Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BELAJAR TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

Dosen Pengampu: Desi Tri Susanti, M. Pd., AIFO

Disusun Oleh : Kelompok 2

Surnia : 211014285201083

Saiful Basri : 211014285201048

M Rozi : 211014285201079

Romi Saputra : 211014285201047

Andrian : 211014285201027

Maulana Zebua : 2110142852010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
MUARA BUNGO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, puji syukur kehadirat Allah
SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan
hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan
makalah yang berjudul “Teori Belajar Behaviorisme ” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

            Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang


pembawa risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad
SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Semoga syafa’atnya selalu
menyertai kehidupan ini.

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa
menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki,
untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada
Allah SWT., jualah penulis memohon Rahmat dan Ridho-Nya

Bungo,    Oktober 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1  Latar Belakang..................................................................................................1

1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................1

1.3  Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1  Pengertian dan Konsep Dasar Teori Belajar Behaviorisme.............................3

2.2  Teori Behaviorisme Dalam Pembelajaran Menurut Para Ahli.........................4

2.3  Kelemahan dan Kelebihan Teori Belajar Behaviorisme..................................6

BAB III PENUTUP ………................................................................7

3.1  Kesimpulan.......................................................................................................7

3.2  Saran.................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perilaku atau behavior dari peserta didik dan pendidik merupakan masalah
penting dalam psikologi pendidikan. Perilaku peserta didik agar dapat menguasai dan
atau memahami sesuatu, merupakan upaya diri pesert didik sesuai dengan pengertian
bahwa peserta didik adalah proses pendewasaan (dari ketidak-dewasaan menjadi
dewasa). Adapun pendidik berupaya agar dapat memahami atau dikuasai oeh peserta
didik yang belum dewasa.

Perilaku sebelum menguasai atau memahami dibandingkan dengan perilaku


sesudah menguasai atau memahami merupakann objek pengamatan dari kelompok
behavioris. Perilaku dapat berupa sikap, ucapan, dan tindakan seseorang sehingga
perilaku ini merupakan bagian dari psikologi dinamis. Pikologi dinamis adalah
psikologi yang khusus menggarap masalah tenaga batin, dorongan dan motif yang
mempengaruhi perilaku orang-seorang ataupun  kelompok.

Salah satu pungsi psikologi pendidikan adalah dasar perilaku menusia.


Pendidikan berupaya mengembangkan perilaku kehidupan yang baik. Pendekatan
periaku ini melahirkan beberapa teori dan konsep dari banyak peneliti. Psikologi
behaviorisme merupakan salah satu dari tiga aliran psikologi pendidikan yang tumbuh
dan berkembang secara beruntun dari periode ke periode. Alam perkembangan aliran
psikologi tersebut bermunculan teori belajar, dalam makalah ini akan dipaparkan lebih
jelas tentang teori belajar behaviorisme.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengertian dan  Konsep dasar teori belajar behaviorisme?

2.     apa teori belajar behaviorisme menurut para ahli?

1
3.     Apa  Keunggulan dan Kelemahan Teori belajar Behaviorisme?

1.3  Tujuan

1        Untuk memahami pengertian dan konsep dasar teori belajar behaviorisme

2        Untuk mengetahui teori belajar behaviorisme menurut para ahli

3        Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori behaviorisme

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Dasar Teori Belajar Behaviorisme

Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum atau
kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah
fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Teori belajar
behaviorisme adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu


hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata
lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan
individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks
sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.  Teori kaum
behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia
adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh
lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek,
rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya
dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam konsep Behavior, perilaku manusia
merupakan hasil belajar, sehingga dapat di ubah dengan memanipulasi dan mengkreasi
kondisi-kondisi belajar.

Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.
Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap
lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Teori-
teori dalam rumpun ini sangat bersifat molekular, karena memandang kehidupan
individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya molekul-molekul. Ada beberapa ciri dari
rumpun teori ini, yaitu :

3
 Mementingkan faktor lingkungan
 Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode
obyektif
  Bersifat mekanis
  Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil
 Mementingkan pembentukan reaksi atau respons
 Menekankan pentingnya latihan  
 Mementingkan mekanisme hasil belajar
 Mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah
munculnya perilaku yang diinginkan.

Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku
manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari
lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat
antara reaksi-reaksi behavior dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini
berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan
tingkah laku adalah hasil belajar.

2.2 Teori Behaviorisme Dalam Pembelajaran Menurut Para Ahli

Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie – Behaviorisme merupakan


salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena
jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental, yang dengan kata lain, behaviorisme
tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu
belajar.

Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga


menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Dalam konsep Behavioral, perilaku manusia
merupakan hasil belajar, sehingga dapat di ubah dengan memanipulasi dan mengkreasi
kondisi-kondisi belajar.

4
Menurut B.F. Skinner teori belajar behaviorisme adalah hubungan antara
stimulus dengan respon yang ditunjukkan individu atau subyek terjadi melalui interaksi
dengan lingkungan.  Teori ini menekankan bahwa tingkah laku yang ditunjukkan
seseorang merupakan akibat dari interaksi antara stimulus dengan respon. Teori ini
berkembang dan cenderung mengikuti aliran psikologi belajar, lantas menjadi dasar
pengembangan teori pendidikan dan pembelajaraan saat ini. Ciri dari implementasi
sukses teori belajar behavioristik ini adalah adanya perubahan perilaku yang
ditunjukkan seseorang setelah mengalami kejadian di masa lampau. Seseorang
dinyatakan belajar jika telah merespon suatu kejadian dan menjadikannya pembelajaran
untuk tidak menggunakan respon yang sama di masa depan, guna menghindari akibat
yang pernah dialaminya.

Teori behaviorisme ini hingga sekarang masih banyak ditemui di Indonesia. Hal
ini nampak mulai dari pembelajaran di Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak,
Sekolah Dasar, Menengah, bahkan sekolah tinggi. Pembentukan perilaku siswa dengan
drill (pembiasaan) disertai reinforcement dan punishment  masih sering ditemui. Secara
teori dan praktek yang telah dilaksanakan, teori ini kurang menekankan aktivitas secara
kognitif pada anak. Sehingga anak cenderung belum dapat mengeksplorasi pegetahuan
secara optimal. Teori behavioristik banyak dikritik karena seringkali tidak mampu
menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang
berkaitan dengan pendidikan dan belajar yang dapat diubah menjadi sekedar hubungan
stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon. Selain itu, berdasarkan teori
behavioristik ini, potensi alami yang dimiliki oleh seorang anak seakan tidak dianggap
bahkan cenderung diabaikan. Hal inilah yang menyebabkan teori ini ditinggalkan
kemudian mengalami pergeseran dari teori behaviorisme ke teori belajar
kognitivisme.

5
2.3 Kelemahan dan Kelebihan Teori Belajar Behaviorisme

Kelebihan Teori Behaviorisme

a) Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak anak yang masih membutuhkan
dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru
dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau
pujian.
b) Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar

Sedangkan kelemahan teori behaviorisme adalah sebagai berikut.

a. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
b. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman
sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa (teori skinner) baik hukuman
verbal maupun fisik seperti kata-kata kasar, ejekan, jeweran yang justru berakibat
buruk pada siswa.

6
BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum atau
kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah
fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Behaviorisme merupakan
salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena
jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dalam konsep Behavior, perilaku
manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat di ubah dengan memanipulasi dan
mengkreasi kondisi-kondisi belajar.

Teori behaviorisme menekankankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan


belajar sebagi aktivitas “mimetic”, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan
kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.
Sedangkan, Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan
pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini
menekankan evaluasi pada kemampuan pebelajar secara individual. Semua teori
pastilah memiki kelebihan dan kelemahan dari masing-masing teori begitu juga dalam
halnya teori belajar behaviorisme ini.

3.2  Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan dari makalah ini, sebaiknya dalam proses
pembelajaran di sekolah-sekolah tidak cenderung menggunakan teori belajar
behaviorisme pada semua jenjang pendidikan karena teori ini hanya berpusat pada guru
dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan daya imajinasinya
sehingga siswa cenderung menjadi pasif dan kurang kreatif, dan teori belajar
behaviorisme sekarang ini hanya pas digunakan untuk melatih anak-anak yang
membutuhkan dominasi orang dewasa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Uno, Hamzan B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran.  Jakarta : Bumi Aksara

Bahri, Syaiful Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Syaodih, Nana Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja


Rosdakarya

https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/teori-belajar-abad-21-behaviorisme-vs-kognitivisme/

Anda mungkin juga menyukai