Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI,


PENDIDIKAN DAN KARIER

Dosen Pengampu : Dr.Surasni M.Pd

Disusun Oleh :

Adinda Trianasyahda (221011650002)

Dini Aminarti (221011650006)

Rini Setyowati (221011650005)

Zahra Mahardika (221011650029)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
Kata pengantar

Bismillahirrahmanirohim

Segala puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam.
Shalawat dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW , juga
keluarganya, sahabatnya serta seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya.

Karena berkat pertolongan dan rahmat-Nya kami berhasil menyelesaikan


Makalah ini. Adapun makalah ini disusun untuk tugas kelompok pada mata kuliah
“Perkembangan Peserta Didik”. Tidak lupa juga kami berterima kasih kepada
Dosen kami yaitu Dr.Surasni M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah
“Perkembangan Peserta Didik” karena sudah diberi kesempatan mendapatkan
tugas makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perkembangan Peserta Didik. Kami
menyadari di dalam isi makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik atau saran dan juga
masukan demi perbaikan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat kritik dan saran yang nantinya akan membuat lebih baik ke-depannya.

Tangerang Selatan, 08 November 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Pendahuluan .....................................................................................................i

Daftar Isi ..........................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................1

1.3 Tujuan ...............................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................2

2.1 Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu........................2

2.2 Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier............................5

BAB III : PENUTUP .....................................................................................14

3.1 Kesimpulan .......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


2 
)

3        
!'   
  
4 



5         
 !   
#
6   
    
"  
7       
         

8 
!

9     3"##  #"4 
      
10  !  5 
 

11      
    
  
12 !       
      0 

13 
!
14 )  #
   


1
15 


16   

!
17 
!
18   


19   
     ! 

20     #   
     
  
21 "


22 
!
(
23      
       

24 
"
"
25 !
Manusia selalu dinamis dari semenjak pembuahan sampai ajal selalu terjadi
perubahan. Dalam rentang kehidupannya, manusia melewati tahap-tahap
perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas perkembangan yang
harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian besar dari kita ingin berusaha
menguasai dan menyelesaikannya pada waktu yang tepat. Beberapa orang dapat
berhasil, sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari
tahap yang seharusnya.
Sebagai insan yang selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan
didalam kehidupannya, manusia pasti akan selalu berusaha untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas kehidupannya. Oleh karena itu untuk memperbaiki
kehidupannya, manusia akan berupaya dengan segala cara untuk mencapainya.

2
Salah satu sarana yang ditempuh manusia adalah dengan menempuh pendidikan
dalam rangka menempuh karier mereka saat telah memasuki lingkungan kerja..

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang di atas, adapun
permasalahan yang dibahas dalam makalah ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Bagaimana perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu?
2. Bagaimana perkembangan kehidupan pendidikan dan kehidupan karier?

1.3 Tujuan

Berdasarkan uraian pada latar belakang serta rumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya , maka tujuan penyusunan makalah ini , yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kehidupan pribadi sebagai
individu.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kehidupan pendidikan dan
kehidupan karier.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu

2.1.1 Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya

Kehidupan pribadi seorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan


lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang
menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan
sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif
dengan faktor lingkungan kehidupan.

Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi


yang lebih mantap, seorang individu berupaya untuk mampu mandiri, dalam

3
arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan mengatur dan memenuhi
kebutuhan serta kebutuhan sehari-hari. Untuk itu diperlukan penguasaan situasi
untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat mengganggu kestabilan
pribadinya.

Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan


dirinya memerlukan pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang
tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Oleh karenanya, setiap
pribadi akan dengan sendirinya menampakkan ciri yang khas yang berbeda
dengan pribadi yang lain.

Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan


kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana komunikasi
untuk bersosialisasi. Dengan demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan
bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial budaya, dan faktor psikologis.
Disamping itu, seorang individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain
tentang harga dirinya, baik dari keluarganya sendiri maupun dari luar
keluarganya. Tiap orang mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu
mempertahankan harga diri tersebut.

2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi

Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan berbagai aspek, yang


akan ditunjukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang menggambarkan
perpaduan berbagai aspek itu terbentuk di dala lingkungan. Sebagaimana
diketahui, lingkungan tempat anak berkembang sangat kompleks.

Seseorang individu, pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan


keluarga. Sesuai dengan tugas keluarga dalam melaksanakan misinya sebagai
penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab, mengutamakan
pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor utama yang
mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga
beserta berbagai aspeknya. Seperti telah diuraikan di bagian terdahulu,
perkembangan anak yang menyangkut perkembangan psikofisis dipengaruhi

4
oleh: status sosial ekonomi, fisafat hidup keluarga, dan pola hidup keluarga
seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap kesehatan, dan ketertiban termasuk
ketertiban menjalankan ajaran agama.

Bahwa perkembangan kehidupan seseorang ditentukan pula oleh faktor


keturunan dan lingkungan aliran nativisme menyatakan bahwa seorang
individu akan menjadi ”orang” sebagaimana adanya yang telah ditentukan
oleh kemampuan dan sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan. Sedangkan
aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seorang akan menjadi
”manusia” seperti yang dikehendaki oleh lingkungan. Kedua aliran itu
menggambarkan bahwa faktor bakat dan pengaruh lingkungan sama-sama
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Pengaruh-
pengaruh itu akan terpadu bersama-sama saling memberi andil ”menjadikan
manusia sebagai manusia”. Aliran yang mengakui bahwa kedua aliran itu
secara terpadu memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang adalah
aliran konvergensi. Proses pendidikan Indonesia menganut aliran ini, seperti
dinyatakan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu ing ngarsa sung tulada, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani.

2.1.1 Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi

Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan


pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami
maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi
anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki ciri yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan pribadi
setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan di mana mereka
dibesarkan.

Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga akan


menunjukkan sifat pribadi yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh
bagaimana mereka masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya
dengan lingkungannya.

5
2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi

Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses


pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi
oleh keadaan sebelumnya dan keadaan yang akan datang banyak ditentukan
oleh keadaan kehidupan saat ini. Dengan demikian, tingkah laku seseorang
juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan
dalam perjalanannya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan


kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat
diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek
pribadi itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan
seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu : mampu menghadapi dan
memecahkan berbagai permasalahan dengan pengendalian emosi secara
matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung jawab.

2.2 Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier

2.2.1 Pengertian kehidupan pendidikan dan karier

Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang


dihayati sepanjang hidupnya, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun
jalur pendidikan luar sekolah. Kehidupan berkarier adalah pengalaman
seseorang yang telah memasuki dunia kerja sedang menurut Garrison (1956)
menyatakan bahwa setiap tahun jutaan pemuda dan pemudi memasuki dunia
kerja yang mana peristiwa itu merupakan awal ia terjun ke dunia kerja dan
penanda dimulainya kehidupan karier bagi mereka.

2.2.2 Karakteristik kehidupan pendidikan dan karier

6
Pada saat memasuki usia remaja telah terbentuk cita-cita saat memasuki
usia dewasa nanti sehingga pada masa remaja inilah tergambar minat mereka
untuk memilih jenis pekerjaan yang mereka inginkan. Untuk mencapai hal itu
remaja harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki,
dan untuk mendapat pengetahuan dan keterampilan itu maka remaja harus
mengikuti pendidikan yang merupakan persiapan baginya untuk memasuki
dunia kerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama
menempuh pendidikan.

Pada masa SMP remaja sudah mulai diperkenalkan dengan system


pendidikan yang memiliki banyak guru dan setiap guru memiliki karakteristik
yang berbeda, hal ini menunjukkan kepada remaja bahwa mereka harus
mampu menyesuaikan diri dengan berbagai macam lingkungan yang akan
dihadapinya nanti. Sedang pada saat mereka memasuki tingkat SMA para
remaja itu harus mampu berlatih menentukan pilihan dengan adanya
penjurusan.

Remaja sendiri memiliki tiga lingkungan pendidikan yang kompleks dan


saling berkaitan satu sama lain, yaitu:

1. Lingkungan Pendidikan Keluarga


Yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Pola pendidikan
anak dalam setiap keluarga berbeda karena pandangan hidup masing-
masing keluarga yang berbeda, yang mana ada yang berorientasi dengan
kehidupan agama, sosial, maupun ekonomi dalam mendidik anaknya.
Dalam lingkungan keluarga, remaja adalah peserta didiknya dan orang
tuanya adalah pendidik atau guru bagi mereka. Dalam lingkungan keluarga
sendiri ada 3 pola pendidikan yaitu pola otoriter, demokratis, dan liberal
yang mana yang paling baik adalah pola pendidikan demokratis yang oleh

7
ki hajar dewantara dirumuskan dalam Ing ngarso sung tulodo, ing madya
mangun karsa, dan tut wuri handayani.
2. Lingkungan Pendidikan Masyrakat
Yaitu lingkungan pendidikan yang ada dalam masyarakat dalam bentuk
pendirian kelompok-kelompok atau paguyuban dan pendidikan kursus
yang sengaja disediakan untuk anak dan remaja dalam mempersiapkan
kehidupan mereka dikemudian hari. Pendidikan yang diselenggarakan
masyarakat pada dasarnya berorientasi pada penyiapan remaja untuk
memasuki dunia kerja. Selain itu pendidikan masyarakat juga
menanamkan norma-norma masyarakat yang disetujui secara umum oleh
masyarakat.
3. Lingkungan Sekolah
Yaitu lingkungan pendidikan yang artificial yang sengaja diciptakan untuk
membina peserta didik ke arah tujuan yaitu menamkan pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta didik sebagai bekal kehidupannya nanti.
Dunia pendidikan, baik jalur sekolah maupun luar sekolah yang
menyediakan berbagai jenis program yang diperkirakan relevan dengan
jenis kebutuhan tenaga kerja yang ada pada masyarakat. Untuk
menetapkan pilihan jenis pendidikan dan pekerjaan yang diidamkan
banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor prestasi, prediksi masa
depan yang menggambarkan minat dan bakatnya, faktor kehidupan yang
dilihat dari lingkungan sekitarnya, dan kemampuan daya saing setiap
individu.

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan


Pendidikan dan Karier

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan


pendidikan dan karier adalah:

1. Faktor Sosial Ekonomi


Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan perkembangan
kehidupan pendidikan dan karier anak. Faktor ini menjuga pertimbangan

8
anak dalam melanjutkan studinya karena berkaitan dengan keadaan
ekonomi orang tua. Faktor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi
orang tua dan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat pada anak yang
berkemampuan intelektual tinggi namun tidak dapat menikmati
pendidikan karena benturan ekonomi dan juga berlaku sebaliknya.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan disini meliputi 3 macam. Pertama, lingkungan masyarakat,
seperti lingkungan masyarakat pertanian, perindustrian, perdagangan,
lingkungan akademik atau lingkungan kurang terdidik. Kedua adalah
lingkungan rumah tangga dan sekolah karena lingkungan ini sangat
mempengaruhi kehidupan remaja baik pendidikan maupun cita-citanya,
dan juga menjadi sarana pembentukan karakter anak berdasarkan
peraturan-peraturan yang diterapkan didalam lingkungan. Ketiga, yaitu
lingkungan teman sebaya, yang mana pergaulan teman sebaya
mempengaruhi kehidupan masing-masing remaja, yang mana dengan
adanya pengaruh itu remaja akan menjadi dirinya masing-masing sesuai
dengan jenis kelaminnya.
3. Faktor Pandangan Hidup
Lingkungan dapat membentuk suatu pandangan hidup seseorang.
Pengejawantahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang,
terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya. Dalam pemilihan
pendidikan sendiri, seorang remaja dipengaruhi latar belakangnya, yaitu
pada remaja dari keluarga kurang mampu akan berpikir untuk menjadi
kaya dengan menempuh pendidikan yang cepat untuk mendapat kekayaan
dengan menempuh pendidikan kedokteran, ekonomi, dan ahli teknik.

2.2.4 Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier


Terhadap Tingkah laku dan Sikap
Pada beberapa keluarga memandang pendidikan kurang penting sebab
mereka hanya melihat pendidikan dari jenjang pendidikan dasar yang mana

9
mengajarkan ilmu-ilmu dasar yang memang belum dapat diaplikasikan untuk
mendapat pekerjaan.
Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah sangat dipengaruhi oleh
karakteristik guru yang mengajarnya. Guru yang baik di mata remaja bukan
hanya tergantung pada keadaan guru tersebut melainkan pada banyak aspek
yang mana yang paling utama adalah bagaimana guru itu “menolong dan
membantu muridnya” dengan memberi nilai yang tinggi. Hal ini sangat
berbahaya bagi sekolah karena mengaburkan tugas guru yaitu membimbing
dan menilai berdasarkan faktor objektif dan tidak hanya mengandalkan
emosionalnya.
1. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan
Karier
Pencapaian tingkat pendidikan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat
kecedasan atau IQ-nya. IQ yang berbeda membuat tingkah laku setiap
individu itu berbeda dan berpengaruh pada perkembangan kehidupan
pendidikan dan kariernya.
2. Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Dalam pengembangan kehidupan pendidikan dan karier, orang tua perlu
memahami kemajuan pendidikan baik disekolah atau di luar sekolah. Oleh
karena itu para remaja masih memerlukan bimbingan dan pengarahan dari
orang tua dan para guru mereka.

a. Perkembangan karier remaja

Dalam arti sempit, pendidikan merupakan persiapan menuju suatu karier,


sedangkan dalam arti luas pendidikan itu merupakan bagian dari proses
perkembangan karier remaja. Menurut Ginzberg (Alexander, dkk., 1980)
perkembangan kariernya telah sampai pada periode pilihan tentatif dan
sebagian berada pada periode pilihan realistis, sedangkan menurut Super

10
(Alexander, dkk., 1980) perkembangan karier anak remaja itu berada pada
tahap eksplorasi, terutama subtahap tentatif dan sebagian dari subtahap
transisi.

Perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ada pada periode


pilihan tentatif (11-17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya pengenalan anak
terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan
dikerjakannya di masa mendatang.

b. Masalah yang Dihadapi

Dalam proses perkembangan karir itu remaja sering mengalami berbagai


hambatan dan masalah, baik yang berasal dari dalam dirinya sendiri atau dari
lingkungannya. Dari dalam diri seperti ketidaksesuaian antara minat dan
kemampuan, dari lingkungan misalnya dari faktor orang tua yang
menginginkan anaknya menjadi dokter, sedangkan anaknya menginginkan
menjadi astronot. Ketidaksesuaian tersebut akan menimbulkan permasalahan
serius, terutama masalah karir. Untuk menghadapi permasalahan tersebut
Sherter menyarankan hal-hal berikut :

1. Pelajari dirimu sendiri, karena kesadaran diri tentang bakat,


kemampuan dan ciri-ciri pribadi yang dia miliki merupakan kunci dari
ketetapan perencanaan karir
2. Di bidang apa kamu merasa paling sreg (comfortable)
3. Tulislah rencana dan cita-citamu secara secara formal
4. Biasakan dirimu dengan tuntutan pekerjaan tertentu yang kamu minati
5. Tinjau dan bicarakan lagi rencana karirmu itu dengan orang lain
6. Jika ternyata pilihan karirmu tidak cocok, hentikan.

Dalam sistem pendidikan di Indonesia, remaja dapat dibantu dalam


menghadapi permasalahan perkembangan dan pilihan karir melalui kegiatan
layanan bimbingan karir di SLTP dan SLTA, kegiatan-kegiatan tersebut
antara lain :

11
1. Pemahaman diri : bakat, kemampuan, minat, keterampilan dan ciri-ciri
pribadi
2. Pemahaman lingkungan : lingkungan pendidikan dan lingkungan
pekerjaan serta berbagai kondisinya
3. Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan
pemilihan karir sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan
lingkungan dan keadaan diri
4. Perencanaan masa depan
5. Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan dan penyesuaian.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

12
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari penulisan makalah ini
adalah:

1. Bahwa asalnya perkembangan kehidupan dan karier remaja tergantung


pada tingkat perkembangan IQ atau kemampuan masing-masing remaja
sehingga proses perkembangan kehidupan pendidikan dan karier masing-
masing remaja berbeda.
2. Dalam perkembangan kehidupan pendidikan dan karier dipengaruhi oleh
berbagai faktor dan pandangan hidup masing-masing individu.
3. Dalam perkembangan kehidupan pendidikan dan karier remaja banyak
hambatan yang dialaminya, namun secara garis besar terbagi 2 yaitu
hambatan yang datang dari dalam dirinya sendiri dan datang dari luar diri
remaja itu sendiri.
4. Perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ditandai oleh
meluasnya pengenalan anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan
pekerjaan apa yang akan dikerjakannya di masa mendatang.
5. Disamping faktor biologis dan psikologis, faktor-faktor lain yang dijadikan
pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-
kesamaan dalam hal ras, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi. Khusus
tentang faktor sosial ekonomi mencakup berbagai aspek antara lain
menyangkut masalah pergaulan dan pekerjaan.

3.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan adalah sebagai calon pendidik maka
sebaiknya kita bisa memahami proses perkembangan kehidupan pribadi,
pendidikan dan karier, dan kehidupan berkeluarga dengan berbagai karakteristik,
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut dan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous (2010) Peranan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah para
remaja melakukan hubungan seks pra nikah (di luar nikah

13
Arikunto. S (2006). Prosedur Penelitiam Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi 6,
Jakarta EGE

Barardi V.F (2010) Perilaku Seksual Remaja Indonesia. Diambil pada tanggal 15
Oktober 2010 dari

Dempsey, P. A. (2002) Riset Keperawatan Buku Ajar dan Latihan.Edisi 4,


Jakarta EGE

Abin Syamsudin.(2018).Psikologi Pendidikan Bandung Remaja Rasaah Karya.

Burhanudin.(2018) .Etika Individu polaDasar Filsafat Asal.yogyakarta Rineka


Cipta.Prayitno dan

Ernina.(1995).Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,Jakarta:Deprikbud.

14

Anda mungkin juga menyukai