DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9 :
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KAJIAN PUSTAKA 1
DAFTAR PUSTAKA 8
i
KAJIAN PUSTAKA
2
4. Kunjungan Rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh
data,keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama
dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh
keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga
untuk mengentaskan permasalahan klien.
5. Alih Tangan Kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami
klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih
kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta
ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang
dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.
3
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas
dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru
mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien
pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas
tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya
(2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai
pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki
pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan
peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis
(2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan
pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
4
4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa
yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan
pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program
pengayaan).
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali
Kelas berperan :
5
4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling,
seperti konferensi kasus; dan
5. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor.
6. Kerjasama guru dan konselor dalam layanan bimbingan konseling.
Guru perlu mempunyai gambaran yang jelas tentang tugas-tugas yang harus
dilakukannya dalam kegiatan bimbingan. Kejelasan tugas ini dapat memotivasi
guru untuk berperan secara aktif dalam kegiatan bimbingan dan mereka merasa
ikut bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan itu. Sehubungan dengan itu
Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (1985)nmenyatakan bahwa fungsi
bimbingan dalam proses belajar-mengajar itu merupakan salah satu kompetensi
guru yang terpadu dalam keseluruhan pribadinya. Perwujudan kompetensi ini
tampak dala, kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik siswa
dan suasana belajarnya.
6
d) Pemahaman siswa secara empatik.
e) Penghargaan terhadap martabat siswa secara individu
f) Penampilan diri secara asli (genuine) tidak berpura-pura, di depan siswa
g) Kekonkretan dalam menyatakan diri.
h) Penerimaan siswa secara apa adanya.
i) Perlakuan terhadap siswa secara permissive.
j) Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu
siswa untuk menyadari perasaannya itu
k) Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan terbatas pada penguasaan siswa
terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan
siswa menjadi individu yang lebih dewasa.
l) Penyesuaian diri terhadap keadaan yang khusus.
7
DAFTAR PUSTAKA
Shilpy,Dkk.,2019.bimbingan konseling.Yogyakarta:DEEPUBLISH
http://afhny.wordpress.com/peran-guru-dalam-bimbingan-konseling/