DISUSUN OLEH :
DYAH AYU PRATAMI
VIII RAHMAH EL YUNUSIAH
Kesimpulan
Filsafat pendidikan itu adalah usaha-usaha untuk memahami sedalam-dalamnya
hakikat pendidikan dari berbagai segi seperti eksistensi,fungsi,ciri-ciri,kegunaan,pelaku,hasil-
hasil,tujuan,kurikulum,masalah-masalah serta cara-cara memecahkan masalah ituSubstansi
Filsafat Pendidikan kedudukan dalam jajaran ilmu pengetahuan adalah sebagai bagian dari
fundasi- fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu menengahkan tentang
konsep-konsep dasa pendidikan.
Filsafat pendidikan sebagai mana cabang filsafat lainnya mencakup sekurang-
kurangnya tiga cabang utama dari filsafat yakni,ontologo,epistomologi dan aksiologi.Dapat
dikatakan bahwa ontology membicarakan tatanan dan struktur kenyataan dalam arti yang
luas.Atas dasar pengertian dari ontologi tersebut,maka pandangan ontology dari pendidikan
adalah manusia,makhluk mulia,potensi,interaksi,budaya dan lingkungan.
Sistem filsafat pendidikan adalah kata sistem barasal dari bahasa Yunani
yaitusystema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti “system,
susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model
berpikir”.Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang secara
sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa kepada anak
sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan.
Dalam dunia pendidikan, filsafat pendidikan adalah bagian dari fundasi-fundasi
pendidikan. Yang berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan konsep-konsep
dasar pendidikan. Di Indonesia sendiri Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan
undang-undang pendidikan merupakan dasar atau landasan utama terhadap pelaksanaan
pendidikan. Hal ini yang menjadikan Pancasila, atau khususnya Filsafat Pancasila
mempunyai kedudukan sentral dalam wawasan kependidikan, dan nilai-nilai serta norma-
norma Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 itu melingkupi pendidikan secara
keseluruhan, baik itu mengenai teori maupun mengenai praktek.
Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan
objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.
2. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan
dan mengkoordinasikannya
Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan. Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan
logika, yaitu: logika formal yang dibangun atas prinsif koherensi, dan logika dialektis
dibangun atas prinsip menerima dan membolehkan kontradiksi. Hubungan interakif antara
filsafat dan pendidikan berlangsung dalam lingkaran kultural dan pada akhirnya
menghasilkan apa yang disebut dengan filsafat pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA