605.The Advencement of Learning.Chicago:Encyclopedia Britania

Brubacher.1950.Modern Philosophyes of Education.New York:Mac Graw Hill


Book Company

Carter V.Good.1959.Dictionary of Education.New York:Grew Hill Book

D,Emile.1991.Filsafat dan Ideologi(Terjemahan).Jakarta:Amartapura

Gajalba,Sidi.1973.Sistematika Filsafat,Buku I.Jakarta:Bulan Bintang

Harun,Hadiwijono.1980.Sari Sejarah Filsafat 2.Yogyakarta:Yayasan Kanisius

Immegart,Glenn L.1972.An Introduction to System For to Educational


Administrator.California:Addison Wesley Publishing Company

Jalaluddin,H.2001.Teologi Pendidikan.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada

McAshan,Hildreth.Hoke.1983.Comprehensive Planning For School


Administration.USA:Advocate Publishing Group

Pidarta,Made.2007.Landasan Kependidikan(Stimulis Ilmu Pendidikan Bercorak


Indonesia).Jakarta:Rineka Cipta

Purba,Edward.dan Yusnadi.2015.Filsafat Pendidikan.Medan:Unimed Press

Salam,B.2011.Pengantar Pedagogik(Dasar-Dasar Ilmu Mendidik).Jakarta:Rineka


Cipta

Sukardjo,M.dan Komaruddin,Ukim.2009.Landasan Pendidikan,Konsep dan


Aplikasinya.Jakarta:RajaGrafindo Persada

Sutisna,Oteng.1990.”Filsafat dan Ilmu Pendidikan”,Jurnal Pendidikan.Nomor


4,Tahun IX,Desember

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai