Halaman Judul
Daftar isi........................................................................................................1
Kata pengantar..............................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya haturkan kepada Allah SWT yang telah
baik. Kami berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kami
9
BAB I
PENDAHULUAN
9
BAB II
PEMBAHASAN
9
2. (Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah) Layanan
orientasi bertujuan untuk membantu individu agar mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru dengan
arti lain agar individu dapat memperoleh manfaat dari lingkungan baru
tersebut. (Tohirin, 2007 : 138)
3. (Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah edisi revisi )
tujuan layanan orientasi berkenaan dengan fungsi-fungsi tertentu
fungsi pemahaman layanan orientasi bertujuan untuk membantu
individu untuk memiliki pemahaman tentang berbagai hal yang penting
dari suasana yang baru saja dijumpainya. (Tohirin, 2007 : 138)
4. (Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah) dilihat dari fungsi
pencegahan layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar
terhindar dari hal-hal negatif yang timbul apabila individu tidak
memahami keadaan lingkungannya yang baru. (Tohirin, 2007 : 138)
5. (Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan) Tujuan adanya
orientasi adalah mengenalkan siswa atau mahasiswa baru pada
kurikulum pengajaran, strukturorganisasi sekolah, prosdur belajar yang
baik dan tepat dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di
sekolah yang bersangkutan. (Winkel & Hastuti 2006 : 116)
2.3 PELAKSANAAN LAYANAN ORIENTASI
1. (Layanan Bimbingan dan Konseling ) Layanan orientasi dapat
diselenggarakan melalui berbagai cara seperti ceramah, tanya jawab
dan diskusi yang selanjutnya dapat dilengkapi dengan peragaan,
selebaran, tayangan foto, film atau vidio dan peninjauan ke tempat
tempat seperti ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan.
Layanan orientasi biasanya diselenggarakan pada awal dimulainya
kegiatan pada suatu jenjang atau priode pendidikan tertentu.
Bentuk lain penyelenggaraan layanan orientasi adalah (Hari Orientasi)
pada hari yang telah dijadwalkan sehari penuh jika perlu boleh lebih
digelar berbagai acara orientasi yang telah direncanakan secara
matang. Hari orientasi dapat di perkaya dengan semacam pameran
9
hasil karya sekolah baik karya siswa maupun guru untuk
memperlihatkan citra yang ebih positif tentang sekolah yang
brsangkutan. (Nursalim & Suradi, 2002 : 18)
2. (Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah edisi revisi )
Proses atau tahap layanan orientasi adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah
menetapkan obyek orientasi yang akan jadi isi dari layanan,
menetapkan peserta layanan, menetapkan jenis kegiatan, menyiapkan
fasilitas , menyiapkan kelengkapan adminitrasi
b. Pelaksanaan dalam hal-hal ini yang dilakukan adalah :
mengorganisasikan kegiatan layanan, mengimplentasikanpendekatan
tertentu termasuk implementasi format layanan dan penggunaan
media.
c. Evaluasi, hal-hal yang dilakukan adalah : menetapkan materi evaluasi,
menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, dan
mengolah hasil aplikasi instrument.
d. Analisis hasil evaluasi , hal hal yang dilakukan pada tahap ini adalah
menetapkan standar analisis, melakukan analisis, menafsirkan hasil
analisis.
e. Tindak lanjut, hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah
menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengomunikasikan rencana
tindak lanjut kepada pihak terkait, melaksanakan rencana tindak lanjut.
f. Laporan meliputi : meyusun laporan layanan orientasi, menyampaikan
laporan pada pihak-pihak tertentu seperti ( kepala sekolah atau
madrasah) , mendokumentasikan laporan layanan orientasi. (Tohirin,
2007 : 141)
1. PELAKSANAAN MENGGUNAKAN METODE UMUM :
a. Kunjungan personil sekolah yang akan menerima kesekolah yang
akan mengeluarkan siswa. Personil itu memberikan informasi tentang
keadaan , kegiatan, persaratan yang yang dituntut dll.
9
b. Kunjungan kesekolah yang akan menerima oleh para siswa yang akan
keluar dai satu sekolah. Para siswa ini melakukan kegiatan
peninjauan, mengumpulkan informasi tentang sekolah itu misalnya
tentang kurikulumnya, fasilitas yang dimiliki , guru-gurunya persaratan
masuk dan sebagainya. Sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam rencana studi selanjutnya.
c. Pembuatan handbook oleh siswa, yang akan dipergunakan untuk
menghimpun informasi tentang berbagai kemungkinan kelanjutan
sekolah dengan dilengkapi penjelasan sekolah yang bersangkutan
sehingga handbook itu dapat digunakan untuk pedoman dalam rangka
orientasi kepada sekolah baru yang akan dimasuki siswa.
d. Kunjungan ke sd pemasok : petugas dari SLTP ( misalnya konselor
sekolah bersama guru-guru lain ditugaskan ) mengunjungi sd , sd yang
para lulusannya akan memasuki SLTP tersebut.
e. Kunjungan ke SLTP pemesan : murid-murid sd kelas tinggi
mengunjungi SLTP yang akan mereka masuki. Disana mereka melihat
lingkungan dan kelengkapan sekolah , menerima penjelasan lengkap
dengan gambar film, poster dan tanya jawab.
f. Malam pertemuan dengan orang tua : Orang tua murid baru diundang
menghadiri suatu pertemuan untuk beramah tamah dengan staff
sekolah dan menerima penjelasan tentang hal-ikhwal sekolah tempat
anak-anak mereka belajar.
g. Mengunjungi kelas : konselor berkeliling mengunjungi kelas-kelas
murid baru.
h. Memanfaatkan siswa senior : setiap siswa baru di beri kawan
pendamping ( kakak kelas ) untuk memberikan penjelasan dan
membantu siswa baru itu dalam segala hal berkenan dalam keadaan
sekolah dan bagaimana cara berlaku sebagai siswa yang baik dalam
arti ( aktif, bersemangat dan berhasil di sekolah itu )
9
2.4 MATERI LAYANAN ORIENTASI DALAM BIDANG BIMBINGAN
1. (Nursalim, 2002 : 19 Layanan Bimbingan dan Konseling,) Materi
Layanan orientasi dalam bimbingan meliputi; Layanan orientasi dalam
bidang bimbingan pribadi contoh kegiatan pemberian orientasi
tentang :
a. Fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang ada di sekolah.
b. Acara keagamaan yang menunjang pengembangan kegitan
peribadahan.
c. Hak dan kewajiban siswa
d. Bentuk pelayanan dan bimbingan konseling dalam membantu
mengenal bakat, minat cita-citanya serta usaha mengatasi
permasalahan pribadi.
2. Layanan Orientasi dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan
pemberian orientasi tentang :
a. Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial disekolah
baik dengan sesama teman , guru , wali kelas maupun staff sekolah
lainnya.
b. Peraturan dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas,
perpustakaan, laboraturium, dan fasilitas sekolah lainnya.
c. Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk
tuntutan pergaulan dan kebiasaan masyarakatnya.
d. Wadah yang ada disekolah , yang dapat membantu dan meningkatkan
serta mengembangkan hubungan sosial siswa seperti OSIS, Pramuka,
UKS, PMR, kesenian dll.
e. Organisasi orang tua siswa dan guru.
f. Adanya layanan bimbingan sosial bagi siswa.
3. Layanan orientasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
pemberian orientasi tentang :
a. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar , jadwal pelajaran , guru-guru
setiap bidang studi.
9
b. Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan belajar
seperti , ruang kelas , ruang diskusi, ruang bimbingan konseling dan
sebagainya.
c. Kurikulum yang berkenaan dengan : tujuan pendidikan , mata
pelajaran, dan program belajar, sistem dan pendekatan proses belajar
mengajar , tugas-tugas kulikuler , sistem penilaian kegiatan
ekstrakulikuler dan sebagainya.
d. Sistem belajar yang pada umumnya perlu dikembangkan.
e. Adanya pelayan bimbingan belajar pada para siswa.
4. Layanan orientasi dalam bidang bimbingan karir meliputi kegiatan
pemberian orientasi tentang :
a. Peranan bimbingan dan konseling serta pelacakan karir disekolah
b. Pelaksanaan bimbingan karir.
c. Kegiatan yang diharapkan dari siswa dalam pelaksanaan bimbingan
karir.
1. (Prayitno,2009 : 256 Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling) Materii
orientasi untuk lingkungan sekolah misalnya
a. Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
b. Kurikulum yang ada penyelenggaraan pengajaran
c. Kegitan belajar siswa yang diharapkan
d. Sistem penilaian, ujian dan kenaikan kelas
e. Fasilitas dan sumber belajar yang ada (seperti ruang kelas,
laboratorium dan perpustakaan).
f. Fasilitas penunjang seperti (sarana olah raga, pelayanan kesehatan,
pelayanan bimbingan dan konseling cafetaria dan ruang tata usaha).
g. Staf pengajar dan tata usaha
h. Hak dan kewajiban siswa
i. Organisasi orang tua siswa
j. Organisasi siswa secara menyeluruh.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA