Disusun oleh :
KELOMPOK :4
SABENA FEBRIANI
SAFNA NABILA
SHAIRI AFRIJA
TSALISA NABILA
YULINDA FAJRA
ZAHRA SALSABILA
ZAHRATUL FIRDAUSI
ZULFA LUCHIANA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemilihan presiden
melalui jalur independen (kontra)” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pendidikan Pancasila. Selain
itu, Makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pentingnya untuk
mengetahui pemilihan presiden secara independen (pro dan kontra) bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muchlis selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
semua Pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan calon independen atau disebut dengan calon perseorangan
pada pemilihan president beberapa tahun belakangan ini menjadi hal yang
sering diperbincangkan dan menarik minat banyak orang. Kehadiran calon
presiden untuk pemilihan tidak sesuai dengan Undang-Undang 1945 pasal 6A
ayat 2 menjelaskan bahwa calon presiden hanya boleh diusung oleh partai
politik atau gabungan partai politik. Konstitusi ini bersifat tertutup, sehingga
tidak ada kemungkinan mencalonkan diri menjadi presiden melalui jalur lain
diluar partai politik.
Hal itu secara tegas bermakna bahwa hanya partai politik atau gabungan
partai politiklah yang dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil
presiden dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden. Dengan
demikian, hal tersebut tidak memberi peluang adanya pungusulan calon
presiden secara independen.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa calon presiden tidak diperbolehkan jalur independen?
2.
BAB 2
PEMBAHASAN