Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagogik yang diampu
oleh Ibu Dea Mustika, S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh:
Mariana (226910072)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
KESIMPULAN........................................................................................................7
DAFTAR RUJUKAN..............................................................................................8
ii
iii
BAB
TEMUAN PERMASALAHAN
Permasalahan yang sering dialami oleh guru ketika mendidik siswa ialah
kurangnya interaksi antara guru dan siswa. Menurut Sardiman A.M. yang disadur
oleh Abu Ahmadi dan Joko Triprasetyo memberikan defenisi interaksi belajar
mengajar bahwa “interaksi belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan
interaksi dari guru yang melaksanakan tugas mengajar disatu pihak, dan warga
belajar (siswa, anak didik/ subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan
belajar di pihak lain.” Dari uraian tersebut , maka dapat dipahami bahwa
tercapainya tujuan proses belajar mengajar yang baik dalam kegiatan pendidikan
dan pengajaran, memerlukan usaha terciptanya interaksi yang antara guru
(pendidik) yang mengajar dan peserta didik (murid) yang belajar,
Hubungan guru dengan siswa atau peserta didik di dalam proses belajar
mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan agar tercapainya tujuan
belajar mengajar. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran yang diberikan,
bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan, namun jika hubungan guru
dengan siswa merupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat
menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan. Masalah yang timbul dalam proses
belajar mengajar salah satu disebabkan kurangnya hubungan komunikasi antara
guru dengan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses
interaksi menjadi vakum. Kemudian bentuk penyebab lainnya antara lain berupa :
1
Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan
dari kerangka keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan anak
didik menjadi orang yang berilmu pengetahuan berkepribadian.
Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari berbagai hal seperti minat belajar
siswa yang berlainan, hal ini dapat mempengaruhi kegiatan belajar
mengajar. Biasanya pelajaran yang disenangi, dipelajari oleh anak dengan
senang hati pula. Sebaliknya pelajaran yang kurang disenangi jarang
dipelajari oleh anak, sehingga tidak heran bila isi dari pelajaran itu kurang
dikuasai oleh anak. Jika demikian proses belajar dikatakan tidak berhasil.
3. Faktor kesehatan anak dan gangguan fungsi alat indera serta tubuhnya
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan
kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan
ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, olahraga,
rekreasi dan ibadah. Oleh karena itu kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnya
2
sehingga ia tidak suka belajar. Begitu juga dengan minat dan bakat yang
siswa miliki. Sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa tersebut.
3
BAB
UPAYA PENYELESAIAN
Dari permasalahan yang dijelaskan diatas, terdapat salah satu cara untuk
mengatasinya adalah melalui contact-hours di dalam hubungan guru dengan
siswa. Menurut QAA, , the term 'contact hours' is used very broadly, to refer to
the amount of time that you spend learning in contact with teaching or associated
staff, when studying for a particular course. This time provides you with support
in developing your subject knowledge and skills, and opportunities to develop and
reflect on your own, independent learning.
4
Dari beberapa uraian di atas dapat dipahami, bahwa ketika guru kurang
berinteraksi dengan murid secara rutin akan menyebabkan proses belajar mengajar
menjadi kurang lancar, dan menyebabkan anak didik merasa ada jarak dengan
guru. Sehingga siswa menjadi segan dalam kegiatan belajar mengajar.
Selain itu terdapat cara lainn untuk meningkatkan interaksi siswa dan
guru, yaitu dengan cara metode tanya jawab dalam proses pembelajaran. Metode
ini akan sangat efektif jika digunakan dalam proses pembelajaran dikelas dan
menguatkan interaksi antara siswa dan guru.
Dalam proses belajar mengajar, baik guru maupun siswa harus memiliki
strategi untuk mencapai tujuan. Tapi banyak kasus dimana guru memiliki
pengaruh utama dalam proses belajar mengajar, karena guru adalah orang yang
harus memilih strategi yang sesuai untuk membuat siswanya memahami apa yang
5
diajarkannya. Untuk membuat pembelajaran menjadi interaktif maka guru harus
mampu menjadikan peserta didiknya aktif dan komunikatif.
6
KESIMPULAN
Dari permasalahan yang dijelaskan diatas, terdapat salah satu cara untuk
mengatasinya adalah melalui contact-hours di dalam hubungan guru dengan
siswa. Dan cara lainnya yaitu melakukan metode tanya jawab dalam proses
pembelajaran.
7
DAFTAR RUJUKAN
Inah, Nur Ety. (2015). Peran Komunikasi Dalam Interaksi Guru dan Siswa. :
Jurnal Al-Ta’dib, 8(2). Hal 165-166
QAA. (2011). Contact Hours : A Guide for Students. The Quality Assurance
Agency for Higher Education: Gloucester