Anda di halaman 1dari 3

Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 

adalah sebuah proses demokrasi


untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti
2024–2029 yang akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Pemilihan ini akan
menjadi pemilihan presiden langsung kelima di Indonesia. Pemilihan umum ini akan
dilaksanakan bersamaan dengan Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, dan
DPRD seluruh Indonesia sementara Pemilihan Umum Kepala Daerah baru akan
dilaksanakan pada bulan November.

Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden diatur dalam Pasal 6A dan
Pasal 22E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
oleh Undang-Undang tentang Pemilihan Umum. Pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh
sedikitnya 20% kursi Dewan Perwakilan Rakyat atau sedikitnya 25% suara nasional
pada pemilihan umum sebelumnya. Dengan begitu hanya PDI-P saja yang dapat
mengusulkan pasangan calon tanpa berkoalisi. Pemilihan umum Presiden dan Wakil
Presiden dilakukan dengan dua putaran apabila pada putaran pertama tidak ada
pasangan calon yang memperoleh lebih dari 50% suara dengan sedikitnya 20% suara
yang tersebar di lebih dari setengah provinsi di Indonesia. Hingga saat ini, pemilihan
umum Presiden dan Wakil Presiden dua putaran hanya pernah terjadi pada Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden 2004.

Aturan pemilu mensyaratkan partai yang hendak mengusung calon presiden


dan wakil presiden untuk memiliki paling sedikit 20% dari jumlah kursi di DPR atau
memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR
periode sebelumnya. Ambang batas tersebut membuat kontestasi Pilpres
kemungkinan besar didominasi oleh calon-calon dari kalangan elite, menurut
pengamat politik.
Penyelanggaraan Pemilu memang masih sekitar 20 bulan lagi. Namun,
sejumlah pertemuan antarpetinggi partai sudah mulai meramaikan panggung politik
jelang Pemilu 2024. Nama-nama yang diperkirakan akan maju sebagai calon presiden
juga sudah mulai terdengar.

Berbagai manuver politik itu mulai diperlihatkan. Misalnya adanya


kesepakatan membentuk poros politik bernama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang
diprakarsai oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN
Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

Kemudian adanya pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo


Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada 1 Juni 2022. Lalu
selang beberapa hari tampak ada pertemuan Surya Paloh dengan Ketua Majelis
Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Jelang Pilpres 2024
partai pimpinan Surya Paloh tidak hanya sekadar jadi penonton namun menjadi
bagian tersendiri membentuk poros baru dalam perhelatan lima tahunan tersebut.
Kata dia hal itu didasarkan pada rencana Rakernas untuk mengeluarkan tiga nama
capres yang akan diusung dan juga langkah melakukan komunikasi dengan Partai
Demokrat dan Gerindra.

Menurut prediksi saya, pemenang pilpres 2024 ini adalah Muhaimin Iskandar.
Karena latar belakang Cak Imin adalah seorang politisi Indonesia yang sejak 2005
menjadi Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ayahnya, Muhammad Iskandar,
adalah dzurriyah (keluarga) Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa
Timur. Muhaimin Iskandar adalah keturunan KH Bisri Syamsuri, salah seorang
ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama. Dan yang saya lihat di lingkungan sekitar,
banyak masyarakat yang membicarakan sosok Cak Imin karena mungkin latar
belakangnya yang menjadikan masyarakat sekitar lingkungan saya untuk mendukung
Cak Imin.

Jadi kesimpulannya, pemilihan umum presiden Indonesia 2024 adalah sebuah


proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
untuk masa bakti 2024–2029 yang akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024.
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presidden diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang memperoleh sedikitnya 20% kursi Dewan Perwakilan
Rakyat atau sedikitnya 25% suara nasional pada pemilihan umum sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai