Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

(Makalah)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Psikologi Pendidkan

Dosen pengampu : Raisul Umam Ghazali, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama NPM

Prihatini 21300037
Sin hulaidah 21300022

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT)DARUL ISHLAH

TULANG BAWANG

2022

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.,

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang


telah memberikan banyak nikmatnya kepada Kami. Sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah rencanakan. Makalah
ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian Mata Kuliah.
Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai individu, dan nilai keaktifan.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada studi banding atau
membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Kami sebagai
penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan.

Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak


kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Kami
ucapkan terimakasih kepada Bapak Roisul Umam Ghazali M. Pd Sebagai
pengajar Mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini. Tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah ikut
berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Dan dapat
bermanfaat bagi kami sebagai penyusun maupun bagi orang-orang banyak.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb,.

Tulang Bawang, 30 Maret 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. latar belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah................................................................................................1

C. Tujuan pembahasan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pembelajaran Efektif.........................................................................................3

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran...........................................................3


2. Pengertian Efektif........................................................................................4
3. Inti pengertian pembelajaran efektif........................................ ...................5

BAB III PENUTUP ...............................................................................................8

A. Kesimpulan .......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9

BAB IV FORMAT PENILAIAN..........................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung


serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada
kenyataan yang kita lihat di sekolah-sekolah, seringkali guru terlalu aktif
di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif, sehingga
interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tidak
efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka
efektifitas pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk menciptakan
kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar mampu mengelola
proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga
ia mau dan mampu belajar.

Untuk bisa belajar efektif setiap orang perlu mengetahui apa arti
belajar sesungguhnya. Belajar adalah sebuah tindakan aktif untuk
memahami dan mengalami sesuatu. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Jadi, proses belajar terjadi jika anak
merespon stimulus (rangsangan) yang diberikan guru, selain itu untuk
meraih pembelajaran yang efektif peserta didik juga dapat dibimbing oleh
Guru dari pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki yang tersimpan
dalam ingatan dan pemikiran mereka (Kognitif) dengan menggunakan
teori dan metode pembelajaran dengan tepat. Jika hal itu belum terjadi
maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan optimal.

B. Pembatasan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran ?
2. Bagaiman pendidikan yang efektif ?
3. Bagaimana konsep pendidikan yang efektif ?

1
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memahami bagaimana pembelajaran yang efektif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Efektif
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagai suatu
pola baru yang berupa kecakapan sikap kebiasaan, atau suatu
pengertian. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu
proses perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari
pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan
lingkungannya. Belajar dalam pengertian yang lain yaitu suatu upaya
untuk menguasai sesuatu yang baru. Konsep ini mengandung dua hal:
pertama; usaha untuk menguasai, Hal ini bermakna menguasai sesuatu
dalam belajar, kedua; sesuatu yang baru dalam arti hasil yang
diperoleh dari aktivitas belajar.( Prayitno,2009)
Dalam defenisi lain dijelaskan bahwa Belajar merupakan suatu
aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari(Wasty Soemanto,1998). belajar
juga kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan
sekitarnya. Soemanto[5] mengemukakan definisi belajar menurut para
ahli bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
”Learning may be defined as the process by which behavior originates
or is altered through training or experience.” Dengan demikian,
perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau
kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah
tidak termasuk sebagai belajar. 
Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi di atas,
dikemukakan oleh Cronbach dalam bukunya yang berjudul

3
”Educational Psychology” sebagai berikut: ”Learning is shown by
change in behavior as a result of experience.”[6] Maksudnya bahwa
dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek
belajar dengan menggunakan semua alat indranya. Belajar dalam arti
mengubah tingkah laku, akan membawa suatu perubahan pada
individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan
dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,
penyesuaian diri. 
Menurut Hamalik Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material
(buku, papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio
visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran
Dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah
laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran bertujuan
membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan
pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali
sikap dan perilaku siswa menjadi bertambah, baik kuantitas maupun
kualitasnya.
2. Pengertian Efektif
Efektif adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan
manfaat tertentu. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya
yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif.
Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa
yang dikerjakan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang
apa yang dikerjakan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan
nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran efektif merupakan sebuah
proses perubahan seseorang dalam tingkah laku dari hasil

4
pembelajaran yang ia dapatkan dari pengalaman dirinya dan dari
lingkungannya yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.
3. Inti pengertian pembelajaran efektif

Dari defenisi belajar dan pembelajaran serta efektif, maka


hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang
bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun
bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu
serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan mereka.

Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap


demokratis bagi siswa. pembelajaran efektif juga dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan
kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah
mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam
melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Di dalam
menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka
perlu dilakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan
tercapai yaitu dengan cara belajar efektif. Untuk meningkatkan cara
belajar yang efektif perlu adanya bimbingan dari guru.

Muara dari berfungsinya manajemen pembelajaran yang baik


adalah pembelajaran efektif. Artinya, dari posisi guru tercipta
mengajar efektif, dari posisi murid tercipta belajar efektif. Menurut
Joyce and Weil , ”Guru yang berhasil adalah mengajar murid
bagaimana memiliki informasi dalam pembicaraan dan membuatnya
menjadi milik mereka. Sedangkan pelajar efektif adalah membentuk
informasi, gagasan dan kebijaksanaan dari guru mereka dan
menggunakan sumber daya belajar secara efektif”

Peran utama dalam pengajaran adalah menciptakan model


aktivitas pengajaran kuat dan tangguh. Intinya adalah aktivitas

5
pengajaran sebagai penataan lingkungan, pengaturan ruang kelas, yang
didalamnya para pelajar dapat berinterkasi dan belajar mengetahui
bagaimana caranya belajar. Berkaitan dengan efektivitas pengajaran,
untuk mencapai pembelajaran aktif, satu aspek penting adalah masalah
metode yang digunakan guru dalam menciptakan suasana aktif. Proses
pembelajaran dengan metode ceramah, guru mendominasi
pembicaraan sementara siswa terpaksa atau bahkan dipaksa untuk
duduk, mendengar dan mencatat hal ini sangat tidak dianjurkan.
Metode ceramah harus dikurangi bahkan ditinggalkan.

Pembelajaran akan berjalan efektif jika pengalaman, bahan-


bahan, dan hasil-hasil yang diharapkan sesuai denagn tingkat
kematangan peserta didik serta latar belakang mereka. Proses belajar
akan berjalan baik jika peserta didik bias melihat hasil yang fositif
untuk dirinya dan memperoleh kemajuan-kemajuan jika ia menguasai
dan menyelesaikan proses belajarnya.[12] Gerak raga yang
ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan
perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari
pengertian prestasi dan belajar tersebut maka dapat diambil
kesimpulan prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
kesan yang mengakibatkan perubahan. Bentuk perubahan dari hasil
belajar meliputi tiga aspek, yaitu :

 Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi


penguasaan pengetahuan dan perkembangan
eterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan
pengetahuan tersebut.

 Aspek efektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap


mental, perasaan dan kesadaran.
 Aspek psikomotor meliputi perubahan-perubahan dalam segi
bentuk-bentuk tindakan motorik. (Daradjat, 1995: 197) Prestasi
belajar siswa yang diperoleh dalam proses belajar-mengajar

6
disekolah dapat dilihat dan diketahui dari nilai hasil ujian semester,
yang kemudian dituangkan dalam daftar nilai raport.

Nilai tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuan


berhasil tidaknya siswa belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya
proses belajar mengajar di kelas. Penilaian prestasi siswa yang
dicantumkan dalam rapot, bisa berbentuk anka jiga berbentuk huruf.
Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam
bidang studi tertentu yang telah dipelajarinya, akan tetapi juga
keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan di tempat
dia belajar. Para guru diharapkan dan harus mampu menciptakan
pembelajaran dengan efektif, menyenangkan, tercipta suasana dan
iklim pembelajaran yang kondusif, terdapat interaksi balajar-mengajar
yang bagus, sehingga keberhasilan belajar dan prestasi dapat dicapai
dengan baik sesuai tujuan pembelajaran.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung


serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Untuk
mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana
serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus
mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal.
Selain itu untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam
pembelajaran harus adanya factor factor pendukung tertentu seperti
lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana
yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Ngalim purwanto, Psikologi pendidikan remaja (Bandung: Remaja Rosda


Karya,1996)
 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan
(Jakarta: PT. Imtima, 2007)
 Prayitno, Dasar teori dan praksis Pendidikan (Jakarta: Grasindo, 2009)
 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
(Jakarta: Rineka Cipta, 1994)
 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidika : Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998)
 Lee Joseph Cronbach, Educational psychology (New York: Harcourt,
Brace & World, 1963)
 Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2002)
 E. Mulyasa, Menjadi kepala sekolah profesional: dalam konteks
menyukseskan MBS dan KBK (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003)
 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT
Grasindo, 2002)
 Slameto, Belajar dan Faktor - Faktor Belajar yang Mempengaruhi (Jakarta:
rineka cipta, 1995)

9
ASPEK PENILAIAN

Nama Kelompok Dan Anggota (NPM) :


1. Prihatini 21300037
2. Sin hulaidah 21300022
Judul makalah :
Tempat, hari/ tanggal :

No Aspek Rubrik Nilai


sangat sesuai (81- 100)
Penulisan sesuai dengan
1 pedoman penulisan Sesuai (71-80,9)
makalah Cukup sesuai (61-70,9)
Kurang sesuai (0 - 60,9)
bahasa yang digunakan, Sangat tepat (81- 100)
konstruksi kalimat,dan tepat (71-80,9)
2
koherensi antar Cukup tepat (61-70,9)
paragraph. Kurang tepat (0 - 60,9)
kesesuaian topik/ materi sangat sesuai (81- 100)
makalah dengan judul, Sesuai (71-80,9)
3
rumusan masalah dan Cukup sesuai (61-70,9)
tujuan penulisan. Kurang sesuai (0 - 60,9)
kejelasan pembahasan sangat menguasai (81- 100)
yang dijabarkan serta menguasai (71-80,9)
4
dikaikan dengan teori cukup menguasai (61-70,9)
yang digunakan kurang menguasai (0 - 60,9)
sangat menguasai (81- 100)
kecermatan dalam
5 menyimpulkan hasil menguasai (71-80,9)
pembahasan cukup menguasai (61-70,9)
kurang menguasai (0 - 60,9)
kemampuan menguasai sangat menguasai (81- 100)
topik / materi menguasai (71-80,9)
6 makalah ,menjelaskan cukup menguasai (61-70,9)
dan memberikan kurang menguasai
argumen. (0 - 60,9)
Rata-rata Nilai

10

Anda mungkin juga menyukai