KETERAMPILAN BERTANYA
DOSEN PENGAMPU :
PROF.DR. HJ. ASLAMIAH, M.PD.,PH.D
ZAIN AHMAD FAUZI, M.PD
DISUSUN OLEH :
SUSILARADIA
1810125220081
6D PGSD
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-
Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Keterampilan Dasar Mengajar.Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari Dosen pembimbing, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Menjelaskan Keterampilan Bertanya, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai
sumber informasi, referensi, dan buku yang bersangkutan dengan materi
pembahasan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
bermanfaat bagi pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu kepada dosen pembimbing kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Banjarmasin, 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Keterampilan Bertanya..............................................................................3
B. Tujuan Keterampilan Bertanya....................................................................................4
C. Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya........................................................................6
D. Jenis-Jenis Keterampilan Bertanya..............................................................................6
E. Macam-macam keterampilan Bertanya......................................................................8
F. Hal-hal yang perlu dihindari dalam bertanya.............................................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru
akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.
Menurut Georgo Brown dalam syarifudin( 2019: 13) mengatakan bahwa
keterampilan bertanya itu setua(seusia) dengan pengajaran.Analog dengan
pertanyaan ini,sebagaimana ungkapan yang sudah cukup tua yaitu “ Malu
bertanya, sesat dijalan”. Kberanian bertanya akan mengantarkan siswa ( atau
siapapun) ke jalan yang benar,menghindari dirinya dari hal-hal yang
menyesatkan. Keberanian bertanya tidak akan lahir begitu saja tetapi perlu
dibina,dilatih oleh seorang guru ataupun orang tua untuk menciptakan iklim
intraksi tanya-jawab secara menyenangkan dalam keluarga,sekolah,yang
tentunya sangat membantu individu ( anak ) untuk berani bertanya.
Pentingnya bertanya (Gulo, 2004: 102) dalam kegiatan belajar mengajar
dapat kita pahami dengan memperhatikan perannya yakni, melengkapi dan
mengubah kemampuan berceramah, meningkatkan kadar CBSA, sikap inkuiri
bertitik tolak pada bertanya, dan mengubah persepsi yang keliru terhadap
bertanya. Dalam peranan yang demikian itu, kegiatan bertanya berfungsi
untuk mengembangkan minat dan keingintahuan, memusatkan perhatian pada
pokok masalah, mendiagnosis kesulitan belajar, meningkatkan kadar CBSA,
kemampuan memahami informasi dan mengemukakan pendapat, mengukur
hasil belajar, dan mengembangkan SCL (Student Center Learning).
Maka dapat disimpulakan keterampilan bertanya adalah kecakapan dan
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam meminta penjelasan baik berupa
pengetahuan, informasi yang ingin diketahuinya dari orang lain. Jika dikaitkan
dengan proses KBM maka keterampilan bertanya adalah kemampuan yang
harus dimiliki guru dalam mengolah kelas dengan meminta siswa untuk
merespon pertanyaan, agar muncullah timbal balik sehingga kemampuan
berpikir siswa meningkat.
4
masalah lebih lanjut dan pertanyaan yang diajukan siswa dapat menjadi
ukuran penilaian guru untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa.
Keterampilan dalam bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dari orang lain.
Tujuan Keterampilan Bertanya antara lain:
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu.
b. Memuasatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan.
c. Mendiagnosis kesulitan belajar.
d. Mengembangkan Active Learning.
e. Memberi kesempatan siswa mengasimilasi informasi.
f. Mendorong siswa mengemukakan pendapat
g. Menguji dan mengukur hasil belajar.
5
E. Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya
6
5. Kemukakan pertanyaan dengan nada yang enak dan raut muka yang
manis.
7
“Mengapa pemerintah melarang penggunaan DDT?”
“Apa faedah dari usaha pengendalian industry kertas?
Pertanyaan guru pada siswa seringkali tidak terjawab, karena siswa kurang
paham dengan pertanyaan tersebut. Dalam hal ini, pemahaman guru terhadap
komponen keterampilan bertanya merupakan faktor penting yang harus
dimiliki. Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa kemampuan dasar
yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan.
Keterampilan bertanya dasar merupakan pertanyaan pertama atau sebagai
pertanyaan pembuka. Pertanyaan dasar merupakan pertanyaan, suruhan atau
pernyataan awal yang menjadi pembuka, untuk meminta penjelasan atau
keterangan (respon) dari pihak yang ditanya (Dadang S, 2012: 276).Menurut
Anitah (2008: 7.7) seorang guru harus menguasai dua keterampilan bertanya
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
8
mengarahkan siswa untuk tetap fokus pada pokok bahasan yang
sedang dibicarakan.
c. Pemusatan
Pertanyaan terbagi menjadi dua yakni pertanyaan luas dan pertanyaan
sempit. Pertanyaan luas membutuhkan jawaban yang umum sedangkan
pertanyaan sempit membutuhkan jawaban yang khusus. Oleh karena
itu, pertanyaan luas maupun sempit hendaknya selalu diikuti dengan
pemusatan.
d. Pemindahan giliran
Sebuah pertanyaan belum tentu dapat dijawab oleh seorang siswa
secara tuntas. Sehingga guru perlu memberikan kesempatan kepada
siswa lain dengan cara pemindahan giliran. Cara seperti ini dapat
mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan
temannya serta meningkatkan interaksi antarsiswa.
e. Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan guru. Sama halnya dengan pemindahan
giliran, tujuan penyebaran pertanyaan untuk meningkatkan perhatian
dan partisipasi siswa.
f. Pemberian waktu berpikir
Pemberian pertanyaan sebaiknya dilakukan secara acak oleh guru.
diharapkan agar setiap siswa mendapat giliran untuk menjawab
pertanyaan. Pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda
disebarkan untuk dijawab oleh siswa yang berbeda pula.
g. Pemberian waktu berpikir
Setelah memberikan pertanyaan, guru perlu memberikan waktu
beberapa detik bagi siswa untuk berpikir. Teknik memberikan waktu
berpikir ini sangat perlu agar siswa mendapat kesempatan untuk
menemukan dan menyusun jawaban.
h. Pemberian tuntunan
Pertanyaan dari guru kadang-kadang tidak dapat dijawab oleh siswa,
atau jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga guru
9
harus memberikan tuntunan yang memungkinkan siswa secara
bertahap menjawab pertanyaan sesuai yang diharapkan. Tuntunan
dapat diberikan dengan berbagai cara antara lain: memparafrase,
mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana, dan mengulangi
informasi/penjelasan sebelumnya. Pemberian tuntunan dapat dilakukan
dengan cara:
a) Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan.
b) Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.
c) Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya yang
berhubungan dengan pertanyaan.
10
c. Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan jawaban yang
diberikan oleh siswa dianggap benar tetapi masih dapat dilengkapi
lagi, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak yang dapat
membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang diberikan.
Teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru, antara lain
sebagai berikut:
1) Meminta klarifikasi
Jika ada salah satu siswa menjawab pertanyaan guru dengan
kalimat yang kurang tepat, maka guru memberikan pertanyaan
pelacak yang meminta siswa untuk menjelaskan atau
mengungkapkannya dengan kata-kata atau redaksi lain sehingga
jawaban siswa menjadi lebih baik atau menyuruh siswa untuk
mengulang jawabannya dengan kata atau kalimat yang lebih lugas.
Contoh pertanyaan: “Dapatkah kamu menjelaskan sekali lagi apa
yang kamu maksud?”
2) Meminta siswa memberikan alasan
Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti yang
penunjang kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam
menjawab pertanyaan. Contoh pertanyaan: “Mengapa kamu
mengatakan demikian?”
3) Meminta kesepakatan pandangan siswa
Guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswa lainnya untuk
menyatakan persetujuan atau penolakan serta memberikan alasan
terhadap suatu pandangan yang diungkapkan oleh temannya,
dengan maksud agar diperoleh pandangan yang benar dan dapat
diterima oleh semua pihak. Contoh pertanyaan: “Siapa yang setuju
dengan jawaban itu? Mengapa?”
4) Meminta ketepatan jawaban
Jika jawaban siswa belum tepat, guru dapat meminta siswa untuk
meninjau kembali jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepat
11
atau guru dapat menggunakan metode pemberian pertanyaan
dengan sistem bergilir.
5) Meminta jawaban yang lebih relevan
Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai
kembali jawabannya atau mengemukakan kembali jawabannya
menjadi lebih relevan .
6) Meminta contoh
Jika ada jawaban dari siswa yang kurang jelas maka guru dapat
meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh yang
konkret. Contoh: “Dapatkah kamu memberi satu atau beberapa
contoh dari jawabanmu?”
7) Meminta jawaban yang lebih kompleks
Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa menjadi lebih
kompleks dan mampu menemukan ide-ide penting lainnya.
Contoh: Dapatkah kamu memberikan penjelasan yang lebih luas
lagi dari ide yang dikatakan tadi?
d. Peningkatan terjadinya interaksi
Meningkatkan interaksi merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan keterlibatan mental intelektual siswa secara maksimal.
Dalam kaitan dengan keterampilan bertanya lanjut, peningkatan
terjadinya interaksi ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:
1) Menghindari atau mengurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh
seorang siswa
2) Mendorong siswa untuk bertanya sehingga guru bukan satu-
satunya orang yang bertanya dalam kelas.
3) Jika siswa mengajukan pertanyaan, berikan kesempatan kepada
siswa lainuntuk menjawab pertanyaan sehingga terjadi interaksi
antar siswa.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam keterampilan
bertanya terdiri atas dua bagian yakni keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut. Penguasaan keterampilan bertanya lanjut
dibentuk berdasarkan penguasaan keterampilan bertanya dasar. Ini berarti
dalam menerapkan keterampilan bertanya lanjut, guru juga menerapkan
keterampilan bertanya dasar.
12
Dalam pertanyaan merupakan salah satu keterampilan yang harus
dikuasai, di dalam, dan dikembangkan oleh guru dengan baik.
pertanyaan-pertanyaan lisan yang baik memerlukan pemikiran yang
cermat dan pemilihan kata yang tepat. Keahlian ini akan menyebabkan
pertanyaan-pertanyaan yang guru ajukan untuk siswa berpikir kritis dan
mampu memberikan umpan balik tentang pemahaman siswa pada materi
yang sedang dibahas. kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa,
siswa dan guru, dan antara siswa dengan siswa menunjukkan adanya
interaksi di kelas yang dinamis dan multi arah.
Keterampilan bertanya dasar dan lanjut bertujuan untuk:
1. Membangkitkan motivasi dan menimbulkan partisipasi aktif siswa
dalam belajar
2. Menyimpulkan atau mengulas pelajaran,
3. Memberikan informasi evaluasi pembelajaran,
4. Menguji persiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran,
memberikan umpan balik tentang peningkatan pengetahuan siswa,
5. Meninjau tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran, dan
6. Membangkitkan gairah pemikiran logis dan kritis siswa.
13
2. Sebaiknya guru tidak mengulangi pertanyaannya sendiri sebelum peserta
didik berpikir maksimal karena dapat mengakibatkan peserta didik tidak
konsentrasi.
3. Hindari pertanyaan yang memancing jawaban serentak.
Hal ini mengakibatkan guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa
yang benar dan kemungkinan akan terjadi interaksi selanjutnya.
4. Mengulangi jawaban peserta didik akan menyebabkan waktu terbuang.
Peserta didik tidak mendengar jawaban dari temannya yang lain karena
guru akan mengulanginya.
5. Janganlah menjawab pertanyaan sendiri sebelum peserta didik
mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabannya,
sehingga peserta didik beranggapan tidak perlu memikirkan jawabannya
karena guru akan memikirkan jawabannya.
6. Guru sebaiknya jangan mengajukan pertanyaan ganda.
Misalnya: Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke
Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi
bangsa Indonesia Hal ini akan mematahkan semangat peserta didik yang
hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua pertanyaan tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya malakah ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi guru
untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan bertanya siswa
terutama pada anak usia SD.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17