Disusun Oleh
KELOMPOK 5
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang selalu memberkati kami selama proses penyusunan dan pengerjaan
makalah sampai makalah ini selesai tepat waktu. Makalah yang berjudul “Teori
Belajar dan Penerapannya”. Disusun untuk memenuhi tugas dan penilaian
kelompok dalam mata kuliah psikologi pendidikan. Kami selaku kelompok 5
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Syarifah dosen pengampu mata kuliah
psikologi pendidikan yang telah membimbing dan membantu kami dalam proses
penyusunan dan pengerjaan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak lain dan anggota kelompok yang sudah ikut berkontribusi
dalam penyusunan makalah ini sampai makalah ini selesai.
Makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna tidak dapat kami
pungkiri jika adanya banyak kekurangan atau kesalahan didalam penyusunan
makalah ini. Dikarenakan kurangnya kemampuan dan keterampilan kami dalam
penyusunan makalah ini. Maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca dan pihak lain sehingga kedepannya makalah ini dapat
menjadi lebih baik. Dan harapan kami adalah makalah ini dapat membantu dalam
meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca sehingga makalah yang kami
susun ini dapat bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN.................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4
A. Kesimpulan..................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep dasar dari berbagai teori belajar yang relevan dalam
konteks pendidikan, seperti behavioristik, kognitivistik, humanistic, dan
konstruktivistik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teori adalah suatu kerangka konseptual atau model yang digunakan untuk
menjelaskan, memprediksi, atau memahami suatu fenomena atau domain tertentu.
Teori merupakan hasil dari proses penelitian dan pengembangan pada bidang ilmu
tertentu, yang dikembangkan berdasarkan pengamatan, pengumpulan data,
analisis, dan interpretasi. Bukan teori belajar spesifik yang harus dipahami,
melainkan apa yang bekerja dalam konteks pendidikan (Hattie, 2021).
6
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di
luar kelas (Oktaya & Panggabean, 2022).
7
B. Macam-Macam Teori Belajar dan Penerapannya
1. Teori Behavioristik
9
secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku
teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi
buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil
belajar (Nasution, 2020).
2. Teori Kognitivistik
3. Teori Humanistik
Tujuan dari teori humanistik ini supaya peserta didik melek terhadap
perubahan pada diri peserta didik itu sendiri dan perubahan dilingkungannya.
Teori humanistik menyodorkan suatu iluminasi dalam dunia pendidikan
bahwasanya pendidikan harus menerapkan paradigma humanistik dimana praktik
pendidikan yang memandang manusia sebagai suatu kesatuan yang utuh,
integrlistik. Paradigma yang demikian diharapkan dapat mewarnai semua
komponen sistematik kependidikan dimanapun dan disemua jenjang pendidikan.
Ciri khas teori humanistik sangat mengedepankan konsep memanusiakan
manusia. hal ini sejakan dengan pendidikan humanis yang merupakan proses
pendidikan yang berasal dari pemikiran manusia.
12
Teori belajar humanistik ini dalam penerapannya sebagai metode
pembelajaran juga perlu diikuti dengan pengetahuan tentang pendekatan belajar
kognitif serta afektif supaya dapat menghasilkan perubahan positif pada hasil
belajar dan sikap. Contohnya seperti Guru dapat memberikan reward kepada
peserta didik yang telah berhasil melakukan suatu hal, agar peserta didik tersebut
semakin semangat dan termotivasi dalam pembelajaran, peserta didik perlu di
hindarkan dari tekanan pada lingkungan sehingga mereka merasa aman untuk
belajar lebih mudah dan bermakna, berikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan kemampuanya agar peserta didik mendapatkan
pengalaman belajar yang bermakna, dan guru harus memfasilitasi peserta didik
dengan memberikan sumber belajar yang variative, interaktif dalam mendukung
kegiatan pembelajaran.
4. Teori Konstruktivistik
Kata konstruktivistik berasal dari akar kata konstruktif yang dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia berarti memiliki sifat memperbaiki, membangun, serta
membina, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan constructive yang
berarti sesuatu yang membangun (the one who builds) (Efgivia, Ry, et al., 2021),
dalam istilah psikologi, kata konstruktif diartikan sebagai pemikiran yang
menghasilkan kesimpulan baru (thoughts that produce new conclusions) (Efgivia,
Adora Rinanda, et al., 2021).
Maka dapat diketahui bahwa teori belajar konstruktvistik adalah teori belajar
yang mengusung pembangunan kompetensi, pengetahuan, atau keterampilan
secara mandiri oleh peserta didik yang difasilitasi oleh pendidik melalui berbagai
rancangan pembelajaran dan tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan
perubahan yang dibutuhkan pada peserta didik. Cara penerapan teori
Konstruktivistik dalam Pembelajaran teori Piaget dalam pembelajaran yaitu
(Efgivia, Ry, et al., 2021):
14
C. Peran Teori Belajar dalam Psikologi pendidikan
15
kerangka kerja yang penting dalam memahami dan membantu memfasilitasi
proses pembelajaran siswa. Dengan memahami teori-teori belajar, pendidik dapat
merancang pengalaman pembelajaran yang efektif, mendorong motivasi belajar,
dan membantu siswa dalam mencapai potensi penuh mereka.
16
1. Memahami Proses Belajar
Teori belajar membantu kita memahami proses belajar individu secara mendalam.
Melalui pemahaman ini, pendidik dapat merancang strategi dan metode
pengajaran yang lebih efektif. Pendidik dapat menggunakan prinsip-prinsip teori
belajar untuk meningkatkan pemahaman dan retensi siswa dalam pembelajaran.
Melalui teori belajar, pendidik dapat memprediksi perilaku belajar dan respon
individu terhadap stimulus atau situasi tertentu. Dengan pemahaman ini, pendidik
dapat mengidentifikasi hambatan belajar, mengatasi kesulitan belajar, dan
mengembangkan pendekatan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi belajar.
17
6. Membahas Masalah Pembelajaran
b) Kedua, ketika satu atau dua posisi ditekankan, kedalaman dan makna
dapat ditingkatkan tetapi perspektif dan peluang dapat dikorbankan. Tidak
ada satu teori pun yang dapat menjelaskan semua fenomena dengan baik.
Pendekatan multimodal telah menjadi semakin populer dalam konseling
karena pendekatan ini tidak menciptakan suatu landasan Procrustean di
mana semua observasi yang diajukan harus sesuai.
c) Ketiga, guru dan siswa tampaknya kurang percaya diri dalam belajar teori.
Pengaruh utama terhadap bagaimana guru berperilaku di kelas adalah
bagaimana cara diajarkan di kelas. Lebih jauh lagi, penyimpulan sederhana
dari temuan-temuan yang kompleks tampaknya tidak banyak berpengaruh
terhadap keberhasilan guru, bahkan ketika temuan-temuan tersebut diikuti.
19
Temuan yang relatif sering muncul dalam penelitian tentang pendidikan
guru adalah bahwa guru yang diklasifikasikan sebagai guru yang sangat
baik melakukan hal-hal yang hampir sama dengan guru yang
diklasifikasikan sebagai guru yang kurang baik, dengan frekuensi yang
kurang lebih sama. Yang membuat perbedaan bukanlah apa yang
dilakukan oleh para guru ini, melainkan bagaimana dan kapan mereka
melakukannya. Pengambilan keputusan seperti ini tidak dapat diambil dari
"kiat-kiat" mengajar yang diambil dari teori pembelajaran.
Ada dua kondisi yang dapat membuat teori belajar menjadi lebih
bermakna dan praktis. Yang pertama adalah menciptakan seperangkat harapan
yang realistis tentang nilai dan kegunaan teori pembelajaran. Hal ini akan
membutuhkan penolakan terhadap pendekatan "tips". Hal ini mungkin
mengharuskan kita untuk meyakinkan para siswa bahwa mereka dapat
memperoleh informasi yang bermakna dengan mempelajari teori pembelajaran.
Ini adalah pelajaran yang sulit untuk diajarkan bahkan dalam situasi yang terbaik
sekalipun. Salah satu masalahnya adalah bahwa deskripsi empiris tentang
pembelajaran sering kali sangat berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh para
siswa ketika mereka belajar.
Manfaat lainnya adalah untuk mengakui bahwa ada berbagai pendapat dan
bahwa pandangan orang lain, meskipun berbeda, mungkin masih valid. Kedua,
proses penentuan lokasi membutuhkan seperangkat peta yang relatif berkembang
dengan baik dan konsisten. Oleh karena itu, representasi terstruktur dari teori-teori
yang komparatif dan dapat digunakan harus menyediakan cara praktis untuk
memetakan lanskap kepercayaan. Ketika kepercayaan-kepercayaan ini semakin
matang dan menjadi lebih canggih, peta-peta ini dapat memberikan titik-titik
referensi untuk perjalanan perkembangan yang dapat menghasilkan pemahaman
yang lebih lengkap dan akurat tentang pandangan-pandangan pribadi dan juga
kepercayaan-kepercayaan orang lain.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Boekaerts, M., Pintrich, P. R., & Zeidner, M. (Eds.). (2021). Handbook of self-
regulation: Theory, research, and applications (3rd ed.). Routledge.
Efgivia, M. G., Adora Rinanda, R. ., Suriyani, Hidayat, A., Maulana, I., &
Budiarjo, A. (2021). Analysis of Constructivism Learning Theory.
Proceedings of the 1st UMGESHIC International Seminar on Health,
Social Science and Humanities (UMGESHICISHSSH 2020), 585, 208–
212. https://doi.org/10.2991/assehr.k.211020.
Heinen, James R K, Thomas M Sherman, Institut Politeknik, Universitas Negeri,
and Kenneth R Stafford. “’,” 1990, 763–74.
Hattie, J. (2021). The nature of learning and its implications for higher education.
Higher Education Research & Development, 1-13.
23
Nurhadi. 2018. Teori Belajar dan Pembelajaran Kognitivistik. Program Magister
Pasca Sarjana (Pps) Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Negeri Sutan Syarif Kasim Riau Pekanbaru
Nasution, Umaruddin, and Casmini Casmini. “Integrasi Pemikiran Imam Al-
Ghazali & Ivan Pavlov Dalam Membentuk Prilaku Peserta Didik.”
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 25, no. 1 (2020):
103–13. https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3651.
Ni’amah, Khoirotul, and Hafidzulloh S M. “Teori Pembelajaran Kognivistik Dan
Aplikasinya Dalam Pendidikan Islam.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan
Fikr 10, no. 2 (2021): 204–17. https://doi.org/10.24090/jimrf.v10i2.4947.
Sartika, Septi Budi. Buku Ajar Belajar Dan Pembelajaran. Buku Ajar Belajar Dan
Pembelajaran, 2022. https://doi.org/10.21070/2022/978-623-464-043-4.
24
Zimmerman, B. J. (2021). Motivation and Self-Regulated
Learning:Theory,Research, and Applications (4th ed.). Routledge.
25