Anda di halaman 1dari 24

Daftar Isi

Halaman Judul

Daftar isi.................................................................................................................1

Kata pengantar.......................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan Individu.........................................................3


1.2 Tujuan Pembuatan Makalah Perkembangan Individu....................................4
1.3 Manfaat adanya Makalah Perkembangan Individu........................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan dan Pertumbuhan Individu sebagai subyek layanan BK......5


2.2 Priode Perkembangan Individu.......................................................................8
2.3 Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Individu....................................10
2.4 Peran SKKPD Dalam Perkembangan Individu..............................................14
2.5 Hubungan Perkembangan Individu dengan Layanan BK.............................15
2.6 Aspek Perkembangan Landasan Skkpd……………………………………...15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................22

3.2 Saran............................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya haturkan kepada Allah SWT yang telah

mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang kami buat

telah selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih sedalam-

dalamnya tak lupa diucapkan kepada :

1. Ibu Evi Winingsih S.pd., M.pd sebagai Guru pengajar yang telah

memberikan motivasi dan semangat sehingga kami bisa

menyelesaikan makalah ini.

2. Dan kepada seluruh pihak yang membantu kami dan memberi

semangat sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta

saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini menjadi lebih

baik. Kami berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kami

secara pribadi dan bagi yang membutuhkannya.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap individu akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, Perkembangan dapat diartikan perubahan yang
progresif dan kontinyu dari mulai masa konsepsi sampai meninggal
perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
dalam kehidupan individu, berkenaan dengan proses
perkembangan ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami,
diantaranya sejak kapan dimulai dan berakhirnya, bagaimana
kecenderungan arah perkembangannya, dan faktor-faktor apa yang
mempengaruhinya.
Selain itu, kematangan dan belajar juga memainkan peranan
penting dalam perkembangan. Hal-hal tersebut harus
diketahui,terutama bagi pendidik di sekolah maupun di rumah.
pemahaman seorang pendidik akan setiap tahapan, akan membantu proses
perkembangan suatu individu dapat menentukan keberhasilan
individu tersebut dalam rangka pencapaiannya menjadi manusia
yang ideal. Atas dasar itulah, makalah ini akan membahas
mengenai proses perkembangan individu.

1
1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan individu.

2. Untuk mengetahui konsep perkembangan individu.

3. Untuk mengetahui belajar dan fase-fase perkembangan individu.

4. Untuk mengetahui perkembangan individu secara didaktis dan

keseluruhan materi.

1.3 MANFAAT

1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai proses perkembangan

individu.

2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan individu.

3. Merencanakan setiap rentang kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU SEBAGAI


SUBYEK LAYANAN BK
Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang di
peruntukkan untuk semua individu (baik yang mempunyai masalah
maupun tidak) juga untuk yang sedang berkembang. Pada dasarnya
layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengenal,
memahami dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dan pada
akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya secara utuh. Selama ini
masih berkembang bahwa layanan bimbingan dan konseling hanya
diperuntukkan pada individu yang sedang mempunyai masalah.
sehingga citra (image) seorang konselor adalah tempat mengadunya
individu yang bermasalah saja. Dan, jika konselor di sekolah
sebutannya adalah “polisi sekolah”, padahal tugas dan wewenang
konselor di sekolah bukan hanya mengurusi secara administrasi saja
melainkan segala aspek dan seharusnya konselor dapat menangani.
1. PERTUMBUHAN INDIVIDU SEBAGAI SUBYEK LAYANAN BK
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran
kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya.
Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang makin
sempurna tentang sistem jaringan syaraf dan perubahan-perubahan
struktur jasmani lainnya. Dengan demikian pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik.
Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat,
panjang dan ukuran lingkarannya, seperti lingkar kepala, dada,
pinggul, lengan dan sebagainya. Dalam pertumbuhannya setiap
bagian tubuh itu mempunyai perbedaan tempo kecepatan.

1
2. PERKEMBANGAN INDIVIDU SEBAGAI SUBYEK LAYANAN BK
Ada yang mengatakan bahwa perkembangan manusia terjelma dalam
pertumbuhan sekalipun perkembangan dapat terjadi tanpa
pertumbuhan. Maksud dari pernyataan tersebut, pertumbuhan (fisik)
seringkali menjadi patokan awal untuk memperkirakan tahap
perkembangan individu.
Perkembangan, termasuk pertumbuhan biasanya diartikan sebagai
perubahan-perubahan yang erat kaitannya dengan faktor genetik dan
kematangan atau maturasi.
A. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal
1. Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
2. Belajar makan-makanan padat.
3. Belajar berbicara.
4. Belajar buang air besar dan kecil.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
7. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
8. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua,
saudara, dan orang lain.
9. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan
kata hati.
B. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak
Sekolah (6-12 tahun)
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
6. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
7. Mengembangkan kata hati.

1
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
9. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
C. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
2. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
6. Memilih dan mempersiapkan karier.
7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan bagi warga negara.
9. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
10. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai
petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.
D. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-30 tahun)
1. Memilih pasangan.
2. Belajar hidup dengan pasangan.
3. Memulai hidup dengan pasangan.
4. Memelihara anak.
5. Mengelola rumah tangga.
6. Memulai bekerja.
7. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
8. Menemukan suatu kelompok yang serasi

1
2.2 PRIODE PERKEMBANGAN INDIVIDU
1. PRIODE SEBELUM KELAHIRAN
Periode sebelum kelahiran merupakan masa kehidupan individu
dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran, sekitar 9
bulan dalam kandungan periode ini merupakan pertumbuhan yang
sangat luar biasa, dari satu sel tunggal beratnya kira-kira 1/20 juta
ons menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan
tingkah lakunya terdapat enam ciri penting masa pra kelahiran.

2. PRIODE SESUDAH KELAHIRAN


a. PRIODE BAYI
Masa bayi ( infacy ) ialah periode perkembangan yang merentang dari
kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang
sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis
yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran
simbolis, koordinasi sensorimotor,dan belajar sosial.

b. PRIODE AWAL MASA KANAK-KANAK ( early chidhood )


yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia
lima atau enam tahun. Periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin
mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan
keterampilan kesiapan bersekolah mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf ,dan meluangkan waktu berjam jam untuk
bermain dengan teman teman sebaya.
Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum
mengakhiri masa awal anak anak.

C. CIRI-CIRI ANAK PADA USIA 0-6 TAHUN


1. Belajar berjalan, mengambil makanan padat.
2. Belajar bicara.

1
3. Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
4. Belajar tentang perbedaan jenis kelamin.
5. Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial
dan fisik.
6. Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah,
mengembangkan hati nurani.
7. Belajar mengadakan hubungan emosi.

D. PRIODE PERTENGAHAN DAN AKHIR ANAK

A. Pada masa ini, anak berada pada usia 6-12 tahun dan memiliki
ciri-ciri antara lain :
1. Membangun perilaku yang sehat.
2. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan yang luar biasa.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas.
5. Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan
berhitung.
6. Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai.
8. Pencapaian kemandirian.
9. Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi
(sekolah)

E. PRIODE REMAJA
Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa
awal anak -anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10
hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.

1
F. PRIODE DEWASA
a. Masa awal dewasa (early adulthood)
b. Masa pertengahan dewasa ( middle adulthood )
c. Masa akhir dewasa ( late adulthood )

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


INDIVIDU :
1. Faktor Pembawaan ( heredity )
2. Faktor Lingkungan ( environment )
3. Faktor Waktu ( time )
a. Menurut Monks, Knoers, dan Haditono (1984:2), menyatakan,
perkembangan memiliki kesaman dengan pertumbuhan.
b. Moh Kasiram perpendapat pertumbuhan mengandung arti
adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental.
Sedangkan perkembangan mengandung makna adanya
pemunculan hal yang baru. Pada peristiwa pertumbuhan dalam
pandangan kasiram tampak adanya perubahan jumlah atau
ukuran dari hal-hal yang telah ada, sedangkan dalam peristiwa
perkembangan tampak adanya sifat-sifat yang baru, yang
berbeda dari sebelumnya(1983:23)
c. Kartono mendefinisikan pertumbuhan sebagai “perubahan
secara psiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi pisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak
yang sehat, dalam peredaran waktu tertentu.” Ia mengartikan
pula pertumbuhan sebagai “proses transmisi dari konstitusi
fisik(keadaan jasmaniah) yang warisan, dalam bentuk proses
aktif yang continue” (Kartono, 1982:29) adapun mengenai arti
sempit perkembangan dikatakan sebagai “proses pematangan
fungsi-fungsi yang non fisik”(Kartono,1982:32).

1
C. PERAN KEMATANGAN DALAM PERKEMBANGAN
1. Kematangan adalah merupakan suatu keadaan atau tahap
pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan.
2. Kematangan dapat berarti matangnyan suatu sifat atau potensi fisik
yang menjadi secara kodrat akibat proses pertumbuhan dan hanya
tergantung pada waktu belaka.
3. Kematangan juga dapat berarti matangnya suatu fungsi atau potensi
mental psikologis akibat proses perkembangan karena pengalaman
dan latihan.
4. Kematangan potensi fisik dan mental psikologis itu merupakan suatu
keadaan yang akan berfungsi sebagai prerequisite dalam proses
perkembangan kearah pematangan fungsi atau potensi.
Horluck : “ Learning is development that comes from exercise and
effot through learning children acquire competence in using their hereditaryre
sources.
Jadi belajar ialah perubahan yang terjadi melalui latihan atau usaha
dengan belajar itulah anak memiliki berbagai kemampuan,
pengetahuan dan sebagainya. Atau dengan kata lain, semua aspek
perkembangan yang diperoleh si anak itu terjadi karena belajar, tanpa
belajar anak tidak mungkin tahu apa-apa dan tidak akan bisa apa-
apa.

1. EMPAT HAL YANG MELATARBLAKANGI PERLU ADANYA


BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Masalah perkembangan individu.
1. Tingkat Perkembangan yang mundur
2. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas
perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya.
3. Tidak ada motivasi
4. Kesehatan yang buruk
5. Cacat tubuh

1
6. Tingkat kecerdasan yang rendah
B. Masalah perbedaan individual.
misalnya ada siswa yang sangat cepat dan ada yang sangat lambat
belajar. Ada yang menonjol dalam kecerdasan tertentu tapi kurang
cerdas pada bidang yang lain.Kenyataan ini akan membawa
konsekuensi bagi pelayanan pendidikan, khususnya yang
menyangkut bahan pelajaran, metode mengajar,alat alat pelajaran,
pelayanan lainnya. Siswa akan menghadapi kesulitan dalam
penyesuaian diri antara keunikan dirinya dengan dengan tuntutan
dalam lingkungannya. Hal ini di sebabkan karena pelayanan pada
pada umumnya program pendidikan memberikan pelayanan atas
dasar ukuran pada umumnya atau rata-rata.

C. Masalah kebutuhan individu.


Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu
bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi
kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam
memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan
sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak
menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu
merupakan cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan
belajar pada hakikatnya merupakan perwujudan usaha pemenuhan
kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari hal tersebut, baik
dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun
dalam memberikan bantuan yang sebaik-baiknya dalam usaha
memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti telah dikatakan di atas,
kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan
masalah-masalah bagi dirinya. Pada umumnya secara psikologis
dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan

1
biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Beberapa diantara
kebutuhan-kebutuhan yang harus kita perhatikan ialah kebutuhan:
1. memperoleh kasih sayang.
2. memperoleh harga diri.
3. untuk memperoleh pengharapan yang sama.
4. ingin dikenal.
5. memperoleh prestasi dan posisi.
6. untuk dibutuhkan orang lain.
7. merasa bagian dari kelompok.
8. rasa aman dan perlindungan diri.
9. untuk memperoleh kemerdekaan diri.
D. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku dan masalah
belajar.
Kegiatan atau tingkah laku individu pada hakikatnya merupakan cara
pemenuhan kebutuhan. Banyak cara yang dapat ditempuh individu
untuk memenuhi kebutuhannya, baik secara yang wajar maupun
yang tidak wajar, cara yang disadari maupun cara yang tidak disadari
Individu harus dapat menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan
baik lingkungan sekolah, rumah maupum masyararakat. Proses
penyesuaian diri ini menimbulkan berbagai masalah terutama bagi
diri individu sendiri.terdapat 2 jenis proses penyesuain diri. Yaitu :
1. Well adjusted yaitu keadaan dimana individu dapat berhasil
memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kebutuhannya sesuai
dengan lingkungannya dan tanpa menimbulkan gangguan atau
kerugian bagi lingkungannya.
2. Maladjusted yaitu keadaan dimana individu gagal dalam proses
penyesuaian.
3. Masalah Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental Kegiatan atau
tingkah laku individu pada hakikatnya merupakan cara pemenuhan
kebutuhan. Banyak cara yang dapat ditempuh individu untuk
memenuhi kebutuhannya, baik secara yang wajar maupun yang tidak

1
wajar, cara yang disadari maupun cara yang tidak disadari. Yang
penting untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, indiviidu harus dapat
menyesuaikan antar kebutuhan dengan segala kemungkinan yang
ada dalam lingkungan, disebut sebagai proses penyesuaian diri.
Individu harus dapat menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan
baik lingkungan sekolah, rumah maupum masyararakat. Proses
penyesuaian diri ini menimbulkan berbagai masalah terutama bagi.

2.4 PERAN SKKPD DALAM PERKEMBANGAN INDIVIDU

Standart kopetensi kemandirian peserta didik juga sangan diperlukan


pada proses perkembangan individu, Karena dengan adanya SKKPD
bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai kondisi
sekolah. Kegiatan Pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik.
M. Surya (1988:12) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu
proses pemberian atau layanan bantuan yang terus menerus dan
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan
lingkungan.
Bimbingan ialah penolong individu agar dapat mengenal dirinya dan
individu tersebut dapat mengenal serta dapat memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya.
1. berperan untuk membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih
program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan
sekolah, memilih jenis sekolah lanjutan/sambungan ataupun
lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri- ciri
kepribadiannya.

1
2. Berperan membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi
yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam
teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya peran ini juga
membantu siswa dalam usaha mengembangkan mengembangkan
dirinya.
3. Berperan untuk membantu staf sekolah khususnya guru dalam
mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan
kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing
menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan
kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan
data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi
para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman
belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat.
2.5 HUBUNGAN PERKEMBANGAN INDIVIDU DENGAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
a. BK sebagai layanan profesional yang setiap layanannya setidaknya
memberikan dasar yang faktual terhadap setiap individu.
2.6 ASPEK PERKEMBANGAN LANDASAN SKKPD
1. Aspek perkembangan Landasan Hidup Religius
2.
No TATARAN/ SD SLTP SLTA PT
. INTERNALISAS
I TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal Mengenal arti Mempelajari hal Mengkaji lebih
bentuk-benuk dan tujuan ihwal ibadah. dalam tentang
dan tata cara ibadah. makna
ibadah sehari- kehidupan
hari. beragama.
2. Akomodasi Tertarik pada Berminat Mengembangka Menghayati
kegiatan mempelajari n pemikiran nilai-nilai agama
ibadah sehari- arti dan tujuan tentang sebagai
hari. setiap bentuk kehidupan pedoman dalam
ibadah. beragama. berperilaku.

1
3. Tindakan Melakukan Melakukan Melaksanakan Ikhlas
bentuk-bentuk berbagai ibadah atas melaksanakan
ibadah sehari- kegiatan keyakinan ajaran agama
hari. ibadah sendiri disertai dalam
dengan sikap toleransi. kehidupan.
kemauan
sendiri.

3. Aspek perkembangan Landasan Perilaku Etis.

No. TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


INTERNALISAS
I TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal Mengenal Mengenal Menelaah lebih
patokan baik- alasan keragaman luas tentang
buruk atau perlunya sumber norma nilai-nilai
benar-salah mentaati yang berlaku di universal dalam
dalam aturan/norma masyarakat. kehidupan
berperilaku. berperilaku. manusia.
2. Akomodasi Menghargai Memahami Menghargai Menghargai
aturan-aturan keragaman keragaman keyakinan nilai-
yang berlaku aturan/patoka sumber norma nilai sendiri
dalam n dalam sebagai rujukan dalam
kehidupan berperilaku pengambilan keragaman nilai-
sehari-hari. alam konteks keputusan. nilai yang
budaya. berlaku di
masyarakat.
3. Tindakan Mengikuti Bertindak atas Berperilaku atas Berperilaku atas
aturan-aturan pertimbangan dasar keputusan dasar keputusan
yang berlaku diri terhadap yang yang
dalam norma yang mempertimbang mempertimbang
lingkungannya. berlaku. kan aspek- kan aspek-
aspek etis. aspek nilai dan
berani
menghadapi
resiko dari
keputusan yang
diambil.
4. Aspek perkembangan Kematangan Emosi.

N TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


o. INTERNALISASI
TUJUAN

1. Pengenalan Mengenal Mengenal cara- Mempelajari Mengkaji


perasaan diri cara cara-cara secara objektif
sendiri dan mengekspresika menghindari perasaan-
orang lain. n perasaan konflik dengan perasaan diri
secara wajar. orang lain. dan orang lain.

1
2. Akomodasi Memahami Memahami Bersikap toleran Menyadari atau
perasaan- keragaman terhadap ragam mempertimban
perasaan diri ekspresi ekspresi gkan
dan orang lain. perasaan diri perasaan diri kemungkinan-
dan orang lain. sendiri dan kemungkinan
orang lain. konsekuensi
atas ekspresi
perasaan.
3. Tindakan Mengekspresik Mengekspresika Mengekpresikan Mengekpresika
an perasaan n perasaan atas perasaan dalam n perasaan
secara wajar. dasar cara-cara yang dalam cara-
pertimbangan bebas, terbuka cara yang
kontekstual. dan tidak bebas, terbuka
menimbulkan dan tidak
konflik. menimbulkan
konflik dan
mampu berpikir
positif terhadap
kondisi
ketidakpuasan.

5. Aspek perkembangan Kematangan Intelektual

N TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


o INTERNALISASI
TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal Mempelajari cara- Mempelajari Mengembang
konsep- cara pengambilan cara-cara kan cara-cara
konsep dasar keputusan dan pengambilan pengambilan
ilmu pemecahan keputusan dan keputusan dan
pengetahuan masalah. pemecahan pemecahan
dan perilaku masalah secara masalah
belajar. objektif. berdasarkan
informasi/data
yang akurat.
2. Akomodasi Menyenangi Menyadari adanya Menyadari akan Menyadari
berbagai resiko dari keragaman pentingnya
aktifitas pengambilan alternatif menguji
perilaku keputusan keputusan dan berbagai
belajar. konsekuensi alternatif
yang keputusan
dihadapinya. pemecahan
masalah
secara
objektif.
3. Tindakan Melibatkan diri Mengambil Mengambil Mengambil
dalam keputusan keputusan dan keputusan dan
berbagai berdasarkan pemecahan pemecahan
aktifitas pertimbangan masalah atas masalah atas
perilaku resiko yang dasar dasar
belajar. mungkin terjadi. informasi/data informasi/data
secara objektif. secara objektif
serta

1
bermakna
bagi dirinya
dan orang
lain.

6. Aspek perkembangan Kesadaran Tanggung Jawab Sosial

No TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


. INTERNALISASI
TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal hak Mempelajari Mempelajari Mengembangkan
dan kewajiban cara-cara keragaman pola-pola perilaku
diri sendiri memperoleh interaksi sosial. sosial
dalam hak dan berdasarkan
lingkungan memenuhi prinsip kesamaan
kehidupan kewajiban (equality).
sehari-hari. dalam
lingkungan
kehidupan
sehari-hari.
2. Akomodasi Memahami Menghargai Menyadari nilai-nilai Menghayati nilai-
hak dan nilai-nilai persahabatan dan nilai kesamaan
kewajiban diri persahabatan keharmonisan (equality) sebagai
dan orang lain dan dalam konteks dasar berinteraksi
dalam keharmonisan keragaman dalam kehidupan
lingkungan dalam interaksi sosial. masyarakat luas.
kehidupan kehidupan
sehari-hari. sehari-hari.
3. Tindakan Berinteraksi Berinteraksi Berinteraksi dengan Memelihara nilai-
dengan orang dengan orang orang lain atas nilai
lain dalam lain atas dasar dasar kesamaan persahabatan dan
suasana nilai-nilai (equality). keharmonisan
persahabatan. persahabatan dalam
dan berinteraksi
keharmonisan dengan orang
hidup. lain.

7. Aspek perkembangan Kesadaran Gender.

No. TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


INTERNALISAS
I
TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal diri Mengenal Mempelajari Merperkaya
sebagai laki- peran-peran perilaku kolaborasi perilaku
laki atau sosial sebagai antar jenis dalam kolaborasi antar
perempuan. laki-laki atau ragam kehidupan. jenis dalam
perempuan. ragam
kehidupan.
2. Akomodasi Menerima atau Menghargai Menghargai Menjunjung tinggi
menghargai diri peranan diri keragaman peran nilai-nilai kodrati
sebagai laki- dan orang lain laki-laki atau laki-laki atau

1
laki atau sebagai laki- perempuan perempuan
perempuan. laki atau sebagai aset sebagai dasar
perempuan kolaborasi dan dalam kehidupan
dalam keharmonisan sosial.
kehidupan hidup.
sehari-hari.
3. Tindakan Berperilaku Berinteraksi Berkolaborasi Memelihara
sesuai dengan dengan lain secara harmonis aktualisasi nilai-
peran sebagai jenis secara dengan lain jenis nilai kodrati
laki-laki atau kolaboratif dalam keragaman gender dalam
perempuan. dalam peran. kehidupan sosial.
memerankan
peran jenis.

8. Aspek perkembangan Pengembangan Pribadi.

No. TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


INTERNALISAS
I
TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal diri Mengenal Mempelajari Merperkaya
sebagai laki- peran-peran perilaku kolaborasi perilaku
laki atau sosial sebagai antar jenis dalam kolaborasi antar
perempuan. laki-laki atau ragam kehidupan. jenis dalam
perempuan. ragam
kehidupan.
2. Akomodasi Menerima atau Menghargai Menghargai Menjunjung tinggi
menghargai diri peranan diri keragaman peran nilai-nilai kodrati
sebagai laki- dan orang lain laki-laki atau laki-laki atau
laki atau sebagai laki- perempuan perempuan
perempuan. laki atau sebagai aset sebagai dasar
perempuan kolaborasi dan dalam kehidupan
dalam keharmonisan sosial.
kehidupan hidup.
sehari-hari.
3. Tindakan Berperilaku Berinteraksi Berkolaborasi Memelihara
sesuai dengan dengan lain secara harmonis aktualisasi nilai-
peran sebagai jenis secara dengan lain jenis nilai kodrati
laki-laki atau kolaboratif dalam keragaman gender dalam
perempuan. dalam peran. kehidupan sosial.
memerankan
peran jenis.

1
9. Aspek perkembangan Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku
Ekonomis).

No. TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


INTERNALISAS
I
TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal Mengenal Mempelajari Mempelajari
keberadaan kemampuan keunikan diri berbagai peluang
diri dalam dan dalam konteks pengembangan
lingkungan keinginan kehidupan diri.
dekatnya. diri. sosial.
2. Akomodasi Menerima Menerima Menerima Meyakini keunikan
keadaan diri keadaan diri keunikan diri diri sebagai aset
sebagai secara dengan segala yang harus
bagian dari positif. kelebihan dan dikembangkan
lingkungan. kekurangannya secara harmonis
. dalam kehidupan.
3. Tindakan Menampilka Menampilka Menampilkan Mengembangkan
n perilaku m perilaku keunikan diri aset diri secara
sesuai yang secara harmonis dalam
dengan merefleksika harmonis kehidupan.
keberadaan n dalam
diri dalam keragaman keragaman.
lingkungann diri dalam
ya. lingkungann
ya.

10. Aspek Perkembangan Wawasan dan Kesiapan Karir.

No TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


. INTERNALISASI
TUJUAN

1. Pengenalan Mengenal Mengenal nilai- Mempelajari Memperkaya


perilaku hemat, nilai perilaku strategi dan strategi dan
ulet, sungguh- hemat, ulet, peluang untuk mencari peluang
sungguh, dan sungguh- berperilaku dalam berbagai
kompetitif sungguh, dan hemat, ulet, tantangan
dalam kompetitif dalam sungguh- kehidupan.
kehidupan kehidupan sungguh, dan
sehari-hari di sehari-hari. kompetitif dalam
lingkungan keragaman
dekatnya. kehidupan.

2. Akomodasi Memahami Menyadari Menerima nilai- Meyakini nilai-


perilaku hemat, manfaat perilaku nilai hidup nilai hidup
ulet, sungguh- hemat, ulet , hemat, ulet, hemat, ulet,
sungguh dan sungguh- sungguh- sungguh-

1
kompetitif sungguh, dan sungguh, dan sungguh, dan
dalam kompetitif dalam kompetettif kompetitif
kehidupan kehidupan sebagai aset sebagai aset
sehari-hari di sehari-hari. untuk mencapai untuk mencapai
lingkungan hidup mandiri. hidup mandiri
dekatnya. dalam
keragaman dan
saling
ketergantungan.

11. Aspek Perkembangan : Kematangan Hubungan dengan Teman


Sebaya.

No. TATARAN/ SD SLTP SLTA PT


INTERNALISASI
TUJUAN
1. Pengenalan Mengenal perilaku Mengenal nilai- Mempelajari Memperkaya
hemat, ulet, nilai perilaku strategi dan strategi dan
sungguh-sungguh, hemat, ulet, peluang untuk mencari peluang
dan kompetitif sungguh-sungguh, berperilaku dalam berbagai
dalam kehidupan dan kompetitif hemat, ulet, tantangan
sehari-hari di dalam kehidupan sungguh- kehidupan.
lingkungan sehari-hari. sungguh, dan
dekatnya. kompetitif
dalam
keragaman
kehidupan.
2. Akomodasi Memahami perilaku Menyadari Menerima nilai- Meyakini nilai-nilai
hemat, ulet, manfaat perilaku nilai hidup hidup hemat, ulet,
sungguh-sungguh hemat, ulet , hemat, ulet, sungguh-
dan kompetitif sungguh-sungguh, sungguh- sungguh, dan
dalam kehidupan dan kompetitif sungguh, dan kompetitif sebagai
sehari-hari di dalam kehidupan kompetettif aset untuk
lingkungan sehari-hari. sebagai aset mencapai hidup
dekatnya. untuk mandiri dalam
mencapai keragaman dan
hidup mandiri. saling
ketergantungan.

BAB III
PENUTUP

1
3.1 Kesimpulan

Perkembangan individu merupakan perubahan yang

sistematis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak

lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai

perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat

kedewasaan atau kematangannya. Belajar merupakan proses

perubahan yang terjadi karena adanya usaha. Jadi adanya SKKPD

juga sangat diperlukan karena SKKPD bertujuan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat

setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah.

Sedangkan fase-fase perkembangan pada manusia sejak dari

masa kanak-kanak sampai masa tua ada enam fase, yaitu :

1. Fase perkembangan masa kanak-kanak.

2. Fase perkembangan masa anak.

3. Fase perkembangan masa remaja.

4. Fase perkembangan masa dewasa awal.

5. Fase perkembangan masa setengah baya.

6. Fase perkembangan masa tua.

Perkembangan individu secara didaktis sebagai berikut :

7. Masa usia pra sekolah

8. Masa usia jenjang pendidikan dasar

9. Masa usia jenjang pendidikan menengah (masa remaja)

1
10. Masa usia jenjang pendidikan tinggi (umur 18 hingga umur 25 tahun)

3.2 SARAN

Dengan adanya konsep belajar dan materi tentang fase-fase

perkembangan individu, perkembangan individu secara didaktis dan

materi SKKPD diharapkan peserta didik, maupun pembaca mampu

mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik serta

memberi wawasan yang lebih dalam mengenai perkembangan

individu dalam belajar dan mampu mengaplikasikan dalam

DAFTAR PUSTAKA

1
Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru). Jakarta

Referensi

http://jawigo.blogspot.com/2010/05/perkembangan-individu-dalam

belajar.html, 27 Maret 2015

psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock Edisi Kelima

Nursalim, 2007 psikologi pendidikan

StandarKompetensiKemandirianPesertaDidik.pdf

Anda mungkin juga menyukai