Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani. Kata ini berasal dari kata philosophia
yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang
dan suka, serta kata shopia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan (Ali,
1986: 7).
Hasan Shadily (1984:9) mengatakan bahwa filsafat menurut asal katanya adalah
cinta akan kebenaran. Dengan demikian, dapat diarik kesimpulan bahwa filsafat
adalah cinta ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan
kebijaksanaan. Jadi,orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai
kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana. Dalam pengertian
yang lebih luas, Harold Titus mengemukakan pengertian filsafat sebagai berikut:
2. Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang sangat kita junjung tinggi.
a. Langeveld
b. Ahmad D. Marimba:
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan Jasmni dan ruhani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama (Marimba, 1972: 15).
c.Driyarkara
d. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Berbagai pengertian filsafat pendidikan telah dikemukakan para ahli. Menurut al-
Syaibani (1979: 36), filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang
menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan
proses pendidikan. Artinya filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan
maklumat-maklumat yang diupayakan untuk dicapai. Dalam hal ini, filsafat,
pendidikan dan pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral dalam
membangun sebaik- baiknya kehidupan manusia. Filsafat pendidikan juga bisa di
defenisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang
menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan filsafat umum dan menitik beratkan
pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat
umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis
(Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2009: 19).
6. Merumuskan sistem nilai dan norma atau isi moral pendidikan yang
merupakan tujuan pendidikan (Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2009:25)
Filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh suatu masyarakat atu bangsa
merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan
bangsa, termasuk aspek pendidikan. Filsafat pendidikan yang dikembangkan
harus berdasarkan filsafat yang dianut suatu bangsa. Sedangkan pendidikan
merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-
nilai filsafat itu sendiri. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi
menanamkan dn mewariskan sistem-sistem norma tingkah laku yang didasarkan
pada prinsip-prinsip filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan
pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin upaya pendidikan dan proses
tersebut efektif, dibutuhkan landasan landasan filosofis dan ilmiah sebagai asas
normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan (Muhammad Noor Syam, 1988:
39). Filsafat dan pendidikan, keduanya merupakan usaha yang sama. Berfilsafat
ialah mencari nilai-nilai ideal yang lebih baik, sedangkan pendidikan mewujudkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan pribadi manusia. Pendidikan bertindak
mencari arah yang terbaik, sedangkan filsafat dapat memberi latihan yang pada
dasarnya diberikan kepada peserta didik. Hal ini bertujuan untuk membina
manusia dalam membangun nilai-nilai kritis dalam watak mereka. Dengan
demikian, filsafat pendidikan adalah mencari kesatuan pandangan untuk
memecahkan berbagai problem dalam lapangan pendidikan. Dari sini dapat
diperoleh hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan sebagai
berikut:
1. Filsafat, dalam arti filosofis, merupakan satu cara pendekatan yang dipakai
dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori
pendidikan oleh para ahli.
2. Filsafat berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut
aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan nyata.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan menjadi penting sekali, sebab ia menjadi
dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk
menyusun proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan
menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, terdapat kesatuan
yang utuh antara filsafat, pendidikan dan pengalaman manusia.
Daftar pustaka
Harisah, A. (2012). FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM PRINSIP DAN DASAR PENGEMBANGAN.
Yogyakarta: Deepublish.