Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Psikologi Belajar Matematika
Dosen Pengampun : Widodo Winarso, M.PdI
Oleh:
Muhammad Shalahuddin Al-Ayyubi (2108105001)
Zalfaa Rizqi Nabila (2108105002)
Muhammad Hamdan Girijati (2108105003)
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “PENDEKATAN BEHAVIOR DALAM
PENDIDIKAN” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja
yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
3.1. Simpulan.....................................................................................................................................3
3.2. Saran...........................................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
KAJIAN TEORI
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku
manusia. Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah
laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik, dan
materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat
dilakukan melalui upaya pengkondisian. Dengan kata lain, mempelajari tingkah
laku seseorang seharusnya dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas
tingkah laku yang terlihat, bukan dengan mengamati kegiatan bagian-bagian
dalam tubuh. Teori ini mengutamakan pengamatan, sebab pengamatan merupakan
suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
tersebut.
2
belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku
manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.Teori belajar
behavioristik berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal dengan aliran behavioristik.Aliran ini menekankan
pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
B. Ciri-ciri Behavior
3
secara positif apa lagi jika diikuti dengan adanya reward yang berfungsi sebagai
reinforcement (penguatan terhadap respons yang telah ditunjukkan). Oleh karena
teori ini berawal dari adanya percobaan sang tokoh behavioristik terhadap
binatang, maka dalam konteks pembelajaran ada beberapa prinsip umum yang
harus diperhatikan. Menurut Mukinan (1997: 23), beberapa prinsip tersebut
adalah: (1) Teori ini beranggapan bahwa yang dinamakan belajar adalah
perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika yang
bersangkutan dapat menunjukkan perubahan tingkah laku tertentu. (2) Teori ini
beranggapan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus dan
respons, sebab inilah yang dapat diamati. Sedangkan apa yang terjadi di antaranya
dianggap tidak penting karena tidak dapat diamati. (3) Reinforcement, yakni apa
saja yang dapat menguatkan timbulnya respons, merupakan faktor penting dalam
belajar. Respons akan semakin kuat apabila reinforcement (baik positif maupun
negatif) ditambah.
4
objektif, sehingga belajar merupakan perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar
adalah memindahkan pengetahuan kepada siswa. Oleh sebab itu siswa diharapkan
memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya,
apa yang diterangkan oleh guru itulah yang harus dipahami oleh siswa. Hal yang
paling penting dalam teori belajar behavioristik adalah masukan dan keluaran
yang berupa respons. Menurut teori ini, antara stimulus dan respons dianggap
tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Dengan
demikian yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa
saja yang diberikan oleh guru dan apa saja yang dihasilkan oleh siswa semuanya
harus dapat diamati dan diukur yang bertujuan untuk melihat terjadinya perubahan
tingkah laku. Faktor lain yang penting dalam teori belajar behavioristik adalah
factor
Classical Conditioning
G. Sewaktu masih kecil, setiap ada bunyi yang lewat dari depan rumah,
saya selalu segera berlari keluar untuk membeli bakso tusuk. Ternyata yang lewat
tukang siomay. Sejak saat itu, lama-kelamaan saya mulai terbiasa untuk
membedakan bunyi-bunyi yg lewat dari depan rumah saya. Hingga suatu hari,
walaupun banyak bunyi penjual jajanan yg lewat, saya sudah bisa mengenal bunyi
bakso bakar yg lewat.
5
sebuah bunyi. Bunyi terompet angin di letakan di dekat rem tangan motornya itu.
Bunyi itu juga memiliki suara jangkauan yang lumayan besar. Nah, di saat-saat
awal dulu, saya keluar dari rumah untuk membelinya hanya jika penjual bakso itu
telah berada hampir di depan rumah. Namun, lama kelamaan saya terbiasa dengan
bunyi yang dikeluarkan oleh penjual itu. Dan akhirnya sekarang ini hanya dengan
mendengar suaranya saja saya langsung bergegas keluar rumah.
J. Adik saya, mulanya tidak takut dengan hal yang berbau dengan
“hantu”. Atau hantu disini awalnya sebagai stimulus netral. Dahulunya ia memang
tidak takut juga. Namun dikarenakan efek pengkondisisan berupa suara-suara
yang menakutkan dan rupa wajah yang menakutkan juga ia lama kelamaan
menjadi takut terhadap hal yang berbau hantu. Dan pada ahkirnya apabila ia ingin
buang air kecil pada malam hari identik dengan kesan hantu dan segala macama
nya, ia akan memilih menahan buang airnya ke toilet ditambah lagi waktunya
pada malam hari.
L. Ketika sudah tiba tahun baru, saya selalu menelepon kakek dan nenek
saya dan mendapatkan pujian “anak baik” dan mendapat uang tahun baru.
Sehingga saya tidak pernah melupakan untuk menelepon kakek dan nenek saya
menjelang tahun baru.
6
saya mendapatkan rangking 5 besar dan dibelikan sepeda kepada ayah saya karena
sudah dijanjikan sebelum nya.
O. Saat saya kelas 4 SD saya pernah dimarahi guru dan dihukum lari
keliling lapangan serta membersihkan kamar mandi karena terlambat. Saya
merasa tidak senang dengan hukuman yang saya terima. Keesokan harinya,saya
berusaha datang lebih cepat agar tidak terlambat dan saat itu saya datang tepat
waktu sehingga guru tidak marah. Jadi, karena saya tidak suka dihukum saya lebih
berusaha agar tidak datang terlambat lagi ke sekolah.
P. Pada saat saya masih berada di bangku seolah kelas dua SMA,
suatu waktu saya lupa membawa Kamus Bahasa Inggris. Tetapi, kemudian pada
pertemuan berikutnya, saya selalu membawa kamus bahasa inggris.
Q.
S.
Kelebihan dan kekurangan yang sesuai dengan teori ini, seorang guru dapat
menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah disiapkan sehingga
tujuan dari pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa disampaikan secara utuh
oleh guru yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan pembelajaran menurut teori
behaviorisme seorang guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi lebih pada
penggunaan intruksi singkat yang disertai dengan contoh-contoh baik yang
7
dilakukan sendiri atau melalui simulasi. Bahan pembelajaran disusun secara
hirarki dari yang sederhana sampai pada yang paling kompleks.
Membiasakan guru untuk bersikap jeli, teliti dan peka pada situasi dan
kondisi belajar para siswa.
8
Proses belajar manusia yang dianalogikan dengan hewan sangat sulit
diterima, mengingat antara manusia dengan binatang memiliki
perbedaan yang cukup mencolok.
9
(conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (respons). Penganut teori
ini mengatakan bahwa selaga tingkah laku manusia adalah hasil
conditioning, yakni hasil dari latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan
berekasi terhadap syarat-syarat atau perangsang-perangsang tertentu yang
dialami dalam kehidupannya.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, ada situasi yang sama seperti pada
binatang. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim Walls yang
berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi
setelah si penjual es krim sering lewat, nada lagu tersebut bisa menerbitkan
air liur, apa lagi pada siang hari yang panas. Contohnya lainnya, bunyi bel
10
di kelas untuk penanda waktu atau tombol antrian di bank. Tanpa disadari,
terjadi proses menandai sesuatu, yakin membedakan bunyibunyian dari
pedagang makanan (rujak, es, nasi goreng, siomay) yang sering lewat di
rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah. Dam antre di bank
tanpa harus berdiri lama.
3. Albert Bandura
11
psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku. Teori Bandura menjadi
dasar perilaku pemodelan yang digunakan dalam pendidikan secara
massal.
12
siswa untuk meraih keberhasilan belajar. Caranya, guru banyak memberikan
stimulus dalam proses pembelajaran, dan dengan cara ini siswa akan merespons
secara positif apa lagi jika diikuti dengan adanya reward yang berfungsi sebagai
reinforcement (penguatan terhadap respons yang telah ditunjukkan). Oleh karena
teori ini berawal dari adanya percobaan sang tokoh behavioristik terhadap
binatang, maka dalam konteks pembelajaran ada beberapa prinsip umum yang
harus diperhatikan. Menurut Mukinan (1997: 23), beberapa prinsip tersebut
adalah: (1) Teori ini beranggapan bahwa yang dinamakan belajar adalah
perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika yang
bersangkutan dapat menunjukkan perubahan tingkah laku tertentu. (2) Teori ini
beranggapan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus dan
respons, sebab inilah yang dapat diamati. Sedangkan apa yang terjadi di antaranya
dianggap tidak penting karena tidak dapat diamati. (3) Reinforcement, yakni apa
saja yang dapat menguatkan timbulnya respons, merupakan faktor penting dalam
belajar. Respons akan semakin kuat apabila reinforcement (baik positif maupun
negatif) ditambah.
2.4 Materi 4
13
BAB
III PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15
TES FORMATIF
Silahkan dibuat tes formatif pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 10 Item Soal
beserta jawabanya.
16