TEORI BEHAVIORISTIK
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran
Dosen Pengampu:
Nur Anisa S.Pd., M.Pd.
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Muhammad, Pencipta Yang Maha Esa,
Pemilik jiwa dan ruh seluruh makhluk hidup, Rasulullah saw, kepada seluruh umat
manusia di dunia dan di akhirat, ditujukan hanya bagi mereka yang dianggap
menjadi panutan dan penerus. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa mengikuti
ajarannya hingga hari kiamat. Penulis berdoa semoga kita semua dalam Rahmat dan
Karunia-Nya serta dapat bermanfaat bagi orang banyak dalam kehidupan kita
sehari-hari, tidak sedikit ruang dan waktu, Amin.
Ibu Nur Anisa S.Pd., M.Pd. selaku Dosen dalam Proses Belajar Mengajar.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, dan editor
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan
makalah selanjutnya. Semoga Allah SWT selalu membalas kebaikan yang kalian
berikan. Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua yang membaca makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
BAB II: PEMBAHASAN.......................................................................................................... 6
2.1 Teori Belajar yang berpijak pada Pandangan Behaviorisme......................................... 6
2.2 Belajar Menurut Teori Behavioristik ........................................................................... 10
2.3 Aplikasi Teori Belajar Behaviorisme Dalam Pembelajaran ......................................... 10
2.4 Kelebihan serta Kekurangan Teori Behavioristik ....................................................... 13
BAB III: PENUTUP .............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar dan belajar terus menjadi topik yang menarik ketika
mempelajari ilmu perilaku. Bagaimana proses pembelajaran benar-benar
bekerja dan bagaimana pembelajaran seharusnya berlangsung adalah topik
yang menarik bagi pendidik, guru, orang tua, konselor, dan mereka yang
terlibat dalam manajemen perilaku. Ketika belajar merupakan kegiatan yang
kompleks dan kompleks, belajar menjadi lebih kompleks dan kompleks
karena tujuan belajar adalah untuk merangsang (stimulate) dan memicu
(encourage) kegiatan belajar. Oleh karena itu, hasil belajar adalah tujuan
dan belajar adalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut.
Belajar adalah proses upaya sadar yang dilakukan individu untuk
beralih dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari merasa tidak mampu menjadi
mampu melakukan sesuatu. Belajar bukan hanya pengetahuan yang
diberikan atau penggambaran informasi yang diberikan. Tetapi bagaimana
individu dapat berpartisipasi secara aktif dalam mengubah atau
memodifikasi hasil belajar yang mereka terima menjadi pengalaman yang
bermanfaat bagi kepribadian mereka?
Belajar adalah suatu sistem yang membantu individu belajar dan
berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan. Teori adalah
seperangkat prinsip yang terdiri dari peristiwa-peristiwa tertentu di dunia
nyata. Teori adalah seperangkat preposisi yang berisi ide, konsep, prosedur,
dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variabel yang saling terkait yang
diperiksa, dianalisis, diuji, dan dibuktikan kebenarannya. Menurut dua
pendapat di atas, teori adalah seperangkat prinsip tentang peristiwa yang
mengandung ide, konsep, prosedur, dan prinsip yang kebenarannya dapat
dipelajari, dianalisis, dan diuji.
Teori belajar adalah teori yang didalamnya terdapat prosedur
penerapan kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, suatu rancangan
bagaimana pembelajaran berlangsung di dalam dan di luar kelas. Teori
belajar selalu dimulai dari segi psikologi belajar. Untuk itu, dalam
pembahasan ini penulis menguraikan teori psikologi belajar berdasarkan
pandangan behavioris dan penerapannya dalam pembelajaran.
Teori belajar selalu bertolak dari sudut pandang psikologi belajar. Dalam
teori psikologi belajar, terdapat tiga aliran besar yaitu: psikologi behaviorisme,
psikologi kognitif, dan psikologi humanistik. Behaviorisme merupakan salah satu
pendekatan untuk memahami perilaku individu. dengan menggunakan metode
pelatihan, pembiasan, dan pengalaman. Pandangan ini menekankan bahwa perilaku
harus dijelaskan dengan pengalaman-pengalaman yang terobservasi, bukan oleh
proses mental. Jadi, peristiwa belajar berarti untuk melatih refleks-refleks
sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai oleh individu.
Unsur – unsur Pandangan Behaviorisme :
- Bersifat mekanistis
- Menekankan peranan lingkungan
- Mementingkan pembentukan respon
- Menekankan pentingnya Latihan
- Mementingkan hasil belajar
Metode yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran antara lain: ceramah,
demonstrasi, dimana aktivitas ada pada guru sedangkan peserta didik pasif
menerima sesuai yang diberikan guru.
1. Meningkatkan perilaku yang diinginkan
Enam strategi pengondisian operan dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
yang diinginkan, yaitu:
a. Memilih penguat yang efektif
Guru harus mampu menemukan penguat mana yang berhasil paling baik untuk
setiap peserta didiknya, yaitu membedakan setiap individu dalam menggunakan
penguat tertentu.
b. Membuat penguat menjadi bergantung pada tepat waktu
Agar penguat efektif, guru harus memberikan penguat secara tepat waktu dan
segera mungkin setelah anak menampilkan perhilaku tertentu yang diharapkan.
c. Pilih jadwal terbaik untuk penguatan
Guru harus memilih jadwal penguatan terbaik sesuai dengan tuntutan perilaku
peserta didik yang diharapkan guru.
d. Pertimbangkan untuk membuat kontrak
Analisis perilaku terapan menyarankan bahwa kontrak kelas seharusnya merupakan
hasil masukan dari guru maupun peserta didik. Pembuatan kontrak melibatkan
pembuatan ketergantungan penguatan secara tertulis.
e. Gunakan penguatan negative secara efektif
Penguatan negative, meningkatkan frekuensi respons dengan menghilangkan
stimulus yang tidak disukai. Contoh: stimulus guru yang sering mengkritik jawaban
serta pertanyaan peserta didik harus dihilangkan agar frekuensi bertanya dan
frekuensi menjawab semakin meningkat.
f. Gunakan arahan dan pembentukan
Arahan merupakan stimulus ditambahkan sebelum terjadinya kemungkinan
peningkatan respons yang diinginkan. Jika arahan belum mampu membuat peserta
didik menampilkan perilaku yang diharapakan, guru perlu membantu dengan
pembentukan.
B. Saran
Sebagai calon pendidik hendaknya kita mampu menciptakan suasana
belajar yang kondusif dan efektif, lalu menerapkan metode dan teori yang tepat,
sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Oleh karena itu sebagai
calon pendidik (guru) hendaknya kita mempelajari teori-teori pembelajaran yang
ada, agar kita mampu menemukan kecocokan dalam metode mengajar yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Budinungsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Yulaelawati, Ella. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi, Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Pakar Raya.
Karwono. Mularsih, Heni. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.