Anda di halaman 1dari 12

KONSEP FILSAFAT

PENDIDIKAN
Solikin,
M.Pd. I
PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan
dasar yang fundamental baik yang menyangkut daya pikir intelektual maupun
daya perasaan emosional menuju tabiat manusia.
Thompson, filsafat artinya melihat suatu masalah secara total dengan tanpa
ada batas atau implikasinya, ia tidak hanya melihat tujuan, metode atau alat-
alatnya tapi juga meneliti dengan seksama hal-hal yang di maksud.
Filsafat pendidikan adalah teori atau ideologi pendidikan yang muncul dari
sifat filsafat seorang pendidik, dari pengalaman-pengalamnnya dalam
pendidikan dan kehidupan dari kajiannya tentang berbagai ilmu yang
berhubungan dengan pendidikan, dan berdasar itu pendidik dapat
mengetahui sekolah berkembang.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.
Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan,
kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam
studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
RUANG LINGKUP KAJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Merumuskan secara tegas sifat hakiki pendidikan (the nature of education).
Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai objek dan subjek pendidikan (the
nature of man).
Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama,
dan kebudayaan.
Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori pendidikan.
Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideoogi), filsafat pendidikan, dan
politik pendidikan (sistem pendidikan).
Merumuskan sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang merupakan
tujuan pendidikan
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat
pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja
Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau pemahaman
yang lebih mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak
begitu mendalam
Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus,
mempersatukan dan mengkoordinasikannya
Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan
tetapi sudut pandangannya berlainan
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Hubungan keharusan
Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal (citacita) yang lebih baik, sedangkan
pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan manusia.
Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik, dengan berbekal teori-teori
pendidikan yg diberikan antara lain oleh pemikiran filsafat .
 Dasar Pendidikan
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas terhadap realita termasuk manusia, maka
dibahaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep
ini selanjutnya menjadi dasar atau landasan penyusunan tujuan dan metodologi
pendidikan.  Sebaliknya pengalaman pendidik dalam realita menjadi masukan
dan pertimbangan bagi filsafat utk mengembangkan pemikiran pendidikan.
Filsafat  memberi dasar-dasar dan nilai-nilai yang sifatnya das Sollen
(yang seharusnya)
Praksis pendidikan  mengimplementasikan dasar-dasar tersebut, tetapi
juga memberi masukan dari realita terhadap pemikiran ideal pendidikan
dan manusia.
Jadi, ada hubungan timbal balik di antara keduanya.
Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat
dengan filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak
hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga
melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir
manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dankearifan.
Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu ayng pad ahakekantya
jawab dari pertanyaa-pertanyaan yagn timbul dalam lapangan pendidkan.
Oleh karen aberisfat filosofis, dengan sendirinya filsafat pendidikan ini
hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap
lapangan pendidikan.
Subjek dan Obyek Filsafat Pendidikan
Subjek filsfat adalah seseroang yang berfikir/ memikirkan hakekat
sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Seperti halnya
pengetahuan, Maka filsafatpun (sudut pandangannya) ada beberapa
objek yang dikaji oleh filsafat:
Obyek material yaitu segala sesuatu yang realitas:
1. Ada yang harus ada, disebut dengan absolut/ mutlak yaitu Tuhan
Pencipta
2. Ada yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang
relatif (nisby), bersifat tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh ada yang
mutlak (Tuhan Pencipta alam semesta)
Obyek Formal/ Sudut pandangan
Filsafat itu dapat dikatakan bersifat non-pragmentaris, karena filsafat
mencari pengertian realitas secara luas dan mendalam. Sebagai
konsekuensi pemikiran ini, maka seluruh pengalaman-pengalaman
manusia dalam semua instansi yaitu etika, estetika, teknik, ekonomi,
sosial, budaya, religius dan lain-lain haruslah dibawa kepada filsafat
dalam pengertian realita
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT PENDIDIKAN

Menjadikan mhs lebih kritis dan lebih dapat berpikir reflektif dalam
memandang persoalan pendidikan.
Memperluas cakrawala berpikir mahasiswa agar lebih arif dalam
memahami problem pendidikan.
Memecahkan problem-problem dasar kependidikan dengan
menggunakan kebebasan intelektual dan tanggung jawab sosial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai