UMUM
Disusun Oleh:
Novita D. Datusalam (232303086)
Dosen Pengampu:
Muhammad Erwan Syah, S.Psi., M.Psi., Psikolog
NIDN. 0514039002
Kepada Bapak Muhammad Erwan Syah, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan juga
kepada asisten dosen Bapak Muhammad Imam Abdulmu’min. Kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang diberikan
kepada saya untuk mengikuti mata kuliah yang dipandu oleh Bapak Muhammad
Erwan Syah, S.Psi., M.Psi., Psikolog, serta dibantu oleh asisten dosen, Bapak
Muhammad Imam Abdulmu'min. Mata kuliah ini tidak hanya memberikan
pengetahuan yang berharga, tetapi juga memperkaya pemahaman kami tentang
bidang psikologi. Bapak Muhammad Erwan Syah, sebagai dosen pengampu mata
kuliah ini, telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, tidak hanya dalam
konteks akademik, tetapi juga dalam pengembangan diri secara pribadi.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada asisten dosen, Bapak
Muhammad Imam Abdulmu’min, yang telah membantu kami dalam menjalani
perjalanan belajar ini. Bapak Imam telah memberikan dukungan dan panduan
yang sangat berarti, dan kami sangat menghargai kontribusi Bapak dalam
membantu kami meraih pemahaman yang lebih baik. Kerja keras, dedikasi, dan
semangat Bapak Muhammad Erwan Syah serta Bapak Muhammad Imam
Abdulmu’min telah mendorong kami untuk meraih kesuksesan dalam mata kuliah
ini. Kami berharap agar ilmu dan pengalaman yang kami peroleh dalam mata
kuliah ini dapat bermanfaat dalam perjalanan akademik dan profesional kami di
masa depan.
Terima kasih sekali lagi kepada Bapak Muhammad Erwan Syah, S.Psi.,
M.Psi., Psikolog, dan Bapak Muhammad Imam Abdulmu’min atas segala
bimbingan dan dukungannya. Semoga Bapak selalu diberkati dalam menjalani
peran penting ini dalam membentuk generasi penerus yang berpengetahuan dan
siap untuk menghadapi tantangan di dunia psikologi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Pengertian Belajar.........................................................................................4
B. Proses Belajar dan Memori...........................................................................6
C. Motivasi dan Pembelajaran.........................................................................10
D. Pembelajaran dan Pengembangan Keterampilan........................................11
E. Cara belajar dan prinsip belajar..................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata ‘belajar’ tentu tidak asing ditelinga setiap orang karena semua orang
pasti pernah belajar. Belajar bukan hanya berarti menempuh pendidikan
formal di sebuah instansi pendidikan dimulai dari taman kanak-kanak,
sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi, belajar bisa
dilakukan dari sumber mana saja. Berdasarkan kamus besar Bahasa
Indonesia, belajar bisa diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian;
berlatih; dan berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. Beberapa ahli juga mendefinisikan kata belajar dengan berbagai
pengertian. Menurut Walker dalam buku ‘Conditioning and Instrumental
Learning’, belajar didefinisikan sebagai perubahan perbuatan sebagai akibat
dari pengalaman.
Menurut C.T. Morgan, belajar adalah suatu perubahan yang relatif dalam
menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang
telah lalu. Sedangkan menurut Crow & Crow, belajar adalah upaya
pemerolehan kebiasaan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Teori adalah
seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam
dunia nyata dinyatakan oleh Mcalamnya memuat tentang ide, konsep,
prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variabel yang saling
berhubungan satu sama lainnya dan dapat diKeachie dalam grendel 1991 : 5
(Hamzah Uno, 2006:4). Sedangkan Hamzah (2003:26) menyatakan bahwa
teori merupakan seperangkat proposisi yang didpelajari, dianalisis dan diuji
serta dibuktikan kebenarannya.
Teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang
didalamnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari,
dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang
didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara
guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di
kelas maupun di luar kelas. Latar belakang munculnya teori belajar karena
para ahli di bidang
pendidikan banyak melakukan penelitian tentang belajar dan pembelajaran
telah ditemukan fakta bahwa terdapat kesulitan atau hambatan dalam
menjelaskan proses pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses perubahan
pola pikir baru setiap individu sehingga mereka mendapatkan pengalaman
atau memori yang di ingat agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Proses
belajar dimulai sejak dini sampai manusia telah tiada. Setiap manusia
memiliki kapasitas proses belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu
munculah teori ini.
Pembelajaran adalah salah satu aspek kunci dalam perkembangan
manusia. Bagaimana manusia belajar, apa yang memotivasi mereka untuk
belajar, dan bagaimana informasi diproses dan dipahami adalah pertanyaan-
pertanyaan yang telah mendapat perhatian besar dari para ahli dan pendidik
selama bertahun-tahun. Teori-teori pembelajaran dan konsep-konsep terkait
merupakan pondasi penting dalam memahami dinamika di balik proses
pembelajaran manusia.
Seiring berjalannya waktu, pemahaman kita tentang pembelajaran telah
berkembang, dan berbagai teori telah muncul untuk menjelaskan bagaimana
manusia memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku baru. Setiap
teori membawa pandangan yang berbeda tentang proses pembelajaran,
mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi pembelajaran, dan
memberikan kerangka kerja bagi pendidikan dan pengembangan individu.
Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi berbagai teori pembelajaran
dan konsep-konsep yang terkait dengan pembelajaran manusia termasuk teori
behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanistik, serta konsep-
konsep seperti motivasi, pemrosesan informasi, dan pengembangan
keterampilan hidup. Pengetahuan tentang teori-teori ini adalah kunci dalam
merancang pendekatan pembelajaran yang efektif dan memahami berbagai
aspek dari proses pembelajaran individu.
Makalah ini akan memberikan pandangan menyeluruh tentang teori-teori
ini, menjelaskan prinsip-prinsip dasarnya, dan mencoba menghubungkan
teori- teori tersebut dengan praktik pendidikan dalam berbagai konteks.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang teori-teori pembelajaran,
pembaca
akan dapat menambah wawasan yang berguna untuk meningkatkan metode
pembelajaran dan pengajaran, serta membantu dalam pengembangan potensi
individu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teori belajar?
2. Apa saja teori yang membahas tentang konsep pembelajaran?
3. Mengapa dalam proses belajar terdapat karakteristik pendekatan?
4. Apa saja teori yang membahas tentang motivasi belajar?
5. Menjelaskan prinsip-prinsip dalam belajar
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu teori belajar?
2. Untuk mengetahui apa saja teori yang membahas tentang konsep
pembelajaran?
3. Untuk mengetahui mengapa dalam proses belajar terdapat karakteristik
pendekatan?
4. Untuk mengetahui apa saja teori yang membahas tentang motivasi belajar?
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam belajar
D. Manfaat Penulisan
Untuk memperluas pemahaman mengenai konsep belajar, prinsip,
motivasi dan penerapan-penerapannya. Dan penulisan ini diharapkan dapat
memberikan informasi-informasi dan pengetahuan kepada siswa maupun
mahasiswa yang membacanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan individu
secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari
sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas di sini
dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju ke
perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta
(kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotorik).
Teori belajar berpangkal pada pandangan hakikat manusia, yaitu hakikat
manusia menurut pandangan john locke yaitu manusia merupakan organisme
yang pasif. Locke menganggap bahwa manusia itu seperti kertas putih,
hendak ditulisi apa kertas itu sangat tergantung pada orang yang menulisnya.
Dari pandangan ini muncul aliran belajar behavioristik-elementeristik.
Sedangkan menurut Leibniz pandangan mengenai hakikat manusia adalah
organisme yang aktif. Manusia merupakan sumber daripada semua kegiatan.
Pada dasarnya manusia bebas untuk berbuat, manusia bebas untuk membuat
pilihan dalam setiap situasi. Titik pusat kebebasan ini adalah kesadarannya
sendiri. Dari pandangan ini muncul aliran belajar yaitu belajar kognitif-holistik.
1. Teori Belajar Behaviorisme
Behavioristik dengan tokoh pendukungnya seperti J.B. Watson
(1878-1958), E.L. Thorndike (1874-1949), B.F. Skinner (1904), Ivan
Pavlov (1849-1936) memandang belajar adalah perubahan tingkah laku,
dalam cara seseorang berbuat pada situasi tertentu. Tingkah laku yang
dimaksud ialah tingkah laku yang dapat diamati. Berfikir dan emosi tidak
termasuk dalam hal ini karena berfikir dan emosi tidak dapat diamati
secara langsung. Di antara kegiatan prinsipal behavioristik ialah setiap
anak lahir baik laki-laki maupun perempuan tanpa warisan kecerdasan,
bakat, perasaan, dan lain- lainnya. Semua kecakapan, kecerdasan, dan
perasaan baru timbul setelah manusia melakukan kontrak dengan alam
sekitar. Itulah sebabnya
behavioristik berkeyakinan bahwa dalam belajar yang paling berperan
adalah refleks, yaitu reaksi jasmaniah yang dianggap tidak memerlukan
kesadaran mental. Kegiatan belajar adalah kegiatan refleks yaitu reaksi
manusia, akan rangsangan-rangsangan yang ada sehingga peristiwa belajar
tidak lain adalah peristiwa melatih refleks-refleks sedemikian rupa
sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai oleh anak laki-laki dan
perempuan yang memiliki potensi yang sama untuk dikembangkan melalui
konstruksi sosial.
2. Teori Belajar Kognitivisme
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa
terdapat berbagai teori pembelajaran yang memiliki pendekatan dan konsep
unik dalam memahami proses belajar manusia. Proses pembelajaran dapat
dilihat sebagai pemrosesan informasi, terutama dalam teori kognitivisme, di
mana individu aktif dalam mengolah informasi untuk mencapai pemahaman
yang lebih baik.
Motivasi memainkan peran kunci dalam pembelajaran, dengan motivasi
intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi hasil belajar. Keterampilan
hidup, termasuk keterampilan sosial, emosional, dan moral, penting dalam
perkembangan individu. Terdapat tiga prinsip utama belajar, yaitu Classical
Conditioning, Instrumental (Operant) Conditioning, dan Cognitive Learning.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang teori-teori ini, pendidik dan
individu yang belajar dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran mereka, sambil memahami pentingnya motivasi dan
pengembangan keterampilan hidup dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Bagi pembaca disarankan untuk menggali lebih dalam setiap teori
pembelajaran yang telah dijelaskan. Menggunakan studi kasus atau contoh
konkret juga akan membuat makalah lebih relevan.
Selanjutnya, penting untuk menjelaskan bagaimana teori-teori ini dapat
diterapkan dalam praktik pendidikan sehari-hari, serta menghubungkannya
dengan perkembangan teknologi dan tren dalam pendidikan. Disarankan juga
untuk mengingatkan pembaca tentang pentingnya penelitian lebih lanjut
dalam masing-masing teori atau konsep. Mengulas dampak sosial dari
berbagai pendekatan pembelajaran dan menyoroti pembelajaran seumur hidup
juga akan memperkaya makalah.
Terakhir, memberikan sumber daya tambahan atau referensi untuk
pengembangan lebih lanjut akan menjadi tambahan yang berguna bagi
pembaca yang ingin mendalami topik ini lebih lanjut. Keseluruhan saran-
saran ini akan memperkaya makalah dan menjadikannya lebih bermanfaat
bagi pembaca yang berminat dalam pemahaman mendalam tentang teori-teori
pembelajaran dan aplikasinya dalam pendidikan
DAFTAR PUSTAKA