Anda di halaman 1dari 17

HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan
Pembelajaran Matematika”

Dosen Pengampu: Williza Yanti, M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama : Ikhsan Abdullah

NIM : 2211102109001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN SELATAN
BANJAR
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAKIKAT
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA” dengan tepat waktu.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Williza Yanti,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah
membimbing dalam penulisan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih juga
kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian pengetahuannya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal
itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Maka dari itu,
saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca dana saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini
menjadi lebih baik.

Banjar, 13 Maret 2023

Ikhsan Abdullah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I (PENDAHULUAN)....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................... 1

BAB II (PEMBAHASAN)......................................................................... 2
2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran...................................... 2
2.2 Tujuan Belajar dan Pembelajaran............................................ 5
2.3 Strategi Belajar dan Pembelajaran........................................... 9

BAB III (PENUTUP)................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan.............................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................ 12

DAFTAR ISI................................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi yang serba modern ini menuntut setiap negara untuk
menghasilkan sumber daya manusia dengan kesiapan yang lebih matang.
Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat berpengaruh
untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
menghadapi tuntutan zaman. Namun, mendidik anak sejak dini hingga
menjadi individu yang berkualitas dan mempertahankan kualitas tersebut
bukan hal yang mudah. Perlu proses yang panjang untuk membentuk
individu yang mampu mengikuti alur era globalisasi. Untuk mewujudkan
hal tersebut, tentu individu harus melakukan suatu proses yang disebut
belajar. Jika tidak ada belajar maka tidak akan ada pendidikan dan di
dalam pendidikan akan terjadi suatu pembelajaran yang akan membentuk
individu yang berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari belajar dan pembelajaran?
2. Apa tujuan dari belajar dan pembelajaran?
3. Apa saja strategi yang dilakukan dalam belajar dan pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari belajar dan pembeajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan dari belajar dan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apa saja strategi yang dilakukan dalam belajar dan
pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran


A. Pengertian Belajar
Dalam pengertian umum, belajar adalah suatu upaya atau usaha
untuk menguasai sejumlah pengetahuan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan
bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Adapun pengertian belajar menurut beberapa ahli, yaitu:
1. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa “Learning is the
process by which behavior (in the broader sense) is originated
or changed through practice or training.”
Artinya, belajar adalah dimana proses tingkah laku (dalam arti
luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
2. Geoch merumuskan “Learning is change performance as a result
of practice.”
Artinya, belajar adalah perubahan kinerja sebagai hasil dari latihan.
3. Menurut Skinner, belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang
belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia
tidak belajar maka responnya menurun.
4. Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri
seseorang yang mengubah tingkah lakunya baik tingkah laku
dalam berfikir, besikap, dan berbuat. (W.Gulo, 2002:23).

2
5. Menurut Gage (1984) belajar adalah sebagai suatu proses dimana
seorang individu berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman.
6. Henry E. Garret berpendapat, belajar merupakan proses yang
terjadi dalam jangka waktu yang lama melalui latihan yang
membawa terjadinya perubahan dalam diri sendiri.
7. Lester D. Crow mengemukakan bahwa belajar ialah upaya untuk
memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.

Dalam pandangan psikologi, ada beberapa pandangan menganai


belajar, yakni:
1. Pandangan berdasarkan psikologi behavioristik, yaitu belajar
dilaksanakan dengan kontrol instrumental dari lingkungan. Guru
mengondisikan sehingga siswa/pembelajar mau belajar.
2. Pandangan berdasarkan psikologi humanistic, yaitu belajar dapat
dilakukan sendiri tanpa campur tangan dari guru.
3. Pandangan berdaarkan psikologi kognitif, yaitu belajar dapat
dilakukan secara pribadi dengan kontrol instrumental yang berasal
dari lingkungan.

B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses
membangun pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan
pada bagaimana upaya guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa
dalam belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
pembelajaran berarti proses, cara, pembuatan, menjadi makhluk hidup
belajar.
Pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta
didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Adapun
yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara

3
bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana
sarana belajar itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu berbeda
dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para
pembelajar itu memiliki dan mengakses isi pelajaran itu sendiri (Tilaar,
2002: 128).

Benjamin S. Bloom menyatakan bahwa pembelajaran manusia


berlaku dalam tiga bidang, yaitu:
1. Bidang Kognitif
Bidang kognitif yaitu berkaitan dengan kerja otak ketika berpikir.
Di dalam aspek kognitif ini yang diukur di antaranya adalah
pengetahuan, praktek, analisa, sintesis, dan evaluasi.
2. Bidang Afektif
Bidang afektif adalah proses pembelajaran yang meliputi
bagaimana individu bersikap dan bertindak dalam lingkup
sosialnya. Bisa juga penilaian afektif ini mencakup emosi individu,
perasaan, dan kestabilan emosi darinya.
3. Bidang Psikomotor
Bidang psikomotor yaitu berkaitan dengan keterampilan individu
dalam suatu hal tertentu. Biasanya keterampilan ini juga berkaitan
dengan bagaimana minat seorang individu.

Secara umumnya pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga jenis,


yaitu:
1. Pembelajaran Formal
Pembelajaaran formal adalah pembelajaran yang dibuat secara
sistematis, terstruktur dan berjenjang.
2. Pembelajaran Informal
Pembelajaran informal adalah jalur pembelajaran keluarga dan
lingkungan yang dilakukan secara mandiri, sadar dan bertanggung
jawab.

4
3. Pembelajaran Non-Formal
Pembelajaran non-formal adalah pembelajaran di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

2.2 Tujuan Belajar dan Pembelajaran


A. Tujuan Belajar
Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan
tingkah laku dari individu setelah individu tersebut melaksanakan
proses belajar. Melalui belajar diharapkan dapat terjadi perubahan
(peningkatan) bukan hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek
lainnya. Selain itu tujuan belajar yang lainnya adalah untuk
memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup. Benyamin S Bloom,
menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai tujuan belajar atas tiga
ranah, yakni:
1. Ranah kognitif berkaitan dengan perilaku yang berhubungan
dengan berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Ranah
kognitif menurut Bloom, et.al (Winkel, 1999; Dimyati &
Modjiono, 1994) dibedakan atas 6 tingkatan dari yang sederhana
hingga yang tinggi, yakni:
a. Pengetahuan (knowledge), meliputi kemampuan ingatan
tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
b. Pemahaman (comprehension), meliputi kemampuan
menangkap arti dan makna dari hal yang dipelajari. Ada tiga
subkategori dari pemahaman, yakni:
1) Translasi, yaitu kemampuan mengubah data yang
disajikan dalam suatu bentuk ke dalam bentuk lain.
2) Interpretasi, yaitu kemampuan merumuskan pandangan
baru.
3) Ekstrapolasi, yaitu kemampuan meramal perluasan trend
atau kemampuan meluaskan trend di luar data yang
diberikan

5
c. Penerapan (aplication), meliputi kemampuan menerapkan
metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan
baru.
d. Analisis (analysis), meliputi kemampuan merinci suatu
kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur
keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Analisis dapat pula
dibedakan atas tiga jenis, yakni:
1) Analisis elemen, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan
merinci elemen-elemen dari suatu masalah atau dari suatu
bagian besar.
2) Analisis relasi, yaitu kemampuan mengidentifikasi relasi
utama antara elemen-elemen dalam suatu struktur.
3) Analisis organisasi, yaitu kemampuan mengenal semua
elemen dan relasi dari struktur kompleks.
e. Sintesis (synthesis), meliputi kemampuan membentuk suatu
pola baru dengan memperhatikan unsur-unsur kecil yang ada
atau untuk membentuk struktur atau sistem baru. Dilihat dari
segi produknya, sintesis dapat dibedakan atas:
1) Memproduksi komunikasi unik, lisan atau tulisan
2) Mengembangkan rencana atau sejumlah aktivitas
3) Menurunkan sekumpulan relasi-relasi abstrak
f. Evaluasi (evaluation), meliputi kemampuan membentuk
pendapat tentang sesuatu atau beberapa hal dan
pertanggungjawabannya berdasarkan kriteria tertentu.

2. Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, minat, aspirasi


dan penyesuaian perasaan sosial. Ranah efektif menurut Karthwohl
dan Bloom (Bloom.,et.al,1971) terdiri dari 5 jenis perilaku yang
diklasifikasikan dari yang sederhana hingga yang kompleks, yakni:
a. Penerimaan (reseving) yakni sensitivitas terhadap keberadaan
fenomena atau stimuli tertentu, meliputi kepekaan terhadap

6
hal-hal tertentu, dan kesediaan untuk memperhatikan hal
tersebut.
b. Pemberian respon (responding) yakni kemampuan
memberikan respon secara aktif terhadap fenomena atau
stimuli.
c. Penilaian atau penentuan sikap (valuing) yakni kemampuan
untuk dapat memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap
suatu objek atau kejadian tertentu.
d. Organisasi (organization), yakni konseptualisasi dari nilai-nilai
untuk menentukan keterhubungan diantara nilai-nilai.
e. Karakterisasi, yakni kemampuan yang mengacu pada karakter
dan gaya hidup seseorang.

3. Ranah psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan


keterampilan (skill) yang bersifat manual dan motorik. Ranah
psikomotor menurut Simpson (Winkel, 1999;Fleishman &
Quaintance, 1984) dapat diklasifikasikan atas:
a. Persepsi (perception), meliputi kemampuan memilah-milah 2
perangsang atau lebih berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri
fisik yang khas pada masing-masing perangsang.
b. Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), meliputi
kemampuan menempatkan diri dalam keadaan dimana akan
terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
c. Gerakan terbimbing (mechanism), meliputi kemampuan
melakukan gerakan sesuai contoh atau gerak peniruan.
d. Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu
rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih
sebelumnya.
e. Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi
kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang

7
terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan
efisien.
f. Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan
mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik
dengan persyaratan khusus yang berlaku.
g. Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik
yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya mempunyai kedudukan
yang sangat penting. Tujuan pembelajaran ini merupakan landasan
bagi:
1. Penentuan isi (materi) bahan ajar.
2. Penentuan dan pengembangan strategi pembelajaran.
3. Penentuan dan pengembangan alat evaluasi.

Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan atas tujuan umum dan


tujuan khusus. Tujuan umum adalah pernyataan umum tentang hasil
pembelajaran yang diinginkan yang mengacu pada struktur orientasi,
sedangkan tujuan khusus adalah pernyataan khusus tentang hasil
pembelajaran yang diinginkan yang mengacu pada konstruk tertentu.

1. Tujuan umum pembelajaran dapat dibedakan atas:


a. Tujuan yang bersifat orientatif, dapat diklasifikasikan pula atas
3 tujuan, yakni:
1) Tujuan orientatif konseptual
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah
agar siswa memahami konsep-konsep penting yang
tercakup dalam suatu bidang studi.
2) Tujuan orientatif prosedural

8
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah
agar siswa belajar menampilkan prosedur.
3) Tujuan orientatif teoritik
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah
agar siswa memahami hubungan kausal penting yang
tercakup dalam suatu bidang studi.

b. Tujuan pendukung dapat diklasifikasikan menjadi 2 tujuan,


yakni:
1) Tujuan pendukung prasyarat, yaitu tujuan pendukung yang
menunjukkan apa yang harus diketahui oleh siswa agar
dapat mempelajari tugas yang didukungnya.
2) Tujuan pendukung konteks, yaitu tujuan pendukung yang
membantu menunjukkan konteks dari suatu tujuan tertentu
dengan tujuan yang didukungnya.

Selain tujuan umum dan tujuan khusus di atas, terdapat pula tujuan
pembelajaran yang lain yaitu untuk mengembangkan kemampuan,
membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka pencerdasan kehidupan bangsa.

2.3 Strategi Belajar dan Pembelajaran


Secara umum, strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana
kegiatan belajar yang termasuk di dalamnya penggunaan metode dan
pemanfaatan sumber daya dalam suatu proses pembelajaran.
Adapun komponen dalam strategi pembelajaran, yaitu:
1. Tujuan pembelajaran, sebagai acuan dalam pemilihan strategi
pembelajaran.
2. Guru, tenaga pendidik yang berperan dalam pemilihan strategi
pembelajaran.

9
3. Siswa, berperan sebagai pihak yang menerima sekaligus menjalankan
strategi pembelajaran yang telah ditentukan oleh guru.
4. Materi pelajaran, sebuah informasi yang akan diberikan kepada siswa.
Materi pelajaran dibagi menjadi materi formal yang terdapat pada
buku-buku resmi dan materi informal yang berisi tentang lingkungan
sekolah.
5. Metode pembelajaran, ketepatan dalam memilih metode dapat
mempengaruhi strategi pembelajaran.
6. Media pembelajaran, alat dan bahan yang digunakan oleh guru dalam
menjelaskan suatu materi pelajaran.
7. Administrasi dan finansial, komponen ini berkaitan dengan
perencanaan dan jadwal pembelajaran, kondisi ruang belajar, hingga
sarana dan prasarana dalam pembelajaran.

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-
hal berikut:
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesisfikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadan anak didik.
2. Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dak teknik yang tepat dan
efektif
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.

Beberapa macam strategi pembelajaran yang perlu kita ketahui


diantaranya yaitu:
1. Strategi pembelajaran ekspositori, adalah strategi pembelajaran di
mana guru mmepunyai peran mendominasi, sedangkan siswa
cenderung menerima dan mengikuti apa yang disampaikan oleh guru.
Proses penyampaian materi dalam strategi ini dilakukan secara lisan

10
oleh guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat memahami
dan menguasai materi pelajaran secara optimal.
2. Strategi pembelajaran inkuiri, berkebalikan dengan strategi
pembelajaran ekspositori, dalam strategi pembelajaran inkuiri, siswa
memiliki peran yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan definisi strategi pembelajaran inkuiri itu sendiri, yaitu
strategi pembelajaran yang memberikan ruang pada siswa untuk dapat
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran.
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), strategi
pembelajaran ini berfokus pada proses penyelesaian masalah dengan
menggunakan cara-cara ilmiah. Permasalahan dapat diambil dari buku
teks, peristiwa di lingkungan sekitar, maupun peristiwa yang terjadi di
masyarakat.
4. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran
yang melibatkan sekelompok siswa, terdiri dari 5 sampai 6 siswa.
Setiap kelompok mendapatkan tugas masing-masing dari guru untuk
dikerjakan bersama-sama.
5. Strategi pembelajaran afektif, strategi ini bertujuan untuk membentuk
sikap positif siswa, yang dapat dilakukan dengan cara menghadapkan
siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi problematis.
6. Strategi pembelajaran kontekstual, adalah sebuah strategi
pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa dalam
menemukan materi yang dipelajari dan diharapkan mampu
menghubungkan dengan peristiwa atau permasalahan yang ada dalam
kehidupan nyata.
7. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, adalah
strategi pembelajaran yang fokus untuk mengembangkan kemampuan
berpikir siswa melalui analisis fakta-fakta atau pengalaman sebagai
bahan untuk memecahkan masalah. Strategi pembelajaran ini
menjadikan daya berpikir siswa lebih terlatih dalam menyelesaikan
permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Strategi

11
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir juga membantu siswa
untuk lebih siap dalam menghadapi setiap permasalahan yang
diberikan oleh guru.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ada beberapa hal yamh dapat kita simpulkan antara lain:
a. Belajar adalah suatu upaya atau usaha untuk menguasai sejumlah
pengetahuan.
b. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses membangun
pemahaman siswa.
c. Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan
tingkah laku dari individu setelah individu tersebut melaksanakan
proses belajar.
d. Tujuan pembelajaran ini merupakan landasan bagi:
1. Penentuan isi (materi) bahan ajar.
2. Penentuan dan pengembangan strategi pembelajaran.
3. Penentuan dan pengembangan alat evaluasi.
e. Secara umum, strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana
kegiatan belajar yang termasuk di dalamnya penggunaan metode dan
pemanfaatan sumber daya dalam suatu proses pembelajaran.

3.2 Saran
Bagi calon guru hendaknya mampu memahami dan menerapakan
konsep dasar belajar dan pembelajaran serta tujuan dari belajar dan
pembelajaran sehingga peserta didik dapat belajar dalam kondisi
pembelajaran yang efektif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Suardi. Moh. dan Syofrianisda. (2019). Belajar dan Pembelajaran.


Yogyakarta: Parama Ilmu

Alamsyah. 2011. “Makalah Hakekat Belajar dan Pembelajaran”,


https://alamjhie.wordpress.com/2011/11/19/makalah-hakekat-belajar-dan-
pembelajaran/, diakses pada 13 Maret 2023.

Marlena. Tika. 2016. “Makalah Hakekat Belajar dan Pembelajaran”,


http://tikamarlena.blogspot.com/2016/01/makalah-hakekat-belajar-dan-
pembelajaran.html, diakses pada 13 Maret 2023.

Kompas.com. 2022. “Apa Itu Pendidikan Formal, Non-formal dan


Informal? Ini Bedanya”.
https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/02/144900171/apa-itu-pendidikan-
formal-non-formal-dan-informal-ini-bedanya, diakses pada 13 Maret 2023.

Matika. Sains. 2012. “Pengertian dan Tujuan Belajar dan


Pembelajaran”, http://sainsmatika.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-tujuan-
dari-belajar-dan.html, diakses pada 14 Maret 2023

Ujione.id. “Macam-macam Strategi Pembelajaran yang Perlu Diketahui


Guru”, https://ujione.id/macam-macam-strategi-pembelajaran-yang-perlu-
diketahui-guru/, diakses pada 14 Maret 2023.

14

Anda mungkin juga menyukai