Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROFESI PENDIDIKAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN SEKOLAH

DOSEN PENGAMPU :

Fine Eirene Siahaan, S.Pd., M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

Indah Fazhyrah Situmorang


(2001070005)

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa telah memberikan kesempatan


kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Pengelolaan
Sekolah” tepat waktu.

Makalah “Manajemen Pengelolaan Sekolah” disusun guna untuk memenuhi tugas


dari Bu Fine Eirene Siahaan, S.Pd., M.Pd. pada pelajaran “Profesi Pendidikan” di
Universitas HKP Nommensen Pematangsiantar.Selain itu,penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Manajemen
Pengelolaan Sekolah”.

Penulis mengucapkan terimahkasih sebesar-besarnya kepada Bu Fine Eirene


Siahaan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Profesi Pendidikan.Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis.Penulis juga mengucapkan terimahkasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu,kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Pematangsiantar, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1 Pengertian Manajemen Sekolah.....................................................................2

2.2 Konsep Manajemen Sekolah..........................................................................2

2.3 Fungsi Manajemen Sekolah...........................................................................2

2.4 Sistem Manajemen Sekolah...........................................................................3

2.5 Ruang Lingkup...............................................................................................3

2.6 Manajemen Komponen-Komponen Pendidikan dalam Pengelolaan


Manajemen Sekolah.............................................................................................4

BAB III....................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9

3.2 Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Istilah pengelolaan sering diidentikan dengan istilah


manajemen.Manajemen pengelolaan adalah suatu kemampuan dan keterampilan
khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain dalam mencapai
tujuan dan organisasi. Pengelolaan diartikan sebagai rangkaian pekerjaan atau
usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkain kerja
dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen Pengelolaan Sekolah sangatlah
penting dalam organizing sekolah, sebab jika dalam sekolah itu tersebut tidak ada
manajemennya maka sekolah tersebut tidak bisa mengelola sekolah tersebut
dengan baik. Oleh sebab itu, dalam sekolah harus memiliki suatu manajemen
pengelolaan sekolah yang baik. Agar sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik
dalam membuat rencana (planing), organizing, coordinating/koordinasi,
controling/pengawasan, dan staffing.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari Manajemen Sekolah ?


2) Apa saja fungsi dari Manajemen Sekolah ?
3) Apa sistem dari Manajemen Sekolah ?
4) Apa saja ruang lingkup dari Manajemen Sekolah ?
5) Apa saja Komponen-Komponen Pendidikan dalam Pengelolaan
Manajemen Sekolah ?

1.3 Tujuan Makalah

1) Agar pembaca dapat mengetahui apa itu Manajemen Sekolah


2) Agar pembaca dapat mengetahui fungsi dari Manajemen Sekolah
3) Agar pembaca dapat mengetahui sistem dari Manajemen Sekolah
4) Agar pembaca dapat mengetahui apa saja ruang lingkup dari Manajemen
Sekolah
5) Agar pembaca dapat mengetahui komponen-komponena apa saja yang
ada dalam Manajemen Pengelolaan Sekolah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Sekolah

Manajemen pendidikan atau sekolah adalah suatu upaya untuk


meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan
nasional dan tujuan kelembagaan. Tentunya setiap sekolah memiliki beberapa
faktor sebagai indikator kinerja yang ingin dicapai. Manajemen untuk sekolah bisa
juga diartikan sebagai proses pengelolaan dan pengadministrasian sekolah.
Manajemen disini bermaksud untuk memberdayakan sumber daya manusia dan
sumber daya lain untuk mencapai tujuan sekolah. Seperti kepala sekolah yang
dituntut untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola komponen
sekolah untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

2.2 Konsep Manajemen Sekolah

Konsep dari manajemen pendidikan atau sekolah terbagi menjadi dua


aspek, yaitu manajemen eksternal dan manajemen internal. Manajemen internal
sekolah meliputi laboratorium, perpustakaan, bangunan dan saran fisik lainnya,
pelaksanaan evaluasi pendidikan, sumber dana,dan hubungan antar guru, murid.
Adapun manajemen eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar sekolah.
Diantaranya seperti masyarakat, dinas pendidikan, dewan pendidikan, hingga
komite sekolah.

2.3 Fungsi Manajemen Sekolah

Tidak jauh berbeda dengan fungsi manajemen secara umum, fungsi dari
manajemen sekolah antara lain :

a) Membuat perencanaan sekolah meliputi tujuan dan dasar pendirian


sekolah
b) Mengorganisasi segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan
bersama
c) Melakukan pengarahan kepada seluruh anggota dan stakeholder sekolah
untuk selalu bekerja sama demi kualitas sekolah

2
d) Melakukan pengawasan terhadap jalannya operasional sekolah

2.4 Sistem Manajemen Sekolah

Sistem Manajemen di sekolah bisa menggunakan model pengelolaan yang


memberikan otonomi lebih besar kepada kepala sekolah, fleksibilitas kepada
sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung dari warga sekolah. Selain
itu, Anda juga bisa menggunakan model pengelolaan sekolah dengan memberikan
kewenangan lebih besar pada tingkat sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri.
Dengan begitu, sekolah memiliki tanggung jawab dalam menentukan program-
programnya sendiri. Tentunya setiap sistem yang dipilih harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan dari masing-masing sekolah.

2.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup manajemen di sekolah meliputi objek dan sumber daya


sebagaimana berikut:

 Manusia (Man)
Manusia merupakan unsur terpenting yang harus dikelola dalam
manajemen di sekolah. Salah satu pengelolaan yang harus dilakukan
misalnya dengan mengorganisasikannya sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.

 Uang (Money)
Dalam hal ini uang dimaksudkan untuk mengelola pendanaan secara
efisien sehingga tidak terjadi pemborosan yang dilakukan sekolah.
 Bahan (Materials)
Bahan materi merupakan aspek yang penting dalam manajemen sekolah.
Pengelolaan material yang bagus, akan membentuk kurikulum yang tepat
untuk pembelajaran siswa.
 Metode (Method)
Pemilihan metode yang tepat akan meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi. Dengan begitu, tujuan pendidikan akan lebih cepat
tercapai.
 Mesin (Machines)

3
Mesin merupakan bagian dari media pembelajaran yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap pemahaman siswa.
 Pasar (Market)
Pasar merupakan salah satu kunci yang menentukan sekolah tersebut
menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud
berarti masyarakat secara luas.
 Waktu (Minutes)
Tentu saja waktu harus dikelola dengan baik karena waktu belajar murid
di sekolah sangat terbatas. Time management harus diatur secara efisien
agar tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Pastikan Anda telah memahami
hal-hal diatas sebelum membuat rancangan manajemen sekolah. Jika
manajemen yang Anda rumuskan sudah rapi, maka sangat mudah bagi
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya.

2.6 Manajemen Komponen-Komponen Pendidikan dalam Pengelolaan


Manajemen Sekolah

1. Manajemen Kesiswaan
Penerimaan siswa baru pada sekolah inklusi hendaknya memberi
kesempatan dan peluang kepada anak luar biasa untuk dapat diterima
dan mengikuti pendidikan di sekolah inklusi terdekat. Untuk tahap
awal, agar memudahkan pengelolaan kelas, sebaiknya setiap kelas
inklusi dibatasi tidak lebih dari 2 (dua) jenis anak luar biasa, dan jumlah
keduanya tidak lebih dari 5 (lima) anak. Manajemen Kesiswaan
bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan kesiswaan agar kegiatan
belajar-mengajar di sekolah dapat berjalan lencar, tertib, dan teratur,
serta mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen Kesiswaan meliputi
antara lain:
a. Penerimaan Siswa Baru
b. Program Bimbingan dan Penyuluhan
c. Pengelompokan Belajar Siswa
d. Kehadiran Siswa
e. Mutasi Siswa

4
f. Papan Statistik Siswa
g. Buku Induk Siswa.

2. Manajemen Kurikulum
Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan
local. Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang
dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan
kurikulum muatan local merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas
Pendidikan Propinsi dan/atau Kabupaten/Kota.
Kurikulum yang digunakan di kelas inklusi adalah kurikulum anak
normal (reguler) yang disesuaikan (dimodifikasi sesuai) dengan
kemampuan awal dan karakteristik siswa. Modifikasi dapat dilakukan
dengan cara:
1) Modifikasi alokasi waktu,
2) Modifikasi isi/materi,
3) Modifikasi proses belajar-mengajar,
4) Modifikasi sarana-prasarana,
5) Modifikasi lingkungan belajar, dan
6) Modifikasi pengelolaan kelas.

3. Manajemen Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan
mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau
memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Tenaga
kependidikan di sekolah meliputi Tenaga Pendidik (Guru), Pengelola
Satuan Pendidikan, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi sumber belajar.
Guru yang terlibat di sekolah inklusi yaitu Guru Kelas, Guru Mata
Pelajaran (Pendidikan Agama serta Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan), dan Guru Pembimbing Khusus. Manajemen tenaga
kependidikan antara lain meliputi:
1) Inventarisasi pegawai

5
2) Pengusulan formasi pegawai
3) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala,
dan mutasi
4) Mengatur usaha kesejahteraan
5) Mengatur pembagian tugas.

4. Manajemen Sarana dan Prasarana


Di samping menggunakan sarana-prasarana seperti halnya anak
normal, anak luar biasa perlu pula menggunakan sarana-prasarana
khusus sesuai dengan jenis kelainan dan kebutuhan anak. Manajemen
sarana-prasarana sekolah bertugas merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi
kebutuhan dan penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan
sumbangan secara optimal pada kegiatan belajar-mengajar.

5. Manajemen Keuangan/Dana
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang
menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama
komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukan sekolah memerlukan biaya. Dalam rangka penyelenggaraan
pendidikan inklusi, perlu dialokasikan dana khusus, yang antara lain
untuk keperluan:
1) Kegiatan identifikasi input siswa,
2) Modifikasi kurikulum,
3) Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat,
4) Pengadaan sarana-prasarana,
5) Pemberdayaan peranserta masyarakat, dan
6) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
Pada tahap perintisan sekolah inklusi, diperlukan dana bantuan sebagai
stimulasi, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Namun untuk penyelenggaraan program selanjutnya, diusahakan agar
sekolah bersama-sama orang tua siswa dan masyarakat (Dewan

6
Pendidikan dan Komite Sekolah), serta pemerintah daerah dapat
menanggulanginya. Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan
menganut asas pemisahan tugas antara fungsi :
1) Otorisator
2) Ordonator, dan
3) Bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil
tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran.
Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah
pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan
pertanggungjawaban.
Kepala Sekolah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan
dilimpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun,
tidak dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena
berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam.
Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-fungsi
Bendaharawan, juga dilimpahi fungsi Ordonator untuk menguji hak atas
pembayaran.

6. Manajemen Lingkungan (Hubungan Sekolah dengan Masyarakat)


Sekolah sebagai suatu system social merupakan bagian integral
dari system social yang lebih besar, yaitu masyarakat. Maju mundurnya
sumber daya manusia (SDM) pada suatu daerah, tidak hanya
bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat
bergantung kepada tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di
suatu daerah, akan semakin maju pula sumber daya manusia pada
daerah tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat partisipasi

7
masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin mundur
pula sumber daya manusia pada daerah tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam
pembangunan pendidikan di daerah. Masyarakat hendaknya
ditumbuhkan “rasa ikut memiliki” sekolah di daerah sekitarnya. Maju-
mundurnya sekolah di lingkungannya juga merupakan tanggung jawab
bersama masyarakat setempat. Sehingga bukan hanya Kepala Sekolah
dan Dewan Guru yang memikirkan maju mundurnya sekolah, tetapi
masyarakat setempat terlibat pula memikirkannya.
Untuk menarik simpati masyarakat agar mereka bersedia
berpartisipasi memajukan sekolah, perlu dilakukan berbagai hal, antara
lain dengan cara memberitahu masyarakat mengenai program-program
sekolah, baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang
dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat
mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Manajemen Pengelolaan Sekolah adalah program kerja yang sangat


diperlukan dalam suatu organisasi sekolah, karena didalam Manajemen
Pengelolaan tersebut sekolah bisa mengatur segala urusan masalah sekolah,
dimana nantinya dalam mengurus dalam masalah sekolah tersebut, itu akan
dibagi-bagi kepada setiap anggota dalam organisasi sekolah tersebut. Oleh sebab
itu Manajemen Pengelolaan Sekolah sangat diperlukan dalam setiap kegiatan
sekolah, karena tanpa adanya Manajemen Pengelolaan Sekolah, sekolah tersebut
tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

3.2 Saran

Tidak dapat dipungkiri manusia merupakan makhluk Allah SWT yang


tidak luput dari kesalahan dan khilaf. Maka besar kemungkinan dalam penulisan
makalah kami ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam segi penulisan
kata ataupun kurangnya referensi yang kami miliki. Maka dari itu saran ataupun
kritik sangatlah diperlukan untuk dapat membangun kreatifitas dalam penulisan
makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

MySCH.id. (2022, February 14). Blog. Retrieved from MySCH.id:


https://www.mysch.id/blog/detail/154/manajemen-sekolah

Saragih, S. (2011, November 22). Slideshare. Retrieved from Slideshare:


https://www.slideshare.net/vestersaragih/tugas-mata-kuliah-perencanaan-
pendidkan-makalah-manajemen-pengelolaan-sekolah

Anda mungkin juga menyukai