Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME DAN TOKOH

TOKOHNYA

Febriatin Nazlah Nurdina, Sheila Putri Kirana, Sarifah Aini, Muhammad Arif Nurillah

Program studi Tadris IPS. FTIK UIN KHAS Jember

Jl. Mataram No.1 Karang Muiwo, Mangli, Kec. Kaliwates, Kab. Jember, Jawa Timur

ABSTRAK

Menjumpai makna dan arah pendidikan merupakan sebuah penelusuran yang panjang.
Karena pendidikan sejalan dengan gerak kehidupan dimana manusia itu hidup.
Munculnya rumusan yang membahas tentang konsep pendidikan ini dilatar belakangi
oleh faktor yang mengelilinginya sebagai nilai-nilai teologis, normatif, sosiologis,
geografis, ekonomi, budaya dan agama. dalam arti selain dari peninjauan nilai teologis-
normatif, maka dasar pendidikan juga mencakup nilai historis, yaitu rangkaian spekulasi
pendidikan dari waktu yang tidak terbatas, karenanya tak terhitung pola pendidikan
sebagai muatan pemikiran untuk perbaikannya. Sehingga berbagai aliran dan mazhab
dalam pendidikan menjadi peninjauan dalam memberikan perumusan karena muatan
kajiannya berdasarkan pertimbangan dan kepentingan dalam pendidikan. Lahirnya
berbagai mazhab dalam pendidikan sekalipun muncul perbedaan cara pandang dalam
pendidikan supaya kita dapat melihat sudut pandang dan arah yang menjadi kajian
masing masingnya untuk dijadikan pembahasan karena dapat dikatakan antara
pendidikan islam dan barat memiliki persamaan dan perbedaan.

PENDAHULUAN

Filsafat sebagai hasil spekulasi para filosof sepanjang kurun waktu dengan tujuan
permasalahan hidup di dunia, telah mencetus berbagai macam pendapat. Pendapat
pendapat para filosof itu, kadang kala satu dengan yang lain hanya bersifat saling
menguatkan, tetapi tidak jarang pula yang berbeda atau berlawanan. Karenanya,
kesimpulan yang dihasilkan menjadi berbeda pula, bahkan tidak jarang saling berlawanan.
Selain faktor zaman dan wawasan hidup yang melatar belakangi mereka, serta tempat
dimana mereka menetap juga ikut mewarnai pemahaman pereka.

Menurut islam, pendidikan memiliki arti corak hitam putihnya perjalanan hidup
seseorang. Islam mengklaim bahwa pendidikan adalah salah satu kegiatan yang wajib
hukunya bagi pria dan wanita dan berlangsung seumur hidup sejak dalam buaian sampai
ajal datang (Al Hadist). Sedangkan Lodge menerangkan bahwa “pendidikan dan proses
hidup dan kehidupan manusia berjalan semasa. Maksudnya tidak terpisah satu sama lain
karena life is education and education is life”.

Pendidikan mengandung misi keseluruhan aspek kebutuhan hidup dan berproses


sejalan dengan dinamika hidup serta perubahan perubahan yang terjadi. Sebagai akibat
logisnya maka pendidikan sewaktu-waktu mengandung pemikiran dan kajian, baik secara
rohaniah maupun fungsionalnya.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah jalan untuk memecahkan masalah. Filsafat adalah kesimpulan yang
ditarik dari hasil pemecahan atau pembahasan suatu masalah. Menurut Sondang P.
Siagan, filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Untuk menjadi bijaksana, seseorang harus
mencoba memahami sesuatu secara mendalam, termasuk sifat, fungsi, karakteristik,
tujuan, dan solusinya. Menurut Imam Barnadib, filsafat berasal dari bahasa Yunani berupa
rangkaian dua arti, yaitu philare yang berarti cinta dan sopia yang berarti kebijaksanaan.
Dengan gudang pengetahuan filosofis ini, diharapkan orang dapat membuat pendapat dan
keputusan yang tepat.
Menurut Poedjawijatna, filsafat berasal dari kata Arab yang erat hubungannya
dengan kata Yunani, atau bahkan dari kata Yunani. Kata Yunani untuk filsafat adalah
philoshophia. philoshophia adalah kata majemuk dalam bahasa Yunani dari philo dan
sophia: philo berarti cinta dalam arti luas, yaitu keinginan, dan karena itu berjuang untuk
mencapai apa yang diinginkan; sophia, kebijaksanaan, berarti pintar, pemahaman yang
mendalam. Mencapai kebijaksanaan, mencintai kebijaksanaan.4
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan atau pengajaran adalah pengajaran atau bantuan yang disengaja yang
diberikan oleh orang dewasa untuk menjadi dewasa. Pendidikan didefinisikan sebagai
usaha seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi dewasa atau untuk mencapai
tingkat kehidupan atau penghidupan yang di atas makna psikologis. 5 Pendidikan dapat
dipahami dan diproses dengan berbagai cara. Pendidikan adalah proses yang tidak pernah
berakhir. Proses pendidikan selalu terjadi dimanapun dan kapanpun. Oleh karena itu, kata
seorang profesor, pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, karena kehidupan
adalah pendidikan yang sesungguhnya.
Pendidikan mengembangkan tiga dimensi yang terpisah, dimensi mental (akilah),
dimensi dzikir (hati) dan dimensi fisik (jasadiah). Dengan kata lain, pendidikan akan
mengembangkan tiga unsur, kepala, tangan dan hati. Pendidikan adalah alat atau media
untuk mengembangkan semua dimensi manusia.
C. pengertian filsafat pendidikan
Filsafat pendidikan dalam pengertian tradisional Filsafat pendidikan dalam
pengertian tradisional adalah filsafat pendidikan yang murni formal. Pendekatan ini
dikembangkan dengan menghasilkan berbagai alternatif jawaban atas berbagai
pertanyaan filosofis yang diajukan di bidang pendidikan, yang jawabannya ditemukan di
berbagai aliran filsafat pendidikan. 6 Metode berpikir kritis. Dalam pendekatan ini,
pertanyaan yang diajukan dapat terstruktur, tidak dibatasi oleh periode waktu, dan dapat
diterapkan analisis yang dapat menjangkau masa sekarang dan masa yang akan datang.
Analisis yang digunakan adalah melalui 2 (dua) metode analisis, yaitu Analisis Linguistik
(Linguistik) dan Analisis Konseptual.
John Dewey berpendapat bahwa pendidikan adalah proses pembentukan
kemampuan dasar fitrah manusia, termasuk daya pikir dan daya emosi. Dalam konteks
ini, filsafat dapat disebut sebagai teori pendidikan umum. Misi filsafat dan pendidikan
berjalan beriringan, yaitu memajukan kemajuan kehidupan manusia. 7 Filsafat pendidikan
adalah falsafah berpikir tentang masalah pendidikan. Filsafat pendidikan juga diartikan
sebagai teori pendidikan. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya
merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bidang pendidikan. Filsafat
Pendidikan adalah aplikasi analisis filosofis dalam bidang pendidikan.
Oleh karena itu, filsafat pendidikan dapat dipahami sebagai penerapan filsafat
dalam pendidikan. Hal ini juga dapat dipahami sebagai pemikiran yang menyeluruh,
sistematis dan universal tentang pendidikan. Dalam filsafat ada tujuan dan proses
penyelidikan. Tujuannya adalah untuk mencapai kejelasan dan pemahaman yang sedalam
dan seluas mungkin dengan memperjelas, memperkaya dan menyelaraskan bahasa yang
digunakan untuk memaknai pengalaman. 8 Filsafat dan pendidikan merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam proses, jalan maupun tujuannya. Sebab,
pendidikan pada hakikatnya merupakan hasil spekulasi filosofis, terutama tentang nilai-
nilai, yang berkaitan dengan kodrat manusia yang tak terhindarkan sebagai diri yang
selalu mendambakan kesamaan makna dalam proses, etika, dan ruang praktis.
Pendidikan dalam kehidupan manusia menjadi hal yang penting untuk
membawanya ke dalam kehidupan yang bermakna. Melalui pendidikan, manusia akan
dapat hidup dengan benar dan benar. Ini sangat kontras dengan banyak diri yang tidak
berpendidikan. Oleh karena itu mereka mengatakan bahwa filsafat adalah ibu dari semua
ilmu pengetahuan di bumi. Pendidikan tertarik untuk membangun falsafah hidup sehingga
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat memberikan
kontribusi berupa pemahaman yang menyeluruh tentang asal usul, keberadaan, dan tujuan
hidup manusia.
Tanpa pendidikan filsafat tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa, sebaliknya tanpa
pendidikan filsafat tetap utopia. Oleh karena itu, guru harus memahami dan mendalami
filsafat, khususnya filsafat pendidikan. Melalui filsafat pendidikan, guru memahami
hakikat pendidikan, yang dapat dikembangkan melalui ontologi, epistemologi, dan
aksiologi.

D. Pengertian Filsafat Realisme

Realisme adalah penilaian/pandangan bahwa semua item yang terlihat adalah asli,
asli, bukan hanya bayangan. Realisme bersifat seimbang, dibuat dari masalah dan
peraturan normal. Menerima atau tidak adanya suatu barang tidak akan merubah orang
dan jenis barang tersebut, barang tersebut akan tetap asli dan bukan tipuan. Orang-orang
yang memahami realisme berpendapat bahwa otak manusia menyerupai kertas bening
sehingga Anda hanya perlu memvariasikannya dan memberinya komposisi agar kertas
tersebut tidak terisi.

Realisme dalam arti filosofis menerima semua item, semua objek dari lima indra
kita, adalah asli, tanpa ada hubungannya dengan sudut pandang kami, kebijaksanaan
kami, mereka benar-benar ada dengan sedikit memperhatikan dunia nyata dengan asumsi
kami tahu artikelnya. Perkembangan instruksi realisme mencirikan dirinya dengan 3
klasifikasi penting kekuatan, epistemologi dan aksiologi. Dalam bagian ini kita akan
berbicara tentang pentingnya otentisitas, gagasan-gagasan kuncinya, pertanyaan-
pertanyaan mendasar, dan akibat-akibat dari aliran sekolah otentisitas. Penalaran instruksi
adalah subjek yang merupakan salah satu bagian dari teori. Dalam cara berpikir pelatihan
ada banyak aliran, salah satunya adalah Realisme penalaran pengajaran.

E. TOKOH-TOKOH ALIRAN REALISME

1. Aristoteles
Aristoteles (384-322 SM) adalah seorang sarjana Yunani kuno. Dia
mempertimbangkan dengan Plato dan kemudian berubah menjadi instruktur Alexander
Agung. Dia menyusun berbagai mata pelajaran, termasuk ilmu fisika, transendentalisme,
ayat, pemikiran, cara berbicara, masalah legislatif, pemerintahan, identitas, sains, zoologi,
dan tentu saja teori. Semua yang dia susun kemudian berubah menjadi disiplin logis.
Dengan demikian, untuk situasi ini dapat dikatakan bahwa Aristoteles adalah tokoh yang
paling persuasif dalam membuat disiplin ilmu dikontraskan dengan tokoh-tokoh kuat
lainnya. Di samping Socrates dan Plato, ia dipandang sebagai pemikir paling persuasif di
alam semesta timur dan barat. Dia menciptakan realisme yang menggarisbawahi
informasi dan nilai-nilai objektif.
2. John Amos Comenius
John Amos Comenius (Jan mos Komensk, nama aslinya dalam bahasa Ceko)
dilahirkan ke dunia pada tanggal 28 Maret 1592, di Moravia, yang sekarang menjadi
Republik Ceko. Dia adalah yang paling muda dari lima bersaudara, anak utama dari
pasangan kaya dari warga biasa. Orang tuanya penting bagi Persatuan Saudara (kemudian
dikenal sebagai Saudara Bohemia atau Gereja Moravia), sebuah pertemuan ketat yang
dimulai selama seribu lima ratus tahun yang dipengaruhi oleh kaum Waldenses dan
berbagai reformis seperti Peter Chelčhický. Setelah menyelesaikan sekolahnya di Jerman,
Comenius kembali ke negaranya. Setelah itu, pada usia 24 tahun, ia diangkat menjadi
menteri Persatuan Saudara.
3. Comenius
Comenius adalah bapak pendidikan modern, Karya Comenius yang paling
terkenal adalah The Visible World, sebuah manual untuk membaca dengan teliti sebagai
anak-anak dengan gambar. Buku ini juga merupakan pencapaian penting sepanjang
keberadaan sekolah. Ellwood Cubberley, keajaiban instruktif dari 100 tahun kedua puluh,
mengatakan bahwa buku itu "tidak ada padanannya di Eropa selama 115 tahun; dan
digunakan sebagai bahan bacaan selama hampir 200 tahun". Faktanya, banyak bahan
bacaan bergambar saat ini yang mengikuti organisasi umum karya Comenius, yang
melibatkan gambar sebagai bantuan pendidikan. Dengan cepat, Comenius dipuji sebagai
seorang virtuoso. Di seluruh Eropa, para peneliti memandangnya sebagai perintis dan
mendambakan rekomendasinya. Menurut buku Magnalia Christi Americana, Comenius
sangat populer sampai-sampai pada tahun 1654 ia didekati untuk bertindak sebagai
Presiden Universitas Harvard, di Cambridge, Massachusetts. Namun, Comenius menolak
karena dia tidak mencari nama, kehormatan, dan tempat yang tinggi. Pada 1657,
Comenius mendistribusikan The Great Didactic dalam bahasa Latin sebagai komponen
Opera Didactica Omnia. Apa yang Dimotivasi Comenius menganggap instruksi sebagai
kekuatan yang mengikat bersama bagi umat manusia. Dia menerima bahwa semua
instruksi inklusif dapat ditambahkan untuk menjaga keharmonisan dunia. Comenius juga
menghubungkan studi tentang sifat ilahi. Dia menerima bahwa dengan memperoleh
informasi, manusia akhirnya dikoordinasikan dengan Tuhan. Comenius juga menjelaskan
tentang kasusnya pendidikan mengemudi, ia mengungkapkan, "Para siswa tidak ingin
dibebani dengan mata pelajaran yang tidak sesuai untuk usia, pemahaman, dan keadaan
saat itu.
4. Francis Bacon
Francis Bacon adalah seorang filsuf Inggris, politisi dan penulis yang
mempengaruhi filsafat politik dan ilmiah. Bacon lahir di London, putra seorang pejabat
tinggi pada masa Ratu Elizabeth. Sejak usia dini, Bacon tidak memiliki pendidikan
sekolah formal dan dididik melalui homeschooling. Dia hanya terdaftar di Trinity College
di Cambridge pada usia 12 tahun. Bacon menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam
politik, tetapi manfaatnya di bidang pengetahuan tidak begitu besar.
5. William McGucken
William McGucken. Dia adalah murid Aristoteles. Dia berpendapat bahwa
pendidikan memiliki tujuan: pendidikan harus menjadi sumber kesejahteraan dan
keamanan fisik dan mental.
6. Galileo
Galileo adalah seorang filsuf, astronom, dan matematikawan Italia. Menurut
Galileo, penelitian ilmiah perlu didasarkan pada pengalaman dalam penerapan berbagai
eksperimen. Sederhananya, pembelajaran harus dilakukan dalam praktik/perendaman
langsung. Dia menolak untuk belajar menggunakan metode otoritas Gereja dan masalah
yang diselesaikan dengan masalah ilmiah.
7. David Hume
David Hume adalah seorang filsuf Skotlandia. Dia menjelaskan bahwa
pengalaman adalah sumber pengetahuan baik untuk pengalaman internal maupun
eksternal, dan pengetahuan itu dimulai dengan pengalaman.
8. John Stuart Mill
Mill percaya bahwa opini tidak boleh hanya bergantung pada kebenaran.
Menurutnya, segala sesuatu yang diuji harus dibuktikan dengan sebuah pertanyaan.

KESIMPULAN
Filsafat Pendidikan adalah filsafat yang mencerminkan masalah pendidikan.
Filsafat pendidikan juga diartikan sebagai teori pendidikan. Filsafat pendidikan pada
hakikatnya adalah ilmu yang menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bidang
pendidikan. Filsafat Pendidikan merupakan aplikasi analisis filosofis dalam bidang
pendidikan. Oleh karena itu, filsafat pendidikan dapat dipahami sebagai aplikasi filsafat
dalam pendidikan. Hal ini juga dapat dipahami sebagai cara berpikir yang radikal,
sistematis dan universal tentang pendidikan. Filsafat memiliki tujuan dan proses
penelitian. Tujuannya adalah untuk mencapai kejelasan dan pemahaman yang terdalam
dan terlengkap dengan mengklarifikasi, memperkaya dan mengkoordinasikan bahasa
yang digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman. Realisme dalam arti filosofis
mengasumsikan bahwa semua objek, semua objek indra kita, tidak ada hubungannya
dengan pikiran dan persepsi kita.
Sekolah Pendidikan Realisme mendefinisikan dirinya dalam tiga kategori dasar:
metafisika, epistemologi, dan teori nilai. Di bawah ini kami jelaskan pengertian realisme,
konsep pentingnya, pertanyaan dasar, dan pengertian pendidikan realisme. Filsafat
pendidikan adalah mata pelajaran yang termasuk dalam bidang filsafat.
Ada banyak aliran Filsafat Pendidikan, salah satunya adalah Sekolah Realisme
Filsafat Pendidikan
. Berikut ini adalah contoh bilangan realistik:
1. Aristoteles
2. John Amos Comenius
3. Comenius
4. Francis Bacon
5. William McGucken
6.6. Galileo
7. David Hume
8. John Stuart Mill

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. (2017). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Ghandi, T. W. (2004). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grapindo


Persada.Hermawan, A. H. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama
Republik Indonesia.

Lodge, R. C. (1947). Philosophy of Education. New York: Hareh & Brothers

Robert R. Boehlke. 1996. Sejarah Perkembangan pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 1.

Irawan, E.N. 2015. Buku Pintar Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi dari Klasik sampai

Modern.Yogyakarta:IRCiSoD

https://www.kompasiana.com/ekaayupujilestari/5e8bd8ded541df53ca070f32/pengertian
-filsafat-realisme-dan-tokoh-aliran-realisme?page=all#section1

https://www.kompasiana.com/elysaikma6287/5e8d166b097f360b6145aea2/pengertian-
filsafat-pendidikan-realisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya

Anda mungkin juga menyukai