Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR

Di sajikan memenuhi tugas kuliah bimbingan dan konseling belajar

Dosenpengampu : siti erna wati S,sos, M,Pd.I

Di susun oleh :

Aida Khudnul Khotimah 2003402021039

Mohammad Abdur Rosid 2003402021043

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

INIVERSITAS ISLAM JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T. yang maha pengasih lagi maha penyayang. Serta mari kita
sama-sama panjatkan puji syukur kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayahnya
kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada Allah S.W.T. yang telah memberi kemudahan untuk menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca. Terima kasih.

Jember ,07 maret 2022


Daftar pustaka

Kata pengantar.......................................................................................... ii

Daftar isi.................................................................................................... iii

Bab I.......................................................................................................... 1

Pendahuluan............................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................... 1

Bab II......................................................................................................... 2

PEMBAHASAN........................................................................................... 2

a. Pengertian Belajar................................................................ 4
b. Faktor yang berasal dari sekolah......................................... 5
c. Cara Mengatasi Anak Yang Malas Belajar................................... 5

Bab III.................................................................................................. 6

Penutup............................................................................................ 6

A. Kesimpulan......................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Istilah belajar sebenarnya telah lama dan banyak dikenal. Bahkan pada era sekarang ini, hampir
semua orang mengenal istilah belajar. Lebih–lebih setelah dicanangkannya wajib belajar. Namun,
apa sebenarnya belajar itu? Rasanya masing-masing orang memiliki pendapat yang tidak sama. Sejak
manusia ada, sebenarnya ia telah melaksanakan aktivitas belajar. Oleh karena itu, kiranya tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa akitivitas itu telah ada sejak adanya manusia. belajar itu salah satu
kebutuhan manusia. Bahkan ada ahli yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar. Oleh
karena manusia adalah makhluk belajar, maka sebenarnya di dalam dirinya terdapat potensi untuk
diajar. Pada masa sekarang ini, belajar menjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan
manusia. Namun,

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat rumusan masalah yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan belajar?

2. Apa penyebab menurunnya minat belajar?

3. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Makalah yang berjudul ”Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar” bertujuan untuk mengetahui
apa penyebab menurunnya minat belajar siswa di sekolah dan upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah yang sedang terjadi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar

Para penulis buku psikologi belajar, umumnya mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan
tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Selain
itu, ahli–ahli psikologi mempunyai pandangan yang berbeda mengenai apa belajar itu. Dalam
pandangan psikologis, menurut Ali Imron (1996:2 – 14), ada 4 pandangan mengenai belajar, yaitu :

Pandangan Psikologi Behavioristik.

Menurut psikologi behavioristik, belajar adalah suatu kontrol instrumental yang berasal dari
lingkungan. Tokoh–tokoh psikologi behavioristik mengenai belajar ini antara lain : Pavlov, Watson,
Gutrie dan Skinner.

Teori kondisioning ini lebih lanjut dikembangkan oleh Watson. Setelah mengadakan eksperimentasi,
Watson menyimpulkan bahwa pengubahan tingkah laku dan diri seseorang dapat dilakukan melalui
latihan/membiasakan mereaksi atas stimulus – stimulus yang dialami.

Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan dengan mencoba– coba (trialanderror). Mencoba –
coba ini dilakukan, manakala tidak tahu bagaimana harus memberikan respons atas sesuatu. Dalam
mencoba ini seseorang mungkin akan menemukan respons yang tepat berkaitan dengan masalah
yang dihadapinya.

2. Pandangan Psikologi Kognitif

Menurut psikologi kognitif, belajar adalah suatu usaha untuk memahami tentang sesuatu. Usaha
untuk memahami tentang sesuatu tersebut, dilakukan secara aktif oleh pembelajar. Keaktifan
tersebut dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati
lingkungan, mempraktekkan, membahas dan merespons lainnya untuk mencapai tujuan.

3. Pandangan Psikologi Humanistik

Pandangan psikologi humanistik merupakan antitesis dari pandangan psikologi behavioristik.


Menurut pandangan psikologi humanistik, belajar dilakukan dengan memberikan kebebasan yang
sebesar – besarnya kepada individu. Salah seorang tokoh psikologi humanistikCarlRogers, yang juga
seorang ahli psikoterapi. Ia memiliki pandangan bahwa siswa yang belajar tidak dipaksa, melainkan
dibiarkan belajar bebas. Siswa juga diharapkan dapat membuat dirinya hingga ia dapat mengambil
keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusan – keputusan yang ia ambil atau
pilih.

4. Pandangan Psikologi Gestalt


Tokoh psikologi Gestalt adalah Kohler, Koffkar dan Wertheimer. Menurut pandangan psikologi
Gestalt, belajar terdiri atas stimulus respon yang sederhana tanpa adanya perbedaan ide atau proses
berpikir. Dalam belajar yang ditanamkan pengertian tentang sesuatu yang harus dipelajari.

Adapula beberapa pengertian belajar menurut para ahli yang tidak tergolongkan dalam psikologi di
atas, diantaranya:

• Adapula beberapa pengertian belajar menurut para ahli yang tidak tergolongkan dalam psikologi
di atas, diantaranya:

• Howard L Kingsly yang dikutip oleh Wasty Sumanto (1998:104) menyatakan bahwa belajar adalah
proses dimana tingkah laku dalam arti luas ditumbuhkan atau diubah melalui praktek atau latihan-
latihan. Dengan demikian belajar memang erat dengan perubahan tingkah laku seseorang, karena
adanya perubahan dalam tingkah laku seseorang, karena adanya perubahan dalam tingkah laku
seseorang menandakan telah belajar dalam diri orang tersebut.

• Slamento (2003:2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

• Lisnawaty Simanjuntak (1998: 38) juga memiliki pendapat bahwa belajar adalah perubahan yang
relatif menetap dalam tigkah laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dengan penguatan yang
tidak termasuk perubahan-perubahan karena kematangan, kelelahan, dan kerasukan pada susunan
syaraf atau dengan kata lain mengetahui dan memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan dalam
diri seseorang yang belajar. Dalam proses belajar mengajar perlu memperhatikan faktor-faktor
seperti kemauan dan minat siswa turut menentukan keberhasilan belajarnya. Perbedaan
kemampuan mengakibatkan perbedaan waktu untuk menguasai materi pembelajaran.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis.

Sebuah. Faktor fisiologis sangat mendukung atau melatarbelakangi aktivitas belajar. keadaan
jasmani yang sehat akan berpengaruh lain dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk
menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan
kadar makanan akan mengakibatkan kerusakan akibat pelanggaran dan kerusakan.

B. psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut di antaranya:

• Adanya keinginan untuk tahu

• Agar mendapatkan simpati dari orang lain.

• Untuk memperbaiki kegagalan

• Untuk mendapatkan rasa aman.

2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang
antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Sebuah. Faktor yang berasal dari orang tua

Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagai cara mendidik orang tua terhadap
anaknya. Ada beberapa tanggapan mengenai faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari
orang tua, tipe seperti ini mendidik sesuai dengan tipe kepemimpinan Pancasila lebih baik
dibandingkan dibandingkan tipe-tipe diatas. Karena orang tua dalam mencampuri belajar anak, tidak
akan masuk terlalu dalam.

Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat manusiawi, karena orang tua akan bertindak “ingngarsa sung
tulada, ing madya mangun karsa, dan tutwurihandayani”. Dalam kepemimpinan Pancasila ini berarti
orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif kepada anak agar dapat diteladani. Orang tua
juga selalu memperhatikan anak selama belajar baik langsung maupun tidak langsung, dan
memberikan arahan-arahan manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar.

B. Faktor yang berasal dari sekolah

Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang dicapai, dan metode
yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang
menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap mata pelajaran, karena
kebanyakan anak perhatianya kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai-nilai yang
diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar
anak tidak dapat digunakan dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi
tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.

C. Faktor yang berasal dari masyarakat

Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor masyarakat bahkan sangat kuat semua terhadap
pendidikan anak. Pengaruhnya bahkan sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung
perkembangan anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi.

Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
disebutkan sebagai berikut:

a. Minat

Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi jika
seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharakan hasilnya baik. Problem is
bagainama seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi
pelajaran yang menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang
menarik. Karena itu pendidik/ perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial
ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.

B. Kecerdasan

Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seserorang. Orang
pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian
menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar sekalah (Sumadi,
1989:11).
C. Bakat

Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dan dikembangkan agar dapat
terwujud (Utami, 1992: 17). Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat
dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan merupakan faktor yang menentukan
tidaknya seseorang dalam belajar (Sumadi, 1989:12). Belajar pada bidang yang sesuai dengan
bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.

D. motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar
kecilnya motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi (Suharsimi, 1993: 88).
Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah
motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-
faktor luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah, tingkat, hadiah, persaingan, sindiran, cemoohan
dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa.

e. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif atau kemampuan penalaran yang tinggi

akan membantu siswa dapat belajar lebih baik dari siswa

yang memiliki kemampuan kognitif sedang.

Sebuah. Luar Faktor Yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Beberapa faktor luar antaralain:

• Faktor Lingkungan, antara lain:

1. Lingkungan alam, yaitu kondisi alam yang dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

2. Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia atau yang lain yang dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar.

• Faktor Instrumen

Adalah faktor-faktor yang ada dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini meliputi:

1. Kurikulum

yang belum mantap dan sering adanya perubahan yang dapat mengganggu proses belajar.

2. Program

Program yang jelas tujuannya, sasarannya, waktunya mudah dilaksanakan, akan dapat
membantuproses belajar.

3. Sarana dan Fasilitas

Keadaan gedung dan tempat belajar, penerangan, ventilasi,

tempat duduk dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Sarana


yang memadai akan membuat iklim yang kondusif untuk belajar.

4. Guru dan Tenaga Pengajar

Kelengkapan jumlah guru, cara mengajar, kemampuan, kedisiplinan yang dimiliki oleh setiap guru
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Guru yang profesional akan mengembangkan
kemampuannya melalui pendekatan. Pendekatan akan mampu menciptakan suasana aktif sehingga
tujuan yang direncanakan dapat tercapai.

Dengan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran, baik itu pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang mampu dikembangkan, siswa diharapkan dapat menggunakan kemampuan-kemampuan
tersebut dalam mengatasi masalah-masalah dalam berbagai bidang pelajaran. Kemampuan bernalar,
kemampuan memilih strategi yang cocok dengan permasalahannya, maupun kemampuan menerima
dan mengemukakan suatu informasi secara tetap dan cermat merupakan kemampuan umum yang
dapat digunakan dalam berbagai bidang.

C. Cara Mengatasi Anak Yang Malas Belajar

1. Hadiah (penghargaan)

Cara yang cukup manjur untuk membuat anak rajin belajar adalah dengan memberi hadiah kepada
anak. misalkan seorang diberi target tertentu yang harus ia capai dan jika berhasil anak tersebut
akan diberi hadiah. mengiming-imingin anak dengan hadiah, apalagi hadiahnya berupa hal-hal yang
anak senangi akan membuat motivasi belajar anak meningkat sehingga anak rajin lebih belajar

2. Phunisment (Hukuman)

Selain pemberian hadiah, pemberian penghargaan juga merupakan salah satu cara mengatasi anak
yang malas belajar. pemberian kepada anak yang seharusnya diberikan memiliki nilai pembelajaran
di dalamnya seperti jika seorang anak malas belajar di kelas dan ketahuan oleh guru maka hukuman
seperti menghapal atau diberi tugas menulis cerita tentang alasan-alasan mengapa anak malas
belajar itu cukup menantang namun tetap proporsional seperti tugas "cara mengatasi malas belajar
pada diri sendiri" selain itu anak akan berusaha mencari penyebab mengapa malas belajar dan cara
mengatasinya, guru juga bisa terbantu dalam mencarikan solusi untuk mengatasi malas belajar anak
tersebut.

3. Permainan (Permainan)

belajar sambil bermain adalah konsep yang diterapkan disekolah-sekolah maupun di lembaga
bimbingan belajar. karena pada dasarnya karakter seseorang diusia anak-anak sangat suka bermain,
nah disinilah peran orang tua maupun guru dalam mendidik anak, yakni mampu menghadirkan
suasana belajar namun seolah-olah pembelajaran tersebut berkesan belajar mengasyikan bagi anak.
ada banyak jenis game yang mendidik bagi anak-anak, tinggal guru menyesuaikan dengan tahap
perkembangan anak serta efektifitas permainan tersebut dalam memberi pembelajaran bagi anak.

4. arti manfaat belajar

Sebenarnya salah satu faktor yang membuat anak malas belajar adalah anak-anak biasanya tidak
memahami pentingnya belajar serta apa manfaat belajar bagi dirinya. sebagai seorang guru tidak
harus mengajarkan/memberikan materi pelajaran yang ada di setiap pertemuan namun sekali-kali
guru menyelingi pembelajaran dengan kata-kata motivasi atau dengan cerita yang mengispirasi
sehingga muncul semangat dalam diri anak untuk belajar.

5. Bantu anak menemukan cita-citanya

Jika mengingat masa kanak-kanak yang pernah dilalui biasanya dalam pembelajaran kadang-kadang
guru bertanya kepada murid-muridnya tentang cita-citanya kelak. sebenarnya hal tersebut
merupakan suatu cara mebangkitkan motivasi dalam diri anak untuk belajar. miskan guru bertanya
"anak-anakku cita-citanya mau jadi apa? anak-anak biasanya akan menjawab "saya ingin jadi polisi
bu guru, saya ingin jadi dokter, saya ingin jadi guru" umpan balik dari biasanya akan mengatakan
supaya cita-citanya bisa terwujud bagaimana caranya? bagaimana caranya? anak anak akan
menjawab "harus rajin belajar bu guru". namun sebagian anak juga belum memiliki cita-cita jadi
tugas seorang guru mengarahkan anak tersebut menemukan cita-citanya sesuai dengan bakat
danminatnya

6. Media pembelajaran yang menarik

Salah satu penyebab anak kurang bersemangat dalam belajar adalah media pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran yang kurang menarik. bahkan sebagian guru atau orang tua
kebanyakan mengajar anak dengan metode ceramah, jika satu atau dua kali dilakukan mungkin hal
itu masih bisa dilakukan namun jika dalam setiap mengajar anak terus menerus menggunakan
metode yang sama, pada akhirnya akan bosan dan jenuh kemudian menjadi malas belajar. jadi orang
tua dan guru harus inovatif dan kreatif dalam mengajar anak. gunakan media pembelajaran yang
menarik dan bervariasi agar anak-anak selalu bersemangat untuk belajar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan yaitu, ada beberapa faktor penyebab
menurunnya minat belajar siswa.

B. Saran

Orang tua serta tenaga pendidik Tertarik lebih berperan dalam mendidik dan menumbuhkan
semangat belajar untuk anak didiknya.
DAFTAR PUSTAKA

http://dyantezaanggara27.blogspot.com/2014/01/faktor-internal-dan-eksternal-yang.html?m=1

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=faktor+yang+mempengaruhi+hasil+belajar&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D9dJrVB38QjQJ

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=faktor+yang+mempengaruhi+hasil+belajar&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DRTSVwW5OmmQJ

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=faktor+yang+mempengaruhi+hasil+belajar&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DL78VR1-AlQsJ

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=faktor+yang+mempengaruhi+hasil+belajar&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DwVVWu6rA65cJ

Anda mungkin juga menyukai