DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah
ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Telaah Kurikulum.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yanthy
Leonita P. Simanjuntak, S.Pd., M.Si selaku Dosen pengampu matakuliah Telaah
Kurikulum, atas bimbingan dan arahan dalam proses pengerjaan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................2
PEMBAHASAN ......................................................................................................2
PENUTUP .............................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan kualitas sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas
guru sebagai agen pembelajaran di sekolah. Semakin meningkatnya kualitas
seorang guru maka diharapkan siswa yang menjadi peserta didik dalam proses
pembelajaran akan meningkat kualitasnya. Indikator dari peningkatan kualitas guru
salah satunya adalah kompetensi guru dalam bidangnya masing-masing. (Pianda,
2018)
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Guru
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Bab I pasal I
menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. (Sudrajat, 2020)
Guru dalam bahasa Jawa menunjuk pada seorang yang harus digugu dan
ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakatnya. Harus digugu artinya segala
sesuatu yang disampaikan olehnya akan dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran
oleh semua murid. Seorang guru harus ditiru, berarti seorang guru harus menjadi
panutan bagi semua muridnya. (Roqib,2020)
Guru merupakan seseorang yang memberikan pelajaran berupa ilmu yang
bermanfaat, mendidik, mengarahkan, melatih para peserta didik agar menjadi
individu yang berkualitas dari segi akhlak dan juga intelektual.
2.2 Standar Kompetensi Guru
2
meliputi penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang
mendidik, serta pengembangan pribadi dan protesionalisme.
3
b) Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah, bahwa setiap
guru harus menguasai cara belajar mengajar yang efektif, mampu
mengembangkan kurikulum, silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran yang efektif,
menjadi model bagi peserta didik, memberikan nasihat,
melaksanakan evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan
kemampuan peserta didik.
c) Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan, bahwa setiap guru
harus turut serta mensukseskan pembangunan yang harus kompeten
dalam membimbing, mengabdi, dan melayani masyarakat.
d) Tanggung jawab dalam bidang keilmuan bahwa setiap guru harus
turut serta memajukan ilmu, terutama yang menjadi spesifikasinya
dengan melaksanakan peneltian dan pengembangan.
2. Peran dan Fungi Guru Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap
pelaksanaan pendidikan di sekolah. Di antara peran dan fungsi guru tersebut
adalah sebagai berikut.
a) Sebagai pendidik dan pengajar maka setiap guru harus memiliki
kestabilan emosi, selalu ingin memajukan peserta didik, bersikap
realistis, jujur, dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan yang
terutama dalam bidang inovasi pendidikan.
b) Sebagai anggota masyarakat maka setiap guru harus pandai bergaul
dengan masyarakat. Untuk itu, guru harus menguasai psikologi
sosial atau memiliki pengetahuan tentang hubungan antarmanusia.
c) Sebagai pemimpin maka setiap guru harus memiliki kepribadian,
menguasai ilmu kepemimpinan dan prinsip hubungan antarmanusia.
d) Sebagai administrator maka setiap guru akan dihadapkan pada
berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan di sekolah
sehingga seorang guru harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, serta
memiliki strategi dan manajemen pendidikan.
e) Sebagai pengelola pembelajaran maka setiap guru harus mampu dan
menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi
belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas.
4
Kompetensi bersifat personal dan kompleks, serta merupakan satu kesatuan
utuh yang menggambarkan berbagai potensi. Potensi tersebut yang mencangkup
pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai yang dimiliki seseorang yang
terkait dengan profesi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat
diaktualisasikan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi
tersebut. Jadi, kompetensi guru dapat dimaknai sebagai sebagai kebulatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dengan tindakan cerdas dan
penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
5
kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan pendidik dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi beberapa hal
berikut:
1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Pendidik memiliki latar
belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik
dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang
berbasis subjek (mata pelajaran), pendidik seharusnya memiliki kesesuaian
antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu,
pendidik memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan
pembelajaran di kelas. Secara autentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan
dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari
lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.
2. Pemahaman terhadap peserta didik. Pendidik memiliki pemahaman akan
psikologi perkembangan anak sehingga mengetahui dengan benar
pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Pendidik dapat
membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak.
Selain itu, pendidik memiliki pengetahuan dan pemahamanterhadap latar
belakang pribadi anak sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.
3. Pengembangan kurikulum/silabus. Pendidik memiliki kemampuan
mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan
kondisi spesifik lingkungan sekolah.
4. Perancangan pembelajaran. Pendidik memiliki merencanakan system
pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas
pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara
strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari
skenario yang direncanakan.
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pendidik
menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan
menyenangkan.Memberikan rang yang luas bagi anak untuk dapat
mengeksplor potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan
dikembangkan.
6
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran. Dalam menyelenggarakan
pembelajaran, pendidik menggunakan teknologi sebagai media.
Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan
menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan
menggunakan teknologi.
7. Evaluasi hasil belajar. Pendidik memiliki kemampuan untuk mengevaluasi
pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respons anak, hasil
belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, pendidik
harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran
dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.
8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. Pendidik memiliki kemampuan untuk membimbing anak,
menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih
untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
ini adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
kelas, berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam
belajar sehingga hasil belajar anak dapat meningkat dan target perencanaan
pendidik dapat tercapai. Pada prinsipnya, semua aspek kompetensi pedagogik di
atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan
alternatif solusi.
7
ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode
keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan
konsep antarmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan
dalam kehidupan sehari-hari. Subkompetensi menguasai struktur dan metode
keilmuan, memiliki indikator esensial, menguasai langkah-langkah penelitian, dan
kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi.
8
"digugu" (ditaati nasihat/ucapan/perintahnya) dan "ditiru' (dicontoh sikap dan
perilakunya).
9
Sedangkan kompetensi guru secara lebih khusus lagi adalah bersikap
empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab, dan mampu menilai diri pribadi.
Kemampuan personal pendidik, mencakup:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kinerja guru dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan seorang guru
dalam waktu tertentu yang dapat diukur berdasarkan tiga indikator yaitu:
penguasaan bahan ajar, kemampuan mengelola pembelajaran, dan komitmen
menjalankan tugas.
Standar kompentensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar mendapat
sertifikasi untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagai tenaga kependidikan
yaitu meliputi: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi
sosial, dan (4) kompetensi profesional. Selain kompetensi, indikator lain yang tidak
kalah penting yang juga berpengaruh dalam peningkatan kinerja guru adalah
motivasi dan kepemimpinan dari kepala sekolah dalam hal mengarahkan,
membimbing serta membangkitkan semangat para guru.
3.2 Saran
Guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kompetensi-kompetensi pada
tiap individu. Diharapkan dengan adanya peningkatan kompetensi, guru dapat
memberikan kontribusi yang besar dan sangat berpengaruh untuk peningkatan
kinerja guru. Dengan guru lebih meningkatkan landasan kependidikan, diharapkan
guru mampu memahami peserta didik, menempatkan diri sebagai guru yang dapat
menjadi panutan yang baik bagi peserta didiknya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Febriana, R. (2019). Kompetensi Guru. Jawa Timur: Sinar Grafika Offset.
Moh.Roqib, N. (2020). Kepribadian Guru. Yogyakarta: CV Cinta Buku.
Pianda, D. (2018). Kinerja Guru. Sukabumi: CV Jejak.
Roqib, N. (2020). Keperibadian Guru. Yogyakarta: CV Cinta Buku.
Sudrajat, J. (2020). Kompetensi Guru dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Universitas Semarang, 13(2), 1-11.
12