Anda di halaman 1dari 17

Kel.

ADMINISTRASI PERSONIL SEKOLAH

Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah Administrasi
Pendidikan.

Dosen Pembimbing:

Drs. H. Tahrir, M. Pd. I

Disusun oleh :

1. Ratmini
2. Zulfani Hoiriyah Saskiya

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) SUFYAN TSAURI

MAJENANG – CILACAP

Jln. K.H. Sufyan Tsauri Majenang Cilacap, Jawa Tengah (53257) tlp. (0280) 623562

Tahun Ajaran 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Administrasi
Personil Sekolah" .

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan
hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerika saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Majenang, 3 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1 Latar belakang........................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

2.1 Pengertian Administrasi Personil...........................................................................................5

2.2 Prinsip-prinsip Administrasi Personil....................................................................................6

2.3 Ruang Lingkup Administrasi Personil...................................................................................7

2.4 Fungsi Administrasi Personil.................................................................................................8

2.5 Kepala sekolah sebagai administrator....................................................................................9

BAB III..........................................................................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................................................................15

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis untuk meningkatkan taraf hidup manusia, karena
melalui pendidikan ini manusia menjadi cerdas, memiliki kemampuan, memiliki sikap hidup
yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat dan dapat menolong diri
sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan,
baik dalam kehidupan sosial maupun pribadi yang menjadikan bangsa ini bermanfaat dan
menjadikan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat. Oleh karena pendidikan,
kemampuan manusia terus diasah agar memiliki ketajaman dalam memecahkan berbagai
masalah dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga memiliki kepribadian yang mandiri dan
mampu bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman, toleransi dan apresiasi terhadap
orang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Administrasi Personil Sekolah?
2. Apa Prinsip-prinsip Administrasi Personil?
3. Apa Ruang Lingkup Administrasi Personil?
4. Apa Fungsi Administrasi Personil Pendidikan?
5. Bagaimana Peran Kepala sekolah sebagai administrator?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui Pengertian Administrasi Personel Sekolah
2. Mengetahui Prinsip-prinsip Administrasi Personil
3. Mengetahui Ruang Lingkup Administrasi Personil
4. Mengetahui Fungsi Administrasi Personil Pendidikan
5. Mengetahui Bagaimana Peran Kepala sekolah sebagai administrator

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Personil


Sekolah Administrasi personil atau adminisrasi kepegawaian adalah segenap proses
penataan yang bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja
untuk dan di sekolah dengan efisien, demi tercapainya tujuan sekolah adalah tujuan yang
tertera sebagai tujuan institusional lembaga. Zakia Daratjat mendefenisikan Administrasi
personil adalah : “segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber
personel secara efektif dan efisien untuk menunjang pendidikan yang telah ditetapkan
(tujuan institusional)”. Ari. H. Gunawan dalam bukunya Administrasi Sekolah berpendapat
bahwa Administrasi personil adalah : “ seluruh proses kegiatan yang dirancang dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para
pegawai disekolah, sehingga mereka dapat membantu/menunjang kegiatan-kegiatan sekolah
(khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan”.1

Untuk membatasi pokok permasalahan ini maka perlu kita sampaikan mengenai definisi
administrasi personil sekolah. Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai,
dan siswa. Dalam pembahasan ini yang dimaksud dengan personel pndidikan adalah
golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan
nonedukatif (ketatausahaan).

Personil bidang edukatif ialah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar-
mengajar, yaitu guru dan konselor (BK). Sedangkan yang termasuk di dalam kelompok
personel bidang nonedukatif, adalah petugas tata usaha dan penjaga atau pesuruh sekolah.
Semua personel atau pegawai tersebut mempunyai peranan penting dalam kelancaran
jalannya pendidikan dan pengajaran di sekolah.2

1
Diunduh dari situs, http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.com/2013/11/administrasi-
personel.html, Selasa, 21 Oktober 2014 pukul 20.55
2
Soetjipto dan Kosasi R. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

5
Administrasi personil sekolah yaitu segenap proses penataan personil di sekolah. Di
dalam berlangsungnya kegiatan sekolah, maka unsur manusia merupakan unsur yang sangat
penting. Karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh
manusia-manusia yang menjalankannya. Untuk kita kita akan perlu membahas lebih detail
lagi mengenai personil sekolah ini, karena bagaimana pun lengkap dan modernnya fasilitas
sekolah, metode dan dukungan masyarakat, akan tetapi jika personil sekolahnya kurang
berpartisipasi maka akan sulitlah tercapainya tujuan pembelajaran.

Personil bisa juga disebut pegawai, personel maupun karyawan. Pegawai dalam suatu
sekolah adalah semua manusia yang bergabung dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk
melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Meraka itu adalah dari mulai
kepala sekolah sampai pesuruh sekolah ( seperti Office Boy dll).3 Dalam tiap kelompok
diperlukan pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungannya kerja yang jelas.
Seorang pemimpin sekolah / kepala sekolah dapat dibantu oleh seorang atau beberapa orang
wakil yang mengkoordinasikan urusan kurikulum / kegiatan belajar mengajar, urusan
kesiswaan, urusan sarana–prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah - masyarakat, dan
sebagainya. Kelompok personal nonedukatif dipimpin oleh kepala tata usaha yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja tersendiri pula. Tugas ini
disesuaikan dengan luas lingkup pekerjaan dan keadaan personelnya.

2.2 Prinsip-prinsip Administrasi Personil


Prinsip-prinsip tentu saja diangkat dari prinsip fundamental yang menggunakan pendekatan
ilmiah dalam managemen. Sejauh ini sejumlah prinsip tersebut yang lebih banyak diilhami
oleh prinsip manajemen pada umumnya, namun dengan anggapan bahwa dalam prakteknya
dapat diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi Guru.

Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan pendidikan, harus


diadministrasikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip berikut :

1. Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.

3
Di unduh dari situs, https://www.scribd.com/doc/106457691/administrasi-personil-sekolah.
Senin,20 Oktober 2014 pukul 01:00 WIB.

6
2. Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
3. Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
4. Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.
5. Mengembangkan para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan segala kemampuan
yang ada pada diri dan  kemakmuran persatuan mereka sendiri. Kelima prinsip tersebut
merupakan seperangkat pedoman yang dapat dipegang dalam setiap langkah
penyelenggaraan administrasi guru agar usaha-usaha pendidikan itu mampu mencapai
tingkat produktivitasnya semaksimal mungkin, yang pada gilirannya tujuan pembelajaran
itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

2.3 Ruang Lingkup Administrasi Personil  


Tujuan dari administrasi personal ialah mendayagunakan tenaga kerja atau pegawai secara
efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maksimal dan disertai pemeliharaan yang
sebaik-baiknya hingga timbul rasa bahagia dan sejahtera pada mereka.
Adapun ruang lingkup administrasi personalia meliputi:
1. Perencanaan pegawai (personil planning)
2. Pengadaan pegawai (recruitment)
3. Pembiayaan atau pengembangan pegawai (personel development)
4. Promosi dan mutasi
5. Pemberhentian pegawai
6. Pensiun
7. Kesejahteraan pegawai

Dalam administrasi personel terdapat kegiatan-kegiatan yang meliputi:

1. Penyiapan atau pengadaan pegawai Seperti yang dilakukan pada administrasi peserta
didik, maka kegiatannya diawali dengan penyiapan (pengadaan atau rekruitmen)
pegawai sampai para pegawai itu eksit (pensiun, meninggal, pemberhentian).
2. Penataan, penempatan atau pengangkatan pegawai atau personel
3. Kenaikan pangkat, ujian dalam angka kredit bagi kenaikan jabatan fungsional guru
4. Pembinaan pegawai negeri sipil (PNS)

7
5. Pengembangan personel
6. Penilian pelaksanaan pekerjaan PNS

2.4 Fungsi Administrasi Personil


Pendidikan Fungsi administrasi yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan
yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan dalam konteks kegiatan lembaga pendidikan.
1. Fungsi perencanaan. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan
berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang ditentukan (Gafar dalam Sagala, 2008:47). Perencanaan
meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, berapa
lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya.
2. Fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi
tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama pendidikan. Kegiatan
pengorganisasian adalah untuk menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas
sesuai prinsip pengorganisasian, salah satunya adalah terbaginya semua tugas dalam
berbagai unsur organisasi secara proporsional.
3. Fungsi penggerakan Menggerakkan menurut Terry dalam Sagala (2008: 52) berarti
merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
dan  kemauan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh pemimpin. Oleh karena
itu, kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting
menggerakkan personel dalam melaksanakan program kerja sekolah.
4. Fungsi pengkoordinasian. Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-
tugas yang telah dibagi tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja,
tetapi menurut aturan sehingga sesuai dengan pencapaian tujuan.
5. Fungsi pengarahan. Nawawi dalam Sagala (2008: 58) mengemukakan bahwa
pengarahan adalah memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap
personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak
terlepas dari usaha mencapai tujuan. Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang
dilakukan bersama tetap melalui jalur yang ditetapkan dan tidak terjadi
penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.

8
6. Fungsi pengawasan. Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk
mengetahui realisasi perilaku personal dalam organisasi pendidikan dan apakah
tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki, kemudian dari
hasil pengawasan tersebut apakah dilakukan perbaikan. Pengawasan meliputi
pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang dibuat, instruksi yang
dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.4

2.5 Kepala sekolah sebagai administrator


Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai, dan
mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai
administrator pendidikan.
Dari materi-materi sajian yang terdahulu telah dipelajari bahwa dalam setiap kegiatan
administrasi mengandung di dalamnya fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, pengawasan. kepegawaian, dan pembiayaan. Kepala sekolah sebagai
administrator hendaknya mampu mengaplikasikan fungsi-fungsi tersebut ke dalam
pengelolaan sekolah yang dipimpinnya.
a) Membuat perencanaan Salah satu fungsi utama dan pertama yang menjadi tanggung
jawab kepala sekolah adalah membuat atau menyusun perencanaan. Perencanaan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi
setiap kegiatan. baik perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan atau
planning, pelaksanaun suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan mungkin
juga kegagalan.
Oleh karena itu, setiap kepala sekolah paling tidak harus membuat rencana tahunan.
Setiap tahun, menjelang dimulainya tahun ajaran baru, kepala sekolah hendaknya
sudah siap menyusun rencana yang akan dilaksanakan untuk tahun ajaran berikutnya.
Sesuai dengan ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana atau program
tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang seperti berikut:

4
Diunduh dari situs, http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.com/2013/11/administrasi-
personel.html

9
1) Program pengajaran, seperti antara lain kebutuhan tenaga guru sehubungan
dengan kepindahan dll.; pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku
pelajaran, alat-alat pelajaran, dan alat peraga; pengadaan atau pengembangan
laboratorium sekolah; pengadaan atau pengembangan perpustakaan sekolah;
sistem penilaian hasil belajar; kegiatan-kegiatan kokurikuler; dan lain-lain.
2) Kesiswaan atau kemuridan, antara lain syarat-syarat dan prosedur penerimaan
murid dan, pengelompokan siswa atau murid dan pem- bagian kelas,
bimbingan atau konseling murid, pelayanan kesehatan- murid (UKS), dan
sebagainya.
3) Kepegawaian, seperti penerimaan dan penempatan guru atau pegawai baru.
pembagian tugas/pekerjaan guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan
guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi guru dan pegawai
sekolah. dan sebagainya.
4) Keuangan, yang mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk
berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang yang berasal dari
pemerintah, atau dari POMG atau BP3, ataupun sumber lainnya.
5) Perlengkapan, yang meliputi perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah,
penambahan ruangan kelas, perbaikan atau pembuatan pagar pekarangan
sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olah raga, perbaikan atau
pengadaan bangku murid, dan sebagainya.

Perlu diperhatikan, bahwa dalam penyusunan rencana tahunan ini, guru-guru dan
pegawai sekolah hendaknya diikutsertakan. lkut sertanya guru- guru dan pegawai
sekolah dapat membantu pemikiran dan ide-ide serta Pemecahan masalah yang
mungkin tidak terpikirkan atau tidak dapat dipecahkan sendiri oleh kepala
sekolah. Di samping itu, dengan diikutsertakannya guru-guru dan pegawai
sekolah, mereka akan merasa bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang telah mereka rencanakan dan mereka sepakati bersama.

b) Menyusun organisasi sekolah Organisasi merupakan fungsi administrasi dan


manajemen yang penting pula di samping perencanaan. Di samping sebagai alat
organisasi dapat pula dipandang sebagai wadah atau struktur dan sebagai proses.

10
Sebagai wadah, organisasi merupakan tempat kegiatan-kegiatan administrasi itu
dilaksanakan. Dan jika dipandang sebagai proses, maka organisasi merupakan
kegiatan-kegiatan atau menyusun dan menetapkan hubungan-hubungan kerja antar
personil.
Kewajiban-kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian
atau personel yang termasuk di dalam organisasi itu disusun dan ditetapkan menjadi
pola-pola kegiatan yang tertuju kepada tercapainya tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan perlu menyusun
organisasi sekolah yang dipimpinnya, dan melaksanakan pembagian tugas serta
wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai dengan struktur
organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama.
Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik perlu diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Mempunyai tujuan yang jelas.
2. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut
3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan.
kesatuan pikiran. dsb.
4. Adanya kesatuan perintah (unity of command); para bawahan/anggota
hanya mempunyai seorang atasan langsung. dan daripadanya ia
mcnerima perintah atau bimbingan, serta kepadanya ia harus
mempertanggungjawabkan pekerjaannya.
5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
seseorang di dalam organisasi itu. Sebab, tidak adanya keseimbangan
tersebut akan memudahkan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan,
seperti:
 jika wewenang lebih besar daripada tanggung jawab. mudah
menimbulkan penyalahgunaan wewenang;
 jika tanggung jawab lebih besar daripada wewenang, mudah
menimbulkan banyak kemacetan, merasa tidak aman atau ragu-
ragu dalam tindakan.

11
6. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan.
keahlian, dan atau bakat masing-masing.
7. Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin, sesuai
dengan kebutuhan koordinasi. pengawasan, dan pcngendalian.
8. Pola organisasi hendaknya relatif permanen. Artinya, meskipun
struktur organisasi dapat dan memang harus diubah sesuai dengan
tuntutan perkembangan, fleksibilitas dalam penyesuaian itu jangan
bersifat prinsip. Oleh karena itu, pola dasar struktur organisasi perlu
dibuat sedemikian rupa sehingga sedapat mungkin permanen.
9. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenure);
bawahan atau anggota tidak merasa gelisah karena takut dipecat,
ditindak sewenang-wenang. dsb.
10. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya
jelas tergambar di dalam struktur atau bahan organisasi. Perlu
ditambahkan di sini bahwa struktur organisasi yang telah disusunnya
haruslah disertai dengan deskripsi tugasnya (job descriptions) untuk
masing-masing organ atau bagian-bagiannya. Dengan demikian, setiap
personel yang menduduki jabatan di dalam organisasi tersebut
memahami tugasnya masing-masing, dan tidak terjadi tugas rangkap
atau tumpang- tindih dalam pelaksanaannya.
c) Bertindak sebagai koordinator dan pengarah. Adanya bermacam-macam tugas dan
pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, seperti tergambar di dalam struktur
organisasi sekolah. memerlukan adanya koordinasi serta pengarahan dari pimpinan
sekolah. Adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat
menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antarbagian atau
antarpersonel sekolah, dan atau kesimpangsiuran selain tindakan. Dengan kata lain,
adanya pengoordinasian yang baik memungkinkan semua bagian atau personel
bekerja sama saling membantu ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan seperti kerja
sama antara urusan kurikulum dan pengajaran dengan guru-guru. Kerja sama antara
urusan bimbingan dan konseling dengan para wali kelas, kerja sama antara bagian

12
tata usaha dengan wali kelas dan guru-guru. kerja sama antara POMG atau BP3
dengan urusan bimbingan & konseling dan para wali kelas, dsb.

d) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan


bahwa pengelolaan kepegawaian mencakup di dalamnya penerimaan dan penempatan
guru dan atau pegawai sekolah, pembagian tugas pekerjaan guru dan pegawai
sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi
guru dan pegawai sekolah. dsb. Tugas-tugas yang menyangkut pengelolaan
kepegawaian ini sebagian besar dikerjakan oleh bagian tata usaha sckolah seperti
pengusulan guru dan atau pegawai baru, kenaikan pangkat guru-guru dan pegawai
sekolah, dan sebagainya. Agar pekerjaan sekolah dilakukan dengan senang,
bergairah. dan berhasil baik, maka dalam memberikan atau membagi tugas pekerjaan
personel, kepala sekolah hendaknva memperhatikan kesesuaian antara beban dan
jenis tugas dengan kondisi serta kemampuan pelaksanaannya seperti antara lain:
 Jenis kelamin (pria atau wanita),
 Kesehatan fisik (kuat-tidaknya mlakukan pekerjaan itu),
 Latar belakang pendidikan atau ijazah yang dimiliki.
 Kemampuan dan pengalaman kerja.
 Bakat, minat, dan hobi.
Hal lain yang termasuk kegiatan pengelolaan kepegawaian ialah masalah
kesejahteraan personil. Yang dimaksud dengan kesejahteraan personel bukan
sekadar kesejahteraan yang berupa materi atau uang. tetapi juga kesejahteraan
yang bersifat rohani dan jasmani, yang dapat mendorong para personel
sekolah bekerja lebih giat dan bergairah. Banyak cara dan usaha yang dapat
dilakukan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel
sekolah.

Di samping pemberian insentif dan atau gaji yang layak, usaha meningkatkan
kesejahteraan personel dapat pula dilakukan dengan jalan:
 Membentuk semacam ikatan keluarga sekolah yang bersifat sosial;
 Membentuk koperasi keluarga personel sekolah.

13
 Mengadakan kegiatan-kegiatan seperti olah raga, diskusi-diskusi yang
berhubungan dengan pengembangan profesi guru-guru atau pegawai sekolah;
 Memberi kesempatan dan bantuan dalam rangka pengembangan karier, seperti
kesempatan melanjutkan pelajaran. kesempatan mengikuti penataran-
penataran, selama tidak mengganggu atau merugikan jalannya sekolah;
 Mengusulkan dan mcngurus kenaikan gaji atau pangkat guru-guru dan
pegawai tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Semua
yang telah dibicarakan di atas dari a s/d d memerlukan adanva kepemimpinan
kepala sekolah yang baik dan bijaksana disertai pengawasan dan pembinaan
yang tepat dan berkelanjutan.5

5
Ngalim Purwanto, MP. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rodsa Karya. Cet 12,
Tahun 2012. Hlm 106-112.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Personil pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa. Dalam pembaasan ini
yang dimaksud dengan personel pndidikan adalah golongan petugas yang membidangi
kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan). Personil bisa
juga disebut pegawai, personel maupun karyawan. Pegawai dalam suatu sekolah adalah
semua manusia yang bergabung dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk melaksanakan
tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Meraka itu adalah dari mulai kepala sekolah
sampai pesuruh sekolah.

Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan pendidikan, harus di


administrasikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip berikut :

1) Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.
2) Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
3) Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
4) Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.

Adapun ruang lingkup administrasi personalia meliputi:

1) Pegawai (personil planning)


2) Pengadaan pegawai (recruitment)
3) Pembiayaan atau pengembangan pegawai (personel development)
4) Promosi dan mutasi
5) Pemberhentian pegawai
6) Pensiun
7) Kesejahteraan pegawai

Fungsi administrasi yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan yaitu


perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan dalam konteks kegiatan lembaga pendidikan Mengembangkan para bawahan
semaksimal mungkin sesuai dengan segala kemampuan yang ada pada diri dan 

15
kemakmuran persatuan mereka sendiri Sebagai administrasi pendidikan, kepala sekolah
mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi administrasi yang
diterapkan ke dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang dipimpinnya seperti membuat rencana
atau program tahunan, menyusun organisasi sekolah, melaksanakan pengkoordinasian dan
pengarahan, dan mclaksanakan pengelolaan kepegawaian.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kosasi dan Soetjipto  1994. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, DRS. M. Ngalim, MP. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rodsa
Karya. Cet 12, Tahun 2012. Hlm 106-112.

http://uut-utomo-makalah-kuliah.blogspot.com/2013/11/administrasi-personel.html

https://www.scribd.com/doc/106457691/administrasi-personil-sekolah

http://yuliantika93.blogspot.com/2012/10/administrasipersonelsekolah.html

17

Anda mungkin juga menyukai