Anda di halaman 1dari 15

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun dan dipresentasikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
Profesi Keguruan.

Dosen Pengampu:
Kartika Wanojaleni, S. Pd. I, M. Ag.

Disusun oleh:
1. Ilbert Ardia
2. Tri Yuliyanti

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI (STAIS)


JL. KH. Sufyan Tsauri Telp. (0280) 6265671 Majenang 53257
Tahun 2020/ 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi
Keguruan.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam yang
telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Kami selaku penulis makalah, sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan tugas membuat makalah tentang “Peran Guru dalam
Pembelajaran”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran, kritikan dan usulan dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami dan
memberikan manfaat bagi pembaca.

Majenang, November
2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
A. Pengertian Peran Guru....................................................................................5
B. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran.......................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................14
DAFTAR ISI..................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru saat ini berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk mencapai tujuan
pendidikan. Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan,
kalau tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dari seorang pendidik tidak akan
membawa hasil yang diharapkan. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Profesional guru yang perlu mendapatkan perhatian.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas
sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui
interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya
proses belajar dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping
menguasai materi yang disampaikan. Dengan kata lain, guru harus menciptakan suatu
kondisi belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta didik, inilah yang tergolong kategori peran
guru sebagai pengajar.
B. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian Peran Guru?
2) Apa saja peran guru dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian peran guru.
2) Memahami peran guru dalam proses pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peran Guru
Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah
memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan
memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai
tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu
proses perkembangan anak. Pendidik adalah orang yang mengajar dan membantu siswa
dalam memecahkan masalah pendidikannya. Sedangkan menurut kajian Islam, menurut
Imam al-Ghazali guru/pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan,
menyempurnakan, segala potensi yang ada pada peserta didik. Serta membersihkan hati
peserta didik agar bisa dekat dan berhubungan dengan Allah SWT.
Pendidik di Indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah pengajar, adalah tenaga
kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas
khusus sebagai profesi pendidik. pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan
tugasnya akan berhadapan dan berinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam
suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan
Drs. Widodo Supriyono, peran guru dalam proses belajar berpusat pada :
a. Mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai
tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang;
b. Memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai;
c. Membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-
nilai, dan penyesuaian diri.
Demikianlah dalam proses belajar mengajar, guru tidak terbatas hanya
menyampaikan ilmu pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan
keseluruhan perkembangan kepribadian murid. Ia harus mampu menciptakan proses belajar
yang sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang murid untuk belajar aktif dan dinamis
dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Mengingat peranannya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk memiliki
pemahaman dan kemampuan secara komprehensif tentang kompetensinya sebagai pendidik.

5
Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan, seperti yang di ungkapkan oleh Brand dalam Educational Leadership
menyatakan bahwa hampir semua usaha reformasi pendidikan seperti pembaharuan
kurikulum dan metode pembelajaran, semua bergantung kepada guru.

B. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran


Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran yang cukup penting untuk
membuat ilmu-ilmu yang diajarkan dapat diterima oleh siswa-siswa yang ada. Tak hanya
berperan untuk mengajarkan ilmu-ilmu saja, banyak sekali peran guru dalam proses
pembelajaran. Nah kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai peran guru di dalam proses
kegaiatan belajar mengajar.
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru
sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti
penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain,
moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar,
persiapan untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang
bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan
pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus
mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan
norma-norma yang ada.
2. Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta
didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta
didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan
guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui
pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat
sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.

6
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran,
yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya,
Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang
bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode
pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa
berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya
ketika mempelajari materi standar.
3. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu.
Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan
mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk
melaksanakan empat hal berikut:
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang
hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan
belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar. Keempat, guru harus melaksanakan
penilaian.
4. Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik
intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru bertindak sebagai pelatih. Hal ini
lebih ditekankan lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa
latihan seorang peserta didik tidak akan mampu menunjukkan pengasaan kompetensi
dasar, dan tidak akan lahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai
dengan materi standar. Oleh karena itu, guru harus berperan sebagai pelatih, yang
bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar dengan potensi
masing-masing.

7
5. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun
mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak
dapat berharap untuk menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan
dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya
sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami
psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang
bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara
generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki
arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara
psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan
diwujudkan dalam pendidikan.
Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini
kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai
jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman,
guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
7. Guru sebagai model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang
yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk
menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai
teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta
didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai
guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya
bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan
kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya
hidup secara umum.

8
Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus
berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yang
menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya,
kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan
sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
8. Guru sebagai pribadi
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki
kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai
pendidik kadang-kadang dirasakan lebih berat dibandingkan profesi lainnya. Ungkapan
yang sering dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu
maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk
dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani.
Sebagai pribadi yang hidup ditengah-tengah masyarakat,guru perlu juga memiliki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain
melalui kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus
dimiliki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang
bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
Salah satu hal yang perlu dipahami guru untuk mengefektifkan proses
pembelajaran adalah bahwa semua manusia (peserta didik) dilahirkan dengan rasa ingin
tahu yang tak pernah terpuaskan, dan mereka semua memiliki potensi untuk memenuhi
rasa ingin tahunya.
9. Guru Sebagai Peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan
penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu, diperlukan berbagai
penelitian yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu, guru adalah seorang
pencari atau peneliti. Dia tidak tahu bahwa dia tidak tahu, oleh karena itu, dia sendiri
merupakan subyek pembelajaran. Dengan kesadaran bahwa ia tidak mengetahui sesuatu
ia berusaha mencarinya melalui kegiatan penelitian.
10. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru
dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut.

9
Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia
kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu
yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya
kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang
lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa
ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas
menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang
telah dikerjakan sebelumnya.
11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
Mengemban fungsi ini, guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta
didik disegala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya
dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini. Guru tahu bahwa ia tidak dapat
membangkitkan pandangan tentang kebesaran kepada peserta didik jika ia sendiri tidak
memilikinya. Oleh karena itu, para guru perlu dibekali dengan ajaran tentang hakekat
manusia dan setelah mengenalnya akan mengenal pula kebesaran Allah yang
menciptakannya
12. Guru Sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin
yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak
dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada
semua peranannya. Jika kegiatan rutin tersebut tidak disukai, bisa merusak dan mengubah
sikap umumnya terhadap pembelajaran.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan rutin yang diterima semua pihak
merupakan syarat yang diperlukan bagi kebebasan, pemahaman, dan kreativitas. Tanpa
adanya kegiatan rutin, tidak terdapat kekuatan atau kesempatan untuk mencoba alternatif
kegiatan sebagai hal pokok dari kebebasan, pemahaman yang mendalam, dan kreativitas.
13. Guru Sebagai Pemindah Kemah
Guru adalah seorang pemindah kemah, yang memindah-mindahkan, dan
membantu peserta didik meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa
mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik,

10
kepercayaan, dan kebiasaan yang menghalangi kemajuan, serta membantu menjauhi dan
meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai. Untuk
menjalankan fungsi ini guru harus memahami mana yang tidak bermanfaat dan
barangkali membahayakan perkembangan peserta didik, dan memahami mana yang
bermanfaat.
Guru dan peserta didik bekerjasama mempelajari cara baru, dan meninggalkan
kepribadian yang telah membantunya mencapai tujuan dan menggantinya sesuai dengan
tuntutan masa kini proses ini menjadi suatu transaksi bagi guru dan peserta didik dalam
pembelajaran.
14. Guru Sebagai Pembawa Cerita
Guru dengan menggunakan suaranya, memperbaiki kehidupan melaui puisi dan
berbagai cerita tentang manusia. Guru tidak takut menjadi alat untuk menyampaikan
cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat
bermanfaat bagi manusia, dan ia berharap bisa menjadi pembawa cerita yang baik.
Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagasan kehidupan di masa
mendatang. Sebagai pendengar, peserta didik dapat mengidentifikasi watak-watak pelaku
yang ada dalam cerita, dapat secara objektif menganalisis, menilai manusia, kejadian-
kejadian dan pikiran-pikiran.
Salah satu karakteristik pembawa cerita yang baik adalah mengetahui bagaimana
menggunakan pengalaman dan gagasan para pendengarnya, sehingga mampu
menggunakan kejadian di masa lalu untuk menginterpetasikan kejadian sekarang dan
yang akan datang. Jadi guru diharapkan mampu membawa peserta didik mengikuti
jalannya cerita dengan berusaha membuat peserta didik memiliki pandangan yang
rasional terhadap sesuatu.
15. Guru Sebagai Aktor
Untuk mengajar, guru harus memiliki gagasan dan pengalaman, serta harus
menyadari bahwa orang lainpun berkesempatan untuk memilikinya. Untuk dapat
mentransfer gagasan, ia harus mengembangkan pengetahuan yang telah dikumpulkan
serta mengembangkan kemampuan untuk mengkomunikasikan pengetahuan itu.
Kemampuan berkomunikasi merupakan suatu seni atau keterampilan yang dikenal
dengan mengajar.

11
Sebagai seorang aktor, guru harus menguasai standar dalam bidang studi yang
menjadi tanggung jawabnya, memperbaiki keterampilan, dan mengembangkan untuk
mentransfer bidang studi itu. Ia mempelajari peserta didik, alat-alat yang dipergunakan
untuk menarik minat, dan tentu saja mempelajari bagaimana menggunakan alat secara
efektif dan efisien.
Untuk menghibur orang-orang yang merasa bahwa guru bukanlah seorang aktor
atau harus tidak bertindak sebagai aktor, sebaiknya dilihat proses bagaimana dia menjadi
seorang aktor yang nyata. Ia memilih mengajar sebagai karier, mengabdi melalui bidang
studi tertentu, yang memerlukan waktu, uang, tenaga, dan harus menguasai bidangnya,
serta belajar mengajarkannya kepada orang lain.
16. Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik,
menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak”
stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan
seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan,
kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran
sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami
berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
17. Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks,
karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang
mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat
dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian
harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut.
18. Guru Sebagai Pengawet
Untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengawet terhadap apa yang telah dicapai
manusia terdahulu, dikembangkan salah satu sarana pendidikan yang disebut kurikulum,
yang secara sederhana diartikan sebagai program pembelajaran. Dengan kurikulum, maka
jaminan pengetahuan yang telah ditemukan dan disusun oleh para pemikir pendidikan
lebih kuat.

12
Sebagai pengawet, guru harus berusaha mengawetkan pengetahuan yang telah
dimiliki dalam pribadinya, dalam arti guru harus berusaha menguasai materi standar yang
akan disajikan kepada peserta didik. Oleh karena itu, setiap guru dibekali pengetahuan
sesuai dengan bidang yang dipilihnya.
19. Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal
hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap
kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui
kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta
mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang
sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.
20. Guru sebagai pengelola pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain itu ,guru
juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya
pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
21. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai
administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada
berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja
secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar
perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat
rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang
berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu
berat dipikul dipundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas
mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon
guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru.
Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan
dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan
dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun
mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau
tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap
proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai
pengajar, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pelatih, guru sebagai penasihat, guru
sebagai pembaharu, guru sebagai model dan teladan, guru sebagai pribadi, guru sebagai
peneliti, guru sebagai pendorong kreativitas, guru sebagai pembangkit pandangan, guru
sebagai pekerja rutin, guru sebagai pemindah kemah., guru sebagai pembawa cerita, guru
sebagai actor, guru sebagai emancipator, guru sebagai evaluator, guru sebagai pengawet,
guru sebagai kulminator, guru sebagai pengelola pembelajaran dan guru sebagai
administrator.

14
DAFTAR ISI

Atmodiwirio, Soebagio. Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Ardadizya Jaya, 2000


Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung, 1985
Nata, Abuddin., Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006
Wina Sanjaya, 2011, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana.
https://husnabie.wordpress.com/2016/05/18/makalah-peran-guru-dalam-pembelajaran/
http://ariefmunandar129.blogspot.com/2016/10/makalah-peranan-guru-dalam-
pembelajaran.html

15

Anda mungkin juga menyukai