Halaman Judul
Daftar isi.................................................................................................................1
Kata pengantar.......................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................................22
3.2 Saran............................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya haturkan kepada Allah SWT yang telah
1. Ibu Evi Winingsih S.pd., M.pd sebagai Guru pengajar yang telah
baik. Kami berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kami
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN
keseluruhan materi.
1.3 MANFAAT
individu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
2. PERKEMBANGAN INDIVIDU SEBAGAI SUBYEK LAYANAN BK
Ada yang mengatakan bahwa perkembangan manusia terjelma dalam
pertumbuhan sekalipun perkembangan dapat terjadi tanpa
pertumbuhan. Maksud dari pernyataan tersebut, pertumbuhan (fisik)
seringkali menjadi patokan awal untuk memperkirakan tahap
perkembangan individu.
Perkembangan, termasuk pertumbuhan biasanya diartikan sebagai
perubahan-perubahan yang erat kaitannya dengan faktor genetik dan
kematangan atau maturasi.
A. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal
1. Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
2. Belajar makan-makanan padat.
3. Belajar berbicara.
4. Belajar buang air besar dan kecil.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
7. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
8. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua,
saudara, dan orang lain.
9. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan
kata hati.
B. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak
Sekolah (6-12 tahun)
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
6. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
7. Mengembangkan kata hati.
1
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
9. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
C. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
2. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
6. Memilih dan mempersiapkan karier.
7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan bagi warga negara.
9. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
10. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai
petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.
D. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-30 tahun)
1. Memilih pasangan.
2. Belajar hidup dengan pasangan.
3. Memulai hidup dengan pasangan.
4. Memelihara anak.
5. Mengelola rumah tangga.
6. Memulai bekerja.
7. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
8. Menemukan suatu kelompok yang serasi
1
2.2 PRIODE PERKEMBANGAN INDIVIDU
1. PRIODE SEBELUM KELAHIRAN
Periode sebelum kelahiran merupakan masa kehidupan individu
dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran, sekitar 9
bulan dalam kandungan periode ini merupakan pertumbuhan yang
sangat luar biasa, dari satu sel tunggal beratnya kira-kira 1/20 juta
ons menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan
tingkah lakunya terdapat enam ciri penting masa pra kelahiran.
1
3. Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
4. Belajar tentang perbedaan jenis kelamin.
5. Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial
dan fisik.
6. Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah,
mengembangkan hati nurani.
7. Belajar mengadakan hubungan emosi.
A. Pada masa ini, anak berada pada usia 6-12 tahun dan memiliki
ciri-ciri antara lain :
1. Membangun perilaku yang sehat.
2. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan yang luar biasa.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas.
5. Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan
berhitung.
6. Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai.
8. Pencapaian kemandirian.
9. Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi
(sekolah)
E. PRIODE REMAJA
Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa
awal anak -anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10
hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
1
F. PRIODE DEWASA
a. Masa awal dewasa (early adulthood)
b. Masa pertengahan dewasa ( middle adulthood )
c. Masa akhir dewasa ( late adulthood )
1
C. PERAN KEMATANGAN DALAM PERKEMBANGAN
1. Kematangan adalah merupakan suatu keadaan atau tahap
pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan.
2. Kematangan dapat berarti matangnyan suatu sifat atau potensi fisik
yang menjadi secara kodrat akibat proses pertumbuhan dan hanya
tergantung pada waktu belaka.
3. Kematangan juga dapat berarti matangnya suatu fungsi atau potensi
mental psikologis akibat proses perkembangan karena pengalaman
dan latihan.
4. Kematangan potensi fisik dan mental psikologis itu merupakan suatu
keadaan yang akan berfungsi sebagai prerequisite dalam proses
perkembangan kearah pematangan fungsi atau potensi.
Horluck : “ Learning is development that comes from exercise and
effot through learning children acquire competence in using their hereditaryre
sources.
Jadi belajar ialah perubahan yang terjadi melalui latihan atau usaha
dengan belajar itulah anak memiliki berbagai kemampuan,
pengetahuan dan sebagainya. Atau dengan kata lain, semua aspek
perkembangan yang diperoleh si anak itu terjadi karena belajar, tanpa
belajar anak tidak mungkin tahu apa-apa dan tidak akan bisa apa-
apa.
1
6. Tingkat kecerdasan yang rendah
B. Masalah perbedaan individual.
misalnya ada siswa yang sangat cepat dan ada yang sangat lambat
belajar. Ada yang menonjol dalam kecerdasan tertentu tapi kurang
cerdas pada bidang yang lain.Kenyataan ini akan membawa
konsekuensi bagi pelayanan pendidikan, khususnya yang
menyangkut bahan pelajaran, metode mengajar,alat alat pelajaran,
pelayanan lainnya. Siswa akan menghadapi kesulitan dalam
penyesuaian diri antara keunikan dirinya dengan dengan tuntutan
dalam lingkungannya. Hal ini di sebabkan karena pelayanan pada
pada umumnya program pendidikan memberikan pelayanan atas
dasar ukuran pada umumnya atau rata-rata.
1
biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Beberapa diantara
kebutuhan-kebutuhan yang harus kita perhatikan ialah kebutuhan:
1. memperoleh kasih sayang.
2. memperoleh harga diri.
3. untuk memperoleh pengharapan yang sama.
4. ingin dikenal.
5. memperoleh prestasi dan posisi.
6. untuk dibutuhkan orang lain.
7. merasa bagian dari kelompok.
8. rasa aman dan perlindungan diri.
9. untuk memperoleh kemerdekaan diri.
D. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku dan masalah
belajar.
Kegiatan atau tingkah laku individu pada hakikatnya merupakan cara
pemenuhan kebutuhan. Banyak cara yang dapat ditempuh individu
untuk memenuhi kebutuhannya, baik secara yang wajar maupun
yang tidak wajar, cara yang disadari maupun cara yang tidak disadari
Individu harus dapat menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan
baik lingkungan sekolah, rumah maupum masyararakat. Proses
penyesuaian diri ini menimbulkan berbagai masalah terutama bagi
diri individu sendiri.terdapat 2 jenis proses penyesuain diri. Yaitu :
1. Well adjusted yaitu keadaan dimana individu dapat berhasil
memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kebutuhannya sesuai
dengan lingkungannya dan tanpa menimbulkan gangguan atau
kerugian bagi lingkungannya.
2. Maladjusted yaitu keadaan dimana individu gagal dalam proses
penyesuaian.
3. Masalah Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental Kegiatan atau
tingkah laku individu pada hakikatnya merupakan cara pemenuhan
kebutuhan. Banyak cara yang dapat ditempuh individu untuk
memenuhi kebutuhannya, baik secara yang wajar maupun yang tidak
1
wajar, cara yang disadari maupun cara yang tidak disadari. Yang
penting untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, indiviidu harus dapat
menyesuaikan antar kebutuhan dengan segala kemungkinan yang
ada dalam lingkungan, disebut sebagai proses penyesuaian diri.
Individu harus dapat menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan
baik lingkungan sekolah, rumah maupum masyararakat. Proses
penyesuaian diri ini menimbulkan berbagai masalah terutama bagi.
1
2. Berperan membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi
yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam
teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya peran ini juga
membantu siswa dalam usaha mengembangkan mengembangkan
dirinya.
3. Berperan untuk membantu staf sekolah khususnya guru dalam
mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan
kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing
menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan
kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan
data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi
para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman
belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat.
2.5 HUBUNGAN PERKEMBANGAN INDIVIDU DENGAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
a. BK sebagai layanan profesional yang setiap layanannya setidaknya
memberikan dasar yang faktual terhadap setiap individu.
2.6 ASPEK PERKEMBANGAN LANDASAN SKKPD
1. Aspek perkembangan Landasan Hidup Religius
2.
No TATARAN/ SD SLTP SLTA PT
. INTERNALISAS
I TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal Mengenal arti Mempelajari hal Mengkaji lebih
bentuk-benuk dan tujuan ihwal ibadah. dalam tentang
dan tata cara ibadah. makna
ibadah sehari- kehidupan
hari. beragama.
2. Akomodasi Tertarik pada Berminat Mengembangka Menghayati
kegiatan mempelajari n pemikiran nilai-nilai agama
ibadah sehari- arti dan tujuan tentang sebagai
hari. setiap bentuk kehidupan pedoman dalam
ibadah. beragama. berperilaku.
1
3. Tindakan Melakukan Melakukan Melaksanakan Ikhlas
bentuk-bentuk berbagai ibadah atas melaksanakan
ibadah sehari- kegiatan keyakinan ajaran agama
hari. ibadah sendiri disertai dalam
dengan sikap toleransi. kehidupan.
kemauan
sendiri.
1
2. Akomodasi Memahami Memahami Bersikap toleran Menyadari atau
perasaan- keragaman terhadap ragam mempertimban
perasaan diri ekspresi ekspresi gkan
dan orang lain. perasaan diri perasaan diri kemungkinan-
dan orang lain. sendiri dan kemungkinan
orang lain. konsekuensi
atas ekspresi
perasaan.
3. Tindakan Mengekspresik Mengekspresika Mengekpresikan Mengekpresika
an perasaan n perasaan atas perasaan dalam n perasaan
secara wajar. dasar cara-cara yang dalam cara-
pertimbangan bebas, terbuka cara yang
kontekstual. dan tidak bebas, terbuka
menimbulkan dan tidak
konflik. menimbulkan
konflik dan
mampu berpikir
positif terhadap
kondisi
ketidakpuasan.
1
bermakna
bagi dirinya
dan orang
lain.
1
laki atau sebagai laki- perempuan perempuan
perempuan. laki atau sebagai aset sebagai dasar
perempuan kolaborasi dan dalam kehidupan
dalam keharmonisan sosial.
kehidupan hidup.
sehari-hari.
3. Tindakan Berperilaku Berinteraksi Berkolaborasi Memelihara
sesuai dengan dengan lain secara harmonis aktualisasi nilai-
peran sebagai jenis secara dengan lain jenis nilai kodrati
laki-laki atau kolaboratif dalam keragaman gender dalam
perempuan. dalam peran. kehidupan sosial.
memerankan
peran jenis.
1
9. Aspek perkembangan Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku
Ekonomis).
1
kompetitif sungguh, dan sungguh, dan sungguh, dan
dalam kompetitif dalam kompetettif kompetitif
kehidupan kehidupan sebagai aset sebagai aset
sehari-hari di sehari-hari. untuk mencapai untuk mencapai
lingkungan hidup mandiri. hidup mandiri
dekatnya. dalam
keragaman dan
saling
ketergantungan.
BAB III
PENUTUP
1
3.1 Kesimpulan
1
10. Masa usia jenjang pendidikan tinggi (umur 18 hingga umur 25 tahun)
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1
Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru). Jakarta
Referensi
http://jawigo.blogspot.com/2010/05/perkembangan-individu-dalam
StandarKompetensiKemandirianPesertaDidik.pdf