TEORI BEHAVIORISTIK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Dana Hari Pamungkas 1502618042
Atia Dian Kusumaningrum 1502619046
Rayfan Dewantara 1502619093
Juni Priyanto 1502619039
Yusuf Aji Widiyanto 1502619063
Muhammad Raihansabiq Ramadhan 1502619070
FAKULTAS TEKNIK
2021
Abstrak
Teori behavioristik merupakan salah satu dari tiga aliran psikologi pendidikan
yang tumbuh dan berkembang secara beruntun dari periode ke periode. Pandangan
tentang belajar menurut aliran ini adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai
akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Meskipun teori behavioristik
diungkapkan oleh tokoh Barat, namun sebagian besar teori yang mereka
ungkapkan, khususnya tentang belajar, sesuai dengan konsep Pendidikan Islam.
Sehingga hal ini menarik untuk diteliti bagaimana konsep belajar behavioristik
dari kacamata Islami. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud mengadakan
penelitian dengan berbagai rumusan masalah. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Kepustakaan (Library Research), karena data yang diteliti berupa
naskah-naskah atau buku-buku, yang bersumber dari khazanah perpustakaan
i
Abstrak
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
Teori Behavioristik ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Tim Penulis
iii
Daftar Isi
Abstrak......................................................................................................................i
Kata pengantar........................................................................................................iii
Daftar isi.................................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Teori belajar merupakan gabungan prinsip yang saling berhubungan dan
penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang berkaitan dengan
peristiwa belajar. Penggunaan teori belajar dengan langkah-langkah
pengembangan yang benar dan pilihan materi pelajaran serta penggunaan
unsur desain pesan yang baik dapat memberikan kemudahan kepada siswa
dalam memahami sesuatu yang dipelajari. Selain itu, suasana belajar akan
terasa lebih santai dan menyenangkan. Proses belajar pada hakikatnya adalah
kegiatan mental yang tidak tampak. Artinya, proses perubahan yang terjadi
dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat disaksikan dengan jelas,
tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala perubahan perilaku.
Manusia diciptakan Tuhan dalam struktur yang paling baik diantara makhuk
Allah yang lain. Struktur manusia terdiri atas unsur jasmaniah (fisiologis) dan
rohaniah (psikologis). Dalam struktur jasmaniah dan rohaniah itu, Tuhan
memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan
berkembang. Lingkungan yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
tingkah laku manusia, namun bukan satu-satunya faktor tanpa adanya faktor
lain. Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
1.3 Tujuan
1
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apakah pengertian teori behavioristik.
3. Untuk mengetahui secara umum bagaimanakah belajar dan ciri-ciri teori
behavioristik
4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh teori behavioristik.
5. Untuk menerapkan teori behavioristik dalam pembelajaran.
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian teori behavioristik
3
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar
behavioristik berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal dengan aliran behavioristik. Aliran ini menekankan
pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
4
Menurut aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan
asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk
bertindak atau hubungan antara stimulus dan respons.
5
Menurut Desmita (2009:44), behavioristik adalah sebuah aliran dalam
pemahaman tingkah laku manusia yang dikembangkan oleh John B.
Watson (1878- 1958), seorang ahli psikologi Amerika pada tahun
1930, sebagai reaksi atas teori psikodinamika. Perspektif behavioristik
berfokus pada peran dari belajar dan menjelaskan tingkah laku
manusia.Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini bahwa
tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan-aturan yang
diramalkan dan dikendalikan.Menurut Watson dan para ahli lainnya
meyakini bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari
pembawaan genetis dan pengaruh lingkungan atau situasional.Tingkah
laku dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan yang tidak rasional.Hal ini
didasari dari hasil pengaruh lingkungan yang membentuk dan
memanipulasi tingkah laku.
Ivan P. Pavlov
Paradigma kondisioning klasik merupakan karya besar Ivan P. Pavlov
(1849-1936), ilmuan Rusia yang mengembangkan teori perilaku
melalui percobaan tentang anjing dan air liurnya. Proses yang
ditemukan oleh Pavlov, karena perangsang yang asli dan netral atau
rangsangan biasanya secara berulang-ulang dipasangkan dengan unsur
penguat yang menyebabkan suatu reaksi. Perangsang netral disebut
perangsang bersyarat atau terkondisionir, yang disingkat dengan CS
(conditioned stimulus).
B.F. Skinner
Skinner adalah seorang psikolog dari Harvard yang telah berjasa
mengembangkan teori perilaku Watson.Pandangannya tentang
kepribadian disebut dengan behaviorisme radikal. Behaviorisme
menekankan studi ilmiah tentang respon perilaku yang dapat diamati
dan determinan lingkungan. Dalam behaviorisme Skinner, pikiran,
sadar atau tidak sadar, tidak diperlukan untuk menjelaskan perilaku
dan perkembangan. Menurut Skinner, perkembangan adalah perilaku.
Oleh karena itu para behavioris yakin bahwa perkembangan dipelajari
6
dan sering berubah sesuai dengan pengalamanpenglaman lingkungan.
Untuk mendemontrasikan pengkondisian operan di laboratorium,
Skinner meletakkan seekor tikus yang lapar dalam sebuah kotak, yang
disebut kotak Skinner. Di dalam kotak tersebut, tikus dibiarkan
melakukan aktivitas, berjalan dan menjelajahi keadaan sekitar. Dalam
aktivitas itu, tikus tanpa sengaja menyentuh suatu tuas dan
menyebabkan keluarnya makanan. Tikus akan melakukan lagi aktivitas
yang sama untuk memperoleh makanan, yakni dengan menekan tuas.
Semakin lama semakin sedikit aktivitas yang dilakukan untuk
menyentuh tuas dan memperoleh makanan. Disini tikus mempelajari
hubungan antara tuas dan makanan. Hubungan ini akan terbentuk
apabila makanan tetap merupakan hadiah bagi kegiatan yang dilakukan
tikus.
7
penguatan. Teori belajar behavioristik cenderungmengarahkan siswa untuk
berfikir.
Hal yang paling penting dalam teori belajar behavioristik adalah masukan dan
keluaran yang berupa respons. Menurut teori ini, antara stimulus dan respons
dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur.
Dengan demikian yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh
sebab itu, apa saja yang diberikan oleh guru dan apa saja yang dihasilkan oleh
siswa semuanya harus dapat diamati dan diukur yang bertujuan untuk melihat
terjadinya perubahan tingkah laku.
Faktor lain yang penting dalam teori belajar behavioristik adalah factor
penguatan. Di lihat dari pengertiannya penguatan adalah segala sesuatu yang
dapat memperkuat timbulnya respons. Pandangan behavioristik kurang dapat
menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa, walaupun siswa memiliki
pengalaman penguatan yang sama. Pandangan behavioristik tidak dapat
menjelaskan dua anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman
penguatan yang relative sama. Di lihat dari kemampuannya, kedua anak
tersebut mempunyai perilaku dan tanggapan berbeda dalam memahami suatu
pelajaran. Oleh sebab itu teori belajar behavioristik hanya mengakui adanya
stimulus dan respons yang dapat diamati.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada
tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon. Teori belajar behavioristik berpengaruh terhadap pengembangan
teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan aliranaliran
behavioristik. Teori belajar behavioristik dengan model hubungan
stimulus-respons mendudukkan siswa yang belajar sebagai individu yang
pasif. Respons atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode
pelatihan atau pembiasaan. Menuru taliran-aliran behavioristik, belajar
pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap
panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara
stimulus dan respons.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami
banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya dan juga para pembaca.
9
Daftar Pustaka
https://core.ac.uk/download/pdf/235121973.pdf
http://etheses.iainponorogo.ac.id/1703/1/Puji%2C%20Abstrak%2C
%20BAB%20I-V%2C%20DP.pdf
Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta:
CV. Rajawali
Siregar, Eveline & Nara, Hartini. 2010 Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia
Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi
Variable. Jakarta: Depdikbud
Gage, N.L., & Berliner, D. 1979. Educational Psychology. Second
Edition, Chicago: Rand Mc. Nally
Gagne, E.D., (1985). The Cognitive Psychology of School Learning.
Boston, Toronto: Little, Brown and Company
Light, G. and Cox, R. 2001. Learning and Teaching in Higher
Education. London: Paul Chapman Publishing
10