Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KETERAMPILAN BERTANYA”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD

DOSEN PENGAMPU
Zain Ahmad Fauzi, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Muhammad Hendra 1910125110009
Cut Seruni Nur Azizah 1910125120011
Rahmawati 1910125120016
Helda Nur Ariyanti 1910125220056
Herlina 1910125320066
Nilli Lestiana 1910125220096
Risma Wati 1910125220021

5A PGSD
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ KETERAMPILAN BERTANYA”.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Zain Ahmad Fauzi,


M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan SD
yang sudah memberikan materi ini untuk kami pelajari. Adapun makalah ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami mengharapkan saran dan kritik sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya, penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pendidikan


Kewarganegaraan SD tentang Keterampilan bertanya ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

Banjarmasin, 12 Agustus 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Keterampilan Bertanya..........................................................2
B. Komponen-komponen Keterampilan Bertanya.......................................3
C. Jenis-jenis Pertanyaan................................................................................5
D. Teknik Bertanya..........................................................................................6
E. Kelebihan dan Kelemahan Keterampilan Bertanya................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. KESIMPULAN..........................................................................................10
B. SARAN.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Hal ini bertolak
dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak
didiknya. Kerangka berpikir yang demikian menghendaki seorang guru untak
melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat
membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi deduktif. Keterampilan
dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus guru punyai. Keterampilan
dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru salah satunya adalah keterampilan
bertanya. (Djamarah, 2005)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian keterampilan bertanya?


2. Apa komponen-komponen keterampilan bertanya?
3. Apa saja macam jenis jenis pertanyaan?
4. Bagaimana teknik keterampilan bertanya?
5. Apa kekurangan serta kelebihan daripada keterampilan bertanya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian keterampilan bertanya?


2. Untuk mengetahui apa komponen-komponen keterampilan bertanya?
3. Untuk mengetahui apa saja macam jenis jenis pertanyaan?
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik keterampilan bertanya?
5. Untuk mengetahui apa kekurangan serta kelebihan daripada keterampilan
bertanya?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Bertanya


Bertanya merupakan bagian dari aktivitas manusia sehari-hari. Dimana pun
dan kapanpun selalu terjadi kegiatan bertanya. Tujuan seseorang bertanya adalah
untuk memperoleh informasi tertentu tentang sesuatu yang sebelumnya belum
atau tidak diketahui oleh penanya. Dalam kegaitan belajar mengajar di kelas
tentunya guru sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik,
baik itu pertanyaan tentang peserta didik ataupun tentang pelajaran.

Setiap pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa
merupakan pengertian dari bertanya (Brown, 1975:103) dalam (Syaripuddin,
2019:14). Dalam belajar mengajar tujuan adanya pertanyaan yang diajukan oleh
guru adalah supaya peserta didik dapat belajar dari informasi-informasi yang
didapat, artinya peserta didik memperoleh pengetahuan atau informasi dan
meningkatkan kemampuan berpikir.

Keterampilan bertanya adalah keterampilan seorang guru untuk melakukan


tanya jawab sebagai umpan balik dari proses pembelajaran, menciptakan
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik. Keterampilan
dasar betanya ini wajib dimiliki oleh semua guru.

Keterampilan bertanya dibedakan menjadi dua, yaitu keterampilan dasar


bertanya tingkat dasar dan keterampilan dasar bertanya tingkat lanjut.
Keterampilan dasar bertanya tingkat dasar mempunyai beberapa komponen dasar
yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan, sedangkan
keterampilan dasar bertanya tingkat lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan
dasar bertanya tingkat dasar dan juga berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan berpikir peserta didik, memperbesar partisipasinya, dan mendorong
agar siswa dapat mengambil inisiatif sendiri. (Syaripuddin, 2019:14-15)

2
Keberanian peserta didik untuk bertanya akan mengantarkannya ke jalan
yang benar dan menghindarkannya dari hal-hal yang menyesatkan. Keberanian
untuk bertanya tidak lahir begitu saja pada diri seseorang, namun perlu dilatih dan
dibina oleh orang tua, guru, maupun saudara yang lebih tua. Maka dari itu penting
bagi guru menguasai keterampilan dasar ini guna menciptakan suasana interaksi
tanya jawab lebih menyenangkan dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga
membantu setiap individu peserta didik untuk berani bertanya.

B. Komponen-komponen Keterampilan Bertanya


Menurut Eldarni (2017) komponen-komponen dalam keterampilan bertanya
sebagai berikut:

a. Pertanyaan singkat dan jelas


Guru harus menyampaikan pertanyaan dengan singka dan jelas. Kalimat
yang disampaikan oleh guru harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan
materi, usia, dan tingkat perkembangan peserta didik. Pemilihan kalimat dan
kata-kata harus mudah dipahami oleh peserta didik. Demikian pula pertanyaan
yang panjang dan berbelit-belit sulit diikuti siswa.

b. Memberikan acuan
Sebuah pertanyaan hanya dapat dijawab jika yang ditanya mengetahui
informasi yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut. Oleh karena itu,
sebelum bertanya, guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang perlu
diketahui siswa. Siswa akan mengolah informasi yang diberikan sehingga
dapat menjawab pertanyaan guru. Acuan dapat diberikan pada awal
pertanyaan atau sewaktu-waktu ketika guru akan mengajukan pertanyaan.
Pemberian acuan (structuring) dimaksud guru mengelola informasi untuk
menolong peserta didik dalam mengarahkan pikiriannya pada topik yang
sedang dibahas. Dalam memberikan acuan guru dapat melakukannya pada
pemulaan pelajaran atau sewaktu-waktu sementara pelajaran berlangsung.
Contoh pemberian acuan pada mata pelajaran IPS terpadu materi Konflik
Sosial (Sosiologi): “Mencontek merupakan salah satu contoh dari konflik

3
sosial, nah bagaimana usaha kalian untuk menghilangkan budaya mencontek
dalam pembelajaran?

c. Terfokus dan terpusat


Batas lingkupannya pertanyaan terbagi menjadi 2, yaitu pertanyaan dengan
cakupan luas dan pertanyaan dengan cakupan sempit. Pemakaian cakupan
pertanyaan dilakukan berdasarkan pada tujuan pembelajaran serta pokok
diskusi yang sedang dibahas. Pada umumnya pertanyaan yang terfokus pada
cakupan yang luas, kemudian diikuti dengan pertanyaan yang lebih khusus
pada cakupan sempit, kemudian diikuti dengan tujuan khusus diskusi,

d. Kesempatan menjawab pertanyaan secara bergiliran


Kesempatan menjawab pertanyaan secara bergiliran dalam hal ini yaitu
setiap siswa memiliki kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara
bergiliran. Sehingga apabila siswa “A" kurang tepat dalam menjawab
pertanyaan maka siswa lainnya berkesempatan untuk melengkapi jawaban dari
pertanyaan tersebut,

e. Memberikan Arahan
Apabila siswa dalam menyampaikan jawaban yang diberikan guru kurang
tepat, maka guru sebaiknya memberikan arahan kepada siswa agar dapat
menemukan jawaban yang benar. Cara untuk memberikan arahan seperti guru
dapat memberikan kata kunci berdasarkan jawaban pertanyaan tersebut. Ada
beberapa cara yang dipakai guru dalam memberikan arahan seperti:
1. Mengulangi pertanyaan yang sama dengan bahasa dan susunan kata yang
lebih sederhana sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik :
2. Jika siswa tidak mampu menjawab pertanyaan pertama, maka guru
sebaiknya memberikan pertanyaan dalam bentuk lain supaya siswa dapat”
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan pertama:
3. menekankan serta mengulangi kata-kata penting yang berhubungan
dengan pertanyaan yang diberikan.
4. Memberikan Waktu Untuk Berpikir

4
Setelah pertanyaan diberikan kepada siswa, guru harus memberikan
beberapa menit waktu agar siswa dapat berpikir dan menemukan jawaban
atas pertanyaan yang diajukan guru,

C. Jenis-jenis Pertanyaan
1. Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditunjukkan kepada salah satu
pesertadidik.

2. Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada


seluruhkelas.

3. Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban.

4. Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi.

5. Pertanyaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan


kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain.

6. Pertanyaan memimpin, yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam


pertanyaan itu sendiri.Pada dasarnya pertanyaan yang diajukan oleh pengajar
dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu pertanyaan tingkat tinggi dan
pertanyaan tingkat rendah.

a. Pertanyaan tingkat rendah adalah pertanyaan yang menyangkut fakta,


pengetahuan sederhana dan penerapan pengertian. Beberapa contoh pertanyaan
tingkat rendah :

 “Ada beberapa macam penyakit kaki yang saya jelaskan minggu lalu?”
 “Kapan Alfert Nobel hidup?”.

b. Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang menuntut pemikiran abstrak.


jenis pertanyaan yang tidak akan dapat dijawab bilamana murid sama sekali
belum mengerti bahan pelajaran. Beberapa contoh pertanyaan tingkat tinggi:

 “Mengapa banjir dikatakan sebagai salah satu akibat dari penggundulan


 hutan ?”
 “Mengapa pemerintah melarang penggunaan DDT?”

5
 “Apa faedah dari usaha pengendalian industry kertas?

Seringkali pertanyaan jenis terakhir ini dimulai dengan kata


“terangkan…”,sebagai suatu ajakan untuk berpikir secara teratrur. Menghadapi
pertanyaantingkat tinggi, sebelumnya murid harus telah mencapai taraf berfikir
abstrak.Sudah pasti bahwa pada tingat perguruan tinggi pengajar harus dapat
memaksamuridnya sampai ketaraf berfikir abstrak.

D. Teknik Bertanya
Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat merupakan suatu alat
komunikasi yang ampuh antara guru dan siswa. Adapun teknik bertanya disini
adalah dengan ucapan yang disampaikan yang bermaksud untuk meminta respon
dari siswa dan mengadakan interaksi. Oleh karena itu, penguasaan teknik bertanya
merupakan suatu wahana penunjang terlaksananya cara belajar siswa aktif. Dalam
mengajukan pertanyaan dapat digunakan teknik sebagai berikut :

a. Guru bertanya kepada semua siswa, lalu memberikan giliran kepada seseorang;

b. Siswa memberikan jawaban yang tepat dan dapat mendorong siswa lainnya
untuk memberikan tanggapan dan mengajukan pertanyaan;

c. Setelah beberapa tanggapan dan jawaban siswa, guru mengemukakan


pertanyaan lagi dan akhirnya siswa bersama guru membuat kesimpulan
jawaban .

Selain itu, dapat pula digunakan teknik sebagai berikut:

1. Semua siswa dalam kelas secara serentak member tanggapan terhadap


pertanyaan
2. Pertanyaan diajukan kepada seluruh kelas, kemudian beberapa siswa
diminta untuk menjawab
3. Masing-masing siswa ditanya secara langsung
4. Dengan cara berkompetisi sehat, misalnya antara siswa wanita dengan
laki-laki atau antra kelompok pertama dengan kelompok kedua, dan
seterusnya.

6
Beberapa petunjuk teknis yaitu:

 Tunjukkan keantusiasan dan kehangatan


 Berikan waktu secukupnya kepada siswa untu berpikir
 Atur lalu lintas bertanya jawab
 Hindari pertanyaan ganda
 Berikan pertanyaan berjenjang
 Gunakan pertanyaan-pertanyaan melacak

Beberapa hal yang perlu dihindari dalam mengajukan pertanyaan:

a. Mengulangi pertanyaan sendiri.

Pertanyaan yang diajukan berulang akan mengurangi perhatian siswa dan kurang
memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir maksimal, karena siswa akan
berharap pertanyaan akan diulang kembali.

b. Mengulangi jawaban siswa

Mengulangi jawaban siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru kadang-


kadang dapat menjadi penguatan, namun dapat juga menjadi kendala dalam
efisiensi waktu serta dapat mengurangi perhatian siswa lainnya dalam menyimak
jawaban teman.

c. Menjawab pertanyaan sendiri

Kebiasaan seorang guru menjawab pertanyaan sendiri kurang memberi


kesempatan pada siswa untuk berpikir dan kesempatan mengajukan pendapat.

d. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak.

Pertanyaan yang memancing jawaban serentak dari siswa menyebabkan guru


tidak mengetahui mana siswa yang menjawab benar atau salah.

e. Pertanyaan ganda

7
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan sekaligus dapat mematahkan semangat
siswa dan mengurangi partisipasi siswa. Hendaknya pertanyaan-pertanyaan
diajukan secara terpisah.

f. Menentukan siswa sebelum pertanyaan diajukan.

Siswa yang ditunjuk untuk menjawab suatu pertanyaan seyogianya ditunjuk


setelah pertanyaan diajukan, hal ini untuk menghindari siswa lain tidak
memikirkan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan guru, karena mereka
mengganggap bukan gilirannya.

E. Kelebihan dan Kelemahan Keterampilan Bertanya


Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang dimiliki seorang guru
untuk mendapatkan jawaban atau umpan balik dari pertanyaan yang di berikan.
Keterampilan bertanya harus dilakukan bervariasi supaya siswa tidak merasa
bosan. Keterampilan bertanya memiliki tujuan yang sangat penting bagi siswa.
Selain memiliki tujuan, keterampilan bertanya juga memiliki komponen-
komponen tersendiri serta jenis-jenis pertanyaan yang bervariasi yang dapat
diterapkan seorang guru kepada siswanya.

Seorang guru harus memiliki keterampilan bertanya karena bertanya


merupakan kegiatan yang efektif dalam pembelajaran untuk mendorong daya
berpikir siswa. Saat melakukan kegiatan bertanya seorang guru juga dapat
memotivasi dan membuat siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran. Adapun
Kelebihan dan Kelemahan Keterampilan Bertanya
Kelebihan dalam proses keterampilan bertanya, meliputi:

a. Seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa
b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun sedang
ribut atau yang mengantuk kembali tegar dan akan hilang.
c. Sikap siswa terhadap beberapa aspek yan sedang dipelajari.
d. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.
e. Mengembangkan keberanian dan ketempilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.

8
Kelemahan dalam proses keterampilan bertanya, meliputi:

a. Waktu sering banyak terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab.
b. Siswa merasa takut menjawab dan berpendapat, apalagi jika guru kurang
mendorong siswa untuk berani menjawab dan suasana dalam keadaan yang
tegang.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang dimiliki seorang guru
untuk mendapatkan jawaban atau umpan balik dari pertanyaan yang di berikan.
Keterampilan bertanya harus dilakukan bervariasi supaya siswa tidak merasa
bosan. Keterampilan bertanya memiliki tujuan yang sangat penting bagi siswa.
Selain memiliki tujuan, keterampilan bertanya juga memiliki komponen-
komponen tersendiri serta jenis-jenis pertanyaan yang bervariasi yang dapat
diterapkan seorang guru kepada siswanya.

Seorang guru harus memiliki keterampilan bertanya karena bertanya


merupakan kegiatan yang efektif dalam pembelajaran untuk mendorong daya
berpikir siswa. Saat melakukan kegiatan bertanya seorang guru juga dapat
memotivasi dan membuat siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran.

B. SARAN
Dari pembahasan yang telah dijelaskan, penulis menyarankan kepada
pembaca yang berprofesi sebagai guru dan calon guru agar dapat menguasai
keterampilan  bertanya ini karena keterampilan ini merupakan satu komponen
penting didalam memotivasi minat belajar pendidik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Syaripuddin. (2019). SUKSES MENGAJAR DI ABAD 21: (Keterampilan Dasar


Mengajar Dan Pendekatan Pembelajaran K13). Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesia.

Dr.Fatma sukmawati, M. (2021). Micro Teaching Teori dan Praktik. Jawa


Tengah: Tahta Media Group.

Rooijakkers,Ad. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT.Grasindo

Wartono. 2003. Keterampilan Dasar Mengajar. Malang: Universitas Kanjuruhan


Malang.

Majid, A. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Rosdakarya

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional Menciptakan pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

11

Anda mungkin juga menyukai