Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KETERAMPILAN BERTANYA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

DOSEN PENGAMPU :
PROF.DR. HJ. ASLAMIAH, M.PD.,PH.D
ZAIN AHMAD FAUZI, M.PD

DISUSUN OLEH :
SUSILARADIA
1810125220081
6D PGSD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-
Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Keterampilan Dasar Mengajar.Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari Dosen pembimbing, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Menjelaskan Keterampilan Bertanya, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai
sumber informasi, referensi, dan buku yang bersangkutan dengan materi
pembahasan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
bermanfaat bagi pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu kepada dosen pembimbing kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Banjarmasin, 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Keterampilan Bertanya..............................................................................3
B. Tujuan Keterampilan Bertanya....................................................................................4
C. Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya........................................................................6
D. Jenis-Jenis Keterampilan Bertanya..............................................................................6
E. Macam-macam keterampilan Bertanya......................................................................8
F. Hal-hal yang perlu dihindari dalam bertanya.............................................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam


kompetensi,keterampilan, dan sikap semua ini dilakukan setiap orang sejak
lahir sampai akhir hayat. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu usaha
sadar untuk mengelola proses belajar mengajar.
Dalam sekolah dasar mempunyi tingkatan-tingkatan berbeda yang bis kita
sebut dengan tindakan kelas.Sedangkan tindakan kegiatan yang terjadi di
dalam kelas disebut pembelajaran. Di dalam kelas inilah peran guru sangat
penting.Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan
,motivasi, dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar dan kelengkapan
fasilitias atau lingkungan belajar,juga akan tergantung pada kemampuan guru
dalam mengembangkan berbagai keterampilan.Keterampilan-keterampilan
itulah yang harus dikuasi oleh seorang guru untuk terutama untuk guru
sekolah dasar dalam menghadapi perilaku siswa yang benar-benar unik
Salah satu keterampilan yang harus dikuasi oleh guru adalah keterampilan
bertanya keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap
tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas
pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta
didik. Pada umumnya guru tidak berhasil menggunakan teknik bertanya yang
efektif.Oleh karena itu penulis menyusun makalah mengenai keterampilan
bertanya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah keterampilan bertanya itu?


2. Apa Tujuan keterampilan bertanya?
3. Bagaimana prinsip keterampilan bertanya ?
4. Apa jenis-jenis keterampilan bertanya ?
5. Apa macam-macam keterampilan bertanya ?
6. Apa hal-hal yang harus dihindari dalam bertanya ?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian keterampilan bertanya.


2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan bertanya.
3. Untuk mengetahui prinsip keterampilan bertanya
4. Untuk mengetahui jenis-jenis keterampilan bertanya.
5. Untuk mengetahui macam-macam keterampilan bertanya
6. Untuk mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam bertanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Bertanya

Mengajar adalah komunikasiatau lebih identik pada interaksi,maka


mengajar perlu adanya pertanyaan dan jawaban.Sebagai komuniator guru
perlu memiliki keterampilan bertanya.Pertanyaan yang diberikan guru
diharapkan mendapatkan respon dari siswa.Respon siswa dapat berbentuk
pemahaman dan pengetahuan,pertimbangan atau keputusan. Disinilah esensi
keterampilan bertanya, bhawa guru memberikan pertanyaan sementara siswa
berusaha memberikan atau menjawab,sehingga timbul interaksi pengajaran
antara guru dan siswa.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bertanya adalah
ungkapan verbal yang dilakukan guru atau seseorang untuk mendapatkan
jawaban.Sedangkan Menurut Brown yang dikutip oleh Kosim (2019: 179 )
menjelaskan keterampilan bertanya adalah segala pertanyaan guru baik
berbentuk kalimat tanya atau perintah yang membutuhkan respon siswa ( baik
pengetahuan atau pertimbangan ) dengan kata lain keterampilan bertanya
membutuhkan kelihaian dan penyesuaian guru dalam memberikan pertanyaan,
sebab pertanyaan dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan informadi materi
ajar meliankan juga info lainnya yang sebenarnya guru memiliki maksud lain
dari pertanyaan tersebut, sehingga butuh fleksibilias guru, dan ini perlu latihan
dan pembiasaan.
Hasibuan, dkk. (1986: 62) mengungkapkan bahwa bertanya merupakan
ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenali. Respon
yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang
merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berpikir.
Menurut Saidiman dalam Uno (2006 : 24) mengungkapkan bahwa “
hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya guru tidak berhasil
menggunakan teknik bertanya yang efektif”. Keterampilan bertanya sangat
perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut

3
untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru
akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.
Menurut Georgo Brown dalam syarifudin( 2019: 13) mengatakan bahwa
keterampilan bertanya itu setua(seusia) dengan pengajaran.Analog dengan
pertanyaan ini,sebagaimana ungkapan yang sudah cukup tua yaitu “ Malu
bertanya, sesat dijalan”. Kberanian bertanya akan mengantarkan siswa ( atau
siapapun) ke jalan yang benar,menghindari dirinya dari hal-hal yang
menyesatkan. Keberanian bertanya tidak akan lahir begitu saja tetapi perlu
dibina,dilatih oleh seorang guru ataupun orang tua untuk menciptakan iklim
intraksi tanya-jawab secara menyenangkan dalam keluarga,sekolah,yang
tentunya sangat membantu individu ( anak ) untuk berani bertanya.
Pentingnya bertanya (Gulo, 2004: 102) dalam kegiatan belajar mengajar
dapat kita pahami dengan memperhatikan perannya yakni, melengkapi dan
mengubah kemampuan berceramah, meningkatkan kadar CBSA, sikap inkuiri
bertitik tolak pada bertanya, dan mengubah persepsi yang keliru terhadap
bertanya. Dalam peranan yang demikian itu, kegiatan bertanya berfungsi
untuk mengembangkan minat dan keingintahuan, memusatkan perhatian pada
pokok masalah, mendiagnosis kesulitan belajar, meningkatkan kadar CBSA,
kemampuan memahami informasi dan mengemukakan pendapat, mengukur
hasil belajar, dan mengembangkan SCL (Student Center Learning).
Maka dapat disimpulakan keterampilan bertanya adalah kecakapan dan
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam meminta penjelasan baik berupa
pengetahuan, informasi yang ingin diketahuinya dari orang lain. Jika dikaitkan
dengan proses KBM maka keterampilan bertanya adalah kemampuan yang
harus dimiliki guru dalam mengolah kelas dengan meminta siswa untuk
merespon pertanyaan, agar muncullah timbal balik sehingga kemampuan
berpikir siswa meningkat.

D. Tujuan Keterampilan Bertanya

Dari penjelasan tentang keterampilan dan bertanya dapat diketahui


pentingnya keterampilan bertanya siswa dalam pembelajaran. Karena
keterampilan bertanya berguna untuk mendorong siswa mempelajari suatu

4
masalah lebih lanjut dan pertanyaan yang diajukan siswa dapat menjadi
ukuran penilaian guru untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa.
Keterampilan dalam bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dari orang lain.
Tujuan Keterampilan Bertanya antara lain:
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu.
b. Memuasatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan.
c. Mendiagnosis kesulitan belajar.
d. Mengembangkan Active Learning.
e. Memberi kesempatan siswa mengasimilasi informasi.
f. Mendorong siswa mengemukakan pendapat
g. Menguji dan mengukur hasil belajar.

Menurut Mufarokah (2009:154) keterampilan bertanya bertujuan untuk:


a) Merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa,
b) Memotivasi siswa agar terlibat dalam interaksi,
c) Melatih siswa berpikir devergen,
d) Melatih kemampuan mengutarakan pendapat,
e) Mencapai tujuan belajar.
Menurut Syaiful  Bahri  Dzamarah (2000:107) tujuan keterampilan
bertanya antara lain:
1. Untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa terhadap topik
2. Memfokuskan perhatian pada suatu konsep masalah tertentu
3. Mengembangkan belajar secara aktif
4. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
5. Mengembangkan kemampuan berfikir siswa
Tujuan pertanyaan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
ialah agar siswa belajar, yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan
kemampuan berpikir. Pertanyaan dalam proses pembelajaran bisa berupa
kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respons siswa sehingga siswa
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir.
.

5
E. Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya

Adapun prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam memberikan


keterampilan bertanya meliputi:
Keterampilan bertanya hendaknya digunakan dengan prinsip-prinsip berikut :

1. Guru dalam menyampaikan pertanyaan sebaiknya harus jelas dan


singkat agar mudah dipahami dan direspon dengan baik oleh peserta
didik
2. Pemberian acuan pertanyaan juga penting agar pikiran peserta didik
lebih terarah
3. Guru harus pandai-pandai dalam memberikan giliran kepada peserta
didik dalam menjawab
4. Bersikap adil tanpa pilih-pilih dalam memberikan pertanyaan kepada
peserta didik
5. Guru harus memberikan waktu dan kesempatan kepada peserta didik
untuk berfikir dalam mengolah jawaban
6. Guru sebaiknya menunjukkan antusias yang tinggi dalam
mendengarkan jawaban peserta didik. Kita perlu menunjukkan kepada
seluruh peserta didik bahwa kita menguasai persoalan yang dibahas dan
pertanyaan yang kita ajukan memang sangat menarik,bukan asal-asalan
bertanya saja. Hal ini dapat dibuktikan melalui sikap,baik pada waktu
mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban,Guru
sebaiknya menatap mata dan tersenyum pada peserta didik saat mereka
menjawab. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa guru sangat
menghargai jawaban peserta didik.
7. Guru harus memperhatikan urutan pertanyaan. Sebainya pertanyaan
dimulai dari pertanyaan yang mudah kepertanyaan yang sulit.
Syarat-syarat pertanyaan yang baik

1. Dikalimatkan dengan kalimat yang mudah ditangkap oleh siswa


2. Diajukan secara klasikal terlebih dahulu, kemudian secara individual
3. Urutan menjawab janganlah tetap atau alpabetis
4. Berikan giliran yang merata

6
5. Kemukakan pertanyaan dengan nada yang enak dan raut muka yang
manis.

F. Jenis-Jenis Keterampilan Bertanya

Jenis-jenis pertanyaan antara lain:


1. Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditunjukkan kepada salah satu
peserta didik.
2. Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada
seluruh kelas.
3. Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban.
4. Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi.
5. Pertanyaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan
kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain.
6. Pertanyaan memimpin, yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul
dalam pertanyaan itu sendiri.

Pada dasarnya pertanyaan yang diajukan oleh pengajar dapat


digolongkan dalam dua jenis yaitu pertanyaan tingkat tinggi dan pertanyaan
tingkat rendah.
a. Pertanyaan tingkat rendah
Pertanyaan tingkat rendah adalah pertanyaan yang menyangkut fakta,
pengetahuan sederhana dan penerapan pengertian. Beberapa contoh
pertanyaan tingkat rendah:
 “Ada beberapa macam penyakit kaki yang saya jelaskan minggu lalu?”
 “Kapan Alfert Nobel hidup?”.
b. Pertanyaan tingkat tinggi
Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang menuntut pemikiran
abstrak. jenis pertanyaan yang tidak akan dapat dijawab bilamana murid
sama sekali belum mengerti bahan pelajaran. Beberapa contoh pertanyaan
tingkat tinggi:
 “Mengapa banjir dikatakan sebagai salah satu akibat dari
penggundulan hutan ?”.

7
 “Mengapa pemerintah melarang penggunaan DDT?”
 “Apa faedah dari usaha pengendalian industry kertas?

Seringkali pertanyaan jenis terakhir ini dimulai dengan kata


“terangkan…”, sebagai suatu ajakan untuk berpikir secara teratrur.
Menghadapi pertanyaan tingkat tinggi, sebelumnya murid harus telah
mencapai taraf berfikir abstrak. Sudah pasti bahwa pada tingat perguruan
tinggi pengajar harus dapat memaksa muridnya sampai ketaraf berfikir
abstrak.

G. Macam-macam keterampilan Bertanya

Pertanyaan guru pada siswa seringkali tidak terjawab, karena siswa kurang
paham dengan pertanyaan tersebut. Dalam hal ini, pemahaman guru terhadap
komponen keterampilan bertanya merupakan faktor penting yang harus
dimiliki. Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa kemampuan dasar
yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan.
Keterampilan bertanya dasar merupakan pertanyaan pertama atau sebagai
pertanyaan pembuka. Pertanyaan dasar merupakan pertanyaan, suruhan atau
pernyataan awal yang menjadi pembuka, untuk meminta penjelasan atau
keterangan (respon) dari pihak yang ditanya (Dadang S, 2012: 276).Menurut
Anitah (2008: 7.7) seorang guru harus menguasai dua keterampilan bertanya
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Keterampilan bertanya dasar


Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen
sebagai berikut.
a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya singkat dan jelas sehingga
mudah dipahami oleh siswa. Pertanyaan dapat dibuat dengan
menggunakan struktur kalimat yang sederhana serta kata-kata yang
sudah dikenal oleh siswa.
b. Pemberian acuan
Pemberian acuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang
relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa. Dengan guru
memberikan acuan memungkinkan siswa memakai serta mengolah
informasi untuk menemukan jawaban dari pertanyaan dan guru tetap

8
mengarahkan siswa untuk tetap fokus pada pokok bahasan yang
sedang dibicarakan.
c. Pemusatan
Pertanyaan terbagi menjadi dua yakni pertanyaan luas dan pertanyaan
sempit. Pertanyaan luas membutuhkan jawaban yang umum sedangkan
pertanyaan sempit membutuhkan jawaban yang khusus. Oleh karena
itu, pertanyaan luas maupun sempit hendaknya selalu diikuti dengan
pemusatan.
d. Pemindahan giliran
Sebuah pertanyaan belum tentu dapat dijawab oleh seorang siswa
secara tuntas. Sehingga guru perlu memberikan kesempatan kepada
siswa lain dengan cara pemindahan giliran. Cara seperti ini dapat
mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan
temannya serta meningkatkan interaksi antarsiswa.
e. Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan guru. Sama halnya dengan pemindahan
giliran, tujuan penyebaran pertanyaan untuk meningkatkan perhatian
dan partisipasi siswa.
f. Pemberian waktu berpikir
Pemberian pertanyaan sebaiknya dilakukan secara acak oleh guru.
diharapkan agar setiap siswa mendapat giliran untuk menjawab
pertanyaan. Pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda
disebarkan untuk dijawab oleh siswa yang berbeda pula.
g. Pemberian waktu berpikir
Setelah memberikan pertanyaan, guru perlu memberikan waktu
beberapa detik bagi siswa untuk berpikir. Teknik memberikan waktu
berpikir ini sangat perlu agar siswa mendapat kesempatan untuk
menemukan dan menyusun jawaban.
h. Pemberian tuntunan
Pertanyaan dari guru kadang-kadang tidak dapat dijawab oleh siswa,
atau jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga guru

9
harus memberikan tuntunan yang memungkinkan siswa secara
bertahap menjawab pertanyaan sesuai yang diharapkan. Tuntunan
dapat diberikan dengan berbagai cara antara lain: memparafrase,
mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana, dan mengulangi
informasi/penjelasan sebelumnya. Pemberian tuntunan dapat dilakukan
dengan cara:
a) Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan.
b) Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.
c) Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya yang
berhubungan dengan pertanyaan.

2. Keterampilan bertanya lanjut


Keterampilan bertanya lanjut sebagai kelanjutan dari bertanya dasar,
lebih mengutamakan pada usaha mengembangkan kemampuan berpikir,
memperbesar partisipasi dan mendorong lawan bicara (siswa) agar lebih
aktif dan kritis mengembangkan kemampuan berpikirnya (Dadang S,
2012: 290).
Penguasaan keterampilan bertanya lanjut dibentuk berdasarkan
penguasaan keterampilan bertanya dasar. Komponen-komponen
keterampilan bertanya lanjut terdiri atas:
a. Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
Pertanyaan dari guru mengundang siswa untuk berpikir. Kualitas
proses mental yang terjadi dalam diri siswa ketika memikirkan
jawaban pertanyaan guru tergantung dari kualitas pertanyaan guru.
Jika guru mengajukan pertanyaan bersifat ingatan, maka proses mental
yang terjadi dalam diri siswa rendah.
b. Pengaturan urutan pertanyaan
Agar kemampuan berpikir siswa dapat berkembang secara baik dan
wajar, guru hendaknya mengatur urutan pertanyaan yang diajukan.
Pertanyan pada tingkat tertentu hendaknya dimantapkan, kemudian
beralih ke pertanyaan yang lebih tinggi.

10
c. Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan jawaban yang
diberikan oleh siswa dianggap benar tetapi masih dapat dilengkapi
lagi, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak yang dapat
membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang diberikan.
Teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru, antara lain
sebagai berikut:
1) Meminta klarifikasi
Jika ada salah satu siswa menjawab pertanyaan guru dengan
kalimat yang kurang tepat, maka guru memberikan pertanyaan
pelacak yang meminta siswa untuk menjelaskan atau
mengungkapkannya dengan kata-kata atau redaksi lain sehingga
jawaban siswa menjadi lebih baik atau menyuruh siswa untuk
mengulang jawabannya dengan kata atau kalimat yang lebih lugas.
Contoh pertanyaan: “Dapatkah kamu menjelaskan sekali lagi apa
yang kamu maksud?”
2) Meminta siswa memberikan alasan
Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti yang
penunjang kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam
menjawab pertanyaan. Contoh pertanyaan: “Mengapa kamu
mengatakan demikian?”
3) Meminta kesepakatan pandangan siswa
Guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswa lainnya untuk
menyatakan persetujuan atau penolakan serta memberikan alasan
terhadap suatu pandangan yang diungkapkan oleh temannya,
dengan maksud agar diperoleh pandangan yang benar dan dapat
diterima oleh semua pihak. Contoh pertanyaan: “Siapa yang setuju
dengan jawaban itu? Mengapa?”
4) Meminta ketepatan jawaban
Jika jawaban siswa belum tepat, guru dapat meminta siswa untuk
meninjau kembali jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepat

11
atau guru dapat menggunakan metode pemberian pertanyaan
dengan sistem bergilir.
5) Meminta jawaban yang lebih relevan
Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai
kembali jawabannya atau mengemukakan kembali jawabannya
menjadi lebih relevan .
6) Meminta contoh
Jika ada jawaban dari siswa yang kurang jelas maka guru dapat
meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh yang
konkret. Contoh: “Dapatkah kamu memberi satu atau beberapa
contoh dari jawabanmu?”
7) Meminta jawaban yang lebih kompleks
Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa menjadi lebih
kompleks dan mampu menemukan ide-ide penting lainnya.
Contoh: Dapatkah kamu memberikan penjelasan yang lebih luas
lagi dari ide yang dikatakan tadi?
d. Peningkatan terjadinya interaksi
Meningkatkan interaksi merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan keterlibatan mental intelektual siswa secara maksimal.
Dalam kaitan dengan keterampilan bertanya lanjut, peningkatan
terjadinya interaksi ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:
1) Menghindari atau mengurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh
seorang siswa
2) Mendorong siswa untuk bertanya sehingga guru bukan satu-
satunya orang yang bertanya dalam kelas.
3) Jika siswa mengajukan pertanyaan, berikan kesempatan kepada
siswa lainuntuk menjawab pertanyaan sehingga terjadi interaksi
antar siswa.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam keterampilan
bertanya terdiri atas dua bagian yakni keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut. Penguasaan keterampilan bertanya lanjut
dibentuk berdasarkan penguasaan keterampilan bertanya dasar. Ini berarti
dalam menerapkan keterampilan bertanya lanjut, guru juga menerapkan
keterampilan bertanya dasar.

12
Dalam pertanyaan merupakan salah satu keterampilan yang harus
dikuasai, di dalam, dan dikembangkan oleh guru dengan baik.
pertanyaan-pertanyaan lisan yang baik memerlukan pemikiran yang
cermat dan pemilihan kata yang tepat. Keahlian ini akan menyebabkan
pertanyaan-pertanyaan yang guru ajukan untuk siswa berpikir kritis dan
mampu memberikan umpan balik tentang pemahaman siswa pada materi
yang sedang dibahas. kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa,
siswa dan guru, dan antara siswa dengan siswa menunjukkan adanya
interaksi di kelas yang dinamis dan multi arah.
Keterampilan bertanya dasar dan lanjut bertujuan untuk:
1. Membangkitkan motivasi dan menimbulkan partisipasi aktif siswa
dalam belajar
2. Menyimpulkan atau mengulas pelajaran,
3. Memberikan informasi evaluasi pembelajaran,
4. Menguji persiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran,
memberikan umpan balik tentang peningkatan pengetahuan siswa,
5. Meninjau tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran, dan
6. Membangkitkan gairah pemikiran logis dan kritis siswa.

H. Hal-hal yang perlu dihindari dalam bertanya

Keterampilan bertanya melatih dan membantu peserta didik dalam


memperoleh pemahaman. Namun, tentunya pertanyaan-pertanyaan yang
dipilih harus sesuai dengan tujuan, kemampuan serta kaidah bertanya yang
baik. Pertanyaan yang diajukan sangat berpotensi membuat peserta didik
mudah menemukan konsep dan menjadikan peserta didik aktif dalam
pembelajaran. Jangan sampai pertanyaan yang diajukan malah membuat
peserta didik karena pertanyaan tidak jelas. Oleh karena itu, ada beberapa hal
yang perlu dihindari guru dalam proses belajar dan mengajar. Dalam Jurnal
Supartinah memuat beberapa hal yang perlu dihindari oleh guru dalam
mengajukan pertanyaan (Tim, 2015: 148-149) adalah sebagai berikut.

1. Guru jangan menunjuk seorang siswa atau menentukan siswa tertentu


untuk menjawabnya. Hal ini akan mengakibatkan pesertadidik yang tidak
ditunjuk tidak memikirkan jawabanya karena merasa bukan menjadi
kewajibannya untuk ,menjawab.

13
2. Sebaiknya guru tidak mengulangi pertanyaannya sendiri sebelum peserta
didik berpikir maksimal karena dapat mengakibatkan peserta didik tidak
konsentrasi.
3. Hindari pertanyaan yang memancing jawaban serentak.
Hal ini mengakibatkan guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa
yang benar dan kemungkinan akan terjadi interaksi selanjutnya.
4. Mengulangi jawaban peserta didik akan menyebabkan waktu terbuang.
Peserta didik tidak mendengar jawaban dari temannya yang lain karena
guru akan mengulanginya.
5. Janganlah menjawab pertanyaan sendiri sebelum peserta didik
mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabannya,
sehingga peserta didik beranggapan tidak perlu memikirkan jawabannya
karena guru akan memikirkan jawabannya.
6. Guru sebaiknya jangan mengajukan pertanyaan ganda.
Misalnya: Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke
Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi
bangsa Indonesia Hal ini akan mematahkan semangat peserta didik yang
hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua pertanyaan tersebut.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan bertanya adalah kecakapan dan kemampuan yang


dimiliki seseorang dalam meminta penjelasan baik berupa pengetahuan,
informasi yang ingin diketahuinya dari orang lain. Jika dikaitkan dengan
proses KBM maka keterampilan bertanya adalah kemampuan yang harus
dimiliki guru dalam mengolah kelas dengan meminta siswa untuk
merespon pertanyaan, agar muncullah timbal balik sehingga kemampuan
berpikir siswa.Tujuan keterampilan bertanya adalah tujuan pertanyaan
yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran ialah agar siswa belajar,
yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan
berpikir.Prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam memberikan
keterampilan bertanya Salah satu prinsip keterampilan bertanya yaitu Guru
dalam menyampaikan pertanyaan sebaiknya harus jelas dan singkat agar
mudah dipahami dan direspon dengan baik oleh peserta didik.Jenis-jenis
pertanyaan antara lain Pertanyaan langsung, Pertanyaan umum dan
terbuka, Pertanyaan retorik, Pertanyaan faktual, Pertanyaan yang
diarahkan kembali, dan Pertanyaan memimpin. Keterampilan bertanya
terdiri dari dua yakni keterampilan bertanya dasar dan keterampilan
bertanya lanjut. Penguasaan keterampilan bertanya lanjut dibentuk
berdasarkan penguasaan keterampilan bertanya dasar. Ini berarti dalam
menerapkan keterampilan bertanya lanjut, guru juga menerapkan
keterampilan bertanya dasar. Hal – hal yang harus dihindari dalam
bertanya yaitu guru sebaiknya tidak mengulangi pertanyaan, mengulangi
jawaban peserta didik, jangan menjawab pertanyaan sendiri sebelum
peserta didik mampu menjawabnya, dll.
I. Saran

Dengan adanya malakah ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi guru
untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan bertanya siswa
terutama pada anak usia SD.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

A.M.Sardiman. 1986. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT.


Rajagrafindo Persada
Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
E. Mulyasa, M.Pd. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Habibati. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh : Syiah kuala university
press. ( online )
Kosim.Mohamaad.2019.Keterampilan dasar mengajar.Jakarta: Duta Media
Publishing.
Rooijakkers,Ad. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT.Grasindo
Sukirman, Dadang. 2012. PEMBELAJARAN MICRO TEACHING. Jakarta:
Kemenag.
Syaripuddin. 2019. Sukses Mengajar Di Abad 21 ( Keterampilan Dasar Mengajar
Dan Pendekatan Pembeljaran K13 ). Ponorogo : Uwais Inspirasi Indonesia.
( online )
Usman, Moh. Uzer, 1995. Menjadi Guru Profesional. Penerbit PT.RemajaRosdakarya,
Bandung.

17

Anda mungkin juga menyukai