SKOR NILAI:
Laporan Mini Riset dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kurikulum baru
KKNI dalam mata kuliah Profesi kependidikan , dalam penyusunan makalah penulis
mengunakan subjek penelitian siswa/i SMA N 2 Pangururan Kabupaten Samosir.
Dalam penelitian ini penulis dapat memahami cara kepemimpinan guru mata
pelajaran kimia menurut pandangan siswa melalui pengisian angket yang sudah
disediakan.penulis akan mengirimkan link angket yang dibuat menggunakan google
form dan akan diisi siswa/i SMA N 2 Pangururan. Siswa akan mengisi data yang
sesuai dengan yang dialami saat belajar maa pelajaran kimia di sekolahnya.
Sistematika penyusunan makalah pun mengikuti sistematika yang ada dalam kontrak
perkuliahan Profesi Kependidikan dengan dosen mata kuliah ibu Imelda Free Unita
Manurung S.Pd, M.Pd. Pengumpulan sementara dalam bentuk soft copy dengan
lampiran,dan pada akhir perkuliahaan akan dikumpulakan juga tugas ini dalam bentuk
hard copynya. Mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna , tapi tidak ada
salahnya untuk dicoba membaca isi dari makalah ini karena makalah ini mancakup
tetang bagaimana seorang guru atau pendidik yang baik, berkarakter, dan mempunyai
etika.
Makalah ini cocok dibaca di kalangan masyarakat dan para orang tua karena
seperti yang kita tahu bahwa pendidikan itu bukan hanya masalah seorang guru atau
pendidik semata melainkan peran masyarakat dan keluarga sangat penting, karena
guru hanya sebagai fasilitator untuk mengarahkan pengetahuan yang lebih baik dan
perilaku anak didik yang baik. Maka dari itu, semoga para pembaca menyukai
makalah saya dan dapat mengambil makna yang tersirat dalam makalah saya ini
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mini
Riset ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Profesi Kependidikan Ibu Imelda Free Unita Manurung, S.Pd M.Pd. yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah ini
dengan baik dan benar.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Mini Riset ini berisi tentang analisis kepemimpinan guru mata pelajaran kimia dalam
melahirkan pemimpin-pemimpin baru. Penulis sadar jika dalam pembuatan makalah
ini terdapat kesalahan bahkan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
memohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga Tugas ini bermanfaat bagi kita
semua. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
Lamramawati Sihotang
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................2
B. Tujuan.............................................................................................................................2
C. Manfaat..............................................................................................................................2
A. Peserta Kegiatan..............................................................................................................8
C. Instrumen Penelitian........................................................................................................9
B. Hasil observasi...............................................................................................................14
BAB V PENUTUP..................................................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di sekolah merupakan pendidikan yang dilaksanakan dengan cara
yang teratur, sistematis, direncanakan, mempunyai jenjang dan dibagi dalam waktu-
waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
dalam proses belajar-mengajar. Di antara faktor tersebut adalah guru.
Guru sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran memiliki potensi yang
sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.Mengajar bukanlah hal yang mudah
karena banyak hal yang harus dipahami, dipersiapkan dan dilakukan. Mengajar bukan
hanya transfer of knowledge namun juga transfer of value. Guru pemegang kunci dari
tercapainya keberhasilan pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan pendidikan.
Guru yang baik adalah guru yang mampu mengajar dengan sepenuh hati, ikhlas,
inovatif, memunculkan motivasi, memunculkan minat belajar peserta didik, serta
membangkitkan semangat belajar peserta didik.
Dalam mengajar guru juga dituntut untuk menuntun siswanya menuju masa
depan yang cerah dan memberikan motivasi serta pengajaran yang profesional.
Seorang guru juga harus memiliki kepribadian yang baik sehingga mampu dicontoh
oleh guru-guru yang lain maupun oleh siswanya. Setiap guru pasti menginginkan agar
materi yang diajarkannya mudah dimengerti dan dipahami oleh siswanya. Selain itu,
guru juga mengharapkan terjadinya suatu perubahan pada diri siswanya atas apa yang
diajarkannya baik perubahan pola pikir, pengetahuan, maupun perubahan pola sikap
sehingga tujuan pendidikan tercapai. Namun untuk mencapai itu semua guru harus
mempunyai suatu gaya dalam mengajar yang dapat menarik ketika proses
pembelajaran berlangsung.
Gaya mengajar yang dimiliki guru menjadi syarat mutlak untuk efektifnya
sebuah proses mengajar belajar. Gaya mengajar itu sendiri dapat berupa tingkah laku,
sikap dan perbuatan dalam proses pembelajaran.Gaya mengajar guru mencerminkan
cara melaksanakan pengajaran yang dilakukannya.Sedangkan minat adalah
kecenderungan untuk memperhatikan, semangat yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu.Gaya mengajar guru sangat erat hubungannya terhadap minat
belajar siswa. Guru merupakan pemegang kunci keberhasilan dalam pembelajaran
serta kunci kesuksesan untuk siswanya. Guru yang profesional adalah guru yang
mampu mengembangkan minat belajar siswa dan mampu mengembangkan rasa
keingintahuan mereka. Dengan demikian maka tantangan seorang guru adalah
menumbuhkan minat belajar siswanya.
B. Tujuan Kegiatan
1. Mengetahui pengertian guru sebagai pemimpin
2. Mengetahui peran guru sebagai pemimpin
3. Mengetahui serta mengupayakan tugas dan peran pokok seorang guru untuk
menjadi guru yang professional
4. Mengetahui serta mengupayakan peran guru sebagai laksana pemimpin
C. Manfaat
1. Guru mampu menumbuhkan minat belajar dalam proses pembelajaran.
2. Guru mampu mengefektifkan pembelajaran dikelas
3. Guru mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru dengan latar belakang profesi
yang berbeda-beda
4. Peserta didik memahami pentingnya guru yang professional dalam proses
pembelajaran
BAB II
LANDASAN TEORI
Namun, tidak semua siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran, karna ada
sebagaian mereka yang lebih suka belajar mendengarkan guru nya berceramah saja.
Karna setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Untuk itu, siswa harus
mengenali bagaimana gaya belajar nya sendiri agar mudah untuk menerima
pembelajaran. Selain itu guru juga harus mengenali gaya belajar siswanya juga agar
nantinya guru bisa mempersiapkan strategi yang cocok untuk diajarkan khususnya
pada mata pelajaran biologi agar hasil belajar siswa bisa maksimal. Salah satu
karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar adalah gaya belajar. Gaya
belajar merupakan suatu tindakan yang dirasakan menarik oleh siswa dalam
melakukan aktivitas belajar, baik ketika sedang sendiri atau dalam kelompok belajar
bersamasama teman sekolah. Gaya belajar merupakan modalitas belajar yang sangat
penting.
Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap
dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa
aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi
juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri dan otak
kanan. Aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap
secara abstrak dan konkret). Gaya belajar merupakan bentuk dan cara belajar siswa
yang paling disukai yang akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, karna
setiap individu mempunyai kegemaran dan keunikan sendiri-sendiri yang tidak akan
sama dengan individu lain.
Secara umum gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dan membuat kita
nyaman dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu
informasi. Gaya belajar adalah cara mengenali berbagai metode belajar yang disukai
yang mungkin lebih efektif bagi siswa tersebut. Gaya belajar mengacu kepada cara
belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar
seseorang berasal dari kepribadian, termasuk kemampuan kognitif dan psikologis latar
belakang kehidupan, serta pengalaman pendidikan.
Keanekaragaman Gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal diterima pada
suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi siswa
untuk belajar maupun bagi seorang pengajar dalam proses pembelajaran. Siswa akan
dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya
belajarnya. Hal tersebut memudahkan siswa dalam menerapkan pembelajaran dengan
cepat dan tepat. Berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Untuk itu siswa seharusnya bisa mengenali bagaimana gaya belajarnya agar bisa
mencapai hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
Dalam belajar, setiap individu memiliki kecendrungan kepada salah satu cara
atau gaya tertentu. Kecendrungan seseorang ini disebut gaya belajar. Karakteristik
siswa menggambarkan segi-segi latar belakang pengalaman siswa yang berpengaruh
terhadap efektivitas proses belajarnya. Salah satu karakteristik siswa yang sebaiknya
diperhatikan oleh guru dalam mendesain pembelajaran yang akan dikelolanya adalah
gaya belajar. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar.
Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel
kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural,
dan pengalaman pendidikan. Gaya belajar atau kadang dikatakan sebagai modalitas
belajar atau tipe belajar ini dibagi menjadi 6 tipe belajar, yaitu visual, auditif,
kinestetik, taktil, olfaktoris dan gustatif . Selain gaya belajar diatas, terdapat juga gaya
belajar berdasarkan modalitas indra. Pendekatan yang sering dan umum dipakai
adalah gaya belajar berdasarkan modalitas indra, yaitu : gaya belajar visual, auditorial
dan kinestetik .
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
a) Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia, faktor ini dapat
diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor biologis dan faktor psikologis.
Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan. Sedangkan
faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan
kebiasaan belajar.
b) Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia, faktor ini
diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor non manusia
seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik.
Penyebab tidak terdapatnya korelasi gaya belajar siswa dengan hasil belajar
siswa pada pembelajaran dilihat dari beberapa sisi, yaitu : Guru, siswa, dan kesalahan
dalam penelitian. Pada aspek guru, guru tidak menggunakan strategi yang sesuai
dengan seluruh karakteristik siswa yang beragam dikelas, hal ini disebabkan guru
tidak mengikuti gaya belajar anak tersebut. Pada aspek siswa, siswa tidak menerapkan
gaya belajarnya masing-masing, baik itu gaya belajar visual, auditorial, maupun
kinestetik, hal ini disebabkan siswa tidak mengetahui tipe/gaya belajarnya. Sedangkan
kalau dilihat dari aspek kesalahan dalam penelitian, ada beberapa kesalahan dalam
penelitian ini yang menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara gaya belajar
dengan hasil belajar siswa yaitu peneliti tidak menganalisis bagaimana cara belajar
siswa dan tidak menganalisis strategi guru didalam lokal.
Tidak adanya interaksi atau hubungan antara gaya belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada pembelajaran biologi dapat dikarenakan adanya faktor lain, selain
gaya belajar siswa sebagai faktor internal. Faktor lain tersebut diantaranya adalah
bakat, motivasi, sikap siswa, kesehatan, kondisi lingkungan kelas, dan sebagainya.
Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang
sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jika tidak terdapat pengaruh
atau hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar ada faktor lain yang
mempengaruhi nya, yaitu diantaranya faktor internal siswa itu sendiri dan faktor guru
yang mengajarnya dikelas, karena bisa jadi guru yang mengajar tidak memperhatikan
gaya belajar anak, sehingga guru tidak memberikan strategi yang sesuai dengan gaya
belajarnya, hal ini akan berdampak terhadap hasil belajar anak. Gaya belajar memiliki
pengaruh terhadap beberapa hal, diantaranya : orang dengan gaya belajar visual
senang mengikuti ilustrasi, membaca instruksi, mengamati gambar-gambar, meninjau
kejadian secara langsung, dan sebagainya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
pemilihan metode dan media belajar yang dominan mengaktifkan indera penglihatan
(mata). Anak yang bertipe auditorial, mudah mempelajari bahan-bahan yang disajikan
dalam bentuk suara (ceramah), begitu guru menerangkan ia cepat menangkap bahan
pelajaran, disamping itu kata dari teman (diskusi) atau suara radio/casette ia mudah
menangkapnya.
Pelajaran yang disajikan dalam bentuk tulisan, perabaan, gerakan-gerakan
maka ia akan mengalami kesulitan dalam belajar. gaya belajar kinestetik memperoleh
informasi dengan mengutamakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik. Individu
yang bertipe ini, mudah mempelajari bahan yang berupa tulisan-tulisan, gerakan-
gerakan, dan sulit mempelajari bahan yang berupa suara atau penglihatan. Semua hal
di atas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Guru dalam kelas berperan sebagai pemimpin. Tugasnya adalah
mempengaruhi siswa melalui pengembanganpengorganisasian dalam pembelajaran.
Sukses pembelajaran bergantung pada kemampuan guru memimpin dan
mengorganisasikan pembelajaran dalam kelassehingga dapat mewujudkan produk
belajar sesuai dengan tujuan. Guru sebaiknya memiliki kecakapan memimpin, artinya
dapat mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, memotivasi siswa agar dapat
belajar dengan target prestasi tertinggi. Siswa belajar tanpa merasa diperintah.
Sosok guru sebagai pemimpin sangat berperan untuk kemajuan pendidikan,
sikap member dan mendahulukan kepentingan siswa menjadi teladan dalam perilaku
akan menjadikan panutan pengikut-pengikutnya dengan sendirinya. Sebagai sosok
yang disukai dan menyukai siswa, seorang guru secara fisik hendaknya bisa
menyenangkan hati siswa. Ini bisa dimulai dari cara berpakaian, berbicara dan tidak
pelit bercanda ria dan terhadap nasihat.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Peserta Kegiatan
Peserta dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 2 PANGURURAN Kabupaten
Samosir.
Daftar nama siswa/I yang menjadi sumber penelitian antara lain:
Nama Siswa Kelas
14 Taruni XII
C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner (Angket)
Instrument angket ini digunakan untuk mengetahui pengaruh sikap
kepemimpinan guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa. Menurut Sugiyono
(2013:146) instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Angket yang digunakan dalam
penelitian ini berbentuk pilihan ganda dengan rentang nilai 2 pilihan jawaban yang
menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian
atau gejala sosial. Sumber datanya berasal dari siswa/i SMA N 2 Pangururan
Kabupaten Samosir.
Angket kepemimpinan Guru mata pelajaran kimia
Nama :
Kelas :
Petunjuk
1.Tulislah nama dan kelas anda !
2.Tujuan diadakan angket ini adalah untuk mengetahui kepemimpinan Guru di Kelas
dalam melahirkan pemimpin-pemimpin yang baru
3.Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan anda dengan cara memberikan
tanda pada kolom “Ya” “Tidak”.
B. Saran
Menurut saya para guru harus lebih sabar lagi dalam mendidik siswa-siswanya
atau peserta didiknya, dan para guru harus berusaha lebih keras lagi untuk mengambil
perhatian para siswa atau peserta didik pada saat pelajaran akan dimulai. Misalnya
bisa dengan main game dengan memasukkan materi pelajaran atau senam otak
terlebih dahulu agar para siswa atau peserta didik dapat menyegarkan dirinya dan
mengatur perasaanynya agar lebih semangat.
DAFTAR PUSTAKA
Desilawati dan Amrizal, M.Pd. 2014. Guru Profesional di Era Global. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. 20 (77): 1-4.
Mustari, Mohamad, Ph.D. 2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Trianto,2011, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media