Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah Administrasi
Pendidikan.
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh :
1. Ratmini
2. Zulfani Hoiriyah Saskiya
MAJENANG – CILACAP
Jln. K.H. Sufyan Tsauri Majenang Cilacap, Jawa Tengah (53257) tlp. (0280) 623562
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Administrasi
Personil Sekolah" .
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan
hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerika saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk membatasi pokok permasalahan ini maka perlu kita sampaikan mengenai definisi
administrasi personil sekolah. Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai,
dan siswa. Dalam pembahasan ini yang dimaksud dengan personel pndidikan adalah
golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan
nonedukatif (ketatausahaan).
Personil bidang edukatif ialah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar-
mengajar, yaitu guru dan konselor (BK). Sedangkan yang termasuk di dalam kelompok
personel bidang nonedukatif, adalah petugas tata usaha dan penjaga atau pesuruh sekolah.
Semua personel atau pegawai tersebut mempunyai peranan penting dalam kelancaran
jalannya pendidikan dan pengajaran di sekolah.2
1
Diunduh dari situs, http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.com/2013/11/administrasi-
personel.html, Selasa, 21 Oktober 2014 pukul 20.55
2
Soetjipto dan Kosasi R. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta
5
Administrasi personil sekolah yaitu segenap proses penataan personil di sekolah. Di
dalam berlangsungnya kegiatan sekolah, maka unsur manusia merupakan unsur yang sangat
penting. Karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh
manusia-manusia yang menjalankannya. Untuk kita kita akan perlu membahas lebih detail
lagi mengenai personil sekolah ini, karena bagaimana pun lengkap dan modernnya fasilitas
sekolah, metode dan dukungan masyarakat, akan tetapi jika personil sekolahnya kurang
berpartisipasi maka akan sulitlah tercapainya tujuan pembelajaran.
Personil bisa juga disebut pegawai, personel maupun karyawan. Pegawai dalam suatu
sekolah adalah semua manusia yang bergabung dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk
melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Meraka itu adalah dari mulai
kepala sekolah sampai pesuruh sekolah ( seperti Office Boy dll).3 Dalam tiap kelompok
diperlukan pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungannya kerja yang jelas.
Seorang pemimpin sekolah / kepala sekolah dapat dibantu oleh seorang atau beberapa orang
wakil yang mengkoordinasikan urusan kurikulum / kegiatan belajar mengajar, urusan
kesiswaan, urusan sarana–prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah - masyarakat, dan
sebagainya. Kelompok personal nonedukatif dipimpin oleh kepala tata usaha yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja tersendiri pula. Tugas ini
disesuaikan dengan luas lingkup pekerjaan dan keadaan personelnya.
1. Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.
3
Di unduh dari situs, https://www.scribd.com/doc/106457691/administrasi-personil-sekolah.
Senin,20 Oktober 2014 pukul 01:00 WIB.
6
2. Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
3. Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
4. Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.
5. Mengembangkan para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan segala kemampuan
yang ada pada diri dan kemakmuran persatuan mereka sendiri. Kelima prinsip tersebut
merupakan seperangkat pedoman yang dapat dipegang dalam setiap langkah
penyelenggaraan administrasi guru agar usaha-usaha pendidikan itu mampu mencapai
tingkat produktivitasnya semaksimal mungkin, yang pada gilirannya tujuan pembelajaran
itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
1. Penyiapan atau pengadaan pegawai Seperti yang dilakukan pada administrasi peserta
didik, maka kegiatannya diawali dengan penyiapan (pengadaan atau rekruitmen)
pegawai sampai para pegawai itu eksit (pensiun, meninggal, pemberhentian).
2. Penataan, penempatan atau pengangkatan pegawai atau personel
3. Kenaikan pangkat, ujian dalam angka kredit bagi kenaikan jabatan fungsional guru
4. Pembinaan pegawai negeri sipil (PNS)
7
5. Pengembangan personel
6. Penilian pelaksanaan pekerjaan PNS
8
6. Fungsi pengawasan. Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk
mengetahui realisasi perilaku personal dalam organisasi pendidikan dan apakah
tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki, kemudian dari
hasil pengawasan tersebut apakah dilakukan perbaikan. Pengawasan meliputi
pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang dibuat, instruksi yang
dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.4
4
Diunduh dari situs, http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.com/2013/11/administrasi-
personel.html
9
1) Program pengajaran, seperti antara lain kebutuhan tenaga guru sehubungan
dengan kepindahan dll.; pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku
pelajaran, alat-alat pelajaran, dan alat peraga; pengadaan atau pengembangan
laboratorium sekolah; pengadaan atau pengembangan perpustakaan sekolah;
sistem penilaian hasil belajar; kegiatan-kegiatan kokurikuler; dan lain-lain.
2) Kesiswaan atau kemuridan, antara lain syarat-syarat dan prosedur penerimaan
murid dan, pengelompokan siswa atau murid dan pem- bagian kelas,
bimbingan atau konseling murid, pelayanan kesehatan- murid (UKS), dan
sebagainya.
3) Kepegawaian, seperti penerimaan dan penempatan guru atau pegawai baru.
pembagian tugas/pekerjaan guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan
guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi guru dan pegawai
sekolah. dan sebagainya.
4) Keuangan, yang mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk
berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang yang berasal dari
pemerintah, atau dari POMG atau BP3, ataupun sumber lainnya.
5) Perlengkapan, yang meliputi perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah,
penambahan ruangan kelas, perbaikan atau pembuatan pagar pekarangan
sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olah raga, perbaikan atau
pengadaan bangku murid, dan sebagainya.
Perlu diperhatikan, bahwa dalam penyusunan rencana tahunan ini, guru-guru dan
pegawai sekolah hendaknya diikutsertakan. lkut sertanya guru- guru dan pegawai
sekolah dapat membantu pemikiran dan ide-ide serta Pemecahan masalah yang
mungkin tidak terpikirkan atau tidak dapat dipecahkan sendiri oleh kepala
sekolah. Di samping itu, dengan diikutsertakannya guru-guru dan pegawai
sekolah, mereka akan merasa bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang telah mereka rencanakan dan mereka sepakati bersama.
10
Sebagai wadah, organisasi merupakan tempat kegiatan-kegiatan administrasi itu
dilaksanakan. Dan jika dipandang sebagai proses, maka organisasi merupakan
kegiatan-kegiatan atau menyusun dan menetapkan hubungan-hubungan kerja antar
personil.
Kewajiban-kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian
atau personel yang termasuk di dalam organisasi itu disusun dan ditetapkan menjadi
pola-pola kegiatan yang tertuju kepada tercapainya tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan perlu menyusun
organisasi sekolah yang dipimpinnya, dan melaksanakan pembagian tugas serta
wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai dengan struktur
organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama.
Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik perlu diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Mempunyai tujuan yang jelas.
2. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut
3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan.
kesatuan pikiran. dsb.
4. Adanya kesatuan perintah (unity of command); para bawahan/anggota
hanya mempunyai seorang atasan langsung. dan daripadanya ia
mcnerima perintah atau bimbingan, serta kepadanya ia harus
mempertanggungjawabkan pekerjaannya.
5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
seseorang di dalam organisasi itu. Sebab, tidak adanya keseimbangan
tersebut akan memudahkan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan,
seperti:
jika wewenang lebih besar daripada tanggung jawab. mudah
menimbulkan penyalahgunaan wewenang;
jika tanggung jawab lebih besar daripada wewenang, mudah
menimbulkan banyak kemacetan, merasa tidak aman atau ragu-
ragu dalam tindakan.
11
6. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan.
keahlian, dan atau bakat masing-masing.
7. Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin, sesuai
dengan kebutuhan koordinasi. pengawasan, dan pcngendalian.
8. Pola organisasi hendaknya relatif permanen. Artinya, meskipun
struktur organisasi dapat dan memang harus diubah sesuai dengan
tuntutan perkembangan, fleksibilitas dalam penyesuaian itu jangan
bersifat prinsip. Oleh karena itu, pola dasar struktur organisasi perlu
dibuat sedemikian rupa sehingga sedapat mungkin permanen.
9. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenure);
bawahan atau anggota tidak merasa gelisah karena takut dipecat,
ditindak sewenang-wenang. dsb.
10. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya
jelas tergambar di dalam struktur atau bahan organisasi. Perlu
ditambahkan di sini bahwa struktur organisasi yang telah disusunnya
haruslah disertai dengan deskripsi tugasnya (job descriptions) untuk
masing-masing organ atau bagian-bagiannya. Dengan demikian, setiap
personel yang menduduki jabatan di dalam organisasi tersebut
memahami tugasnya masing-masing, dan tidak terjadi tugas rangkap
atau tumpang- tindih dalam pelaksanaannya.
c) Bertindak sebagai koordinator dan pengarah. Adanya bermacam-macam tugas dan
pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, seperti tergambar di dalam struktur
organisasi sekolah. memerlukan adanya koordinasi serta pengarahan dari pimpinan
sekolah. Adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat
menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antarbagian atau
antarpersonel sekolah, dan atau kesimpangsiuran selain tindakan. Dengan kata lain,
adanya pengoordinasian yang baik memungkinkan semua bagian atau personel
bekerja sama saling membantu ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan seperti kerja
sama antara urusan kurikulum dan pengajaran dengan guru-guru. Kerja sama antara
urusan bimbingan dan konseling dengan para wali kelas, kerja sama antara bagian
12
tata usaha dengan wali kelas dan guru-guru. kerja sama antara POMG atau BP3
dengan urusan bimbingan & konseling dan para wali kelas, dsb.
Di samping pemberian insentif dan atau gaji yang layak, usaha meningkatkan
kesejahteraan personel dapat pula dilakukan dengan jalan:
Membentuk semacam ikatan keluarga sekolah yang bersifat sosial;
Membentuk koperasi keluarga personel sekolah.
13
Mengadakan kegiatan-kegiatan seperti olah raga, diskusi-diskusi yang
berhubungan dengan pengembangan profesi guru-guru atau pegawai sekolah;
Memberi kesempatan dan bantuan dalam rangka pengembangan karier, seperti
kesempatan melanjutkan pelajaran. kesempatan mengikuti penataran-
penataran, selama tidak mengganggu atau merugikan jalannya sekolah;
Mengusulkan dan mcngurus kenaikan gaji atau pangkat guru-guru dan
pegawai tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Semua
yang telah dibicarakan di atas dari a s/d d memerlukan adanva kepemimpinan
kepala sekolah yang baik dan bijaksana disertai pengawasan dan pembinaan
yang tepat dan berkelanjutan.5
5
Ngalim Purwanto, MP. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rodsa Karya. Cet 12,
Tahun 2012. Hlm 106-112.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Personil pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa. Dalam pembaasan ini
yang dimaksud dengan personel pndidikan adalah golongan petugas yang membidangi
kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan). Personil bisa
juga disebut pegawai, personel maupun karyawan. Pegawai dalam suatu sekolah adalah
semua manusia yang bergabung dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk melaksanakan
tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Meraka itu adalah dari mulai kepala sekolah
sampai pesuruh sekolah.
1) Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.
2) Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
3) Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
4) Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.
15
kemakmuran persatuan mereka sendiri Sebagai administrasi pendidikan, kepala sekolah
mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi administrasi yang
diterapkan ke dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang dipimpinnya seperti membuat rencana
atau program tahunan, menyusun organisasi sekolah, melaksanakan pengkoordinasian dan
pengarahan, dan mclaksanakan pengelolaan kepegawaian.
16
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, DRS. M. Ngalim, MP. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rodsa
Karya. Cet 12, Tahun 2012. Hlm 106-112.
http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.com/2013/11/administrasi-personel.html
https://www.scribd.com/doc/106457691/administrasi-personil-sekolah
http://yuliantika93.blogspot.com/2012/10/administrasipersonelsekolah.html
17