PROFESI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU :
DI SUSUN OLEH :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu,kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
BAB III....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak jauh berbeda dengan fungsi manajemen secara umum, fungsi dari
manajemen sekolah antara lain :
2
d) Melakukan pengawasan terhadap jalannya operasional sekolah
Manusia (Man)
Manusia merupakan unsur terpenting yang harus dikelola dalam
manajemen di sekolah. Salah satu pengelolaan yang harus dilakukan
misalnya dengan mengorganisasikannya sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
Uang (Money)
Dalam hal ini uang dimaksudkan untuk mengelola pendanaan secara
efisien sehingga tidak terjadi pemborosan yang dilakukan sekolah.
Bahan (Materials)
Bahan materi merupakan aspek yang penting dalam manajemen sekolah.
Pengelolaan material yang bagus, akan membentuk kurikulum yang tepat
untuk pembelajaran siswa.
Metode (Method)
Pemilihan metode yang tepat akan meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi. Dengan begitu, tujuan pendidikan akan lebih cepat
tercapai.
Mesin (Machines)
3
Mesin merupakan bagian dari media pembelajaran yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap pemahaman siswa.
Pasar (Market)
Pasar merupakan salah satu kunci yang menentukan sekolah tersebut
menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud
berarti masyarakat secara luas.
Waktu (Minutes)
Tentu saja waktu harus dikelola dengan baik karena waktu belajar murid
di sekolah sangat terbatas. Time management harus diatur secara efisien
agar tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Pastikan Anda telah memahami
hal-hal diatas sebelum membuat rancangan manajemen sekolah. Jika
manajemen yang Anda rumuskan sudah rapi, maka sangat mudah bagi
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya.
1. Manajemen Kesiswaan
Penerimaan siswa baru pada sekolah inklusi hendaknya memberi
kesempatan dan peluang kepada anak luar biasa untuk dapat diterima
dan mengikuti pendidikan di sekolah inklusi terdekat. Untuk tahap
awal, agar memudahkan pengelolaan kelas, sebaiknya setiap kelas
inklusi dibatasi tidak lebih dari 2 (dua) jenis anak luar biasa, dan jumlah
keduanya tidak lebih dari 5 (lima) anak. Manajemen Kesiswaan
bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan kesiswaan agar kegiatan
belajar-mengajar di sekolah dapat berjalan lencar, tertib, dan teratur,
serta mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen Kesiswaan meliputi
antara lain:
a. Penerimaan Siswa Baru
b. Program Bimbingan dan Penyuluhan
c. Pengelompokan Belajar Siswa
d. Kehadiran Siswa
e. Mutasi Siswa
4
f. Papan Statistik Siswa
g. Buku Induk Siswa.
2. Manajemen Kurikulum
Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan
local. Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang
dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan
kurikulum muatan local merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas
Pendidikan Propinsi dan/atau Kabupaten/Kota.
Kurikulum yang digunakan di kelas inklusi adalah kurikulum anak
normal (reguler) yang disesuaikan (dimodifikasi sesuai) dengan
kemampuan awal dan karakteristik siswa. Modifikasi dapat dilakukan
dengan cara:
1) Modifikasi alokasi waktu,
2) Modifikasi isi/materi,
3) Modifikasi proses belajar-mengajar,
4) Modifikasi sarana-prasarana,
5) Modifikasi lingkungan belajar, dan
6) Modifikasi pengelolaan kelas.
5
2) Pengusulan formasi pegawai
3) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala,
dan mutasi
4) Mengatur usaha kesejahteraan
5) Mengatur pembagian tugas.
5. Manajemen Keuangan/Dana
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang
menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama
komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukan sekolah memerlukan biaya. Dalam rangka penyelenggaraan
pendidikan inklusi, perlu dialokasikan dana khusus, yang antara lain
untuk keperluan:
1) Kegiatan identifikasi input siswa,
2) Modifikasi kurikulum,
3) Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat,
4) Pengadaan sarana-prasarana,
5) Pemberdayaan peranserta masyarakat, dan
6) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
Pada tahap perintisan sekolah inklusi, diperlukan dana bantuan sebagai
stimulasi, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Namun untuk penyelenggaraan program selanjutnya, diusahakan agar
sekolah bersama-sama orang tua siswa dan masyarakat (Dewan
6
Pendidikan dan Komite Sekolah), serta pemerintah daerah dapat
menanggulanginya. Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan
menganut asas pemisahan tugas antara fungsi :
1) Otorisator
2) Ordonator, dan
3) Bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil
tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran.
Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah
pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan
pertanggungjawaban.
Kepala Sekolah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan
dilimpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun,
tidak dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena
berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam.
Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-fungsi
Bendaharawan, juga dilimpahi fungsi Ordonator untuk menguji hak atas
pembayaran.
7
masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin mundur
pula sumber daya manusia pada daerah tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam
pembangunan pendidikan di daerah. Masyarakat hendaknya
ditumbuhkan “rasa ikut memiliki” sekolah di daerah sekitarnya. Maju-
mundurnya sekolah di lingkungannya juga merupakan tanggung jawab
bersama masyarakat setempat. Sehingga bukan hanya Kepala Sekolah
dan Dewan Guru yang memikirkan maju mundurnya sekolah, tetapi
masyarakat setempat terlibat pula memikirkannya.
Untuk menarik simpati masyarakat agar mereka bersedia
berpartisipasi memajukan sekolah, perlu dilakukan berbagai hal, antara
lain dengan cara memberitahu masyarakat mengenai program-program
sekolah, baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang
dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat
mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA