Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PESORTA DIDIK


Kelompok 6, Unit IV, Semester 2
Diajukan Memenuhi Persyaratan Lulus Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Peserta Didik
Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing : Dr. Maya Safitri, M. Pd

Disusun Oleh:
1. Iklima (202121098)
2. Meli Salawati (202121089)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
LHOKSEUMAWE TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Teori Belajar Dalam
Psikologi Pesorta Didik" dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi denan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan penetahuan dan penalam kami.
Untuk itu kami sangat menharapkan kritikan dan saran yan membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Lhokseumawe, 20 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian teori belajar dan contohnya .............................................. 3
B. Faktor teori belajar ............................................................................ 6
C. Manfaat dan tujuan teori belajar ........................................................ 8
D. Indicator reori belajar ........................................................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori adalah sekumpulan dalil yang berkaitan secara sistematis yang
menetapkan kaitan sebab akibat diantara variabel yang saling bergantung. Belajar
adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap terjadi sebagai hasil latihan atau
pengalaman. Perubahan yang dimaksud harus relatif permanen dan tetap ada untuk
waktu yang cukup lama. Oleh karena itu sangat dibutuhkan teori-teori belajar.
Teori belajar yang secara umum dapat dikelompokkan dalam empat
kelompok atau aliran meliputi:
1. teori belajar behaviouristik,
2. teori belajar kognitif,
3. teori belajar humanistik,
4. teori belajar sibernetik.
Keempat aliran teori belajar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda,
yakni aliran behaviouristik menekankan pada “hasil” daripada proses belajar.
Aliran kognitif menekankan pada “proses” belajar. Aliran humanistik menekankan
pada “isi” atau apa yang dipelajari. Aliran sibernetik menekankan pada “sistem
informasi” yang dipelajari.
B. Rumusan Masalah
Adapun dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
disini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar dan contohnya?
2. Apa saja faktor-faktor teori belajar?
3. Bagaimana manfaat dan tujuan teori belajar?
4. Bagaimana indicator teori belajar?
5. Bagaimana contoh teori belajar?
C. Tujuan Masalah
Adapun dari rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan masalah
disini adalah:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan teori belajar dan contohnya

1
2. Untuk mengetahui faktor-faktor teori belajar
3. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan teori belajar
4. Untuk mengetahui indicator teori belajar
5. Untuk mengetahui contoh teori belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Belajar Dan Contohnya
1. Pengertian teori belajar
Teori belajar sendiri didefinisikan sebagai metode yang menggambarkan
bagaimana seseorang melakukan proses belajar. Adapun pengertian dari belajar
menurut Ernest R. Hilgard adalah kegiatan atau proses yang dilakukan secara
sengaja dan menimbulkan perubahan atas keadaan sebelumnya. Umumnya setelah
belajar seseorang cenderung melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.
Teori belajar adalah usaha yang diatur untuk memberikan gambaran akan
bagaimana manusia mempelajari suatu hal hingga didapat pandangan tentang
proses evaluasi yang kompleks dan inheren. Tindakan belajar akan memunculkan
pergantian pada beberapa segi kehidupan satu orang, karena itu beberapa pakar
berupaya memberi rumusan tentang pemahaman belajar.
Hingga pada akhirnya sampai pada rangkuman umum jika belajar adalah satu
proses pergantian dalam perilaku yang bisa ke arah pada baik serta jelek.
2. Macam-macam teori belajar
a. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik ialah satu teori yang fokus pada hasil yang bisa
diukur serta dilihat. Supaya tingkah laku yang diharapkan bisa jadi rutinitas,
dibutuhkan pemakaian perulangan serta kursus. Aplikasi teori behavioristik
menginginkan hasil berbentuk terbentuknya tingkah laku yang diharapkan.
Penguatan positif akan diberi pada tingkah laku yang diharapkan serta
sebaliknya tingkah laku yang tidak atau kurang cocok akan memperoleh penilaian
atau penghargaan negatif. Teori ini dicetuskan oleh Gage serta Berliner tentang
pergantian perilaku jadi dari hasil pengalaman memakai mode stimulus dan
tanggapan. 1

1
https://mediaindonesia.com/humaniora/447472/kenali-4-macam-teori-belajar-yang-bisa-
diterapkan di akses pada tanggal 20 maret 2022

3
Orang yang belajar diposisikan jadi individu yang pasif serta memakai cara
kursus untuk menyebabkan tanggapan atau tingkah laku tersendiri.
Pelajari serta penilaian pada teori behavioristik akan didasarkan pada tingkah laku
yang terlihat. Guru tidak bisa banyak memberi penjelasan, tetapi akan memberi
petunjuk singkat yang diikuti dengan pemberian contoh lewat simulasi atau dari
guru sendiri.
b. Teori Belajar Kognitif
Menurut para ahli, proses belajar akan berjalan secara baik jika materi
pelajaran yang diberi dengan berkaitan serta menyesuaikan dengan pas dengan
susunan kognitif yang sudah dipunyai siswa awalnya. Dalam teori ini, ilmu dan
pengetahuan itu akan dibuat dalam diri satu orang lewat proses hubungan yang
terkait serta berkaitan dengan lingkungan.
Proses ini tidak berjalan sepotong-sepotong tetapi bersambung serta
lengkap. Guru bukan sumber evaluasi penting serta bukan kepatuhan siswa yang
akan dituntut dalam teori ini, tetapi refleksi tentang apa yang dikerjakan siswa
tentang yang diperintah serta dikerjakan oleh guru.
Pelajari dalam teori belajar ini bukan bertopang di hasil tetapi pada sebegitu
sukses siswa mengorganisasi pengalaman belajar yang didapatnya. Periset yang
meningkatkan jenis-jenis teori belajar dalam psikologi berbentuk teori belajar
kognitif yakni Ausubel, Bruner serta Gagne. Masing-masing periset mengutamakan
pada segi yang berlainan. Ausubel mengutamakan segi pengendalian atau organizer
yang disebut dampak penting pada belajar.
Bruner fokus pada pengelompokan atau penyediaan bentuk ide jadi satu jawaban
bagaimana peserta didik bisa mendapatkan informasi dari lingkungan.
Contoh penerapan teori kognitif adalah guru menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta didik serta memberi ruang bagi mereka untuk saling
bicara serta diskusi dengan teman-temannya.
c. Teori Belajar Humanistik
Arah proses dari belajar ialah untuk memanusiakan manusia tersebut. Proses
belajar akan dipandang sukses saat pelajar sudah bisa mengerti lingkungannya dan
dirinya, serta berupaya untuk sampai manifestasi diri dengan lebih baik.

4
Teori ini akan ambil pemikiran dari aktor belajar serta tidak dari pengamat.
Guru bertindak jadi fasilitator untuk memberi motivasi serta kesadaran tentang arti
kehidupan pada siswa. Aktor penting dalam teori ini ialah siswa yang bisa
memaknai proses pengalaman belajarnya dengan sendirinya. Karenanya, unsur
emosional serta pengalaman emosional siswa penting dalam momen evaluasi
karena tanpa motivasi serta kemauan dari faksi siswa karena itu asimilasi
pengetahuan baru ke kognitif yang dipunyai siswa tidak berlangsung.
Teori ini mengatakan jika teori belajar apa pun bisa digunakan seandainya
mempunyai tujuan untuk memanusiakan manusia agar sampai manifestasi diri,
pandangan diri, dan realisasi diri pelajar dengan maksimal. Teori ini meringkas
serta manfaatkan kelebihan dan kekurangan beberapa teori belajar untuk
mendapatkan kesimpulan.
d. Teori Belajar Konstruktivistik
Satu teori belajar dalam psikologi ialah teori belajar konstruktivistik yang
mengatakan jika persoalan ditampilkan dari pancingan dengan internal. Ada sebab
terjaga berdasar pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh beberapa siswa dikit
demi sedikit, serta hasilnya diperluas lewat kerangka yang hanya terbatas serta tidak
hadir dengan datang.
Dalam teori ini benar-benar diakui jika siswa dapat cari sendiri
permasalahannya, membuat pengetahuannya sendiri lewat kekuatannya berpikir
serta rintangan yang ditemui oleh beberapa siswa. Mereka bisa mengakhiri serta
membuat ide tentang keseluruhnya pengalaman yang berbentuk fakta serta teori
pada sebuah bangunan yang utuh.
Teori ini disimpulkan jadi usaha untuk membuat formasi hidup yang
berbudaya kekinian. Pengetahuan tidak dipandang seperti seperangkat bukti, ide
atau aturan yang telah siap untuk diambil serta diingat demikian saja tetapi harus
direkonstruksi oleh manusia serta dikasih arti yang didapatkan lewat pengalaman
yang ril.
Siswa semakin lebih memahami dengan teori ini sebab terjebak langsung
dalam membina pengetahuan baru serta akan dapat mengimplementasikan dalam

5
semua kondisi bila siswa terjebak dalam knsep belajar dengan cara langsung karena
itu mereka dapat mengingat info serta ide lebih lama.
Belajar ialah proses yang berjalan bukan sekedar di kelas saja tetapi akan
berjalan seumur hidup manusia. Faedah psikologi pendidikan buat guru atau
pengajar besar sekali. Utamanya tahu dasar-dasar psikologi pendidikan untuk guru
dan jenis-jenis teori belajar dalam psikologi dan tipe-tipe cara evaluasi akan
bertindak besar dalam mengemukakan materi evaluasi serta info yang perlu
diterima siswa dan untuk memudahkan sampai arah evaluasi itu.
e. Teori belajar Gestalt
Teori Gestalt merupakan percabangan dari teori kognitif. Teori ini muncul
dari buah pikiran seorang psikolog Jerman, yaitu Max Wertheimer. Dalam teori
gestalt, proses belajar seseorang dimulai dari mendapatkan informasi, kemudian
melihat strukturnya secara menyeluruh. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan
menyusun kembali informasi yang didapat dalam struktur yang lebih sederhana
hingga individu tersebut mampu memahami informasi yang coba disampaikan.
Menariknya, konsep ini tak hanya diaplikasikan dalam proses belajar mengajar
antar guru dan murid, tapi juga biasa dimanfaatkan dalam proses desain.
Demikian 5 teori belajar paling terkenal dalam dunia psikologi pendidikan.
Memasuki abad 21, muncul teori baru yang disebut sebagai pembelajaran abad 21.
Teori ini dirancang khusus agar sesuai dengan kebiasaan generasi milenial yang
hidup serba modern akibat berkembangnya teknologi secara pesat.
Di dalam pembelajaran abad 21, Anda akan mengenal 4 konsep utama, yaitu kerja
sama, komunikasi, berpikir kritis dan problem solving, serta daya cipta dan inovasi.
Melalui konsep tersebut, harapannya peserta didik bisa mencapai masa depan yang
cemerlang. 2
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut:
1. Faktor Internal

2
https://mediaindonesia.com/humaniora/447472/kenali-4-macam-teori-belajar-yang-bisa-
diterapkan di akses pada tanggal 20 maret 2022

6
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi
faktor fisiologis dan psikologis.
a. Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama,
keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya,
kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal. Oleh karena keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi proses belajar,
maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
b. Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi
proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, bakat dan percaya
diri.
2. faktor-faktor eksogen/eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor
eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003)
menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan
guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau

7
peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi
belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak
telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat
belajar yang kebetulan belum dimilikinya. 3
3. Manfaat Dan Tujuan Teori Belajar
1. Manfaat Mempelajari Teori Belajar
Belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia.
Artinya dengan ilmu dan teknologi hasil kelompok belajar manusia tertindas itu
juga dapat digunakan untuk membangun benteng pertahanan. Iptek juga dapat
dipakai unutk membuat senjata penangkis agresi sekelompok manusia tertentu yang
mingkin bernafsu serakah atau mengalami gangguan Psycopaty yang berat watak
merusak.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah
pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar
b. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya
c. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya
d. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide
baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
e. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang
proses.
Sedangkan manfaat dari mempelajari teori belajar adalah dapat
menimbulkan tingkah laku organisme dengan adanya hubungan antara Stimulus
(rangsangan) dengan Respond an dapat memperkuat hubungan antara Stimulus dan
Respon tersebut.4

3
http://vhasande.blogspot.com/2014/04/teori-belajar-faktor-faktor-yang mempengaruhi teori
belajar, diakses pada tanggal 20 maret 2022
4
http://shilviacitrarusti.blogspot.com/2012/04/manfaat-teori-belajar.html

8
2. Tujuan teori belajar
a. Mendapatkan pengetahuan, karena sudah pasti dalam kegiatan
pembelajaran kita pasti akan mengetahui suatu hal yang baru, suatu hal yang
belum kita ketahui sebelumnya. Maka dari itu tujuan dari belajar yang
pertama adalah mendapatkan pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan, dalam kegiatan belajar keterampilan
yang ada pada diri kita akan diasah sesuai dengan batas kemampuan yang
kita miliki, tentunya itu semua dilakukan melalui penanaman konsep yang
baik dan benar terlebih dahulu.
c. Pembentukan sikap, dalam kegiatan belajar sikap dan karakter kita akan
dibentuk dan diarahkan dengan sebaik mungkin. Maka dari itu tujuan
kegiatan belajar yang ketiga adalah pembentukan sikap.
4. Indicator Teori Belajar
Ada lima indikator pembelajaran efektif, yaitu:
1. pengelolaan pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang didalamnya terdapat kegiatan
interaksi antara guru dan peserta didik dan komunikasi timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru dan peserta didik merupakan dua
komponen yang tidak dapat dipisahkan.
2. proses komunikatif
Komunikatif merupakan kemampuan untuk menerapkan gramatikal suatu
bahasa dalam membentuk kalimat-kalimat yang benar dan untuk mengetahui
kapan, di mana, dan kepada siapa kalimat-kalimat itu dianjurkan.
3. respon peserta didik
4. aktifitas belajar.
5. hasil belajar.
Untuk kelima indikator pembelajaran efektif saling terkait dan saling
mendukung.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori Belajar Dan Contohnya
Teori belajar sendiri didefinisikan sebagai metode yang menggambarkan
bagaimana seseorang melakukan proses belajar. Contoh penerapan teori kognitif
adalah guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta
memberi ruang bagi mereka untuk saling bicara serta diskusi dengan teman-
temannya.
2. Faktor-faktor teori belajar
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
3. Manfaat Dan Tujuan Teori Belajar
a. Manfaat Mempelajari Teori Belajar
Belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia.
Artinya dengan ilmu dan teknologi hasil kelompok belajar manusia tertindas itu
juga dapat digunakan untuk membangun benteng pertahanan. Iptek juga dapat
dipakai unutk membuat senjata penangkis agresi sekelompok manusia tertentu yang
mingkin bernafsu serakah atau mengalami gangguan Psycopaty yang berat watak
merusak.
b. Tujuan teori belajar
1) Mendapatkan pengetahuan
2) Penanaman konsep dan keterampilan
3) Pembentukan sikap
4. Indicator Teori Belajar ada lima

10
a. pengelolaan pelaksanaan pembelajaran
b. proses komunikatif
c. respon peserta didik
d. aktifitas belajar.
e. hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA
http://vhasande.blogspot.com/2014/04/teori-belajar-faktor-faktor-yang
mempengaruhi teori belajar, diakses pada tanggal 20 maret 2022
http://shilviacitrarusti.blogspot.com/2012/04/manfaat-teori-belajar.html

11

Anda mungkin juga menyukai