Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

“ADMINISTRASI KURIKULUM”

Dosen pengampu :

Riswan Hadi, M.Pd

Disusun oleh :

Afiyah Haura Salsabila Nasution (0304201151)

Devi Sunita Mutia Asmara (0304202131)

Sundari Fitri (0304202165)

Tadris Bahasa Inggris

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

2021

1
KATA PENGANTAR

Sesungguhnya segala puji bagi Allah kita memujinya dan meminta pertolongan ke
pada-Nya. Kita meminta petunjuk kepada-Nya, kita berlindung Allah dari kejahatan nafsu dan
perbuatan jahat kita.

Selawat beserta salam tak lupa kita sanjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW.
Yang mana beliau telah merubah pola pikir manusia dari alam jahiliyah kepada alam islamiah
sebagai mana kita rasakan pada saat sekarang ini.

Dan ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing yang telah sudi kiranya
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ADMINISTRASI
KESISWAAN” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari apa yang
diharapkan, karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat diharapkan sehingga makalah
ini menjadi lebih baik di masa akan datang nantinya.

Medan, 18 Oktober 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 5

1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................... 5

1.3.Tujuan...................................................................................................................... 6

1.4.Manfaat.................................................................................................................... 6

1.5.Ruang Lingkup ........................................................................................................ 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Administrasi Kesiswaan ........................................................................ 7

2.2.Tujuan Administrasi Kesiswaan.............................................................................. 8

2.3.Manfaat Administrasi Kesiswaan............................................................................ 9

2.4.Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan ............................................................... 11

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan.............................................................................................................. 15

3.2 Saran........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Siswa merupakan anggota masyarakat sekolah yang mempunyai hak untuk memperoleh
pembelajaran, menggunakan fasilitas, mengikuti kegiatan ekstra kulikuler dan mendapatkan
pembimbingan dalam segala hal terutama dalam masalah ilmu pengetahuan dan adab maupun
sopan santun. Dimana ada hak maka akan ada juga kewajiban yang harus dipatuhi oleh seluruh
masyarakat sekolah dan tidak terkecuali para siswa yang berada disekolah tersebut. Kewajiban
siswa antara lain adalah mengikuti pelajaran, hadir tepat waktu, mengikuti ujian ulangan, ujian
semester dan mentaati tata tertib yang berlaku disekolah tersebut.

Sebagai guru yang profesional sudah sewajarnya seorang guru mengetahui keaadaan
siswa yang sebenarnya dalam konteks hak dan kewajiban mereka, sehingga dengan mengetahui
keadaan siswa yang sebenarnya akan memudahkan para guru untuk melakukan pendekatan
dalam pembelajaran.

Siswa merupakan makhluk yang unik yang secara wajar sedang dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan sehingga proses pendidikan yang baik akan berusaha
membentuk karakter yang ideal dalam mata pendidikan dan membantu perkembangan dan
pertumbuhan siswa dengan tidak mengesampingkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang Administrasi Kesiswaan


Sekolah yang mencakup tujuan, manfaat dan ruang lingkup Administrasi Kesiswaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang berkaitan dengan Administrasi
Kesiswaan antara lain :

 Apa Pengertian Administrasi Kesiswaan ?


 Apa Tujuan Administrasi Kesiswaan ?
 Apa saja Manfaat Administrasi Kesiswaan ?
 Apa Ruang Lingkup dari Administrasi Kesiswaan ?

4
1.3 TUJUAN

Tujuan dari penulis adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang
betapa pentingnya aspek kesiswaan disekolah sehingga mereka menyadari bahwa keabsahan
sebenarnya dalam pendidikan bukan hanya proses belajar mengajar namun penetralisiran antara
kewajiban dan hak harus seimbang.

1.4 MANFAAT

Masalah ini penting dikaji guna untuk menciptakan sekolah yang menjadi tempat dimana
pelajar Indonesia menempa diri dan meningkatkan ilmu pengetahuan mereka. Dengan
pemahaman yang jelas dan signifikan diharapkan para calon guru mampu memberikan masukan
dan perubahan untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih berkualitas.

1.5 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup materi ini sangat luas, karena bukan hanya siswa yang menjadi pusat dari
permasalahan ini namun juga pembahasan ini mencakup masyarakat sekolah yang diaman guru
dan kepala sekolah berada didalamnya. Dalam hal ini masyarakat juga berperan aktif dalam
memajukan pendidikan Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Kesiswaan

Siswa adalah unsur yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran di
sekolah. Lembaga pendidikan didirikan untuk kepentingan siswa. Oleh sebab itu perlu mendapat
perhatian yang cukup dari pelaksanaan pendidikan.

Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi yang


dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik agar
terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan, efektif, efisien, guna tercapainya tujuan
pendidikan yang diharapkan. Cakupan administrasi kesiswaan meliputi pengelolaan penerimaan
siswa baru, pengelolaan bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi
siswa intra sekolah (OSIS) dan pengelolaan data tentang siswa dan sebagainya.

Menurut Hendyat S dan Wasty S,1982:98, administrasi kesiswaan adalah merupakan


suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari
masuknya siswa sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau Lembaga.

A. Gaffer MS membagi administrasi kesiswaan menjadi tiga bidang, yaitu:

1. Pupil Inventory

Pupil Inventory adalah berupa daftar yang mengambarkan data siswa yang akan
memasuki suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Dengan adanya Pupil Inventory ini maka
akan dapat diketahui gambaran tentang keadaan-keadaan murid/siswa yang akan memasuki
sekolah tersebut, dan begitu juga akan dapat dilihat pertumbuhan jumlah penduduk terutama
mengenai anak-anak usia sekolah. Semua data itu harus ada pada administrator pendidikan dan
administrator sekolah yang dapat digunakan untuk menyusun rencana jangka pancang,
menengah, pendek.

2. Pupil Accounting

6
Pupil Accounting merupakan penyusunan keterangan-keterangan tentang tingkah laku
siswa/murid selama bersekolah. Keterangan-keterangan tersebut meliputi masalah-masalah siswa
yang tidak masuk belajar ke sekolah, siswa-siswa yang meninggalkan pelajaran di sekolah, siswa
yang sering terlambat dan sebagainya. Dengan demikian masalah Pupil Accounting lebih banyak
berhubungan dengan absensi siswa.

3. Pupil Personel Service

Pupil Personel Service merupakan semua layanan dan seluruh usaha-usaha yang
dilakukan oleh sekolah untuk kemajuan siswa/murid. Layanan dan usaha yang dimaksud adalah
berupa bimbingan dan konseling terhadap siswa/murid yang membutuhkannya. Fungsi dari
bimbingan kesiswaan ini salah satunya ialah memberikan penyuluhan kepada para siswa
sehingga para siswa dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah belajar dan pengaplikasian
pelajaran yang tepat dalam kehidupannya.

2.2 Tujuan Administrasi Kesiswaan

Secara umum administrasi mempunyai tujuan yang beragam sesuai dengan cabang dan ilmu
administrasi, salah satunya adalah administrasi pendidikan. Menurut Suharsini bahwa administrasi
pendidikan sebagai kegiatan pelayanan menyesuaikan kegiatannya dengan tujuan setiap lembaga yang
dilayaninya. Berbagai alat dan teknik diklasifikasikan sedemikian rupa sehingga membentuk satu
pendekatan sistem yang menjadikan kerja administrasi menjadi lebih baik.

Kepentingan ini tujuan organisasi perlu dijabarkan secara spesifik, baik untuk keseluruhan sistem
maupun sub sistemnya, agar kegiatan pendidikan mencapai hasil yang diingmkan secara maksimal.
Sedangkan menurut Daryanto bahwa administrasi pendidikan tujuannya tidak lain adalah agar semua
kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan
didalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan itu tercapai. Salah satu contoh tersebut di atas
jelas bahwa tidak ada satu kegiatanpun yang tidak mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dan secara
sederhana dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi adalah untuk menyelenggarakan dan
mendayagunakan segala tenaga, sarana dan dana

7
2.3 Manfaat Administrasi Kesiswaan

1. Perencanaan atau Planning


Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi.
Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan bahkan
kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Hadari Nawawi dalam
bukunya Administrasi Pendidikan bahwa perencanaan pada dasarnya berarti
persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan
tertentu. Dan menurut Siswanto, suatu perencanaan adalah suatu aktivitas
integrative yang berusaha memaksimumkan efektifitas seluruhnya dan suatu
organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi yang bersangkutan.Sedangkan menurut Sondang P. Siagian bahwa
planning atau perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan
dimana yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-
hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat
adanya pembagian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperinci
menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptalah adanya hubungan-
hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.

3. Bimbingan alau Pengarahan (direction)


Apabila suatu organisasi sudah terbentuk dan berfungsi, setiap personal sudah
melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan wewenang dan tangung jawab masing-
masing, maka diperlukan tindakan pemberian bimbingan dan pengarahan sebagai
salah satu kegiatan administratif. Bimbingan dan pengarahan harus dilakukan secara

8
continue agar seluruh kegiatan selalu terarah pada pencapaian tujuan yang telah
dirumuskan. Bimbingan (direction) berarti memelihara, menjaga dan memajukan
organisasi melalui setiap personel, baik secara struktural maupun fungsional agar
setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan.Yang dimaksud dengan
pengarahan adalah suatu usaha untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta
pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara
struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.

4. Koordinasi (coordination)
Seperti kita ketahui bahwa segala bentuk kegiatan bersama untuk mencapai tujuan
bersama akan bisa berjalan secara teratur dan tertib serta efektif manakala
koordinasi sering dilakukan. Menurut Sutisna, koordinasi ialah proses
mempersatukan sumbangan-sumbangan dan orang-orang, bahan dan sumber-
sumber lain ke arah tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan. Sedangkan
menurut Purwanto, koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang material,
pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang harmonis
dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

5. Pengawasan (controlling)
Tindakan pengawasan atau control terhadap kegiatan yang dilakukan oleh staff atau
anggota (individu-individu) organisasi dilaksanakan oleh pimpinan organisasi.
Tindakan pengawasan atau control ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui
atau mengecek apakah sesuatu program kegiatan telah berjalan sesuai dengan
ketentuan. ketentuan yang telah digariskan. Pengawasan atau control dalam
administrasi menurut Hadari Nawawi berarti kegiatan mengukur tingkat efektivitas
kerja personal dan tingkat efesiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam
usaha mencapai tujuan.25 Sedangkan menurut Sondang P. Siagian, pengawasan
ialah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai
dengan rencana yang teiah ditentukan sebelumnya.

9
6. Komunikasi (communication)
Komunikasi merupakan hubungan interaktif (timbal balik) guna menjalin kerjasama
dalam organisasi. Tidak ada organisasi tanpa kerjasama dan tidak ada kerjasama
tanpa komunikasi. Dengan kata lain bahwa komunikasi sebagai keharusan dalam
kegiatan organisasi. Komunikasi menurut Sutisna dalam bukunya Administrasi
Pendidikan adalah proses penyaluran informasi, ide, penjelasan, perasaan,
pertanyaan dan orang ke orang atau dan kelompok ke kelompok. Dan Hadari
Nawawi mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi, ide
(gagasan), pendapat dan saran-saran guna melancarkan kerjasama sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu.

2.4 Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan

Administrasi kesiswaan merupakan kegiatan-kegiatan pencatatan siswa atau peserta didik


mulai dari siswa mulai masuk sekolah hingga siswa meninggalkan sekolah karena lulus atau
alasan lainnya. Kepala sekolah atau lembaga pendidikan sebagai leader hendaknya mampu untuk
mempersiapkan atau merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi kesiswaan.
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah

a. Penerimaan Peserta Didik

Dalam penerimaan siswa baru ini perlu direncanakan dengan baik, agar penerimaan siswa
baru dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini, juga harus
memperhatikan hari-hari libur sekolah atau hari Ahad, agar tidak terjadi tabrakan dengan
regristrasi siswa yang lama. Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia
penerimaan siswa baru (PSB) atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini
Kepala Sekolah membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang Guru untuk bertanggung
jawab pada tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu dilakukan pengelompokan dan
orientasi sehingga secara fisik, mental dan emosional siap untuk mengikuti pendidikan di
sekolah.

10
b. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik

Kebijakan penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah peserta didik
yang dapat diterima di lembaga pendidikan tersebut sesuai dengan kondisional lembaga
pendidikan tersebut, seperti daya tampung, kriteria yang dapat diterima, sarana prasarana, tenaga
kependidikan yang ada, jumlah peserta didik yang tinggal kelas, dsb. Selain itu kebijakan
penerimaan peserta didik baru juga memuat mengenai sistem penerimaan, waktu penerimaan,
serta personalia-personalia yang akan terlibat dalam proses penerimaan.

c. Sistem Penerimaan Peserta Didik

Berbicara mengenai sistem penerimaan, ada dua macam sistem penerimaan peserta didik
baru, yaitu sistem promosi dan sistem seleksi. Sistem promosi merupakan sistem penerimaan
yang tidak menerapkan seleksi dalam penerimaan peserta didik baru. Sehingga setiap siswa yang
telah mendaftar, akan secara langsung diterima oleh lembaga pendidikan tersebut sebagai peserta
didik baru.Sistem seleksi adalah sistem penerimaan peserta didik baru yang menerapkan seleksi
atau penyaringan terhadap peserta didik yang telah mendaftar. Ada tiga macam sistem seleksi,
yaitu melalui seleksi DANEM, seleksi Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK), dan seleksi
berdasar hasil ujian masuk. Seleksi melalui DANEM, berarti ketika calon peserta didik masuk
dalam ranking yang ditentukan oleh sekolah, maka peserta didik tersebut dinyatakan lolos seleksi.
Pada sistem ini, sekolah telah terlebih dahulu menentukan daya tampung dari peserta didik yang
akan diterima.

d. Kriteria Penerimaan Peserta Didik

Kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang untuk
diterima sebagai peserta didik. Kriteria penerimaan peserta didik ada tiga macam, kriteria acuan
patokan (standard criterian referenced), kriteria acuan norma (Norm criterian referenced), dan
kriteria berdasar daya tampung sekolah.

Kriteria acuan patokan merupakan penerimaan berdasarkan syarat atau kriteria yang telah
titentukan sebelumnya. Sedangkan kriteria acuan norma adalah penerimaan berdasarkan
keseluruhan prestasi yang diperoleh, dijumlah, dan direrata. Kriteria berdasar daya tampung

11
sekolah adalah penerimaan berdasar daya tampung yang telah ditentukan sehingga memenuhi
kriteria ketika didalam cakupan daya tampung yang telah ditentukan. Konsekuensi dari adanya
kriteria ini adalah ketika ada calon peserta didik yang tidak memenuhi kriteria yang telah
ditentukan, maka calon peserta didik akan dinyatakan gagal atau tidak diterima. Berikut
penjelasan secara singkat prosedurprosedur di atas.

1. Pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik baru, sebagai bentuk


pengorganisasian dan pembagian tugas, perlu adanya pembentukan kepanitiaan
sehingga pelaksanaan penerimaan peserta didik baru mampu berjalan secara efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Mengenai format dari kepanitiaan,
seperti kepanitiaan lain ada unsur ketua, sekretasis, bendahara, serta seksi-seksi seperti
seksi pendaftaran, seksi publikasi, seksi kesekretariatan, seksi pengawasan, dll, dengan
tanggung jawab tugas masing-masing.
2. Rapat penentuan peserta didik baru adalah rapat kepanitiaan tersebut mengenai
ketentuan-ketentuan penerimaan peserta didik baru yang hasilnya akan dipublikasikan
sebagai langkah promosi atau pengenalan terhadap sekolah atau lembaga pendidikan
tersebut. Hasil rapat tersebut dituliskan atau didokumentasikan dalam sebuah buku
notulen rapat, agar tercatat apa yang telah dibahas dalam rapat tersebut, sehingga dapat
dilihat secara jelas mengenai hasil keputusan rapat tersebut.
3. Pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman adalah membuat suatu
promosi atau pemberitahuan mengenai penerimaan peserta didik baru kepada
masyarakat. Isi dari promosi atau peberitahuan tersebut bisa berupa

a. Profil atau gambaran sekolah yang berisi penjelasan mengenai visi, misi,
fasilitas sarana prasarana, prestasi, dll. Dengan diberikan mengenai gambaran
sekolah, calon peserta didik mampu mengetahui kualitas dari sekolah tersebut.
b. Syarat-syarat yang harus dipenuhi di dalam pengumuman, berisi syarat atau
ketentuan yang harus dipersiapkan oleh calon pendaftar bisa berupa dokumen,
foto, atau ketentuan lainnya. Syarat penerimaan siswa baru ini diatur oleh
KanWil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan pedoman pada
ketentuan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Misalnya syarat masuk
sekolah dasar: Sudah berumur 7 tahun. Apabila semua anak yang berumur 7

12
tahun sudah tertampung, maka prioritas penerimaan adalah anak yang berusia 8,
9, 10, 11, 12, dan 6.

4. Cara Mendaftar dapat dijelaskan mengenai prosedur pendaftaran dengan cara online
atau langsung ke sekolah harus dijelaskan secara jelas. Sehingga memudahkan calon
peserta didik dalam menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan pendaftaran.
5. Waktu dan tempat pendaftaran, seleksi, dan pengumuman adalah memuat mengenai
waktu dan tempat terkait dengan pendaftaran, proses seleksi, pengumuman beserta
registrasi.
6. Uang pendaftaran adalah memuat keterangan tentang biaya pendaftarab dan kepada
siapa harus membayar (bank atau langsung ke sekolah)

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Administrasi siswa adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembinaan secara lanjut terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan adalah untuk melakukan pencatatan
murid semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah karena sudah
tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu serta menunjang proses pembelajaran sehingga
lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada tujuan pendidikan. Kemudian ruang lingkup
administrasi kesiswaan meliputi penerimaan peserta didik, pencatatan peserta didik dan tata
tertib peserta didik.

3.2 SARAN

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa administrasi
kesiswaan merupakan suatu proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa. Ini
merupakan bagian dari tugas dari kepala sekolah yang secara garis besar memberikan layanan
bagi siswa. Karenanya diharapkan kepala sekolah untuk lebih baik karena hal ini menjadi sangat
urgen sebab keberhasilannya akan menentukan baik buruknya generasi yang akan memegang
tongkat estafet perjuangan bangsa di masa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arsyam, M. (2020, August 3). PENGARUH KEMAMPUAN SUPERVISIONAL KEPALA

SEKOLAH DAN PERAN KOMITE SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

SMA NEGERI DI KOTA MAKASSAR. https://doi.org/10.31219/osf.io/j84ew

Arsi, A., I., & Arsyam, M. (2021, January 16). Artikel Administrasi Tata Kelola Dalam

Pendidikan. https://doi.org/10.31219/osf.io/wsd9r

Janna, N. M., A., kurnia, A. d., & Arsyam, M. (2021, January 14). Administrasi Keuangan

Dalam Pendidikan. https://doi.org/10.31219/osf.io/hmvcf

Amatembun, School Based Management, Bandung: Suri, 2001

Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta:

Rajawali, 1990

Depdiknas, Panduan Monitoring & Evaluasi dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah. Jakarta:Dikmenum,2001

Hardanto, Mencari Sosok Desentralisali Pendidikan Di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012

http://ayudewiazizatunn.blogspot.com/2016/05/teknik-keansaan-data di akses pada tanggal 29


Mei 2016

15
http://www.m-edukasi.web.id/2017/07/ pengertian-manajemen-berbasis-sekolah. html di akses
pada tanggal 27 Juli 2017

http://www.Menulis ProposalPenelitian.Com/20011/12/pendekatan fenomenolog-dalam.html di


akses

pada tanggal 29 Mei 2016

http://www.sarjanaku.com/2013/04/makalah-administrasi-kesiswaan.html?m=1 di akses pada

tanggal 3 Desember 2017

https://yanti164.worddpress.com/2016/05/teknik-pemeriksaan-keabsahan-data di akses pada


tanggal 29 Mei 2016

Lina, Neneng dan Sarbini, Perencanaan Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Lima, 2011

Moleng, J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif ,Bandung: Remadja Rosdakarya, 1999

Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004

16

Anda mungkin juga menyukai